Feb 17, 2017

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEKRESI DAN EKSRESI


Contoh laporan praktikum biologi 

SEKRESI DAN EKSRESI

US ( 001), ASM (011), Fajar F ( 032), SN (030), RG( 020)
Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi Biologi  Universitas Pakuan
Tanggal praktikum 03 juni 2014


ABSTRAK
Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Selama proses pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi asam amino dan diabsorpsi oleh darah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membentuk protein-protein baru. Mamalia memiliki sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang (lumbar) dibawah peritonium. Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan mengalir melewati saluran ureter menuju kantung kemih yang terletak midventral dibawah rektum. Dinding kantung kemih akan berkontraksi secara volunter mendorong urine keluar melalui uretra. (Kurniati, 2009). Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental ber-warna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia.tujuan praktikum untuk menentukan lamanya eksresi dan sekresi serta mempelajari pengaruh beberapa macam zat terhadap volume akskresi urin. Dengan alat bahan yang digunakan berupa pil KJ, garan, citras cafein, tabung reaksi, urinometer dan gelas penampung. hasil yang kami dapat dari pengamatan bahwa pada lamanya sekresi setelah meminum pil KJ setelah satu jam terdapat cincin ungu yang membuktikan pada sekresi masih terdapat zat yang dapat digunakan tubuh.pada praktikum selanjutnya tentang pengaruh beberapa macam zat terhadap volume akskresi urine menunjukan hasil bahwa volume urine yanng air putih yang paling sedikit volume urinya dibandingkan dengan perlakuan air garam dan sitras kafein. volume akskresi urine yang menunjukan hasil bahwa pada perlakuan air putih BJ urin 1,010 paling rendah dibandingkan dengan BJ urin perlakuan air garam dan air sitras cafein.



PENDAHULUAN
Ekskresi adalah pengeluaran bahan-bahan yang tidak berguna yang berasal dari sisa metabolisme (katabolisme) / bahan yang berlebihan dari sel tubuh suatu organisme. Untuk membuang hasil katabolisme dari tubuh, diperlukan alat ekskresi. Berbagai organ dapat mengekskresikan sisa metabolisme tersebut, misalnya paru-paru, hati, kulit, insang, ginjal, dan lain-lain (Sumanto, 2007 : 80-81)
Ekskresi merupakan eliminasi pengeluaran zat buangan hasil metabolisme dari tubuh makhluk hidup,jika zat ini dibiarkan terakumulasi dalam tubuh,maka akan mengacaukan homeostatis. Ekskresi mempunyai peranan penting dalam mengeluarkan dan membuang hasil sampingan dari metabolisme, mencegah terjadinya gangguan aktifitas metabolisme dalam tubuh dengan cara mengekskresikan zat buangan, mengendalikan kandungan ion dalam tubuh (Kartolo,S.1993:257).
Ada 2 pendapat mengenai mekanisme pembentukan urine,yaitu:
1.      Menurut Ludwig (1844)
Urine terjadi karena adanya proses filtrasi pada glomerulus dan fungsi dari tubulus seminiferus adalah untuk memekatkan urine
2.      Menurut Chusni
Pendapat Chusni merupakan modifikasi dari teori Ludwig. Ia mengatakan bahwa terjadi filtrasi plasma melalui glomerulus yang menghasilkan filtrat berupa air dan bahan non koloid. Teori ini di kenal dengan teori reabsorbsi dan sekresi (Shanti,L.2000:87).
Sisa metabolisme dari zat-zat makanan yang telah diserap oleh dinding usus meninggalkan badan sebagai urine. Urine ini dibuat pada ginjal dan meninggalkan ren tersebut melalui ureter hingga pada kandung kemih ( Vesica urinaria) dan keluar melalui uretra.
Ginjal mempunyai fungsi spesifik untuk ekskresi sisa metabolisme yang mengandung nitrogen. Pada hewan rendah terdapat berbagai alat ekskresi yang mempunyai fungsi seperti ginjal.Sisa metabolisme dari zat-zat makanan yang telah diserap oleh dinding usus, meninggalkan badan sebagai urineKomposisi urin bervariasi tergantung kepada jenis makanan dan jumlah air yang diminum . Pada manusia dewasa kira-kira 1-1,5 liter per hari . Di daerah panas urin dihasilkan lebih sedikit dibandingkan di daerah dingin . Coba apakah Anda dapat menjelaskannya . Urin normal biasanya transparan dan warnanya kuning muda karena adanya pigmen urokrom (bilirudin dan biliverdin) . Masa jenis 1,005-1,04 dengan Ph 6,0.
Ginjal merupakan struktur utama untuk ekskresi pada Vertebrata. Disamping sebagai alat ekskresi, ginjal mempunyai fungsi yang sangat penting untuk memelihara lingkungan internal pada tubuh. Adanya zat berlebih dalam darah terkait fungsi ginjal, dapat menjadi indikator gangguan fungsi ekskresi.
Pembentukan urin terjadi dalam empat pruses, yaitu Penyaringan (Filtrasi), Penyerapan (Absorbsi), Penyerapan Kembali (Reabsorbsi), dan Augmentasi.
a.              Filtrasi
Antara darah di dalam kapiler dan urine di dalam ruangan antara dua lembaran capsula terdapat endotelium yang berlubang,membran basalis yang tipis dan epitelium antara lanjutan dari sel-sel bercelah. Dengan demikian darah harus difiltrasi melalui membran basalis.
b.              Sintesa
Sintesa berlangsung di dalam sel-sel epitelium tubulus kontroktus proximal. Sebagian hasil metabolisme terjadi H2O dan CO2 dalam epitelium tubulus kontortus proximal dengan bantuan enzim anhidrase H2CO3 yang kemudian menjadi H+ dan HCO3- .Ion –ion H+ keluar dari sel dan masuk ke dalam rongga tubulus. Di dalam sel epitelium tubulus kontortus distal disebut juga NH3 yang berasal dari glutamin di bawah pengaruh enzim glutaminase.
c.              Reabsorbsi
NaHCO3 yang ada dalam filtrat di pecah menjadi Na+ dan HCO3- .Ion Na+ masuk ke dalam epitelium dan bersenyawa dengan HCO3- yang ada di dalam sel untuk menjadi Natrium Bikarbonat.
d.             Sekresi
Sel-sel epitelium melepas H+ ,NH2+ dan K+ yang dinamakan sebagai proses sekresi yang sebagai filtrat ,steroid,glukoloid dan asam5 hydroxial asetat yang biasanya dihasilkan dalam tubuh. Dengan demikian di dalam urine yang dikeluarkan terdapat Na,K.Cl,Uteum,Kreatin,Asam urat, NH2, Fosfat dan berbagai sulfat etherus,steroid,glukoloid,asam 5 hydroxial asetat ( Slamet Santosa,1996:159)
Komposisi urine abnormal: Protein, Glukosa, Pigmen empedu, Benda-benda keton, Darah


