Jurnal TENTANG JANTUNG DAN SIRKULASI PADA KATAK
yadeuzuaki.com
JANTUNG DAN SIRKULASI
USN (001), ASM (011), FF(032), SN (030), RG (020)
Laboratorium
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi
Biologi Universitas Pakuan
Tanggal praktikum
22 mei 2014
ABSTRAK
Satu sifat utama otot jantung adalah kemampuannya
untuk membangkitkan sendiri impuls irama denyut jantung (otomasi jantung).
Jantung yang dikeluarkan dari tubuh mampu tetap berkontraksi ritmis. Pada
amfibia dan reptilian, irama ditentukan oleh sinus venosus. Aurikel iramanya
kurang cepat dan vetrikelnya paling rendah tingkat otomasinya. Otot jantung
peka terhadap perubahan-perubahan metabolitik, kimia dan suhu. Kenaikan suhu
meningkatkan metabolism dan frekuensi denyut jantung.Cara kerja jantung katak
umumnya saat berdenyut,
setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah disebut diastol.
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
disebut sistol. Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan,
dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.pada
praktikum ini menggunakan katak sebagai bahan uji untuk mempelajari morfologi
dan denyut jantung, otomasi jantung, asal denyut jantung dan sifat-sifat aliran
darah arteri, kapiler dan vena. Hasil yang kami dapat yaitu pada suhu tinggi
kontraksi jantung meningkat dan pada suhu dingin atau suhu rendah menyebabkan
kerja jantung menurun sehingga terjadi penurunan depolarisasi nodus sinoatrium (SA), node turun sehingga menurunkan kontraksi
jantung.
PENDAHULUAN
Jantung mempunyai fungsi
memompa darah kedalam sistem pembuluh darah sehingga darah dapat dialirkan
kesemua organ didalam tubuh sesuai kebutuhan organ masing-masing.
Untuk memungkinkan
memenuhi tugasnya jantung mempunyai beberapa sifat morfologis dan fungisional
yang berbeda dengan otot lurik. Sifat-sifat ini intrinsik antara lain :
otomasi, peka rangsang, daya hantar dan daya kontraksi. Fungsi utama dari
sistem sirkulasi terdapat pada mikrosirkulasi, arteriol mengatur aliran darah
ke jaringan tertentu, sebaliknya situasi lingkungan pada jaringan tersebut
dipengaruhi oleh diameter arteriol.
Arteri paling
tidak harus bercabang 6-8 kali sebelum mencapai arteriol dengan penampang 20
mikrometer dan arteriol akan bercabang 2-5 kali sebelum menjadi kapiler dengan
penampang 5-9 mikrometer. Sehingga menyebabkan sifat aliranya berbeda.Sistem
kardiovaskular terdiri dari jantung sebagai pemompa dan pembuluh darah sebagai
saluran. Darah dipompakan oleh jantung ke dalam pembuluh darah dan akan
disebarkan ke seluruh tubuh dan kemudian kembali lagi ke jantung sebagai suatu
sirkulasi (Halwatiah, 2009: h. 42).
Otot jantung
berbeda dari otot kerangka dalam hal struktur dan fungsinya. Untuk berkontraksi
otot jantung tidak memerlukan stimulus sebab otot jantung memiliki sifat
otomatis. Pada sel otot jantung dapat terjadi peristiwa depolarisasi secara
spontan tanpa ada stimulus. Selain itu otot jantung juga memiliki sifat ritmis,
peristiwa depolarisasi dan repolarisasi berjalan menurut irama tertentu
(Susanto, 2012).
Jantung berongga
ditemukan pada vertebrata. Jantung ini merupakan organ berotot yang mampu
mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung bertanggung jawab untuk
mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya.
Untuk menjamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik.
Apabila cairan tubuh berhenti bersirkulasi maka hewan mati (Isnaeni,
2006:178-179).
Otot jantung
(cardiacmuscle) vertebrata hanya ditemukan pada satu tempat yakni jantung.
Seperti otot rangka, otot jantung berlurik. Perbedaan utama antara otot rangka
dan otot jantung adalah dalam sifat membran dan listriknya. Sel-sel otot
jantung mempunyai daerah khusus yang disebut cakram berinterkalar
(intercalateddisc), dimana persambungan longgar memberikan pengkopelan listrik
langsung di antara sel-sel otot jantung.
