----Gereja agung ibukota rose -----
"Dengan
 ini, aku nyatakan. Angel kau diangkat menjadi pimpinan Excorsis tetap 
di cabang rose maria ini". "Saya terima tugas mulia ini dengan 
mempertaruhkan segenap jiwa".
Disisi lain di utara ibukota rose.......
Terdapat
 fenomena aneh yang terjadi di desa bambu. Pohon-pohon mulai layu, 
sungai yang mengering dan kerusakan lingkungan yang tak lazim lainya. 
Masyarakat desa bambu pun satu per satu meninggalkan desa. Sehingga desa
 bambu saat ini sudah tak lagi bisa disebut tempat tinggal manusia. 
Orang orang dari desa sebelah pun menyebut desa bambu menjadi desa bambu
 kematian.Sementara itu, dev dan arsil masih sibuk dengan kerja paruh 
waktu mereka.
 
" selamat datang di restoran kami", dengan senyumannya dev pun banyak memikat para pelanggan.
 " ahh, suasana disini menyenangkan ya. Iya benar, pelayanya tampan dan ramah-ramah". 
" maaf membuat anda mengunggu, steak chickennya 3, potato 2, chesee burger 3 dan lemon teanya 3".
 "Ahh
 iya benar itu pesanan kami. Kamu tampan sekali aku baru melihatmu. Iya 
benar, dia tampan dan juga tinggi ya seperti artis saja.
"Hei teman-teman restoran ini tambah bagus aja ya kualitasnya".
"Terimakasih
 nona-nona sekalian silahkan menikmati". Kemudian setelah memberikan 
pesanan kepada pelanggan pun arsil kembali ke dapur untuk mengantar 
pesanan selanjutnya.
"Wah hebat juga 
arsil, dia bisa membuat para pelanggan sampai memuji dia. Baiklah aku 
tak akan kalah", dev lantas menjadi bersemangat menggebu-gebu.
Arsil
 dan dev yang bekerja paruh waktu saat malam hari di restoran cepat saji
 berhasil meningkatkan penjualan restoran yang memperkerjakannya. Dengan
 demikian untuk esok harinya pelanggan masih banyak yang berdatangan 
dari berbagai daerah dan kalangan.
" hey 
hey teman-teman kalian sudah dengar tentang desa bambu kematian. Katanya
 desa itu kena kutukan jadi siapa saja yang datang kesana gak akan 
pernah balik lagi". 
"Hah, benarkah itu", sahut teman-temannya yang mendengarkan cerita tersebut. 
"Wah mengerikan sekali yah. Malah yang aku dengar seluruh penduduk desa sana semuanya mati karna kutukan loh". 
"Apa, kenapa bisa?. Aku juga hanya dengar isu tentang desa bambu saja. Kebenaranya masih belum ada yang tau". 
"Aku dengar wartawan dari tv lokal pernah kesana untuk liputan. Tapi hingga kini mereka belum juga kembali". 
"Masa? Aduh aku jadi takut jadinya".
Arsil
 yang mendengar percakapan para wanita tersebut pun langsung berubah 
ekspresi wajahnya. " permisi nona-nona saya tak sengaja mendengar 
percakapan kalian. Apa aku boleh tau dimana letak desa bambu tersebut?".
"Desa
 itu ada di utara ibu kota rose. Tapi sebaiknya kamu jangan kesana mas 
tampan. Kalo kamu gak kembali lagi kami nanti bisa kesepian disini". " 
ahh kalian bisa saja. Saya hanya penasaran saja kok. Gak berniat datang 
kesana". "Syukurlah kalo begitu".
"Ahh iya ada yang mau di pesan lagi?", Tanya arsil.
"Oh tidak ada ini sudah cukup ko", kata salah satu pelanggan wanita.
"Baiklah kalau begitu saya permisi dahulu". Kemudian arsil pun melanjutkan kerjaanya yang lain.
----Pukul 23.50 ------
"Kerja
 bagus arsil dan juga dev, ini gaji kalian untuk hari ini. Kemudian ini 
bonus untuk kalian berdua". "Terimakasih pak, kami senang bisa bekerja 
pada bapak di restoran ini". " ahh, tidak. Justru saya yang senang 
kalian mau bekerja disini. Saya harap kalian bisa datang lagi untuk 
kerja paruh waktu selanjutnya". " kalo begitu kami permisi pak". "iya, 
datang lagi yaa". Setelah berjabat tangan dengan manager restoran. Arsil
 dan dev langsung pulang kerumah.