Sifat-sifat urin normal :
a.    Volume : pada orang dewasa 600-2500 ml/hari, tergantung air yang masuk, suhu lingkungan, makanan, keadaan fisik dan mental.
b.    Berat jenis : berkisar 1,003-1,030, tergantung kadar solute di dalamnya.
c.    Reaksi : bersifat asam dengan pH kira-kira 6,0 (4,7-8,0). Pada asidosis, reaksi sangat asam dan pada alkalosis bersifat basa, juga tergantung makanan yang masuk. Bila urin dibiarkan, maka reaksi akan menjadi basis karena perubahan urea menjadi amonia.
d.   Warna : normal kuning pucat sampai kuning, juga tergantung volumenya. Zat-zat warna yang terdapat di dalam urin adalah urokhrom, urobilin dan hematoporfirin.
Berat jenis urine tergantung jumlah zat yang terlarut di dalam urine atau terbawa dalam urine. Berat jenis zat plasma adalah 0,10. Bila ginjal mengencerkan karena sesudah minum air,maka BJ nya kurang dari 0,10. Bila ginjal memrlukan pemekatan urine,maka BJ di atas 0,10 ( Evelyn.1985:249).
Setiap hari ± 1500 liter darah melewati ginjal untuk disaring dan terbentuklah ± 150 – 170 liter urine primer. Meski demikian hanya 1 – 1,5 liter urine yang kita keluarkan. Banyak sedikitnya urine seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain : zat-zat yang tertarik, suhu, konsentrasi darah, emosi.
tujuan  praktikum ini yaitu untuk menentukan lamanya eksresi dan sekresi serta mempelajari pengaruh beberapa macam zat terhadap volume akskresi urin.

ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan yaitu pil KJ, garan NaCl,citras cafein, satu rak tabung reaksi yang masing-masing berisi 10 ml capuran amilum dan HNO3 dengan perbandingan 5:2, gelas penampung urin, gelas ukur dan urinometer.