Dengan demikian
suatu potensial aksi yang dibangkitkan pasa satu bagian jantung akan menyebar
keseluruh sel otot jantung. Dengan demikian, suatu potensial aksi yang
dibangkitkan pada satu bagian jantung akan menyebar ke seluruh sel otot
jantung. Dan jantung akan berkontraksi. Sel-sel otot jantung tidak akan
berkontraksi kecuali dipicu oleh inpu neuron motoris yang mengontrolnya. Akan
tetapi, sel-sel otot jantung dapat membangkitkan potensial aksinya sendiri,
tanpa suatu input apapun dari sistem saraf. Membran plasma otot jantung
mempunyai ciri pacu jantung yang menyebabkan depolarisasi berirama, yang memicu
potensial aksi dan menyebabkan sel otot jantung tunggal untuk berdenyut bahkan
ketika diisolasi daari jantung dan ditempatkan dalam biakan sel. Potensial aksi
sel otot jantung berbeda dari potensial aksi sel otot rangka, yang bertahan
sampai dua puluh kali lebih lama. Potensial aksi sel otot rangka hanya
berfungsi sebagai pemicu kontraksi dan tidak menguntrol durasi kontraksi
tersebut. Pada sel jantung durasi potensial aksi memainkan peranan penting
dalam pengontrolan durasi kontraksi (Campbell, 2004: h. 262).
Katak dan amfibia
lainnya mempunyai jantung berbilik tiga, dengan dua atria dan satu ventrikel.
Ventrikel akan memompakan darah ke dalam sebuah arteri bercabang yang
mengarahkan darah melalui dua sirkuit : pulmokutaneuscircuit mengarah ke
jaringan pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit pada katak), dimana darah
akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya
oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di
antaranya dipompakan ke dalam sirkuit sistematik. Sirkuit sistemik
(systemiccircuit) membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan
kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena.
Skema ini,yang disebut sirkulasi ganda (doublecirculation), menjamin aliran
darah yang keluar ke otak, otot, dan organ-organ lain, karena darah itu dipompa
untuk kedua kalinya setelah kehilangan tekanan dalam hamparan kapiler pada
paru-paru atau kulit (Campbell, 2004: h. 45).
SIFAT-SIFAT
JANTUNG
Jantung memiliki
sifat – sifat diantaranya :
A. AUTOMASI
Artinya jantung
ini masih dapat melakukan fungsinya tanpa dipengaruhi saraf. Dibuktikan dengan
cara merusak otak atau sumsum punggung. Jantung tetap normal melakukan fungsinya
untuk beberapa saat.
B. TERMOLABIL
Jantung dapat
berubah denyutnya karena pengaruh suhu lingkungan. Sebagai contoh kita
berpindah dari daerah suhu panas ke daerah bersuhu dingin, maka denyut jantung
menurun. Jadi, pada suhu yang lebih panas, frekuensi denyut jantung menjadi
naik dan sebaliknya.
C. SINSITIUM
Organ berupa
serabut yang bekerja sebagai satu unit.
Jantung tetap
berdenyut setelah seluruh persarafannya dipotong; bahkan bila jantung
dipotong-potong, setiap potongan jaringan jantung masih berdenyut. Hal ini
disebakan oleh adanya jaringan khusus pemicu di jantung yang mampu mencetuskan
potensial aksi berulang-ulang. Jaringan picu jantung membentuk sistem hantaran
yang dalam keadaan normal menyebarkan impuls ke seluruh jantung. Jantung menerima
darah dari sistem vena yang berasal dari jaringan dan organ tubuh. Denyut
jantung berasal dari sistem penghantar jantung yang khusus dan menyebar melalui
sistem ini kesemua bagian miokardium. Struktur yang membentuk sistem penghantar
adalah simpul sinoatrial ( simpul SA ), lintasan antar simpul di atrium, simpul
atrioventrikular ( simpul AV ) , berkas His dan cabang-cabangnya.
METODE KERJA
a.
Waktu
dan tempat
Praktikum
dilaksanakan pada hari kamis tanggal 22 mei 2014 di ruang laboratorium Mipa Biologi 1 Universitas
Pakuan.
b.
Alat
dan bahan
Alat dan bahan
yang digunakan dalam praktikum yaitu katak,larutan fisiologis 0,65%, kapas,
klorofom, papan berlubang, jarum sonde, jarum pentul,stoples, mikroskop.
CARA KERJA
Morfologi dan
denyut jantung.