Sesampainya di rumah...
Sambil
 duduk beristirahat dan minum kopi. Arsil membicarakan apa yang 
didengarnya di restoran. "Yang mulia, apakah yang mulia mendengar 
pembicaraan para pelanggan wanita di restoran?”. “Ya, aku mendengarnya. 
Kelihatannya memang ada yang tidak beres di desa tersebut”. “Lalu 
bagaimana yang mulia?, apakah kita akan kesana?”, tanya arsil. “Jika 
kemungkinanya disana memang ada iblis yang kuat. Tentu saja kita harus 
kesana. Mungkin ini kesempatan kita untuk memulihkan kekuatan kita”, 
ujar dev dengan wajah serius. “Bila memang itu keinginan yang mulia, 
saya akan selalu menemani anda kemana pun anda pergi."
Keesokan
 paginya, arsil dan dev berencana pergi ke desa bambu. Mereka berangkat 
pagi-pagi sekali dengan menggunakan transportasi kereta.
"Wah
 ternyata enak juga pergi naik kereta yah arsil. Apalagi kereta 
eksekutive ini, nyaman sekali. Pemandangan disini juga bagus. Anginya 
segar banget pagi ini. 
huemm ahhhhh, segarnya". Sambil menghirup udara di jendela kereta.
"Betul
 sekali yang mulia, syukurlah kita kerja paruh waktu di restoran 
kemarin. Uang bonusnya juga banyak. Kita bisa tenang untuk sementara 
bulan ini. Jadi kita bisa berburu iblis pembangkang dengan tenang yang 
mulia".
"Sepertinya kau senang sekali hari ini? Ada apa gerangan arsil”, tanya dev.
"Tentu
 saya senang yang mulia, untuk sementara waktu kita tak usah bekerja 
karna uang kita cukup untuk 2 bulan. Ditambah lagi bila hari ini iblis 
yang kita akan buru kuat. Kita bisa mengembalikan kekuatan kita. Dengan 
demikian kita bisa segera ke kerajaan iblis secepatnya. Apa yang mulia 
tidak senang hari ini?".
" aku tak tau. 
Bila ditanya senang atau tidak. Apalagi aku harus memanfaatkan kekuatan 
pinjaman dengan memburu sesama iblis. Sungguh konyol sekali bukan?!!! 
Aku yang seorang raja iblis, harus pergi dari kerajaanya sendiri. 
Kemudian berubah menjadi manusia biasa dan kehilangan kekuatanya. 
Ditambah harus tinggal di kontrakan kecil dan bekerja paruh waktu. Hahh,
 apa kata raja iblis lainya. Aku bisa di tertawakan bila mereka tau. Aku
 juga kawatir dengan kerajaan yang aku tinggalkan. Ini semua gara-gara 
malaikat pemburu iblis sialan itu. Awas saja kau michaelis, tunggu 
pembalasanku!!!".
Catatan: Michaelis adalah nama panglima malaikat yang memimpin pasukan malaikat pemburu iblis.
Dengan
 wajah penuh kemarahan dev sang raja iblis tanpa sadar mengeluarkan aura
 keiblisanya. Kereta yang nembawa mereka pun hampir kehilangan 
keseimbangan untuk sesaat. Kaca jendela kereta pun semuanya hancur 
berantakan. Para penumpang kereta pun panik ketakutan.
"Ah
 ada apa ini?, kenapa kaca tiba-tiba pecah. Tuhan, tolong selamatkan 
kami". “Mohon tenang nyonya, tuan. Kami akan memperbaiki saluran 
listriknya dan segera mencari tau sumber masalahnya. Mohon tetap duduk 
di kursi kalian masing-masing”. Para petugas kereta berusaha menenangkan
 para penumpang. "Mohon tenang yang mulia, bila aura keiblisan anda 
tidak ditahan. Maka kereta dan penumpang yang lain bisa celaka yang 
mulia. Hamba mohon tenangkan pikiran anda. Sampai saatnya tiba, kita 
pasti kembali ke kerajaan iblis Desloyer yang mulia". Arsil akhirnya 
berhasil menenangkan amarah dev. Kereta api yang tadinya oleng akhirnya 
dapat berjalan dengan lancar dan kepanikan penumpang kereta juga sudah 
mereda.