METODE /CARA KERJA
Menentukan lamanya eksresi dan sekresi
Seorang praktikum minum, 1-2 butir pil KJ, tiga jam kemudian berkumur-kumur. Setiap 2 menit meludah kedalam tabung reaksi sampai terbentuk cincin ungu pada tabung reaksi yang membuktikan adanya sekresi KJ, catat waktunya. Kemudian cek juga eksresi pada urin.
Pengaruh beberapa zat terhadap volume urin
Dipilih 3 orang dari masing-masing kelompok. Orang pertama minum 500cc air putih, orang ke-2 minum larutan 5 g NaCL dalam 500cc air. Orang ke-3 minum 150 mg sitras cafein dalam 500cc air putih. Tiap 30 menit tampung urin, ukur volume dan BJ nya.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel hasil  pengamatan
Jenis proses
Waktu(menit)
Eksresi
-
Sekresi
4 menit

Tabel pengamatan
Perlakuan
BJ urin
Volume urin (ml)
Air putih
1,010
50
Air garam
1,024
80
Air sitras cafein
1,014
40

Pada percobaan menentukan lamanya proses ekresi dan sekresi pada mahasiswi yang meminum pil KJ didapatkan hasil setelah satu jam berupa cincin ungu pada tabung reaksi yang berisi 10 ml campuran amilum dan HNO3 yang diteteskan air ludah. mahasiswi yang meminum pil KJ dengan demikian bahwa dengan adanya cincin ungu pada tabung reaksi membuktikan terdapat kandungan zat yang masih dapat diserap tubuh pada ludah sehingga pada proses sekresi tersebut pada tabung reaksi terdapat cincin ungu. Dengan demikian pada hasil sekresi dari air ludah tersebut masih dapat digunakan tubuh .
Pada praktikum selanjutnya mengenai pengaruh beberapa macam zat terhadap volume akskresi urine yang menunjukan hasil bahwa pada perlakuan air putih BJ urin 1,010 paling rendah dibandingkan dengan BJ urin perlakuan air garam dan air sitras cafein.
Air sebagian besar diarbsorbsi kembali. Kebanyakan produk buangan dikeluarkan maka sekresi terdiri atas tiga faktor :
1.                  Filtrasi glomerulus
2.                  Reabsorbsi tubula
3.                  Sekresi tubula
Kalau kita bandingkan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang biasanya dikeluarkan kedalam urine maka kita dapat melihat besarnya selektif sel tubula:
       Air 150 liter 1 1/2 liter, Garam 700 ram 15 gram,   Glukosa 170 gram 0 gram, Urea 50 gram 30 gram
        Ciri urine yang normal. Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang di masukkan. Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak protein dimakan, sehingga tersedia cukup yang diperlukan untuk melarutkan ureanya. Warnanya bening orange pucat tanpa endapan, tetapi adakalanya jonjot lendir tipis nampak terapung didalamnya. Baunya tajamReaksinya sedikit asam terdapat lakmus dengan pH rata-rata 6Berat jenis berkisar dari 1010-1025.
Komposisi urine normaurine terutama terdiri atas air, urea dan natrium khlorida. Pada seorang yang menggunakan diit yang rata-rata berisi 80-100 gr protein dalm 24 jam, jumlah persen air dan padat dalam urine seperi berikut :
Air 96%Benda padat 4% (terdiri atas urea 2% dan produk metabolik lain 2%). (Pearce,evelin.2550:245-249)
Pembentukan urin pada vertebrata memiliki 3 tahapan yaitu :
1.      Ultrafiltrasi yaitu proses perpindahan plasma darah (kecuali sel-sel darah dan protein molekul besar) dari glomerolus menuju ke ruang kapsula bawman dengan menembus membran filtrasi.
2.      Reabsorsi tubular yaitu perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju darah dalam kapiler peritubular.
3.      Sekresi tubular yaitu kebalikan dari Reabsorsi tubular, memungkinkan ginjal meningkatkan kosentrasi zat-zat yang dieksresikan, misalnya H+ dan K+ , dan obat-obatan dan berbagai zat organik asing. (Soewolo.1997:127-131)
Sistem kemih terdiri atas sepasang ginjal dan ureter dan satu kandung kemih dan uretra. Sistem ini berperan memelihara homeostatis dengan menghasilkan urin, yang membawa serta berbagai produk sisa metabolik. Urin yang dibuat dalam ginjal melalui ureter ke kandung kemih, tempat urin untuk sementara di tampung dan kemudian dikeluarkan melalui uretra. Ginjal juga mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dan merupakan tempat pembuatan hormon renin dan eritropoietin. Renin ikut berperan dalam mengatur tekanan darah, dan eritroprotein merangsang produksi dari sel darh merah (junqueira,carlos.1998:370)

KESIMPULAN
Hasil sekresi yang dihasilkan oleh ludah setelah satu jam yang diteteskan kedalam tabung reaksi yang berisi cairan HNO3 dan campuran amilum menghasilkan cincin ungu yang menunjukan masih adanya zat-zat yang masih dapat diserap tubuh seperti protein.Pada praktikum selanjutnya mengenai pengaruh beberapa macam zat terhadap volume eksresi urine yang menunjukan hasil bahwa pada perlakuan air putih BJ urin 1,010 paling rendah dibandingkan dengan BJ urin perlakuan air garam dan air sitras cafein.