Katak dibius
dengan khloroform, kemudian katak diletakan terlentang dan difiksasi
kai-kakinya pada papan fiksasi dengan jarum pentul. Dengan sebuah pinset
dijepitlah kulit bagian dada kemudian gunting arah kranial terus kearah
lateral. Dilipat kulit keatas, potong tulang sternum dan klavikula. Dari rongga
akan terlihat jantung yang masih berdenyut, bebaskan dari lapisan perikardium
maka akan telihat bulbus arteriosusnya. Gambarlah bagian-bagian jantung.
Diamati kontraksi otot jantung yang disebut sistole ditandai dengan warna
pucat, relaksasi jantung disebut diastole ditandai dengan warna merah
kecoklatan.
Pengaruh suhu dan
zat kimia didalam jantung
Dibasahi jantung
dengan larutan ringer (suhu kamar) hitunglah frekuensi denyutnya. Dingikan
cairan ringer dengan es yang tersedia sampai suhu 4-40 oC, teteskan
beberapa disekitar jantung, biarkan sebentar lalu hitung frekuensi denyutnya,
perlakuan ringer dingin diganti dengan ringer panas (40-50oC),
asetilkilin, adrenalin. Setiap perlakuan hendaknya denyut jantung dinormalkan
dahulu dengan pemberian ringer suhu kamar.
Mempelajari
otomasi jantung
Sediakan cawan
petri yang diisi larutan ringer suhu kamar. Jepilah ujung ventrikel jantung dan
angkat keatas.Bebaskan jantung dari jaringan sekitarnya, kemudia potong
pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung sejauh mungkin dari
jantung. Angkat jantung dan simpan diatas cawan petri. Jantung akan tetap
berdenyut, hitung frekuensinya.
Asal denyut
jantung
Diletakan jantung
pada kertas saring yang dibasahi dengan cairan ringer. Diamati denyut
bagian-bagian jantung dan hitung frekuensinya. Dengan menggunakan pipet yang
berisi air dingin atau batang gelas dingin, tempelkan pada bagian sinus
venosus, hitung frekuensinya. Diulangi hal tersebut diatas dengan menempelkan
pipet yang berisi air panas atau batang gelas panas pada sinus venosus. Setiap
pergantian perlakuan normalkan denyut jantung dengan pemberian ringer suhu
kamar. Potong jantung pada batas antrium ventrikel, hitung frekuensi potongan
tersebut.
Sirkulasi pada
pembuluh darah perifer
Katak dibius
dengan kloroform atau katak diserebrasi. Bentangkan selaput renang pada papan
berlubang dan jepitlah dengan jarum pentul. Diamati dibawah mikroskop dengan
pembesaran 100x atau 450x.
Diidentifikasi pembuluh darah arteri, kapiler, dan vena dengan cara
memperhatikan ketebalan dinding dan percabangan pembuluh, sifat aliran dan
kecepatanya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem sirkulasi
pada katak.
Tabel pengamatan
Macam percobaan
|
Frekuensi denyut jantung /menit
|
|
sesudah
|
sebelum
|
|
Faktor temperatur pada frekuensi denyut
jantung
. dingin
. panas
|
18
16
|
19
19
|
Otomasi
|
20
|
19
|
Asal denyut
|
-
|
-
|
Pendinginan
. pada sinus venosus
. pada ventrikel
|
20
-
|
19
-
|
Pemanasan
. pada sinus venosus
. pada ventrikel
|
17
-
|
19
-
|
Pemotongan
. antrium+sinus venosus
. ventrikel
|
Antrium kanan 18
-
|
19
-
|
NB : diakibatkan
denyut jantung yang lemah sehingga hasil yang diperoleh seperti pada tabel
diatas.
Jenis pembuluh darah
|
percabangan
|
Sifat aliran
|
arteri
|
2
|
Cepat
|
arteriol
|
2
|
Cepat
|
Kapiler
|
5
|
Cepat
|
vena
|
1
|
Lambat
|
Dari data pengamatan
dapat kita bahas bahwa,Dalam percobaan ini dilakukan beberapa pengujian terhadap jantung katak,
antara lain :
1. Suhu hangat
Suhu tinggi menyebabkan kerja jantung
meningkat karena terjadi peningkatan depolarisasi sehingga menaikkan SA node
kemudian meningkatkan kontraksi jantung.
2. Suhu dingin
Suhu rendah menyebabkan
kerja jantung menurun sehingga terjadi penurunan depolarisasi SA node turun
sehingga menurunkan kontraksi jantung.
