LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEKRESI DAN EKSRESI


Contoh laporan praktikum biologi 

SEKRESI DAN EKSRESI

US ( 001), ASM (011), Fajar F ( 032), SN (030), RG( 020)
Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi Biologi  Universitas Pakuan
Tanggal praktikum 03 juni 2014


ABSTRAK
Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam bentuk larutan. Ekresi terutama berkaitan dengan pengeluaran-pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Selama proses pencernaan makanan, protein dicernakan menjadi asam amino dan diabsorpsi oleh darah, kemudian diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk membentuk protein-protein baru. Mamalia memiliki sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang (lumbar) dibawah peritonium. Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan mengalir melewati saluran ureter menuju kantung kemih yang terletak midventral dibawah rektum. Dinding kantung kemih akan berkontraksi secara volunter mendorong urine keluar melalui uretra. (Kurniati, 2009). Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental ber-warna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia.tujuan praktikum untuk menentukan lamanya eksresi dan sekresi serta mempelajari pengaruh beberapa macam zat terhadap volume akskresi urin. Dengan alat bahan yang digunakan berupa pil KJ, garan, citras cafein, tabung reaksi, urinometer dan gelas penampung. hasil yang kami dapat dari pengamatan bahwa pada lamanya sekresi setelah meminum pil KJ setelah satu jam terdapat cincin ungu yang membuktikan pada sekresi masih terdapat zat yang dapat digunakan tubuh.pada praktikum selanjutnya tentang pengaruh beberapa macam zat terhadap volume akskresi urine menunjukan hasil bahwa volume urine yanng air putih yang paling sedikit volume urinya dibandingkan dengan perlakuan air garam dan sitras kafein. volume akskresi urine yang menunjukan hasil bahwa pada perlakuan air putih BJ urin 1,010 paling rendah dibandingkan dengan BJ urin perlakuan air garam dan air sitras cafein.



PENDAHULUAN
Ekskresi adalah pengeluaran bahan-bahan yang tidak berguna yang berasal dari sisa metabolisme (katabolisme) / bahan yang berlebihan dari sel tubuh suatu organisme. Untuk membuang hasil katabolisme dari tubuh, diperlukan alat ekskresi. Berbagai organ dapat mengekskresikan sisa metabolisme tersebut, misalnya paru-paru, hati, kulit, insang, ginjal, dan lain-lain (Sumanto, 2007 : 80-81)
Ekskresi merupakan eliminasi pengeluaran zat buangan hasil metabolisme dari tubuh makhluk hidup,jika zat ini dibiarkan terakumulasi dalam tubuh,maka akan mengacaukan homeostatis. Ekskresi mempunyai peranan penting dalam mengeluarkan dan membuang hasil sampingan dari metabolisme, mencegah terjadinya gangguan aktifitas metabolisme dalam tubuh dengan cara mengekskresikan zat buangan, mengendalikan kandungan ion dalam tubuh (Kartolo,S.1993:257).
Ada 2 pendapat mengenai mekanisme pembentukan urine,yaitu:
1.      Menurut Ludwig (1844)
Urine terjadi karena adanya proses filtrasi pada glomerulus dan fungsi dari tubulus seminiferus adalah untuk memekatkan urine
2.      Menurut Chusni
Pendapat Chusni merupakan modifikasi dari teori Ludwig. Ia mengatakan bahwa terjadi filtrasi plasma melalui glomerulus yang menghasilkan filtrat berupa air dan bahan non koloid. Teori ini di kenal dengan teori reabsorbsi dan sekresi (Shanti,L.2000:87).
Sisa metabolisme dari zat-zat makanan yang telah diserap oleh dinding usus meninggalkan badan sebagai urine. Urine ini dibuat pada ginjal dan meninggalkan ren tersebut melalui ureter hingga pada kandung kemih ( Vesica urinaria) dan keluar melalui uretra.
Ginjal mempunyai fungsi spesifik untuk ekskresi sisa metabolisme yang mengandung nitrogen. Pada hewan rendah terdapat berbagai alat ekskresi yang mempunyai fungsi seperti ginjal.Sisa metabolisme dari zat-zat makanan yang telah diserap oleh dinding usus, meninggalkan badan sebagai urineKomposisi urin bervariasi tergantung kepada jenis makanan dan jumlah air yang diminum . Pada manusia dewasa kira-kira 1-1,5 liter per hari . Di daerah panas urin dihasilkan lebih sedikit dibandingkan di daerah dingin . Coba apakah Anda dapat menjelaskannya . Urin normal biasanya transparan dan warnanya kuning muda karena adanya pigmen urokrom (bilirudin dan biliverdin) . Masa jenis 1,005-1,04 dengan Ph 6,0.
Ginjal merupakan struktur utama untuk ekskresi pada Vertebrata. Disamping sebagai alat ekskresi, ginjal mempunyai fungsi yang sangat penting untuk memelihara lingkungan internal pada tubuh. Adanya zat berlebih dalam darah terkait fungsi ginjal, dapat menjadi indikator gangguan fungsi ekskresi.
Pembentukan urin terjadi dalam empat pruses, yaitu Penyaringan (Filtrasi), Penyerapan (Absorbsi), Penyerapan Kembali (Reabsorbsi), dan Augmentasi.
a.              Filtrasi
Antara darah di dalam kapiler dan urine di dalam ruangan antara dua lembaran capsula terdapat endotelium yang berlubang,membran basalis yang tipis dan epitelium antara lanjutan dari sel-sel bercelah. Dengan demikian darah harus difiltrasi melalui membran basalis.
b.              Sintesa
Sintesa berlangsung di dalam sel-sel epitelium tubulus kontroktus proximal. Sebagian hasil metabolisme terjadi H2O dan CO2 dalam epitelium tubulus kontortus proximal dengan bantuan enzim anhidrase H2CO3 yang kemudian menjadi H+ dan HCO3- .Ion –ion H+ keluar dari sel dan masuk ke dalam rongga tubulus. Di dalam sel epitelium tubulus kontortus distal disebut juga NH3 yang berasal dari glutamin di bawah pengaruh enzim glutaminase.
c.              Reabsorbsi
NaHCO3 yang ada dalam filtrat di pecah menjadi Na+ dan HCO3- .Ion Na+ masuk ke dalam epitelium dan bersenyawa dengan HCO3- yang ada di dalam sel untuk menjadi Natrium Bikarbonat.
d.             Sekresi
Sel-sel epitelium melepas H+ ,NH2+ dan K+ yang dinamakan sebagai proses sekresi yang sebagai filtrat ,steroid,glukoloid dan asam5 hydroxial asetat yang biasanya dihasilkan dalam tubuh. Dengan demikian di dalam urine yang dikeluarkan terdapat Na,K.Cl,Uteum,Kreatin,Asam urat, NH2, Fosfat dan berbagai sulfat etherus,steroid,glukoloid,asam 5 hydroxial asetat ( Slamet Santosa,1996:159)
Komposisi urine abnormal: Protein, Glukosa, Pigmen empedu, Benda-benda keton, Darah