DAFTAR PUSTAKA

Evelyn.1985.Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis.Yogyakarta:Esemtia

Pratiwi.1998.Biologi.Jakarta :Erlangga

Santosa,Slamet.1996.Petunjuk Praktikum Fisilogi Hewan.Surakarta: UNS Press

Shanti, Listawati .2000.Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan.Surakarta:P.biologi F.MIPA UNS

      Idel, antoni. 2000. Biologi dalam kehidupan sehari-hari. Gitamedia press : Jakarta

 Pearce, evelyn. 2005. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Gramedia press : Jakarta

Soewolo,dkk. 1994.Fisiologi Hewan. UT: Jakarta

sumber :

buku praktikum biologi UNPAK


image girls love


animasi ini menggambarkan seorang wanita yang ingin mengungkapkan perasaannya kepada seseorang yang dia sukai.










yellow hair






gambar animasi bergerak james yellow hair

Jurnal TENTANG JANTUNG DAN SIRKULASI PADA KATAK


yadeuzuaki.com


JANTUNG DAN SIRKULASI

USN (001), ASM (011), FF(032), SN (030), RG (020)
Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi Biologi  Universitas Pakuan
Tanggal praktikum 22 mei 2014

ABSTRAK
Satu sifat utama otot jantung adalah kemampuannya untuk membangkitkan sendiri impuls irama denyut jantung (otomasi jantung). Jantung yang dikeluarkan dari tubuh mampu tetap berkontraksi ritmis. Pada amfibia dan reptilian, irama ditentukan oleh sinus venosus. Aurikel iramanya kurang cepat dan vetrikelnya paling rendah tingkat otomasinya. Otot jantung peka terhadap perubahan-perubahan metabolitik, kimia dan suhu. Kenaikan suhu meningkatkan metabolism dan frekuensi denyut jantung.Cara kerja jantung katak umumnya saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah disebut diastol. Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung disebut sistol. Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.pada praktikum ini menggunakan katak sebagai bahan uji untuk mempelajari morfologi dan denyut jantung, otomasi jantung, asal denyut jantung dan sifat-sifat aliran darah arteri, kapiler dan vena. Hasil yang kami dapat yaitu pada suhu tinggi kontraksi jantung meningkat dan pada suhu dingin atau suhu rendah menyebabkan kerja jantung menurun sehingga terjadi penurunan depolarisasi nodus sinoatrium (SA), node turun sehingga menurunkan kontraksi jantung.



