Feb 12, 2024

ANATA DAKE: BAB 10. LELAKI PLINPLAN

 


Hujan mengguyur sangat derasnya ketika aku terbangun dari tidurku. Aku tengok samping meja yang masih menunjukan pukul 05.00 pagi ketika kesadaranku belum sepenuhnya pulih. Aku lihat sekelilingku berantakan dengan sampah bekas minuman yang berserakan. Kepalaku sakit dan mataku rasanya berat sekali. Aku baru ingat bila semalam aku mabuk berat dengan melihat beberapa kaleng minuman berserakan dimana-mana. Namun, aku masih tak ingat sepenuhnya tentang apa yang membuat aku jadi mabuk. Dikarenakan hujan masih turun dengan derasnnya. Aku putuskan untuk berbaring kembali di kasur dan menutup mata kembali. Udara yang dingin kala itu membuat diriku spontan menarik kembali selimut dan menikmati hangatnya ranjang tidur untuk beberapa saat.

****

Jam alarm berbunyi aku terbangun dari tidurku dengan melihat jam sudah pukul 9 Pagi. Aku bersihkan semua sampah yang berserakan di lantai dan pergi mandi setelahnya. Usai mandi aku siapkan sarapan dan menikmati sarapan pagiku seperti biasa. Untuk suatu alasan, aku seperti melupakan sesuatu yang seharusnya tidak aku lupa. Namun, meski demikian aku tidak bisa mengingatnya kembali. Aku putuskan untuk pergi keluar untuk sekedar mencari udara segar. Hari ini aku tidak ada jadwal kuliah. Shiorin memiliki jadwal yang cukup padat sehingga aku tak ingin mengganggunya agar dia fokus belajar. Dua minggu lagi sudah memasuki ujian akhir semester. Tidak terasa aku sudah hampir satu tahun berada di Jepang untuk kuliah.

"Aghhh, Lelahnya." Yuji menutup kepalanya dengan topi. Dia keluar untuk sekedar pergi berbelanja dan jalan-jalan mencari udara segar.

Aku berjalan menyusuri jalanan Ibaraki yang tak jauh dari tempat kost. Tidak aku sangka akan bertemu dengan lelaki itu. Ketika kami berjalan bersebrangan aku melihat wajah yang tak asing bagiku. Aku terdiam berdiri sejenak melihat kearah belakang ketika dia berjalan santai melewatiku. Spontan aku membalikan badanku dan menepuk pundak orang itu. "Hey, Bisa bicara sebentar---Ahh, betapa bodohnya aku. kenapa aku malah terlibat lagi coba. Kau orang tempo lalu kan, yang membuat Sakura menangis?" ujarnya Yuji spontan teringat Sakura yang menangis.

"Hah? Aku? Membuat Sakura menangis? Kau bercanda!" Menyeringai dan mengingat kembali kejadian beberapa waktu lalu. Ahh, itu Kau rupanya. Kau tidak mengingatku?" Mendekatkan diri dan memandang wajah Yuji dari dekat.

"Apa maksudmu? Kau mengenalku?" Tanya Yuji Spontan yang mendadak bingung.

"Ah benar kau, Kau Anak itu, Yuji!" Mengepalkan tangannya dan seketika menarik kerah Yuji. "Brengsek, dibandingkan aku kaulah yang sering membuatnya menangis tau. Dan sekarang datang kembali dan hanya membuat dia menangis. Emang bangsat Lo!" Seketika memukul wajah Yuji seketika.

"Sial, Apa maksudmu? Katakan yang jelas Brengsek!" Pukul Yuji kembali di wajah lelaki tersebut.

Akhirnya perkelahian diantara merekatidak terelakkan. Seseorang yang melihat mereka lantas melaporkan kepada pihak berwajib dan mereka berdua dibawa ke kantor polisi terdekat.

***

Tak lama kemudian Paman dan Bibi Yuji datang ke kantor Polisi setelah mendapat telpon. Tak disangka mereka mengenali Seseorang yang terlibat masalah dengan Yuji tersebut. Dia adalah tetangga mereka dahulu yang kini pindah ke daerah Hiburan Shinjuku. Namanya adalah Nakano anak dari pengusaha Minuman di Shinjuku. Yuji dan Nakano boleh pulang ketika Paman dan Bibi Yuji menjamin mereka berdua dengan alasan perkelahian teman lama.

****

Rumah Paman Yuji

Paman Yuji memberikan es batu untuk mengompres luka di wajahnya. Dia keluar setelah menjelaskan tentang beberapa hal yang tidak Yuji ketahui tentang Nakano. Dia juga mengatakan kepada Yuji bahwa mereka sangat dekat ketika kecil dulu Yuji, Nakano dan Sakura. Oleh karena itu Pamannya tak habis pikir kenapa Yuji bisa berkelahi dengan teman masa kecilnya itu. Usai menjelaskan hal tersebut Pamannya kembali ke Restoran untuk membantu istrinya yang sedang melayani pelanggan.

"Aughh... Sakitnya." Keluh Yuji dalam hatinya ketika memegangi pipinya sendiri di cermin. Teman? Kami dulu berteman? Aku, Dia dan Sakura--Menatap dirinya dicermin. Arghhh, Kepalaku--Memegangi kepalanya. Huhh, Apa-apaan ini coba?" Dia menyeringai kebingungan dan terdiam sejenak.