Setelah berselang 2 jam 
perjalanan kereta. Arsil dan dev akhirnya tiba di tempat tujuan. 
"Menurut informasi yang saya dapat, desa bambu berada dalam 2 km dari 
stasiun beringin yang mulia". “Baiklah, ayo kita berangkat sekarang 
arsil". Mereka berdua kemudian melanjutkan perjalanan menuju desa bambu 
dengan berjalan kaki dikarenakan tidak ada akses jalan menuju desa 
bambu. 
"Berapa lama lagi kita sampai 
arsil? 2 jam kita sudah jalan kaki kau tahu. Seberapa jauh lagi itu 
desa?", dev pun terus menggeru berjalan sambil mengeluh kepada arsil.
"Sebentar lagi yang mulia, setelah pertigaan kita hanya perlu jalan lurus ke bawah yang mulia".
Akhirnya mereka berdua pun sampai di gerbang pintu masuk desa. Akan tetapi mereka merasakan ki hawa keiblisan yang sangat kuat.
"Gilaa, hawa keiblisanya kuat sekali. Hati-hati arsil jangan sampai lengah. 
Ada kemungkinan iblis ini kelas S. mungkin setingkat jendral seperti kau kupikir”.
“Baik
 yang mulia, saya akan tetap ada di samping anda". Mereka berdua terus 
berjalan dengan melacak keberadaan iblis tersebut dari hawa keiblisan 
yang terasa kuat di sekitar. Hari yang semakin sore. Matahari juga sudah
 mulai tenggelam. Hawa iblis yang kuat di sekitar desa sudah semakin 
kuat saat malam hari.
"Hari sudah gelap 
yang mulia, sebaiknya kita cari tempat untuk beristirahat”. Kemudian 
mereka berdua mencari tempat untuk beristirahat sejenak. 
"
 Tampaknya rumah ini belum lama ditinggalkan yang mulia. Lihatlah yang 
mulia ada banyak makanan di kulkas ini". "Wahh, ini sih surga namanya 
arsil. Tv nya juga masih bisa nyala. Kamar mandinya juga besar, ada bak 
berendam dan air panasnya pula. Baiklah aku mau mandi dan berendam dulu.
 Kau siapkan makam malam ya arsil".
"Baik,
 saya mengerti". Beberapa menit kemudian dev selesai mandi dan arsil 
sudah menyiapkan makan malam. " ah segarnya, kau juga mandilah arsil 
agar badanmu jadi bugar kembali”, tutur dev. “Baik yang mulia”, kemudian
 arsil segera pergi ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian arsil keluar
 dari kamar mandi. " huahh, badanku jadi segar kembali”. “Betul kan, apa
 aku bilang”. “Iya yang mulia, rumah ini sangat nyaman sekali ya. 
Berbeda dengan kontrakan rumah kita. Kenapa pemilik rumah meninggalkan 
rumah senyaman ini yah. Saya semakin tidak mengerti manusia”, ujar 
arsil. “Ampun dah kau ini arsil. Meski didalam rumah sini terlihat 
nyaman tapi tidak untuk di luar sana kan. Coba kau lihat tanaman, sungai
 dan tanah disekitar sini. Semuanya rusak dan hancur. Bagaimana manusia 
bisa bertahan hidup kalau begitu. Tentu saja mereka meninggalkan rumah 
ini”, ungkap dev. “Ohh, benar juga ya. Yang mulia memang hebat. Bisa 
kepikiran sampai kesitunya”, lagi-lagi arsil terkesima dengan rajanya 
itu. “Hahaha tentu saja, kau pikir aku ini siapa. Dev sang raja iblis 
dari utara. Ghahaha kau mengerti arsil?!", dev lantas tertawa bangga 
mendengar pujian dari jendralnya tersebut. "Saya mengerti yang mulia".
Tak
 lama saat dev dan arsil sedang menikmati makan malam mereka. Tiba-tiba 
bumi bergetar. Angin berhembus sangat kencang memasuki ruangan.
"Kurang
 hajar!, makan malamku jadi berantakan begini. Dev lantas merasa kesal 
karna makan malamnya terganggu. Siapa yang berani-beraninya mengganggu 
makan malamku!. Awas saja kalau tertangkap akan aku hajar iblis itu".