PENDAHULUAN
Jantung mempunyai fungsi memompa darah kedalam sistem pembuluh darah sehingga darah dapat dialirkan kesemua organ didalam tubuh sesuai kebutuhan organ masing-masing.
Untuk memungkinkan memenuhi tugasnya jantung mempunyai beberapa sifat morfologis dan fungisional yang berbeda dengan otot lurik. Sifat-sifat ini intrinsik antara lain : otomasi, peka rangsang, daya hantar dan daya kontraksi. Fungsi utama dari sistem sirkulasi terdapat pada mikrosirkulasi, arteriol mengatur aliran darah ke jaringan tertentu, sebaliknya situasi lingkungan pada jaringan tersebut dipengaruhi oleh diameter arteriol.
Arteri paling tidak harus bercabang 6-8 kali sebelum mencapai arteriol dengan penampang 20 mikrometer dan arteriol akan bercabang 2-5 kali sebelum menjadi kapiler dengan penampang 5-9 mikrometer. Sehingga menyebabkan sifat aliranya berbeda.Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung sebagai pemompa dan pembuluh darah sebagai saluran. Darah dipompakan oleh jantung ke dalam pembuluh darah dan akan disebarkan ke seluruh tubuh dan kemudian kembali lagi ke jantung sebagai suatu sirkulasi (Halwatiah, 2009: h. 42).
Otot jantung berbeda dari otot kerangka dalam hal struktur dan fungsinya. Untuk berkontraksi otot jantung tidak memerlukan stimulus sebab otot jantung memiliki sifat otomatis. Pada sel otot jantung dapat terjadi peristiwa depolarisasi secara spontan tanpa ada stimulus. Selain itu otot jantung juga memiliki sifat ritmis, peristiwa depolarisasi dan repolarisasi berjalan menurut irama tertentu (Susanto, 2012).
Jantung berongga ditemukan pada vertebrata. Jantung ini merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk menjamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik. Apabila cairan tubuh berhenti bersirkulasi maka hewan mati (Isnaeni, 2006:178-179).
Otot jantung (cardiacmuscle) vertebrata hanya ditemukan pada satu tempat yakni jantung. Seperti otot rangka, otot jantung berlurik. Perbedaan utama antara otot rangka dan otot jantung adalah dalam sifat membran dan listriknya. Sel-sel otot jantung mempunyai daerah khusus yang disebut cakram berinterkalar (intercalateddisc), dimana persambungan longgar memberikan pengkopelan listrik langsung di antara sel-sel otot jantung.
Dengan demikian suatu potensial aksi yang dibangkitkan pasa satu bagian jantung akan menyebar keseluruh sel otot jantung. Dengan demikian, suatu potensial aksi yang dibangkitkan pada satu bagian jantung akan menyebar ke seluruh sel otot jantung. Dan jantung akan berkontraksi. Sel-sel otot jantung tidak akan berkontraksi kecuali dipicu oleh inpu neuron motoris yang mengontrolnya. Akan tetapi, sel-sel otot jantung dapat membangkitkan potensial aksinya sendiri, tanpa suatu input apapun dari sistem saraf. Membran plasma otot jantung mempunyai ciri pacu jantung yang menyebabkan depolarisasi berirama, yang memicu potensial aksi dan menyebabkan sel otot jantung tunggal untuk berdenyut bahkan ketika diisolasi daari jantung dan ditempatkan dalam biakan sel. Potensial aksi sel otot jantung berbeda dari potensial aksi sel otot rangka, yang bertahan sampai dua puluh kali lebih lama. Potensial aksi sel otot rangka hanya berfungsi sebagai pemicu kontraksi dan tidak menguntrol durasi kontraksi tersebut. Pada sel jantung durasi potensial aksi memainkan peranan penting dalam pengontrolan durasi kontraksi (Campbell, 2004: h. 262).
Katak dan amfibia lainnya mempunyai jantung berbilik tiga, dengan dua atria dan satu ventrikel. Ventrikel akan memompakan darah ke dalam sebuah arteri bercabang yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit : pulmokutaneuscircuit mengarah ke jaringan pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit pada katak), dimana darah akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di antaranya dipompakan ke dalam sirkuit sistematik. Sirkuit sistemik (systemiccircuit) membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena. Skema ini,yang disebut sirkulasi ganda (doublecirculation), menjamin aliran darah yang keluar ke otak, otot, dan organ-organ lain, karena darah itu dipompa untuk kedua kalinya setelah kehilangan tekanan dalam hamparan kapiler pada paru-paru atau kulit (Campbell, 2004: h. 45).
SIFAT-SIFAT JANTUNG                               
Jantung memiliki sifat – sifat diantaranya :
A.    AUTOMASI