***

ATAP KAMPUS SIANG HARI

Jo sedang menikmati udara segar di atap kampus ketika semua mahasiswa lain sedang sibuk dengan aktifitas mereka. Ada mahasiswa yang berbincang-bincang sambil ngopi dikantin, ada yang bermain basket di lapangan dan ada pula mahasiswa yang pergi ke perpustaan untuk meluangkan waktu kala istirahat atau menunggu jam kuliah berikutnya. Siang hari tepat pukul 12.25 Jo menutup matanya menikmati hembusan angin yang menerpa dirinya rebahan beralaskan tas ransel kecil sebagai bantalnya. Ketika dia sedang asik menikmati momen itu terdengar suara pintu atap terbuka dan seseorang keluar dari sana. Jo membuka matanya seraya terduduk melihat sekilas siapa orang yang berkunjung ke atap yang biasanya tak pernah ada yang berkunjung kesana. Jo melihat dua orang sedang menatap langit dan berbicara akan sesuatu. Dia berada di balik tembok belakang sehingga mereka tak menyadari akan keberadaan dirinya. Jo tidak bermaksud menguping pembicaraan mereka namun dia masih bisa suara tersebut dari balik tembok belakang itu. Rupanya mereka yang sedang berbincang adalah Yuji dan Sakura hal itu diketahuinya ketika seorang wanita menyebutkan nama si pria dan begitu pula sebaliknya. Namun Nama Yuji dan Sakura bisa saja orang lain yang tidak dia ketahui siapa orangnya. Sampai akhirnya tidak ada suara lagi terdengar kala itu sehingga membuat Jo mengira mereka sudah pergi. Dia memutuskan untuk turun dari atap kampus ketika melihat jam tangannya sudah menunjukan pukul 13.00 waktu Kuliah berikutnya akan dimulai. Jo terkaget ketika melihat mereka berdua ternyata masih ada disana dan sedang berpelukan. Jo menundukan kepalanya seraya berjalan menuju pintu dan turun dari atap kampus menuju kelas. Kala itu mata Jo dan Yuji sempat bertatapan sebelum Jo turun ke lantai bawah.

Ruang kelas Sastra II

Jo memasuki kelas ketika semua orang sudah terduduk di bangkunya masing-masing. Tak lama Kazu datang menghampirinya dengan alasan mengganti kuliah sebelumnya yang tidak sempat dia pelajari di Sastra I dikarenakan jadwal manggungnya. "Hey best friend, Mohon bantuannya lagi oke." Ujar Kazu terduduk di bangku samping Jo melambaikan tangannya juga kepada Shiorin yang sedang asik mengobrol dengan Anelin. "Yah, enak sekali jadi dirimu ini," balas Jo seraya melihat kearah Shiorin--Meneguk Ludahnya dan meletakan tasnya diatas meja.

DISTRIK HIBURAN SHINJUKU

Jo sedang merapihkan meja dimana saat ini dia sedang kerja freelance di sebuah restoran yang letaknya tidak terlalu jauh dari pusat hiburan di Shinjuku. Kebetulan dia bertemu dengan Yuji disana ketika dia membawa piring-piring ke dapur. Dia juga melihat Sakura bersamanya yang kemudian membantu pekerjaan di restoran. Jo tidak tahu bila Restoran tempat dia kerja Freelance adalah restoran milik paman Yuji. Dikarenakan Yuji dan Sakura sudah datang membantu Pekerjaan dan jam kerja Jo sudah terpenuhi 5 jam lalu. Dia Pamit pulang ketika restoran sudah akan tutup. Ketika Jo akan pergi meninggalkan Restoran menuju halte bus. Dia cukup terkejut melihat seseorang menunggu dirinya terduduk di halte bus. Jo berjalan menuju halte dan berdiri di hadapan orang tersebut. Rupanya orang yang sedang terduduk disana adalah Yuji yang senagaja menunggu dirinya di halte. "Kau ada perlu denganku?" tanya Jo spontan menatap Yuji yang masih terduduk dihadapannya. "Ah, Kau sudah datang. Duduklah, Masih ada 15 Menit sampai Bus selanjutnya tiba." Ujar Yuji melihat kearah jam tangannya dan menepukkan bangku disampingnya yang masih kosong. Jo lantas terduduk disamping Yuji yang masih menatap jalanan dimana kendaraan sedang melintas di depan mereka. Menatap Yuji---Jo terdiam sejenak sebelum akhirnya Yuji memulai pembicaraan mereka.

Yuji tersenyum sejenak masih menatap jalanan malam dengan lampu halte yang sedikit redup. "Bila dipikir-pikir aku belum pernah berbicara denganmu meski kita sering bertemu---Melihat Jo sejenak lalu menghadap kembali ke depan dikala Jo juga hanya menatap jalanan di depannya. Kita bahkan satu Tempat Kost yang sama di distrik Ibaraki. Ahh iya, aku belum memperkenalkan namaku dengan benar yah, Namaku Yuji, Kau Jo benar. Aku tau ketika Kazu memanggil namamu."Mengulurkan tanganya.

"Aku tahu kok, Kau teman sekelas Kazu kan?"Melihat kearah tangan Yuji. "Ahh, Begitu. Maaf aku pikir tidak sopan bila aku tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu ditengah pembicaraan kita."Ujar Yuji menarik kembali tangannya seraya tertawa kecil. Jo lantas memulai pembicaraan lagi ketika mereka tediam sejenak melihat jadwal bus yang akan sampai dalam dua menit. "Kau tidak perlu khawatir, Aku tidak akan bilang apapun. Lagipula apapun yang terjadi antara kalian bukan urusanku."Ujar Jo seraya berdiri dari tempat duduknya yang melihat Bus akan sampai. "Kalo begitu, aku pamit dulu." Pungkasnya seraya menundukan kepalanya sebelum memasuki Bus yang sudah sampai.

Yuji berdiri menatap bus yang sudah berjalan meninggalkan halte. Sampai bayangan bus menjauhi pelupuk matanya dia masih menatap jalanan yang sepi. Tanpa dia sadari Hujan Turun membasahi seluruh area disana. Yuji tersadar dari lamunannya ketika mendapat panggilan dARI Shiorin kala itu. "Iya Hallo, Tidak belum kok. Kau belum tidur?" Ujarnya mengangkat telpon dari kekasihnya tersebut.