3. Otomatisasi : melihat otomasi jantung diluar
tubuh, Jantung tetap berdenyut setelah seluruh persarafannya dipotong;
bahkan bila jantung dipotong- potong, setiap potongan jaringan jantung
masih berdenyut. Jantung memang memiliki otomasi sendiri di otot jantung berupa
serabut purkinje dan serabut his. Pacemaker jantung mamalia adalah Nodus Keith dan Flacke (Nodus
Sinoaricularis), sedang pada katak fraksi jantung diatur oleh salah
satu dari ketiga pasang ganglionnya Menurut teori pada saat
otomatisasi dimana jantung dilepas seluruhnya dari organ-organ lain, jantung
masih dapat berdenyut hal ini terjadi karna pada otot Jantung memang
memiliki otomasi sendiri di otot jantung berupa serabut purkinje dan serabut
his. Terbukti tanpa adanya koordinasi syaraf simpatis dan parasimpatis jantung
tetap dapat berdetak diluar tubuh yaitu 2kali/menit. Tetapi karena kondisi
diluar tubuh tidak cocok dengan jantung maka jantung kerjanya menjadi
semakin melemah.
Jantung katak berbeda dengan jantung manusia. Secara anatomis jantung
katak terbagi menjadi tiga ruang yaitu sinus venosus, dua atrium dan satu
ventrikel. Sinus venosus adalah ruangan sekitar jantung. Melalui pengamatan
darah mengalir melalui sinus venosus kemudian darah mengalir ke atrium dan
mengisi ruang ventrikel sebelum darah dipompa kembali oleh otot- otot di
ventrikel keseluruh tubuh. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke
sinus venosus dan kemudian mengalir
menuju ke atrium. Dari atrium, darah mengalir ke ventrikel yang kemudian di
pompa keluar melalui arteri pulmonalis. Secara garis besar peredaran darah
katak sama seperti peredaran darah manusia namun saat darah dialirkan kembali
melalui vena darah terlebih dahulu mengisi sinus venosus. Jantung katak
memiliki respon yang kurang lebih sama dengan jantung manusia, contohnya denyut
jantung akan meningkat saat dingin/panas dan melambat saat dingin/panas,
kerjanya dapat dipengaruhi oleh hormone, dan memiliki band moderator.
Jantung katak berbeda dengan jantung manusia.
Jantung katak maupun mamalia mempunya centrum automasi sendiri artinya tetap
berdenyut meskipun telah diputuskan hubungannya dengan susunan syaraf atau di
keluarkan dari tubuh. Secara anatomis jantung katak terbagi menjadi tiga ruang
yaitu sinus venosus, dua atrium dan satu ventrikel. Secara garis besar
peredaran darah katak sama seperti peredaran darah manusia namun saat darah
dialirkan kembali melalui vena darah terlebih dahulu mengisi sinus venosus.
Jantung katak memiliki respon yang kurang lebih sama dengan jantung manusia,
contohnya denyut jantung akan meningkat saat panas dan melambat saat dingin,
kerjanya dapat dipengaruhi oleh hormone, dan memiliki band moderator.
Kontraksi jantung terdiri dari kontraksi
atrium dan kontraksi ventrikel. Kedua macam kontraksi jantung menunjukkan bahwa
siklus jantung terdiri dari systole dan diastole. Systole merupakan periode
kontraksi ventrikel saat jantung memompakan darahnya dari ventrikel ke
sirkulasi pulmonal ( A pulmonalis) dan ke sirkulasi sistemik (aorta). Pada saat
systole katub-katubatrioventrikularis (mitralis dan bikuspidalis) menutup
sedangkan katub-katub semilunaris (katub aorta dan katub pilmonal) membuka
sehingga ventrikel yang berkontraksi (tekanannya meningkat) memompakan darahnya
ke aorta dan A pulmonalis. Sedangkan diastole menunjukkan periode relaksasi
ventrikel (kontraksi atrium) saat ventrikel menerima darah dari atrium yang
sebelumnya telah menerima darah dari paru-paru (V Pulmonalis) dan dari seluruh
tubuh (vena cava). Pada saat distole katub-katub semilunaris(katub aorta dan
katub pulmonal) menutup sedangkan
katub-katub atrioventrikularis (mitralis dan bikuspidalis)
membuka sehingga atrium yang berkontraksi (tekanannya meningkat) memompakan
darahnya ke ventrikel.
