contoh makalah bab II preparat tulang dan memutihkanya pada ikan emas



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

 IKAN MAS (Cyprinus carpio) Beberapa jenis hewan yang hidup di dalam air sering disebut dengan “fishes” , Ilmu yang mempelajari tentang hewan tersebut disebut Ichthyology (Greek: ichthyes). Sering juga diberi nama Pisces (bhs. Latin). Kelas penting pada hewan yang hidup di air adalah kelas Agnatha (Lampreys dan Hagfishes), kelas Chondricthyes dan Kelas Osteichthyes. Perbedaan karakteristik antar kelas dapat di lihat pada Buku Elements of Zoology (Storer et al, 1977). Adapun karakteristik pada ikan yaitu diantaranya : Bentuk tubuh panjang dan silindris pada daerah ekor, Daerah mulut terdapat pada ventro-anterior, Jantung terdiri dari 2 ruang, yaitu 1 atrium dan 1 ventrikel, Terdapat 2 ginjal dengan saluran yang berhubungan dengan saluran urogenital, Otak berdiferensiasi dengan 10 pasang syaraf cranial 6. Temperatur tubuh bersifat poikilothermis,  Gonad tunggal, besar, dan tanpa saluran. Sedangkan fertilisasi berlangsung secara eksternal,  Terdapat insang yang merupakan susunan dari tulang kartilago. Ikan mas termasuk Osteichthyes. Dengan beberapa ciri antara lain :  kulit memiliki kelenjar mucous - cor memiliki dua ruang (atrium dan ventrikel) - respirasi mengandalkan insang - memiliki 10 pasang syaraf cranial - temperatur tubuh tergantung lingkungan (poikilothermis) - bersifat ovipara, dan sebagainya.
TAKSONOMI IKAN MAS

Phylum            : Chordata
Sub-phylum     : Vertebrata
Classis             : Osteichthyes
Sub-classis       : Teleostemi
Ordo                : Teleostei
Sub-ordo         : Physestomi
Familia : Cyprinidae
Genus              : Cyprinus
Species            :Cyprinuscarpio
Varietas           : Flavipinnae



Pengawetan
Pengawetan adalah salah satu kegiatan yang sering dilakukan dalam laboratorium biologi. Pengawetan terutama dilakukan terhadap tumbuhan dan hewan yang susah ditemukan atau hanya diperoleh dari tempat-tempat tertentu, misalnya dari laut atau gunung. Dengan diawetkannya bahan-bahan makhluk hidup, maka kita dapat menggunakan  spesimen untuk waktu lama.
Beberapa kegiatan sebelum melakukan pengawetan, kita harus melakukan pengumpulan spesimen yang akan diawetkan, apakah tumbuhan atau hewan. Cara pengawetan kedua bahan ini agak berbeda. Khusus untuk tumbuhan, terutama tumbuhan yang berukuran besar, biasanya tidak dilakukan pengawetan basah, tetapi dilakukan pengawetan kering, yaitu dibuat herbarium.

Salah satu teknik pengawetan yang sering dilakukan diantaranya membuat preparat tulang dan memutihkanya dengan menggunakan bahan kimia Hydrogen peroxide dengan rumus kimia H2O2, disebut juga Waterstof-peroxyde, cairan jernih dan menghanguskan kulit bila tersentuh. Sebagai pemutih bahan makanan, pemutih bulu angsa (untuk shuttlecock), gading, sebagai desinfektan air. Untuk medis sebagai campuran (3 persen) obat kumur. Dalam industri mebel dikenal untuk membleach kayu yang belang (kadang dicampur ammonia).






sumber 



http://nizarnitisara.wordpress.com/2010/07/01/bahan-kimia-untuk-home-industri

Comments

Popular Posts