Dev
 sang raja iblis akhirnya keluar dari rumah untuk mencari sumber 
gucangan tersebut. Arsil yang merasa cemas mencoba menenangkan dev. " 
Yang mulia mohon tenang. Biarkan saya yang mencari iblis itu. Anda 
sebaiknya tunggu disini saja yang mulia". "Tidak!, Aku tak akan 
melepaskan iblis itu. Lagi pula bila aku tunggu disini pun makanannya 
sudah berantakan. Selera makanku kini sudah hilang. Biar aku yang hajar 
dia sekarang juga”, ujar dev sangat marah. “Tapi yang 
mulia,...”. “Hah!!! Kau mau membantahku!”. “Ti-tidak yang mulia, 
to-tolong izinkan saya menemani yang mulia. Biarkan hambamu ini menjadi 
pedang dan tameng anda sampai saya tidak berguna lagi yang mulia". “Ya, 
baik kalau begitu. Ayo kita hajar dia sekarang”.
Di
 tengah kegelapan malam. Diterangi bulan purnama. Arsil dan dev melacak 
hawa keiblisan yang tersebar untuk mencari sumber asalnya. Tak butuh 
waktu yang lama. Dengan kemampuan pelacakan arsil. Dia bisa menemukan 
sumber dari hawa keiblisan yang tersebar di seluruh desa bambu.
"Yang mulia, berdasarkan penciuman dan radar keiblisan. Sumber dari hawa keiblisan berada dalam gua disana yang mulia". 
"Baiklah, sekarang giliranku untuk beraksi. Ayo kita maju arsil".
" baik yang mulia". Dev dan arsil pun memasuki gua tempat sumber hawa keiblisan di desa.
"Hawa
 keiblisan ini, dengan jarak sedekat ini di dalam gua. Aku seperti 
mengenal hawa keiblisan ini. Tapi tak mungkin jika dia", arsil yang 
menyadari sesuatu hanya bisa diam dan berpikir sejenak.
"Hoi, kau iblis yang ada di dalam cepat keluar. Tunjukan wujudmu yang sebenarnya. Cepat keluar kau, sebelum kesabaranku habis".
"Hahh,
 siapa yang berani teriak-teriak padaku di kawasanku. Mau cari mati 
rupanya Kau!". Iblis tersebut akhirnya keluar dari tempatnya bersarang. 
Kemudian bumi mulai bergetar kembali bersamaan dengan suara langkah kaki
 iblis tersebut.
"Bersiaplah arsil, dia 
akan datang!”. “baik, yang mulia", dengan konsentrasi penuh dev dan 
arsil mengeluarkan kekuatanya. Duarr, mereka berdua kemudian terhempas 
keluar gua. " gila, iblis ini kuat banget. Kau tak apa arsil”. Arsil dan
 dev bangun kembali setelah terhempas jauh dari gua. " aku seperti 
terkena lemparan tenaga dalam jendral barbaros. Tapi kenapa rasanya tak 
aneh lagi dengan kekuatan ini ya. Jangan-jangan ini memang kekuatan 
iblis jendral barbaros?. Yang mulia, tunggu dulu. Arsil lantas 
menghentikan langkah dev. Saya mau memastikan sesuatu”. “Ada apa!! Kau 
mau mati di bunuh dia hah?!”, ungkap dev dalam keadaan kesal. “Tunggu 
dulu yang mulia, coba anda rasakan kembali hawa keiblisan ini. Bukankah 
ini mirip sekali dengan jendral barbaros?”, ujar arsil mencoba memberi 
pengertian pada dev. Dev menarik nafas dan merasakan aliran keiblisan 
yang tak asing lagi untuknya. "Yah ini memang ki dari keiblisan jendral 
barbaros”, ungkap dev setelah memeriksa kembali aliran ki milik musuh. 
Tak lama kemudian iblis di dalam gua akhirnya keluar.
“Guahhh,
 siapa yang berani menantangku iblis kabut dari kerajaan Desloyer!. 
Kemarilah bila kalian ingin mati sekarang juga!”, ujar iblis tersebut 
yang mulai menunjukan dirinya.
"Hah, lihat yang mulia diatas sana. Bukankah Itu wujud iblis kabut jendral barbaros”. 
"Apaaa?!! 