Sifat-sifat urin normal :
a.    Volume : pada orang dewasa 600-2500 ml/hari, tergantung air yang masuk, suhu lingkungan, makanan, keadaan fisik dan mental.
b.    Berat jenis : berkisar 1,003-1,030, tergantung kadar solute di dalamnya.
c.    Reaksi : bersifat asam dengan pH kira-kira 6,0 (4,7-8,0). Pada asidosis, reaksi sangat asam dan pada alkalosis bersifat basa, juga tergantung makanan yang masuk. Bila urin dibiarkan, maka reaksi akan menjadi basis karena perubahan urea menjadi amonia.
d.   Warna : normal kuning pucat sampai kuning, juga tergantung volumenya. Zat-zat warna yang terdapat di dalam urin adalah urokhrom, urobilin dan hematoporfirin.
Berat jenis urine tergantung jumlah zat yang terlarut di dalam urine atau terbawa dalam urine. Berat jenis zat plasma adalah 0,10. Bila ginjal mengencerkan karena sesudah minum air,maka BJ nya kurang dari 0,10. Bila ginjal memrlukan pemekatan urine,maka BJ di atas 0,10 ( Evelyn.1985:249).
Setiap hari ± 1500 liter darah melewati ginjal untuk disaring dan terbentuklah ± 150 – 170 liter urine primer. Meski demikian hanya 1 – 1,5 liter urine yang kita keluarkan. Banyak sedikitnya urine seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain : zat-zat yang tertarik, suhu, konsentrasi darah, emosi.
tujuan  praktikum ini yaitu untuk menentukan lamanya eksresi dan sekresi serta mempelajari pengaruh beberapa macam zat terhadap volume akskresi urin.

ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan yaitu pil KJ, garan NaCl,citras cafein, satu rak tabung reaksi yang masing-masing berisi 10 ml capuran amilum dan HNO3 dengan perbandingan 5:2, gelas penampung urin, gelas ukur dan urinometer.

METODE /CARA KERJA
Menentukan lamanya eksresi dan sekresi
Seorang praktikum minum, 1-2 butir pil KJ, tiga jam kemudian berkumur-kumur. Setiap 2 menit meludah kedalam tabung reaksi sampai terbentuk cincin ungu pada tabung reaksi yang membuktikan adanya sekresi KJ, catat waktunya. Kemudian cek juga eksresi pada urin.
Pengaruh beberapa zat terhadap volume urin
Dipilih 3 orang dari masing-masing kelompok. Orang pertama minum 500cc air putih, orang ke-2 minum larutan 5 g NaCL dalam 500cc air. Orang ke-3 minum 150 mg sitras cafein dalam 500cc air putih. Tiap 30 menit tampung urin, ukur volume dan BJ nya.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel hasil  pengamatan
Jenis proses
Waktu(menit)
Eksresi
-
Sekresi
4 menit

Tabel pengamatan
Perlakuan
BJ urin
Volume urin (ml)
Air putih
1,010
50
Air garam
1,024
80
Air sitras cafein
1,014
40