Artinya jantung ini masih dapat melakukan fungsinya tanpa dipengaruhi saraf. Dibuktikan dengan cara merusak otak atau sumsum punggung. Jantung tetap normal melakukan fungsinya untuk beberapa saat.
B.   TERMOLABIL
Jantung dapat berubah denyutnya karena pengaruh suhu lingkungan. Sebagai contoh kita berpindah dari daerah suhu panas ke daerah bersuhu dingin, maka denyut jantung menurun. Jadi, pada suhu yang lebih panas, frekuensi denyut jantung menjadi naik dan sebaliknya.
C.   SINSITIUM
Organ berupa serabut yang bekerja sebagai satu unit.
Jantung tetap berdenyut setelah seluruh persarafannya dipotong; bahkan bila jantung dipotong-potong, setiap potongan jaringan jantung masih berdenyut. Hal ini disebakan oleh adanya jaringan khusus pemicu di jantung yang mampu mencetuskan potensial aksi berulang-ulang. Jaringan picu jantung membentuk sistem hantaran yang dalam keadaan normal menyebarkan impuls ke seluruh jantung. Jantung menerima darah dari sistem vena yang berasal dari jaringan dan organ tubuh. Denyut jantung berasal dari sistem penghantar jantung yang khusus dan menyebar melalui sistem ini kesemua bagian miokardium. Struktur yang membentuk sistem penghantar adalah simpul sinoatrial ( simpul SA ), lintasan antar simpul di atrium, simpul atrioventrikular ( simpul AV ) , berkas His dan cabang-cabangnya.
METODE  KERJA
a.       Waktu dan tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari kamis tanggal 22 mei 2014 di ruang  laboratorium Mipa Biologi 1 Universitas Pakuan.
b.      Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu katak,larutan fisiologis 0,65%, kapas, klorofom, papan berlubang, jarum sonde, jarum pentul,stoples, mikroskop.
CARA KERJA
Morfologi dan denyut jantung.
Katak dibius dengan khloroform, kemudian katak diletakan terlentang dan difiksasi kai-kakinya pada papan fiksasi dengan jarum pentul. Dengan sebuah pinset dijepitlah kulit bagian dada kemudian gunting arah kranial terus kearah lateral. Dilipat kulit keatas, potong tulang sternum dan klavikula. Dari rongga akan terlihat jantung yang masih berdenyut, bebaskan dari lapisan perikardium maka akan telihat bulbus arteriosusnya. Gambarlah bagian-bagian jantung. Diamati kontraksi otot jantung yang disebut sistole ditandai dengan warna pucat, relaksasi jantung disebut diastole ditandai dengan warna merah kecoklatan.
Pengaruh suhu dan zat kimia didalam jantung
Dibasahi jantung dengan larutan ringer (suhu kamar) hitunglah frekuensi denyutnya. Dingikan cairan ringer dengan es yang tersedia sampai suhu 4-40 oC, teteskan beberapa disekitar jantung, biarkan sebentar lalu hitung frekuensi denyutnya, perlakuan ringer dingin diganti dengan ringer panas (40-50oC), asetilkilin, adrenalin. Setiap perlakuan hendaknya denyut jantung dinormalkan dahulu dengan pemberian ringer suhu kamar.
Mempelajari otomasi jantung
Sediakan cawan petri yang diisi larutan ringer suhu kamar. Jepilah ujung ventrikel jantung dan angkat keatas.Bebaskan jantung dari jaringan sekitarnya, kemudia potong pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung sejauh mungkin dari jantung. Angkat jantung dan simpan diatas cawan petri. Jantung akan tetap berdenyut, hitung frekuensinya.
Asal denyut jantung
Diletakan jantung pada kertas saring yang dibasahi dengan cairan ringer. Diamati denyut bagian-bagian jantung dan hitung frekuensinya. Dengan menggunakan pipet yang berisi air dingin atau batang gelas dingin, tempelkan pada bagian sinus venosus, hitung frekuensinya. Diulangi hal tersebut diatas dengan menempelkan pipet yang berisi air panas atau batang gelas panas pada sinus venosus. Setiap pergantian perlakuan normalkan denyut jantung dengan pemberian ringer suhu kamar. Potong jantung pada batas antrium ventrikel, hitung frekuensi potongan tersebut.
Sirkulasi pada pembuluh darah perifer
Katak dibius dengan kloroform atau katak diserebrasi. Bentangkan selaput renang pada papan berlubang dan jepitlah dengan jarum pentul. Diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x  atau 450x. Diidentifikasi pembuluh darah arteri, kapiler, dan vena dengan cara memperhatikan ketebalan dinding dan percabangan pembuluh, sifat aliran dan kecepatanya.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem sirkulasi pada katak.
Tabel pengamatan
Macam percobaan
Frekuensi denyut jantung /menit
sesudah
sebelum
Faktor temperatur pada frekuensi denyut jantung
. dingin
. panas