"Kenapa dia ada disini?, raja iblis heran dan bertanya-tanya dengan adanya jendral barbaros di dunia manusia. 
"Sialll, kenapa dia tidak mengenali kita!. Kita hampir mati lagi akibat ki iblis miliknya itu. 
"
 ah,... Mungkin karna wujud manusia kita yang mulia. Dikarenakan 
kekuatan iblis kita yang menghilang. Jadi dia tak bisa merasakan 
kekuatan iblis kita. Ditambah lagi sudah satu tahun kita dalam wujud 
manusia. Jelas saja dia tak mengenali kita". 
"Jadi
 begitu ya, baiklah. Akan aku buat dia mengenaliku. Dev sang raja iblis 
mulai berkonsentrasi memusatkan seluruh ki miliknya.
Sssssszigghhh,.....
Maka
 keluarlah aura keiblisan sang raja iblis dev yang tak terduga. Bumi 
kembali berguncang disertai angin topan. Rumah-rumah disekitar terbawa 
angin dan hancur berantakan. 
"Yang 
mulia, ini ki milik yang mulia dev. Dimana yang mulia berada?”, dari 
atas langit jendral barbaros merasakan ki keiblisan dari raja iblis 
dev. 
Dibawah sana ada angin topan, 
mungkinkah yang mulia ada di bawah sana?”. Iblis tersebut kemudian turun
 dari langit lalu merubah wujudnya kembali dalam bentuk manusia setengah
 iblis. Dikarenakan dengan tubuh manusianya dev hanya bisa mengeluarkan 
setengah saja dari ki miliknya. Dia kembali dalam wujud manusianya 
beberapa saat setelah mengeluarkan semua kekuatan yang tersisa. "Sial, 
hanya segini kah!. Padahal aku kira bisa kembali ke wujud iblisku!. Sial
 sial...".
"Yang mulia, apa anda 
baik-baik saja. Apa anda terluka?” arsil yang cemas segera menghampiri 
dev. Tak lama berselang iblis tersebut datang menghampiri mereka 
berdua."Yang mulia dev, apakah itu anda?, benarkah itu anda yang mulia?,
 sambil berlutut memberi hormat kepada raja iblis. apakah kau jendral 
arsil?”. Iblis tersebut menghampiri dev dan arsil setelah merasakan ki 
yang dia kenal. Rupanya iblis tersebut memanglah kenalan mereka berdua, 
dia adalah Jendral Barbaros salah satu abdi setia kerajaan desloyer. 
Melihat wujud raja iblis dan jendral arsil yang berubah menjadi manusia 
membuat sang jendral menjadi kebingungan untuk sejenak.
"
 Yah, seperti yang kau lihat jendral. Aku dan yang mulia berubah menjadi
 manusia. Ya meski ada sedikit kekuatan iblis yang tersisa sih", arsil 
mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada mereka berdua ketika di dunia 
manusia. Arsil akhirnya menjelaskan kronologis kejadianya kepada jendral
 barbaros. Bagaimana kerajaan diserang dan mereka terpaksa harus pergi 
ke dunia manusia.
"Mohon maaf atas 
ketidaksopanan hamba yang mulia. Apakah anda terluka yang mulia? Sebagai
 hukuman atas kecerobohan hamba yang menyerang yang mulia dev. Tolong 
penggal kepala hamba yang mulia ", ujar jendral barbaros sembari 
berlutut dihadapan dev. 
"Ahh, berisik 
sekali kau ini barbaros. Kau pikir siapa aku ini?! Hanya luka kecil 
begini sih tak masalah buat raja iblis sepertiku. KAU PIKIR AKU LEMAH 
HAH!!! 
dan juga, kenapa aku harus 
memenggal kepalamu?!. Hukuman penggal itu terlalu ringan untukmu. Bila 
kau mati siapa yang melayaniku nanti. Bicara seenaknya saja kau 
ini. Sudah, jangan berlutut terus! Aku ini tidak butuh kau seperti ini. 
Cukup layani aku dengan kerja NYATA seperti biasanya saja jendral", 
tutur dev sang raja iblis memberikan pengampunan pada hambanya. "Cepat 
berdiri !!”.
"Baik yang mulia, Terimakasih banyak yang mulia", ujar jendral barbaros yang kemudian berdiri setelah diminta oleh sang raja.
