sistem pencernaan
PENCERNAAAN
USN , ASM , FF, SN, RG
Laboratorium
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi
Biologi Universitas Pakuan
Tanggal praktikum
22 mei 2014
ABSTRAK
Saluran
pencernaan adalah sebuah saluran yang terdiri dari saluran pencernaan yang
dilengkapi dengan beberapa organ yang bertanggung jawab atas pengambilan,
penerimaaan dan pencernaan bahan makanan. Dalam sistem pencernaan terdiri atas
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan mulai dari mulut sampai ke anus yang
berfungsi menyalurkan dan mencerna serta menyerap makanan dibantu oleh adanya
rambut getar pada daerah langit-langit dan adanya kelenjar pencernaan. Dalam
menjalankan fungsinya tentu akan terjadi gerakan dari suatu bagian ke bagian
yang lain pada saluran pencernaan. Gerakan dalam saluran pencernaan yaitu :
gerak peristaltik, antiperistaltik, pendulum, dan gerak segmentasi. Pada
praktikum ini menggunakan katak untuk
melihataktifitas rambut getar pada rongga mulut katak, serta kelinci untuk
mempelajari gerak atau kontraksi pada bagian-bagian saluran pencernaan. Hasil
yang didapat pada praktikum ini yaitu kecepatan kontraksi rambut getar pada
katak yang paling lama dengan waktu 2 menit pada posisi rahang miring
kebelakang. Kemudian hasil pada gerakan atau kontraksi pada saluran pencernaan
kelinci terdapat gerakan pendulum, peristaltik, antiperistaltik, segmentasi
dengan rata-rata pada setiap saluran pencernaan terdapat gerakan peristaltik
yaitu gerakan mendorong makanan ke saluran berikutnya.
PENDAHULUAN
Pencernaan adalah proses untuk memperkecil ukuran partikel zat-zat gizi
organik yang terdapat dalam bentuk yang tidak larut menjadi senyawa–senyawa
yang lebih kecil sehingga dapat diserap dinding saluran pencernaan. Proses
utama dari pencernaan ruminansia adalah secara mekanik, enzimatik dan
fermentatif (Blakely dan Bade, 1992). Saluran pencernaan adalah sebuah saluran
yang terdiri dari saluran pencernaan yang dilengkapi dengan beberapa organ yang
bertanggungjawab atas pengambilan, penerimaaan dan pencernaan bahan makanan
dalam perjalanannya melalui tubuh mulai dari rongga mulut sampai ke anus. Disamping itu saluran pencernaan bertanggungjawab pula atas pengeluaran
(ekskresi) bahan-bahan makanan yang tidak terserap atau tidak dapat diserap
kembali (Lubis, 1992). Dalam sistem pencernaan terdiri atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan mulai dari mulut sampai ke anus yang
berfungsi menyalurkan dan mencerna serta menyerap makanan dibantu oleh adanya
rambut getar pada daerah langit-langit dan adanya kelenjar pencernaan. Dalam
menjalankan fungsinya tentu akan terjadi gerakan dari suatu bagian ke bagian
yang lain pada saluran pencernaan. Gerakan dalam saluran pencernaan yaitu :
Garakan
peristaltik, yaitu gerakan mendorong makanan ke saluran berikutnya. Gerakan
antiperistaltik, yaitu gerakan yang berlawanan dengan peristaltik. Gerakan
segmentasi, yaitu meremas makanan. Gerakan pendulum, yaitu gerakan menggoyang
kerah dinding usus.
Anatomi saluran pencernaan
pseudoruminansia.
Mulut, kelinci merupakan hewan pseudoruminansia
yaitu hewan yang mempunyai saluran pencernaan hampir sama dengan hewan ternak
ruminansia tetapi mempunyai lambung tunggal. Saluran pencernaan yang pertama
adalah rongga mulut. Rongga mulut berfungsi untuk tempat masuknya makanan.