18
16






19
19
Otomasi
20
19
Asal denyut
-
-
Pendinginan
. pada sinus venosus
. pada ventrikel

20

-

19

-
Pemanasan
. pada sinus venosus
. pada ventrikel

17

-

19

-
Pemotongan
. antrium+sinus venosus
. ventrikel
Antrium kanan 18

-


19

-

NB : diakibatkan denyut jantung yang lemah sehingga hasil yang diperoleh seperti pada tabel diatas.
Jenis pembuluh darah
percabangan
Sifat aliran
arteri
2
Cepat
arteriol
2
Cepat
Kapiler
5
Cepat
vena
1
Lambat

Dari data pengamatan dapat kita bahas bahwa,Dalam percobaan ini dilakukan beberapa pengujian terhadap jantung katak, antara lain :
1.   Suhu hangat
     Suhu tinggi menyebabkan kerja jantung meningkat karena terjadi peningkatan depolarisasi sehingga menaikkan SA node kemudian meningkatkan kontraksi jantung.
2.   Suhu dingin
Suhu rendah menyebabkan kerja jantung menurun sehingga terjadi penurunan depolarisasi SA node turun sehingga menurunkan kontraksi jantung.
3. Otomatisasi :  melihat otomasi jantung  diluar tubuh, Jantung tetap berdenyut setelah seluruh persarafannya dipotong; bahkan bila jantung dipotong- potong, setiap potongan jaringan jantung masih berdenyut. Jantung memang memiliki otomasi sendiri di otot jantung berupa serabut purkinje dan serabut his. Pacemaker  jantung mamalia adalah Nodus Keith dan Flacke (Nodus Sinoaricularis), sedang pada katak fraksi jantung diatur oleh salah satu dari ketiga pasang ganglionnya  Menurut teori pada saat otomatisasi dimana jantung dilepas seluruhnya dari organ-organ lain, jantung masih dapat berdenyut hal ini terjadi karna pada otot  Jantung memang memiliki otomasi sendiri di otot jantung berupa serabut purkinje dan serabut his. Terbukti tanpa adanya koordinasi syaraf simpatis dan parasimpatis jantung tetap dapat berdetak diluar tubuh yaitu 2kali/menit. Tetapi karena kondisi diluar tubuh tidak cocok dengan jantung maka jantung kerjanya menjadi semakin melemah.
Jantung katak berbeda dengan jantung manusia. Secara anatomis jantung katak terbagi menjadi tiga ruang yaitu sinus venosus, dua atrium dan satu ventrikel. Sinus venosus adalah ruangan sekitar jantung. Melalui pengamatan darah mengalir melalui sinus venosus kemudian darah mengalir ke atrium dan mengisi ruang ventrikel sebelum darah dipompa kembali oleh otot- otot di ventrikel keseluruh tubuh. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan       kemudian mengalir menuju ke atrium. Dari atrium, darah mengalir ke ventrikel yang kemudian di pompa keluar melalui arteri pulmonalis. Secara garis besar peredaran darah katak sama seperti peredaran darah manusia namun saat darah dialirkan kembali melalui vena darah terlebih dahulu mengisi sinus venosus. Jantung katak memiliki respon yang kurang lebih sama dengan jantung manusia, contohnya denyut jantung akan meningkat saat dingin/panas dan melambat saat dingin/panas, kerjanya dapat dipengaruhi oleh hormone, dan memiliki band moderator.
Jantung katak berbeda dengan jantung manusia. Jantung katak maupun mamalia mempunya centrum automasi sendiri artinya tetap berdenyut meskipun telah diputuskan hubungannya dengan susunan syaraf atau di keluarkan dari tubuh. Secara anatomis jantung katak terbagi menjadi tiga ruang yaitu sinus venosus, dua atrium dan satu ventrikel. Secara garis besar peredaran darah katak sama seperti peredaran darah manusia namun saat darah dialirkan kembali melalui vena darah terlebih dahulu mengisi sinus venosus. Jantung katak memiliki respon yang kurang lebih sama dengan jantung manusia, contohnya denyut jantung akan meningkat saat panas dan melambat saat dingin, kerjanya dapat dipengaruhi oleh hormone, dan memiliki band moderator.
Kontraksi jantung terdiri dari kontraksi atrium dan kontraksi ventrikel. Kedua macam kontraksi jantung menunjukkan bahwa siklus jantung terdiri dari systole dan diastole. Systole merupakan periode kontraksi ventrikel saat jantung memompakan darahnya dari ventrikel ke sirkulasi pulmonal ( A pulmonalis) dan ke sirkulasi sistemik (aorta). Pada saat systole katub-katubatrioventrikularis (mitralis dan bikuspidalis) menutup sedangkan katub-katub semilunaris (katub aorta dan katub pilmonal) membuka sehingga ventrikel yang berkontraksi (tekanannya meningkat) memompakan darahnya ke aorta dan A pulmonalis. Sedangkan diastole menunjukkan periode relaksasi ventrikel (kontraksi atrium) saat ventrikel menerima darah dari atrium yang sebelumnya telah menerima darah dari paru-paru (V Pulmonalis) dan dari seluruh tubuh (vena cava). Pada saat distole katub-katub semilunaris(katub aorta dan katub pulmonal) menutup sedangkan katub-katub atrioventrikularis  (mitralis dan bikuspidalis) membuka sehingga atrium yang berkontraksi (tekanannya meningkat) memompakan darahnya ke ventrikel.
Kontraksi atrium terjadi hampir bersamaan dengan relaksasi ventrikel, walaupun pada saat ventrikel relaksasi, atrium berkontraksi namun besarnya tekanan kedua ruangan ini hampir sama. Sedangkan pada saat atrium relaksasi juga tak tampak karena tertutup oleh besarnya tekanan pada ventrikel yang sedang berkontraksi, dimana proses berkontraksi dan relaksasi (systole dan diastole) dari atrium maupun ventrikel pada keadaan normal akan terjadi terus menerus. Kontraksi jantung tidak semata-mata tergantung dari impuls yang di hantarkan oleh syaraf. Jantung mempunyai kemampuan untuk self excitation sehingga dapat berkontraksi secara otomatis walaupun telah di lepas dari tubuh dan semua syaraf menuju jantung telah di potong.
Menurut Supripto (1998) bahwa meskipun jantung berkontraksi dengan sendirinya, namun kuat kontraksi, frekuensi denyut jantung, dan perambatan impuls pada jantung dipengaruhi oleh saraf otonom, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Pasangan kedua saraf ini kerjanya adalah saling berlawanan yaitu:
saraf simpatik bekerja meningkatkan baik kuat kontraksi maupun frekuensi denyut jantung dan mempercepat perambatan impuls pada jantung, sedangkan, Saraf parasimpatik bekerja menurunkan naik kuat kontraksi maupun frekuensi denyut jantung dan melambatkan perambatan impuls pada jantung.
Centrum Automasi dan Peranan Terhadap Jantung Katak, Automasi artinya jantung ini masih dapat melakukan fungsinya tanpa dipengaruhi saraf. Dibuktikan dengan cara merusak otak atau sumsum punggung. Jantung tetap normal melakukan fungsinya untuk beberapa saat. Jantung katak maupun mamalia mempunya centrum automasi sendiri artinya tetap berdenyut meskipun telah diputuskan hubungannya dengan susunan syaraf atau di keluarkan dari tubuh. Pada katak frekuensi jantung diatur oleh salah satu dari ketiga pasang ganglionnya.
Peranan centrum automasi pada katak itu menyebabkan jantung tetap berdenyut setelah seluruh persarafannya dipotong. 
Bahkan bila jantung dipotong-potong, setiap potongan jaringan jantung masih berdenyut. Hal ini disebakan oleh adanya jaringan khusus pemicu di jantung yang mampu mencetuskan potensial aksi berulang-ulang. Jaringan picu jantung membentuk sistem hantaran yang dalam keadaan normal menyebarkan impuls ke seluruh jantung.
Jantung mengandung serat-serat jantung yang termodifikasi yang berfungsi untuk mengkoordinasikan detak jantung dengan mengatur waktu kontraksi dari atrium dan ventrikel, secara normal berawal pada nodus sinoatrium(SA) yang berlokasi dalam atrium kanan pada pintu masuk vena kava superior.Berawal dari nodus sino atrium sampai nodus antrio ventrikulum, terletak di bagian belakang septum inter ventrikulum dan mulai dari titik ini, seberkas sel-sel otot jantung yang termodifikasi (serat-serat purkinje) bercabang dua dan cabangyang terpisah berjalan melalui jaringan subendokardial dari ventrikel kanan dankiri. Sel-sel dalam dua daerah nodus itu berbentuk spul, sel-sel yang sangat bercabang yang dipisahkan satu sama lain oleh sedikit jaringan penyambung(Guyton,1995).