" Oh ya, jendral. BTW, kenapa kau tidak kehilangan kekuatanmu?. Kenapa kau masih dalam wujud iblismu?”, tanya arsil penasaran.
"Oh
 iya yah. Kenapa saya tidak kehilangan kekuatan saya ya?. Ahaha saya 
juga tak tau jendral arsil. Saya memang sempat kehilangan wujud iblis 
saya di siang hari. Tapi dikala malam hari saya merasa kekuatan saya 
kembali lagi”, ujar jedral barbaros. 
" 
Hemm, aneh juga ya. Dan juga aku tadi bisa mengeluarkan kekuatanku. Yah 
meski tak lebih dari setengahnya. Bagaimana denganmu arsil?” tanya raja 
iblis kepada arsil. 
"Tunggu sebentar yang mulia, biar saya coba dahulu. Arsil pun kemudian berkonsentrasi mengeluarkan kekuatanya. 
Mmmnm, hiyaaaa......
Arsil
 lantas berhasil berubah ke wujud iblisnya. " Akh, akhirnya sayapku 
kembali yang mulia". “Woahh, benar arsil”. Dev terkejut melihat arsil 
bisa berubah kedalam wujud iblisnya. Lalu dev mulai berkonsentrasi 
kembali untuk mendapatkan wujud iblisnya kembali. Dia menarik nafas dan 
memusatkan pikiranya kala itu. Srettttt.. , perlahan kekuatan muncul dan
 merubah dev ke wujud iblisnya. Akhirnya dev juga berhasil berubah ke 
wujud iblisnya. " Akhh, luar biasa yang mulia, tanduk dan sayap anda 
kembali”. “Yang benar, padahal aku hanya brrkonsentrasi saja loh. 
Hahaha, akhirnya aku bisa kembali ke kerajaanku. Baiklah, akan aku buka 
portal ke dunia sana”. Dikarenakan senang yang bukan main, dev mulai 
bersemangat untuk dapat kembali membuka gerbang menuju ke kerajaanya.
Namun ... Cling.. Srethhhh ting....Pusss.., dengan sekejap dev dan arsil pun kembali ke wujud manusianya kembali.
"Apaaaa!!!!
 " , dev sang raja iblis lantas terkaget dan bertanya-tanya apa yang 
terjadi. "Kenapa ini arsil? Barbaros?... Kenapa aku ke wujud manusia 
lagi sialllll....
"Saya juga tak mengerti yang mulia, sayap saya juga menghilang”, ujar arsil.
" Ah, ke ke-kenapa kau tidak berubah ke wujud manusia barbaros?". Dev terheran heran.
"Ah eh kenapa ya? Saya juga tak mengerti yang mulia". Jawab jendral barbaros yang juga bingung tampak bingung tak mengerti.
"
 ahh, sudahlah. Aku sudah lelah dengan semua kejadian ini. Ciel Bisakah 
kau gunakan kekuatanmu untuk memperbaiki rumah di sekitar sini?", ujar 
raja iblis dev kepada jendral barbaros.
"Ciel???”, jendral barbaros terkaget raja iblis memanggil nama depannya.
"Hah,
 kenapa kaget gitu? Ada masalah aku panggil kau dengan nama depanmu. 
Lagi pula di dunia manusia, mana ada orang yang namanya barbaros kan. 
Nanti orang-orang bisa menganggap kau aneh. Lagi pula dipanggil ciel 
cukup bagus untukmu”, pungkas raja iblis.
"Ah..
 eh.. tidak yang mulia, saya senang kok dipanggil ciel. Saya sangat 
tersanjung bila yang mulia menganggap saya orang terdekat anda. Dengan 
wajah tersipu malu jendral ciel barbaros lantas merasa senang.
"Tentu saja, kau itu kan salah satu jendral perang di kerajaanku. Wajar saja aku menganggapmu orang terdekatku kan".
"Terimakasih yang mulia. Baiklah saya akan perbaiki rumah-rumah di sekitar sini. 
Swing.....sretthhh....
Kemudian
 dengan kekuatan jendral barbaros atau bisa kita panggil ciel. Dia mulai
 memperbaiki rumah-rumah yang hancur berantakan seperti semula. Hingga 
akhirnya pagi pun tiba. Kekuatan ciel mulai menghilang untuk sementara. 
Dia kini berubah dalam wujud manusianya.
........
...
BEFORE                                                                                                          NEXT BAB VII