****

Yuji menutup telpon tak lama kemudian Sakura datang menghampirinya membawakan payung dari arah Restoran. Mereka berdua berjalan berpayungan menuju Restoran yang sudah tutup beberapa menit yang lalu.

****

Tanpa aku sadari, Aku telah banyak berubah. Melakukan sesuatu yang tidak pernah aku pikir akan aku lakukan. Bahkan meski ini untuk kebaikannya, Aku hanya akan menyakiti salah satu diantara mereka. Satunya adalah kekasihku dan satunya adalah temanku. Mereka sama berharganya bagiku. Namun aku tau aku tidak bisa serakah untuk memiliki keduanya. Tuhan, kenapa semua ini harus aku alami? Bahkan aku sendiri tidak tau perasaan apa sebenarnya yang aku rasakan kepadanya meski dia bukan kekasihku---Melihat kearah Sakura yang sedang berjalan dengannya di tengah Hujan. Aku tidak bisa meninggalkannya karena suatu alasan yang masih belum aku ketahui.

****

Apartemen B12

Shiorin sedang berada di bangku taman biasa dia terduduk menikamati pemandangan malam ketika dirinya sedang waktu luang. Dari kejauhan Kazu datang menghampirinya membawa beberapa cemilan yang hendak dia makan untuk cemilan malam. "Yah, kau ada disini?" ujarnya terduduk sembari menikmati cemilan yang sedang dibawanya. Melihat kearah Kazu--"Kau malam-malam begini jajan makanan dengan penuh kalori sebanyak itu. Yah, sSShhh-Menggelengkan kepalanya. Bukankah kau harus menjaga tubuhmu? Bagaimana bila berat badanmu naik dan banyak Fansmu meninggalkanmu karna penampilanmu berubah." Ujar Shiorin dengan pikiran Extrimnya. "Wah wah wah wah---balik menggelengkan kepalanya. Aku sudah makan makanan seperti ini sejak Orok tau! Mana ada badanku jadi Debu cuma gara-gara cemilan kaya begini doang-- membuka Snack baru. Bilang aja kalo emang kau mau--Meirik kearah Shiorin dengan tatapan Sinisnya seraya mengunyah Snack di mulutnya. "Ikh Nyebelin, Siapan juga yang mau. Makan aja ini semua nih!" Ujarnya menyuapi kazu snack yang sedang dinikmatinya sampai penuh dan langsung meninggalkanya sendiri di bangku taman tersebut. "Yaoug, tOunggu." ujarnya tidak jelas melambaikan tangannya kepada Shiorin dengan mulutnya yang masih penuh dengan cemilan.

Kamar Shiorin

Dia memasuki kamarnya dan terbaring di kasur dengan wajah cemberut. "Dasar bodoh, Kenapa dia selalu buat aku bete sih. Sama kaya dulu dia gak pernah berubah." Ungkapnya mengingat kembali masa kecil mereka. Kini Shiorin sudah mengingat bahwa Kazu adalah teman masa kecilnya dulu ketika tinggal di Los Angles. Meski mereka tidak lama bertemu, namun Kazu merupakan teman pertama Shiorin kala itu. Sampai akhirnya Kazu dan keluarganya pindah ke Venezuela. Mereka tidak bertemu lagi setelah itu. Shiorin tidak ingin mengenang kenangan masa kecilnya karena beberapa alasan hingga dia juga mengubur kenangannya bersama Kazu. Hingga suatu ketika mereka bertemu kembali di FAM University yang kebetulan Kazu mengenali Shiorin setelah memperhatikan wajahnya dari dekat bahwa dia adalah teman masa kecilnya dulu. Namun Shiorin menyangkal hal itu karna tidak pernah merasa memiliki teman masa kecil seperti Kazu pada awalnya. Sampai saatnya dia bertemu seseorang yang benar-benar mengenal mereka berdua di sebuah Pameran seni. Mulai saat itulah Shiorin mulai mengingat kembali ingatannya dahulu ketika dia kecil. Meski begitu dia tidak bilang pada Kazu bahwa dia sudah mengingat semuanya tentang Kazu. Mereka berbincang seperti biasa baik di kampus atau di lingkungan Apartemen. Meski mereka tidak membahas kenangan masa kecil mereka. Namun setiap mereka bertemu dan berbicara bersama selalu sama seperti saat mereka kecil dulu.

DEPAN RUMAH SAKURA

Yuji segera mengantar pulang sakura ketika mereka selesai berkunjung untuk undangan makan malam oleh Bibinya. Yuji tidak bisa menolak undangan mereka karena beberapa waktu lalu sudah merepotkan mereka karena berkelahi dan harus melibatkan Paman dan Bibinya. Bibinya berpesan untuk mengajak Sakura datang bersamanya hingga akhirnya mereka berdua datang bersama dan tanpa sengaja berttemu dengan Jo yang sedang kerja Freelance disana.

Sakura: "Kau baik-baik saja?" Tanyanya sebelum memasuki rumah

Yuji: "Ah tentu saja. Kau tidak perlu khawatir. Masuklah sudah malam." Ujar Yuji tersenyum tipis yang masih berdiridihadapan Sakura.

Sakura: "Maaf" Tiba-tiba tertunduk dan terdiam menghembuskan nafasnya.

Yuji: "Untuk apa kau meminta maaf?"

Sakura: "Maaf tidak memberitahumu lebih awal. Kau malah tau dari orang lain. Aku.... Aku." Sedikit mengeluarkan air matanya tanpa sadar.

Yuji: "Yah, Kau ini jadi sering menangis akhir-akhir ini." Menghapus air mata Sakura dengan Sapu tangannya.