Pada percobaan menentukan lamanya proses ekresi dan sekresi pada mahasiswi yang meminum pil KJ didapatkan hasil setelah satu jam berupa cincin ungu pada tabung reaksi yang berisi 10 ml campuran amilum dan HNO3 yang diteteskan air ludah. mahasiswi yang meminum pil KJ dengan demikian bahwa dengan adanya cincin ungu pada tabung reaksi membuktikan terdapat kandungan zat yang masih dapat diserap tubuh pada ludah sehingga pada proses sekresi tersebut pada tabung reaksi terdapat cincin ungu. Dengan demikian pada hasil sekresi dari air ludah tersebut masih dapat digunakan tubuh .
Pada praktikum selanjutnya mengenai pengaruh beberapa macam zat terhadap volume akskresi urine yang menunjukan hasil bahwa pada perlakuan air putih BJ urin 1,010 paling rendah dibandingkan dengan BJ urin perlakuan air garam dan air sitras cafein.
Air sebagian besar diarbsorbsi kembali. Kebanyakan produk buangan dikeluarkan maka sekresi terdiri atas tiga faktor :
1.                  Filtrasi glomerulus
2.                  Reabsorbsi tubula
3.                  Sekresi tubula
Kalau kita bandingkan jumlah yang disaring oleh glomerulus setiap hari dengan jumlah yang biasanya dikeluarkan kedalam urine maka kita dapat melihat besarnya selektif sel tubula:
       Air 150 liter 1 1/2 liter, Garam 700 ram 15 gram,   Glukosa 170 gram 0 gram, Urea 50 gram 30 gram
        Ciri urine yang normal. Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang di masukkan. Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak protein dimakan, sehingga tersedia cukup yang diperlukan untuk melarutkan ureanya. Warnanya bening orange pucat tanpa endapan, tetapi adakalanya jonjot lendir tipis nampak terapung didalamnya. Baunya tajamReaksinya sedikit asam terdapat lakmus dengan pH rata-rata 6Berat jenis berkisar dari 1010-1025.
Komposisi urine normaurine terutama terdiri atas air, urea dan natrium khlorida. Pada seorang yang menggunakan diit yang rata-rata berisi 80-100 gr protein dalm 24 jam, jumlah persen air dan padat dalam urine seperi berikut :
Air 96%Benda padat 4% (terdiri atas urea 2% dan produk metabolik lain 2%). (Pearce,evelin.2550:245-249)
Pembentukan urin pada vertebrata memiliki 3 tahapan yaitu :
1.      Ultrafiltrasi yaitu proses perpindahan plasma darah (kecuali sel-sel darah dan protein molekul besar) dari glomerolus menuju ke ruang kapsula bawman dengan menembus membran filtrasi.
2.      Reabsorsi tubular yaitu perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju darah dalam kapiler peritubular.
3.      Sekresi tubular yaitu kebalikan dari Reabsorsi tubular, memungkinkan ginjal meningkatkan kosentrasi zat-zat yang dieksresikan, misalnya H+ dan K+ , dan obat-obatan dan berbagai zat organik asing. (Soewolo.1997:127-131)
Sistem kemih terdiri atas sepasang ginjal dan ureter dan satu kandung kemih dan uretra. Sistem ini berperan memelihara homeostatis dengan menghasilkan urin, yang membawa serta berbagai produk sisa metabolik. Urin yang dibuat dalam ginjal melalui ureter ke kandung kemih, tempat urin untuk sementara di tampung dan kemudian dikeluarkan melalui uretra. Ginjal juga mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dan merupakan tempat pembuatan hormon renin dan eritropoietin. Renin ikut berperan dalam mengatur tekanan darah, dan eritroprotein merangsang produksi dari sel darh merah (junqueira,carlos.1998:370)

KESIMPULAN
Hasil sekresi yang dihasilkan oleh ludah setelah satu jam yang diteteskan kedalam tabung reaksi yang berisi cairan HNO3 dan campuran amilum menghasilkan cincin ungu yang menunjukan masih adanya zat-zat yang masih dapat diserap tubuh seperti protein.Pada praktikum selanjutnya mengenai pengaruh beberapa macam zat terhadap volume eksresi urine yang menunjukan hasil bahwa pada perlakuan air putih BJ urin 1,010 paling rendah dibandingkan dengan BJ urin perlakuan air garam dan air sitras cafein.



DAFTAR PUSTAKA

Evelyn.1985.Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis.Yogyakarta:Esemtia

Pratiwi.1998.Biologi.Jakarta :Erlangga

Santosa,Slamet.1996.Petunjuk Praktikum Fisilogi Hewan.Surakarta: UNS Press

Shanti, Listawati .2000.Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan.Surakarta:P.biologi F.MIPA UNS

      Idel, antoni. 2000. Biologi dalam kehidupan sehari-hari. Gitamedia press : Jakarta

 Pearce, evelyn. 2005. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Gramedia press : Jakarta

Soewolo,dkk. 1994.Fisiologi Hewan. UT: Jakarta

sumber :

buku praktikum biologi UNPAK


Comments

Popular Posts