Kontraksi atrium terjadi hampir
bersamaan dengan relaksasi ventrikel, walaupun pada saat ventrikel
relaksasi, atrium berkontraksi namun besarnya tekanan kedua ruangan ini hampir
sama. Sedangkan pada saat atrium relaksasi juga tak tampak karena tertutup oleh
besarnya tekanan pada ventrikel yang sedang berkontraksi, dimana proses
berkontraksi dan relaksasi (systole dan diastole) dari atrium maupun ventrikel
pada keadaan normal akan terjadi terus menerus. Kontraksi jantung tidak
semata-mata tergantung dari impuls yang di hantarkan oleh syaraf. Jantung
mempunyai kemampuan untuk self excitation sehingga dapat berkontraksi secara
otomatis walaupun telah di lepas dari tubuh dan semua syaraf menuju jantung
telah di potong.
Menurut Supripto (1998) bahwa meskipun jantung
berkontraksi dengan sendirinya, namun kuat kontraksi, frekuensi denyut jantung,
dan perambatan impuls pada jantung dipengaruhi oleh saraf otonom, yaitu saraf
simpatik dan saraf parasimpatik. Pasangan kedua saraf ini kerjanya adalah
saling berlawanan yaitu:
saraf simpatik bekerja meningkatkan baik kuat
kontraksi maupun frekuensi denyut jantung dan mempercepat perambatan impuls
pada jantung, sedangkan, Saraf parasimpatik bekerja menurunkan naik kuat
kontraksi maupun frekuensi denyut jantung dan melambatkan perambatan impuls
pada jantung.
Centrum Automasi dan Peranan Terhadap Jantung
Katak, Automasi artinya jantung ini masih dapat melakukan fungsinya tanpa
dipengaruhi saraf. Dibuktikan dengan cara merusak otak atau sumsum punggung.
Jantung tetap normal melakukan fungsinya untuk beberapa saat. Jantung
katak maupun mamalia mempunya centrum automasi sendiri artinya tetap berdenyut
meskipun telah diputuskan hubungannya dengan susunan syaraf atau di keluarkan
dari tubuh. Pada katak frekuensi jantung diatur oleh salah satu dari
ketiga pasang ganglionnya.
Peranan centrum automasi pada katak itu
menyebabkan jantung tetap berdenyut setelah seluruh persarafannya
dipotong.
Bahkan bila jantung dipotong-potong, setiap
potongan jaringan jantung masih berdenyut. Hal ini disebakan oleh adanya
jaringan khusus pemicu di jantung yang mampu mencetuskan potensial aksi
berulang-ulang. Jaringan picu jantung membentuk sistem hantaran yang dalam
keadaan normal menyebarkan impuls ke seluruh jantung.
Jantung mengandung serat-serat jantung yang
termodifikasi yang berfungsi untuk mengkoordinasikan detak jantung dengan
mengatur waktu kontraksi dari atrium dan ventrikel, secara normal berawal pada
nodus sinoatrium(SA) yang berlokasi dalam
atrium kanan pada pintu masuk vena kava superior.Berawal dari nodus sino
atrium sampai nodus antrio ventrikulum, terletak di bagian belakang septum
inter ventrikulum dan mulai dari titik ini, seberkas sel-sel otot
jantung yang termodifikasi (serat-serat purkinje) bercabang dua dan
cabangyang terpisah berjalan melalui jaringan subendokardial dari ventrikel
kanan dankiri. Sel-sel dalam dua daerah nodus itu berbentuk spul, sel-sel yang
sangat bercabang yang dipisahkan satu sama lain oleh sedikit jaringan
penyambung(Guyton,1995).
KESIMPULAN
Secara umum jantung katak terdiri atas tiga
ruang yaitu sinus venosus, dua atrium, dan satu ventrikel. Sinus venosus adalah
ruang disekitar jantung. Peranan sinus venosus menyimpan darah dari vena yang
akan dialirkan kembali menuju atrium dan ventrikel. Jantung Katak masih bisa
berdenyut diluar tubuhnya karena jantung katak terdapat serabut purkinje dan
serabut his
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A.;
Reece, Jane B.; Mitchell, Lawrence G.2004.
Biologi jilid 3 edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Halwatiah, Fisiologi. Makassar:
Alauddin press, 2009.
Isnaeni, Wiwi. Fisiologi Hewan. Yogyakarta:
Kanisius, 2006.
Monitoring) dengan Visualisasi LCD Grafik Berbasis Atmel AT89C51. Bali: Konferensi Nasional
Sistem dan Informatika.
Supripto. 1998. Fisiologi Hewan. Penerbit ITB:Bandung
Tim Dosen, Pedoman Praktikum Fisiologi
Hewan. Surabaya: Universitas Muhammadiyah Surabaya, 2013.
Sumber :
Laporan praktikum biologi universitas PAKUAN BOGOR.
Buku praktikum biologi UNPAK
Comments
Post a Comment