Sakura: "Maaf, tidak tau kenapa aku jadi cengeng begini." Mengambil sapu tangan tersebut dan mengelap air matanya sendiri.

Yuji: "Sudah, Jangan menangis dan meminta maaf terus. Akulah... yang seharusnya minta maaf. Aku tidak sadar itu kau padahal dengan nama yang sama. Maaf yah," Ujarnya tersenyumn tipis dengan sejuta bahasa kalbu yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata.

Untuk sesaat mereka terdiam sejenak. Hingga akhirnya Sakura masuk ke dalam Rumah setelah Yuji pamit untuk pulang kearah stasiun Shinjuku. "Mungkin pada akhirnya, Aku hanyalah lelaki Plinplan yang hanya ingin terlihat baik dihadapan orang." Dia terduduk menatap langit-langit kereta ditengah sesunyian malam.

******

 

BEFORE                                                                                                                           NEXT ....

ANATA DAKE : BAB 9. PELUKAN

 


APARTEMEN SHIORIN

Shiorin: "Huhh, Hujan kah?" Menatap Jendela.

Jam dinding menunjukan Pukul 03.00 a.m Shiorin bangun dari tidurnya merasa sedikit gelisah di dadanya namun tak tahu apa yang membuatnya demikian.

****

Petir menyambar dan hujan turun dengan derasnya. Sementara itu Yuji terbangun dari posisinya yang hendak memejamkan mata ketika mendengar Sakura berteriak. Dia segera menghampirinya untuk mengecek keadaan Sakura. Yuji mulai terkaget ketika Sakura mulai mendekapnya dengan sedikit gemetaran. Yuji Lantas mengelus Punggung Sakura perlahan untuk menenangkannya.

Yuji: "Tenaglah, Semuanya akan baik-baik saja." 'Huhh, Apa sebenarnya yang aku lakukan? Apa ini akan baik-baik saja' Imbuhnya dalam hati menatap jendela dengan petir yang menyala diluar sana.

ESOK HARI RUMAH PAMAN YUJI

Dikarenakan tidak ada jadwal kuliah Yuji menyempatkan pergi kerumah Pamannya yang jaraknya yang tidak jauh dari Rumah Sakura. Berbeda dari biasannya Yuji tidak ikut membantu di restoran hari itu melainkan hanya terbaring di kamar seharian. Rupannya Yuji kurang tidur dikarenakan dia tidak tidur semalaman ketika menjaga sakura di rumahnya. Alhasil kantuk yang tidak tertahankan membuat dirinya melampiaskan dengan tertidur seharian. Bahkan Telpon Shiorin sudah 10 kali tidak terdengar olehnya yang masih terlelap tertidur.

****

PUSAT PERBELANJAAN SHINJUKU

Shiorin tampak terduduk di sebuah restoran setelah telponnya tidak diangkat berkali-kali. Dia sedang Hangout bersama Anelis untuk membeli beberapa barang di kala tidak ada jam kuliah.

Anelis: "Kenapa? Dia tidak mengangkat telponmu?" Tanyanya melihat kearah Shiorin yang masih sibuk dengan handpone miliknya.

Shiorin: "Hmm (Menengok kearah Anelis tersenyum tipis dan menaruh handponennya)."

Anelis: "Hey, dibandingkan kau melamun dan bersedih ngelamun terus mending ikut aku." Menghabiskan makanannya dan mereka pergi dari restoran tersebut.

Mereka berjalan-jalan mengunjungi beberapa tempat di Shinjuku Seperti ke Omoide Yokocho yang kebetulan Shiorin baru sekali pergi kesana. Dia cukup terkagum dengan suasana tradisional yang masih terjaga disana di era modern saat ini. Kebetulan Anelin merupakan salah satu dari sekian teman Shiorin yang paling lama tinggal di Shinjuku sejak dia sekolah menengah dulu meski keluarganya berasal dari Kyoto.

Anelis: "Bagaimana? Shinjuku keren bukan?" Ungkapnya

Shiorin: "Ah kau benar aku tidak pernah tau ada tempat seperti ini." Ungkapnya tersenyum seraya mengambil beberapa gambar disana.

Anelis: "Hmm kau ini, Padahal Apartemenmu tak jauh dari sini. Tapi tempat ini saja kau baru mengunjunginya."

Shiorin: "Yah, mau bagaimana lagi. Lagipula saat semester satu kita belum terlalu dekat dan aku juga baru tinggal disini kan." Ujarnya kepada temannya tersebut yang sedang berjalan disampingnya.

Anelis: "Ah yah. Betul juga sih. Tapi bukannya kau dekat dengan anak sastra satu itu?"

Shiorin: "Sakura maksudmu, Kami dekat sih, tapi dia sibuk sekali. Aku bahkan tak pernah pergi main dengannya bila tidak di kampus."

Anelin: "Yah, kau bilang yang seperti itu dekat? Kau bahkan tak pernah Hangout bareng dengannya diluar?" Menggelengkankepalanya.

Shiorin: "Salahkah bila aku berfikir seperti itu?"

Anelin: "Hmm, Tidak sih."

Shiorin: "Jadi, Sekarang kita pergi kemana lagi?" Ujarnya tiba-tiba bersemangat.

****

KABUKICHO

Shiorin: "Wahh, Tidak aku sangka malam disini sangat ramai sekali."

Anelin: "Benar bukan kataku. Kau pasti suka tempat ini, Btw Band Luminoz4 sedang ngadain konser di salah satu bar sini. Bagaimana kalo kita melihatnya?"

Shiorin: "Benarkah?" Berfikir sejenak sebelum akhirnya mengikuti Anelin yang sudah berjalan di depannya. "Hey Tunggu." Berjalan sedikit lebih cepat untuk mengejar temanya itu.