Rongga mulut pada kelinci dilengkapi dengan enzim α-amilase yang berfungsi
untuk mencerna makanan secara enzimatis yang zat karbohidrat yang terdapat pada
makanan (Sumoprastowo, 1985).
Esofagus,
merupakan suatu saluran yang merupakan jalan bagi pakan yang telah mengalami
proses pencernaan di dalam mulut dan merupakan penghubung antara rongga mulut
dengan lambung. Pada oesophagus terjadi gerak peristaltik yaitu proses
pencernaan secara mekanik. Pakan yang telah ditelan bergerak menuju esofagus
kemudian masuk ke dalam lambung (Frandson, 1993).
Lambung, merupakan ruangan yang berfungsi
sebagai tempat pencernaan dan penyimpanan pakan. Hewan pseudoruminansia
merupakan hewan yang mempunyai saluran pencernaan hampir sama dengan hewan
ternak ruminansia tetapi mempunyai lambung
tunggal. Kelinci mempunyai lambung sederhana, intestinum dan usus bagian
belakang yang membesar yaitu ceca dan kolon (Frandson, 1993). Cairan lambung terdiri dari air,
garam-garam anorganik dan pepsinogen dapat merangsang produksi pepsin.
Konsentrasi asam dalam cairan lambung menurunkan pH isi lambung sampai 2,0
(Tillman et al. 1998)
Usus
halus, pencernaan protein pada
pseudoruminansia lebih cepat dibanding ternak yang lain (Jordan, 1968). Usus
halus merupakan tempat pencernaan karbohidrat dan pencernaan protein (Frandson,
1993). Serat kasar mengalami pencernaan lagi di dalam usus dan dalam bentuk
karbohidrat tersedia akan diabsorbsi oleh dinding usus. Serat yang tidak
tercerna yang berbentuk partikel halus masuk ke dalam Ceca dan mengalami proses
pencernaan fermentasi (Kartadisastra, 1997).
Ceca, ceca kelinci besar tapi tidak mampu
mencerna bahan-bahan organik dan serat kasar dari hijauan sebanyak yang dapat
dicerna oleh ternak rumnansia lainnya, bahkan kadang lebih rendah dari babi.
Cecanya mempunyai bentuk besar yang panjangnya kurang lebih 1,25 m dan
kapasitas volumenya kurang lebih 20-30 liter (60% dari jumlah volume seluruh
alat-alat pencernaan). Ceca dan kolon
mempunyai fungsi seperti rumen pada ruminan yaitu tempat fermentasi serat kasar
dan karbohidrat oleh mikroorganisme, sintesis asam-asam amino atau protein dan
vitamin B dan K oleh mikroorganisme (Parakkasi, 1986).
Kolon, kolon pada
kelinci ada 2 yaitu kolon besar dan kolon kecil. Kolon besar (colon crasum)
mempunyai panjang kurang lebih 3-3,7 m, diameter rata-ratanya adalah 225 cm dan
kapasitas volumenya kurang lebih dua kali ceca (Parakkasi, 1986). Kolon kecil (colon
tenue) panjangnya sekitar 3,5 m dan
mempunyai diameter 7,5-10 cm. Kolon merupakan tempat penyerapan air yang utama (Parakkasi,
1986).
Rektum, rektum pada kelinci adalah bagian usus besar yang relarif
lurus terletak pada rongga pelvis. Panjang rektum kurang lebih 30 cm. Bagian
ini siap mengembang guna penampungan kotoran. Pertautan antara bagian terminal
dari saluran pencernaan dan kulit disebut anus. Anus dikontrol oleh otot-otot spinter
halus dan serang lintang (Frandson, 1993).
Anus, anus pada
kelinci pada dasarnya sama dengan kloaka pada unggas. Kloaka (anus) merupakan
pertemuan atau muara bagi saluran pengeluaran saluran pencernaan, urinari,
dan genital (Blakely dan Bade, 1992).