KESIMPULAN
Secara umum jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu sinus venosus, dua atrium, dan satu ventrikel. Sinus venosus adalah ruang disekitar jantung. Peranan sinus venosus menyimpan darah dari vena yang akan dialirkan kembali menuju atrium dan ventrikel. Jantung Katak masih bisa berdenyut diluar tubuhnya karena jantung katak terdapat serabut purkinje dan serabut his
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A.; Reece, Jane B.; Mitchell, Lawrence G.2004.  Biologi jilid 3 edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Halwatiah,  Fisiologi. Makassar: Alauddin press, 2009.
Isnaeni, Wiwi. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius, 2006.
      Monitoring) dengan Visualisasi LCD Grafik Berbasis Atmel AT89C51. Bali: Konferensi Nasional
       Sistem dan Informatika.
Supripto. 1998. Fisiologi Hewan. Penerbit ITB:Bandung
Tim Dosen, Pedoman Praktikum Fisiologi Hewan. Surabaya: Universitas Muhammadiyah Surabaya, 2013.


Sumber : 
Laporan praktikum biologi universitas PAKUAN BOGOR.

Buku praktikum biologi UNPAK

Feb 9, 2017

Gift lelah

Aku kotako persegi yang sangat lelah. Ditambah pekerjaan yang membosankan bertambah. 


Entri yang Diunggulkan

Lirik lagu FREE OST KPOP DEMON Hunter's

  FREE LIRIK LAGU   I tried to hide but something brokel  I tried to sing, couldn't hit the notes The words kept catching in my throat I...