"Yuhuuuu"

"Luminoz.......Luminoz......Luminoz"

"Kazu... Kazu...Kazu"

Dikala mereka berdua datang ruangan sudah penuh dengan penonton yang menyerukan nama Grup band dan nama Kazu.

Anelin: "Wahh, Tidak aku sangka. Dia memiliki fans sebanyak ini." Ujarnya sedikit menjinjitkan kakinya melihat tribun orang-orang. "Ayo kita maju lagi agar lebih jelas. Gila aja tiketnya mahal masa kita gak lihat mereka sih." Menggandeng tangan Shiorin yang sedari tadi kebingungan dengan keramaian.

"Hello everyone, Nice to meet you. Langsung saja dengan lagu pertama kami, Anata Dake." Ujar Kazu memulai acara di atas panggung.

Kazu mulai menyanyikan lagu andalan band Luminoz4 versi Jepang yang membuat semua penonton yang tadinya histeris berteriak kini dengan tenang menikmati lagu yang dinyanyikan Kazu.

"Anata Dake....." Tutup Kazu di lirik terakhir dan Tepuk tangan yang tanpa henti ditujukan padanya dan Luminoz4.

****

BACK STAGE RUANG GANTI

Usai mengganti pakaian Kazu segera keluar dari ruangan ganti setelah melihat pesan di handpone. Dia berlari menuju luar Bar ketika mengetahui Shiorin tadi datang melihat konsernya. "Huh..huhh..huhh, Sudah tidak ada kah? ujarnya terengah-engah menatap luar bar yang tampak masih banyak orang-orag yang berlalu lalang. "Hmhh, Tentu saja. Lagipula konser sudah berakhir satu jam yang lalu." Kazu memasuki Bar kembali.

****

Rumah Paman Yuji

"Kau sungguh akan pulang sekarang?" Tanya Pamannya kepada Keponakannya itu yang sedang terjongkok memakai sepatu. Yuji berdiri dan membalikan badannya seraya tersenyum. "Iya Paman, Aku Lupa bila besok ada tugas yang harus aku selesaikan. Nanti aku mampir lagi bila ada waktu luang. Selamat malam Paman, Maaf merepotkan, Aku pamit yah." Ujar Yuji melambaikan tangannya seraya menaiki taxi yang sudah menunggu di depan rumah. Yuji termenung di dalam TAXI ketika dia mulai teringat kembali kejadian kemarin malam.

Malam itu Sakura sedang dalam keadaan terpuruk. Dia teramat sangat ketakutan akan apa yang menimpanya. Yuji yang peduli terhadap temannya itu mengantar pulang kerumahnya yang ternyata dia tinggal sendiri disana. Awalnya dia hendak langsung pulang ketika sudah mengantar ke rumahnya. Namun melihat kondisi sakura yang syok berat membuat dirinya tak tega. Hingga akhirnya Yuji terpaksa menginap dikarenakan hari sudah sangat larut. Dia tak sempat tertidur meski memejamkan matanya. Malam itu ketika hujan turun Sakura memeluk erat Yuji yang mencoba menenangkan dirinya. Sakura bahkan sampai tertidur dipelukan Yuji hingga Fajar menyingsing. Tanpa sadar mereka jadi tidur berdua di kamar. Yuji yang terkejut segera terbangun perlahan tanpa membangunkan Sakura. Dia keluar dari kamar dan merapihkan ruang tengah serta membuatkan sarapan untuk Sakura. Setelah itu dia pergi dengan sebuah catatan kecil di meja makan yang sudah disiapkannya.

"Huhh, Terserahlah." Ujarnya seraya membuka pesan di handponenya. Disana terdapat pesan dari Shiorin yang juga foto dirinya sedang bersama Anelin ketika berjalan-jalan di daerah Omoide. Yuji sedikit tersenyum ketika melihat foto wajah ceria Shiorin kala itu. Beban pikirannya sesaat menghilang melihat kekasihnya yang tersenyum ceria di foto tersebut. Tanpa basa basi lai dia mulai menghubungi Shiorin namun tidak tersambung karena hari sudah sangat larut. Yuji kemudian mengirimkan Voice Note kepadanya. Setelah mengirim Voice Note dia masuka kembali handponenya ke tas. Yuji mulai menatap jalanan indah yang penuh dengan lampu terang dari dalam TAXI.

"Shiorin, Aku merindukanmu. Aku ingin segera bertemu denganmu."

****

Pagi sekali Yuji sudah berada di depan Apartemen kekasihnya untuk pergi ke kampus bersama. Ketika dia sudah berada di depan pintu dan memencet bel rumah. Yuji langsung memeluk Shiorin dengan erat tepat saat dia membuka pintu. Shiorincukup terkaget dengan apa yang sudah dilakukan oleh kekasihnya itu. Namun dia juga merasa bahagia karena Yuji merasakan rindu yang sama dengannya ketika pelukan hangat kekasihnya begitu erat di dadanya. Shiorin mengusap-usap punggung Yuji seraya tersenyum sebelum akhirnya mereka pergi ke kampus bersama menggunakan Bus.

KAMPUS

Mereka turun dari bus berjalan menuju gerbang kampus. Tidak biasanya mereka menunjukan kemesraan di depan banyak orang. Yuji bahkan kini sampai repot-repot untuk mengantar Shiorin ke kelas Sastra 2 sampai waktu kuliah tiba. 3 Menit sebelum Kelas dimulai Yuji kembali ke kelasnya yang dimana disana sudah ada Sakura terduduk di bangkunya. Setelah Yuji terduduk di bangkunya dosen mulai memasuki ruangan dan kuliah sudah dimulai. Sakura yang tadinya akan mengatakan sesuatu ketika Yuji terduduk disampingnya tidak sempat berkata dan kelas sudah dimulai. Ketika kelas selesai Sakura mencoba untuk mengatakan sesuatu kepada Yuji namun dia terburu-buru keluar dengan alasan ada urusan mendadak. "Begitukah, Baiklah.." Ujar Sakura Perlahan ketika Yuji meninggalkannya dan berjalan keluar kelas.