Tujuan praktikum untuk mengamati aktifitas rambut
getar dalam rongga mulut katak dan mempelajari gerakan atau kontraksi
bagian-bagian saluran pencernaan pada kelinci.
Alat dan
bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini
yaitu kelinci, katak, larutan fisiologis, ringer, alat diseksi, serbuk gergaji/gabus
dan jarum pentul.
METODE /
CARA KERJA
Aktifitas rambut
getar
Diterlentangkan
katak deserebrasi pada papan fiksasi. Digunting sudut mulut kiri dan kanan,
kemudian guntinglah seluruh rahang bawahnya. Basahi langit-langit dengan
larutan fisiologis. Diambil serbuk gergaji yang kecil, letakan pada
langit-langit. Diamati pergerakan serbuk gergaji dan catat waktunya.
Dimiringkan posisikatak kearah depan dan belakang, catat masing-masing
pergerakan serbuk gergaji, catat waktunya. Buktikan bahwa ada rambut getar pada
langit-langit rahang atas dengan cara mengeroknya dengan scapel, tambahkan
larutan fisiologis kemudian amati dibawah mikroskop.
Gerakan pada
saluran pencernaan
Sembelihlah seekor
kelinci, dengan segera kuliti dan bedah bagia perutnya. Tambahkan larutan
ringer pada rongga perut dan amati gerakan-gerakan saluran pencernaan dan
catat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 hasil pengamatan
Sistem pencernaan pada rahang katak
Posisi rahang
|
Kecepatan kontraksi rambut getar
|
Datar
|
1 menit 23 detik
|
Miring kedepan
|
32 detik
|
Miring kebelakang
|
2 menit
|
Tabel 2 Sistem
pencernaan pada kelinci
Bagian saluran pencernaan
|
Jenis gerakan
|
Lambung
|
Pendulum,peristaltik
|
Duodenum
|
Peristaltik
|
Jejenum
|
Peristaltik, pendulum
|
Ileum
|
Segmentasi, peristaltik
|
Cecum
|
Segmentasi, peristaltik
|
colon
|
Antiperistalti, peristaltik
|
Pencernaan merupakan serangkaian
sistem untuk memecah bahan makanan menjadi molekul yang lebih kecil sehingga
dapat diserap oleh sel. Fungsi umum sistem pencernaan pada hewan yaitu untuk
memasukan pakan, mengubah bahan pakan menjadi molekul sederhana, absorpsi,
serta eliminasi (Isnaeni 2006).
Terdapat tiga macam pergerakan pada
usus halus, yaitu pergerakan reflek, segmentasi ritmik dan peristaltik.
Pergerakan reflek yaitu pergerakan usus yang ditimbulkan karena adanya benda
atau bahan asing di dalam lumen usus, sehingga akan mendorong dan mencampurnkan
ingesta. Gerakan segmen ritmik tidak dapat mendorong ingesta, melainkan hanya
mencampurkannya saja. Sedangkan gerakan peristaltik cenderung untuk mendorong
ingesta sepanjang lumen usus (Fradson 1992).
Motilitas usus berfungsi untuk
mendorong ingesti menuju kolon, mencampur ingesti dengan produk traktus
gastrointestinalis dan absorpsi. Kontraksi usus halus dikendalikan oleh
hormon dan sistem saraf (simpatik dan parasimpatik). Neuron kolinergik
atau parasimpatik akan meningkatkan kontraksi sedangkan nervus
adrenergik atau simpatik akan menghambat kontraksi (Sabiston 1997).
Usus halus merupakan bagian
terpenting dari saluran pencernaan. Di dalamnya berlangsung tahap-tahap akhir
pencernaan bahan makanan, yang kemudian disiapkan untuk diabsorpsi. Dengan
demikian gerakan usus halus sanget erat kaitannya dengan fungsi absorpsi di
dalam usus. Gerakan-gerakan usus tersebut ialah gerakan segmentasi, gerakan pendulum
dan geraka peristaltik.
