Bioremediasi
#sekedar share
#buat anak Ilmu pengetahuan alam
BIOREMEDIASI apa sih itu?
Bioremediasi berasal dari kata bio
dan remediasi atau "remediate" yang artinya menyelesaikan masalah.
Secara umum bioremediasi dimaksudkan sebagai penggunaan mikroba untuk
menyelesaikan masalah-masalah lingkungan atau untuk menghilangkan senyawa yang
tidak diinginkan dari tanah, lumpur, air tanah atau air permukaan sehingga
lingkungan tersebut kembali bersih dan alamiah.
Mikroba yang hidup di tanah dan di
air tanah dapat “memakan” bahan kimia berbahaya tertentu, terutama organik,
misalnya berbagai jenis minyak bumi. Mikroba mengubah bahan kimia ini menjadi
air dan gas yang tidak berbahaya misalnya CO2. Bakteri yang secara spesifik
menggunakan karbon dari hidrokarbon minyak bumi sebagai sumber makanannya
disebut sebagai bakteri petrofilik. Bakteri inilah yang memegang peranan
penting dalam bioremediasi lingkungan yang tercemar limbah minyak bumi.
Aplikasi bioremediasi di Indonesia
mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 128 Tahun 2003
(KepMen LH no. 128/2003) mengatur tentang tatacara dan persyaratan teknis
pengolahan limbah dan tanah terkontaminasi oleh minyak bumi secara biologis.
Disini dicantumkan bahwa bioremediasi dilakukan dengan menggunakan mikroba
lokal. Pada umumnya, di daerah yang tercemar jumlah mikroba yang ada tidak mencukupi
untuk terjadinya bioproses secara alamiah. Dalam teknologi bioremediasi dikenal
dua cara menstimulasi pertumbuhan mikroba, yaitu dengan biostimulai dan
bioaugmentasi.
Biostimulasi ádalah memperbanyak
dan mempercepat pertumbuhan mikroba yang sudah ada di dalam tanah tercemar
dengan cara memberikan lingkungan pertumbuhan yang diperlukan, yaitu penambahan
nutrient (misalnya sumber Nitrogen dan Phospor) dan oksigen. Jika jumlah
mikroba yang ada sangat sedikit, maka harus ditambahkan mikroba untuk mencapai
jumlah mikroba rata-rata 10^3 cfu/gram* tanah sehingga bioproses dapat dimulai.
Mikroba yang ditambahkan adalah mikroba yang sebelumnya diisolasi dari lahan
tercemar kemudian setelah melalui proses penyesuaian di laboratorium
diperbanyak dan kembalikan ke tempat asalnya untuk memulai bioproses.
Penambahan mikroba dengan cara ini disebut sebagai bioaugmentasi.
Sumber diambil dari
Sri Harjati Suhardi Peneliti
dan Praktisi Bioremediasi Pusat
Ilmu Hayati ITBwww.indo-biotech.com
Renni Suhardi
Comments
Post a Comment