Dibalik pintu kelas Yuji memejamkan matanya seraya menarik nafas sejenak. Keningnya meneteskan keringat dingin hingga dia harus mengelapnya dengan sap tangan. Dia melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke belakang dengan tangannya yang sedikit mengepal.

PERPUSTAKAAN

Yuji sedang berada di perpustakaan untuk mengajari Shiorin belajar beberapa mata kuliah yang tidak dipahaminya. Meski demikian Shiorin tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar karena selalu menatap wajah Yuji yang terlihat keren ketika menjelaskan mata kuliah padanya.

"Kau mengerti? Ada yang kau tanyakan?" ujar Yuji mengakhiri pembahasan yang sedari tadi dia jelaskan.

"Ah iya apa?" Ucap Shiorin yang baru saja terbangun dari lamunannya menatap wajah Yuji.

"Huhh, Kau ini," Memegang kepala Shiorin dengan sedikit gemas. "Jadi dari tadi kau tidak mendengarkan penjelasanku ya?" Pungkasnya melepaskan tangannya dari kepala Shiorin.

****

Ketika Yuji sedang asik pacaran dengan Shiorin. Sakura pergi ke tempat kerja Freelance sendiri di Motel Lova menggunakan Bus. Di perjalanan dia bertemu dengan Jo yang kebetulan juga bekerja di daerah pusat hiburan Shinjuku. Dikarenakan mereka tidak dekat Jo hanya menundukan kepalanya sejenak untuk menyapa Sakura. Begitu pula dengan Sakura melakukan hal yang sama dengan Jo. Sakura terduduk di kursi sedangkan Jo berdiri di belakang dekat kursi Sakura. Bus telah tiba di Halte tempat pemberhentian mereka berdua turun bergiliran diantara orang-orang yang juga akan turun disana. Tepat ketika Sakura hendak turun dari tangga bus. Dia kehilangan keseimbangan karena desakan orang-orang dibelakang. Kebetulan Jo berada tepat dibelakang Sakura dan dengan Sigap menarik tangan Sakura agar dia tidak terjatuh. "Terima kasih", ujarnya menundukan kepala kepada Jo yang telah menolongnya. Jo hanya menganggukan kepalanya segera melepaskan tangannya ketika Sakura sudah aman. Dikarenakan sedang terburu-buru, Jo segera pergi berjalan ke tempat kerjanya meninggalkan Sakura ketika melihat jam tangannya sudah menunjukan Pukul 14.50. Sakura Lantas berjalan setelahnya ketika bayanga Jo sudah tak terlihat lagi di depan matanya. Di tempat kerja Managernya sempat bertanya kenapa Yuji tidak datang bersamanya. Sakura lantas sedikit kebingugan harus bicara bagaimana untuk menjelaskannya. Sampai ketika Pak Manager menerima Pesan dari Yuji tidak bisa masuk hari ini dikarenakan ada urusan yang harus dia lakukan.

****

Keesokan harinya Sakura mencoba mengajak Yuji bicara kembali. Namun seperti biasa Yuji tampak sibuk sehingga dia tidak punya waktu untuk menanggapi Sakura. Hingga pada akhirnya Sakura bertemu di Motel ketika Yuji keluar dari ruangan Pak Manager.

"Yuji?" Ucap Sakura ketika melihat Yuji keluar dari ruangan Manager.

"Ahh Sakura, Kau sudah datang." Ujarnya menatap wajah Sakura sejenak.

"Kau.. datang kemari untuk bekerja?" tanyanya kepada Yuji yang masih berdiri di depannya.

"Tidak, Aku kesini untuk berpamitan kepada Pak manager." Ujarnya sedikit tersenyum tipis dengan ekspresi yang tampak aneh bagi Sakura.

"Pamitan?" Sakura sedikit tercengang ketika mendengar hal itu.

"Iya, Aku tidak bekerja lagi mulai hari ini." Ujarnya kembali sedikit membetulkan tasnya.

"Kenapa?" tanyanya kembali sedikit mengerutkan "bibirnya Apa karna aku?" Menunduk dan mengepalkan tangannya.

"Tidak kok, Aku justru berterima kasih padamu. Berkat kau, aku sudah cukup mengumpulkan uang untuk kado ulang tahun Shiorin. Hanya saja---Menatap sejenak Sakura yang masih tertunduk. Sudahlah---Tersenyum kembali dan menepuk pundak Sakura. Aku Pamit ya." Ujar Yuji berjalan meninggalkan Sakura di depan ruangan Manager.

Sakura membalikkan badannya ketika Yuji sudah berjalan jauh meninggalkannya. Dia berusaha menggapai Yuji dengan tangannya dari jauh. Namun dia hentikan dan mengepalkan kembali tangannya seraya menghapus air matanya yang sedikit keluar. Dia merapihkan Pakaiannya dan memasuki ruang Manager.

****

Beberapa jam sebelum Yuji dan Sakura Bertemu di depan Ruangan Pak Manager.