Gerakan segmentasi diduga sebagai
gerakan usus yang paling penting pada usus halus dan berfungsi memotong-motong
massa makanan yang terletak memanjangnya menjadi potongan-potongan lonjong
dengan cara kontraksi pada interval-interval yang teratur sepanjang massa
makanan di dalam usus. Sesaat kemudian masing-masing potongan ini
dipotong-potong lagi, sedangkan potongan-potongan yang berdekatan saling
mendekat dan membentuk potongan baru. Potongan ini selanjutnya dipotong-potong lagi
dan prosesnya berulang kembali. Gerakan bandul lonceng (pendulum), berperan
dalam pencampuran lokal isi usus dengan getah-getah pencernaan. Pada gerakan
ini usus kontraksi segemental pada interval-interval tertentu sepanjang ujung
halus. Oleh karena itu makanan seolah-olah diremas-remas secara bergilir pada
tempat-tempat tertentu. Gerakan peristaltik merupakan mekanisme utama dari
gerakan maju dari usus yang lunak. Pada gerakan ini terbentuk cincin konstriksi
yang mendorong isi usus yang sedang relaksasi. Gelombang konstriksi ini
bergerak sepanjang usus sebagai gelombang peristaltik yang membawa ingesta ke
arah belakang saluran pencernaan.
Aktivitas motorik dari saluran
pencernaan ada di bawah pengaruh susunan saraf otonom (SSO) melalui
serabut-serabut simpatis dan parasimpatis yang memasuki lapisan otot dan
melalui sistem sarat simpatik yang terdiri dari pleksus-pleksus saraf. Ada dua
macam pleksus utama, yaitu:
1.Pleksus mienterik (Aurbach) yang
terletak diantara lapisan otot longitudinal dan sirkuler.
2.Pleksus submukosa (Meisner) yang
terletak diantara lapisan otot sirkuler dan muskularis mukosa.
Rangsangan pada syaraf-syaraf
simpatis atau parasimpatis dapat merubah kerutan usus yang normal. Demikian
pula pemberian zat-zat neurotransmitternya serta zat-zat otonom lainnya.
Pada tabel 1 menunjukan bahwa pada
posisi rahang dengan kecepatan kontraksi rambut getar yang paling lama waktu
kontraksinya pada posisi rahang yang miring kebelakang, yang menunjukan adanya
aktifitas rambut getar pada rongga mulut katak yang membantu katak dalam
mencerna makananya.
Pada tabel 2 mengenai sistem pencernaan pada kelinci menunjukan
bahwa pada bagian saluran pencernaan kelinci yaitu lambung, duodenum, jejenum,
ileum, cecum,dan colon terdapat suatu
gerakan yang membantu menjalankan fungsi dari saluran pencernaan pada kelinci.
Gerakan dalam saluran pencernaan tersebut meliputi Garakan peristaltik, yaitu gerakan
mendorong makanan ke saluran berikutnya. Gerakan antiperistaltik, yaitu gerakan
yang berlawanan dengan peristaltik. Gerakan segmentasi, yaitu gerakan meremas makanan. Gerakan pendulum, yaitu
gerakan menggoyang kearah dinding usus.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada sistem pencernaan kelinci
terdapat gerakan pada saluran pencernaan yaitu pergerakan antiperistaltik,
gerak segmentasi, gerak pendulum dan gerak peristaltik. Pada rongga mulut katak
terdapat rambut getar di daerah langit-langit dan adanya kelenjar pencernaan
untuk membantu pencernaan pada katak.
DAFTAR PUSTAKA
Frandson,
R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi Keempat. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Isnaeni,
Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius. Yogyakarta
Sabiston,
David C. Buku Ajar Bedah. 1997. EGC. Jakarta
Comments
Post a Comment