Yuji dan Shiorin berada di Sebuah kedai Bakmi biasa mereka makan. Saat itu Shiorin mencoba memulai pembicaraan ketika mereka makan. Yuji cukup terkaget ketika Shiorin menceritakan tentang sikap Kazu yang aneh beberapa waktu lalu. Shiorin sempat sedikit tertawa ketika membicarakan Kazu yang mengira ada sesuatu antara Yuji dan Sakura hingga akhirnya dia berhenti tertawa ketika melihat wajah kekasihnya itu yang sedikit pucat. "Yuji, Kenapa?-- Berhenti tertawa dan menatap wajah kekasihnya itu. Kau baik-baik saja--Mengambil Sapu tangan di tasnya dan mengusap kening Yuji yang berkeringat. "Tidak, Tidak kok. Tidak apa-apa, Aku hanya kurang enak badan saja sepertinya--Mengambil sapu tangan yang diusap Shiorin dan mengusap keringatnya sendiri. Tak lama kemudian Yuji pamit untuk pergi lebih dahulu. Shiorin hanya mengangguk dan terduduk disana sendiri. Awalnya dia ingin mengantar Yuji ke apotek terdekat atau pergi ke ruang kesehatan kampus. Namun Yuji bilang dia sudah baik-baik saja dan hanya butuh istirahat. Hingga akhirnya Yuji pulang lebih dahulu dan Shiorin terduduk disana sendiri karena satu jam lagi dia ada jadwal kuliah untuk sastra II.

Shiorin masih mengkhawatirkan keadaan kekasihnya tersebut. Dia sempat mengirim pesan kepada Yuji namun masih belum mendapatkan balasan ketika jam kuliah pertama dimulai. Dia menatap papan tulis di depan ketika Dosen sedang memaparkan materinya. Namun tak satupun materi yang disampaikan dia pahami karena kegelisahan yang melanda dirinya.

Di sisi lain Yuji turun dari Bus dan berjalan kearah Motel Lova Tempat dia bekerja Freelance. Dia memasuki Ruang Pak Manager dan mengatakan bahwa dia akan berhenti untuk bekerja disana mulai saat ini. Hingga akhirnya dia selesai berbicara dengan Pak Manager. Yuji Pamit pulang dan bertemu dengan Sakura ketika menutup pintu ruangan.

*****

Maafkan aku, Aku harus mengakhirinya sebelum semuanya terlambat---Yuji menatap sekilas Gedung Motel tempat dia keluar. Hingga akhirnya dia berjalan menjauhi Motel tersebut.

*****



BEFORE                                                                                                                              NEXT

ANATA DAKE : BAB 8. TEMAN DAN PACAR

 


MOTEL LOVA

Hari ini Yuji bersama dengan Sakura pergi ke Shinjuku tempat kerja Freelance mereka. Yuji memutuskan untuk bekerja disana karena dekat jaraknya dengan Restoran Pamannya. Selain itu, Dia bisa bekerja dengan menyesuaikan jadwal kuliah yang sedang kosong. Namun dia tidak tau bahwa hari itu akan bertemu dengan seseorang yang dikenalnya di Motel ketika sedang berada dengan sakura dan menimbulkan kesalahpahaman diantara mereka.

DEPAN BAR OCA SAMPING MOTEL LOVA

Kazu: "Wahh, kemana lagi kita selanjutnya?" Masih antusias ketika keluar dari bar yang baru saja dikunjunginya.

Jo: "Yang bener aja, Lo masih mau lanjut?" Tanya Jo gak habis pikir dengan stamina Kazu yang masih semangat meski sudah malam.

Kazu: "Wah, Gue penasaran banget dari semenjak datang kesini. Bagaimana kalo kita masuk dan melihat-lihat?" Lantas dia nyelonong masuk menaiki anak tangga menuju lobi Motel.

Jo: "Arghhh, Si kamfret ini mau apa lagi coba." Menggelengkan kepalanya dan mengikuti dari belakang.

***

Receptionis: "Selamat malam Tuan, Mau cek in untuk berapa lama?" Ujarnya sembari melihat Jo yang sedikit menutupi wajahnya karena malu.

Kazu: "Amh, Kira-kira permalam disini berapa ya? Kebetulan Aku sudah sangat lelah."

Jo: "Yah, Elo beneran mau cek in di motel ini?" Tanyanya sontak terkaget.

Kazu: "Kenapa nggak? Lagipula besok gak ada jadwal." Tersenyum menyebalkan dan menggerakan kedua alisnya.

Jo: "Haah, Kau ini." Dia kesal dan memalingkan wajahnya kearah lain. Lalu dia Melihat kearah eskalator kemudian disana terlihat seseorang yang cukup familiar. Hey, Bukankah Mereka teman sekelasmu?"

Kazu: "Ahh, Kau benar. (Melihat kearah yang ditunjukan Jo) Maaf aku tidak jadi Reservasi." Ujarnya kembali mengambil kartu kredit miliknya dan berjalan menghampiri Yuji dan Sakura.

Yuji melihat Kazu berjalan kearahnya ketika dirinya baru turun dari eskalator dengan Sakura.

Yuji: "Kazu? Sedang apa kau disini?" tanyanya melihat ke arah Jo yang baru saja sampai dibelakang Kazu.

Kazu: Melihat ke arah Sakura, "Gua? sedang jalan-jalan." Lo sendiri ngapain sama dia malam-malam di Motel ini?" Tanya balik Kazu agak sinis.

Jo lantas memegang pundak Kazu dan meminta mereka untuk berbicara sambil duduk di sofa yang ada di lobi utama. Sakura juga menyarankan hal yang sama kepada Yuji karena tempat mereka berdiri mengganggu orang-orang yang naik turun eskalator.

SOFA LOBI HOTEL

Mereka berempat terduduk di sofa untuk mengobrol membicarakan apa yang belum terselesaikan.

Yuji: "Yah, Kau ini Kazu. Tidak bisakah wajahmu sedikit santai. Kau seperti mau membunuhku aja?"

Kazu: "Kenapa kau takut?"

Yuji: "Takut? Kenapa harus takut. Toh aku disini tidak sedang melakukan hal yang tidak benar."

Kazu: "Lantas, Kenapa kau disini berdua dengannya (Melihat kearah sakura) malam-malam begini?"

Yuji: "Yah, Kau pikir aku sedang selingkuh gitu karena berada di motel seperti ini?"

Kazu: "Yah siapa yang tau. Lagipula kau kan juga lelaki. Aku juga tidak mempermasalahkannya."

Yuji: "Kau ini, hati-hati kalo bicara. Aku disini sedang ada urusan tau."

Sakura: "Betul Kazu, Kami berdua sedang ada keperluan disini. Kami disini... " Sebelum sakura menyelesaikan ucapannya Yuji lantas menghentikan ucapan Sakura kala itu juga.

Yuji: "Sudah cukup sakura, mengulurkan tangannya untuk menghentikan sakura berbicara lebih banyak lagi. Kau percaya atau tidak kami ini sedang ada pekerjaan disini. Karna sudah malam aku pamit duluan, permisi." Pamitnya meninggalkan mereka.

Lantas Yuji berdiri dan meninggalkan tempatnya terduduk. Sakura yang bingung harus berkata apa hanya mengikuti Yuji dari belakang.

Sakura: "Hey, bukannya kau seharusnya bilang saja kalo kita sedang kerja Freelance?" Ungkapnya kepada Yuji yang berada disampingnya.

Yuji hanya terdiam ketika Sakura berkata demikian. Mereka pergi meninggalkan Motel saat itu juga. Sementara Kazu dan Jo masih terduduk di sofa.

Kazu: "Kurang ajar, Dia pikir siapa dirinya?" Ungkapnya mengepalkan tangan dan menghembuskan nafasnya.

Jo: "Heeh, Lagi-lagi kau berlebihan. Mereka sudah bilang kan kalo disini sedang ada urusan. Sudahlah, Ayo kita balik. Lagian gua merinding juga berada disini."

****

Akhirnya mereka berdua meninggalkan motel tersebut dan kembali ke kediamannya masing-masing. Kazu pulang ke apartemennya menggunakan TAXI sedangkan Jo menggunakan bus untuk sampai ke tempat kostnya di Distrik Ibaraki.

Jo turun dari bus menaiki tangga untuk sampai ke kamar kost miliknya. Ketika berada dilorong lantai dua dia melihat pintu kamar no 33 yang masih padam dan tanpa suara. Sejenak dia terdiam yang kemudian kembali berjalan menuju kamarnya. "Hmm, Belum Sampai kah?"Dia membuka pintu lalu menyalakan lampu. Dia meletakkan tas diatas lemari dan mulai rebahan di kasurnya.

****

Esok harinya, di Pusat Kebugaran.

Shiorin selalu rutin olahraga baik itu berlari kecil di Taman atau melakukan olahraga ringan di pusat kebugaran. Kala itu Kazu tidak biasanya bangun pagi dan melakukan lari kecil di taman olahraga fasilitas apartemen. Dia melirik-lirik orang disekitarnya yang sedang berolahraga sama sepertinya. Namun tidak juga dia melihat seseorang yang sedang dicari.

Kazu usai dengan lari paginya yang singkat. Dia hendak naik ke lantai atas namun langkahnya terhenti ketika melihat keramaian di pusat kebugaran.

Kazu: Menengok sejenak untuk melihat-lihat. "Aku baru tau kalo tempat ini bisa sampai ramai seperti ini? Ahh disini dia rupanya." Dia cukup terkejut ketika melihat Shiorin ada di dalam ruang kebugaran kala itu.

Kazu menghampiri Shiorin yang sedang berlari kecil menggunakan alat fitnes disana.

Shiorin: "Kau... Tumben sekali melihat kau ada disini?" Ujarnya ketika melihat kazu menghampirinya.

Kazu: "Benarkah, Kau yang tak pernah melihatku kali." Memulai menekan tombol dan berlari ringan disamping Shiorin.

Shiorin: Hanya fokus dengan ritme larinya.

Kazu: "Oh yah. Kau kemarin tidak pergi bersama Yuji?"

Shiorin: "Pergi kok, Hanya siangnya dia ada keperluan. Aku juga harus fokus belajar karna Ujian sebentar lagi. Jadi aku langsung pulang kemarin, Emangnya kenapa?"

Kazu: "Tidak, Tidak apa-apa kok."

Shiorin: "Yah, Kau bilang tak ada apa-apa malah membuatku jadi khawatir tau. Emangnya ada apa? Kau bertemu Yuji dijalan?"

Kazu: Terdiam sejenak. "Ya"

Shiorin: "Terus?"

Kazu: "Tidak ada terus-terus, Sama seperti yang kau bilang. Dia sedang ada urusan disana hanya saja, Aku melihat dia bersama dengan Sakura."

Shiorin: "Ohh, begitu."

Kazu: "Oh.... Begitu? Kenapa Responmu santai saja? Pacarmu jalan sama cewek lain loh."

Shiorin: "Terus aku harus respon gimana lagi coba? Dasar aneh. Lagipula Sakura itu kan temannku."

Kazu: "Hoarrr, Kau ini emang Luar biasa yah. Haah." Ungkapnya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum bingung. Dia tekan tombol off dan pergi begitu saja.

Shiorin: "Hey, Kau mau kemana?" Tanyanya melirik kearah Kazu yang sudah keluar dari ruang kebugaran. "Dasar aneh dia itu (Berhenti sejenak) Ahh, Tidak mungkin. Masa iya dia berpikiran begitu. Dasar kan jadi berfikir ngelantur juga. Sudah Fokus-fokus." Ujarnya kembali dan melanjutkan aktifitas olahraganya itu.

*****

Keesokan harinya di Kampus.

Tidak biasanya Kazu sudah Standbay di kursinya terduduk. Ketika Yuji memasuki Ruangan dan melihat hanya ada Kazu diruangan. Suasana tiba-tiba tampak tidak mengenakan diantara mereka berdua. Yuji terduduk di bangkunya setelah melirik Kearah Kazu yang sempat memalingkan wajahnya kearah Jendela pura-pura tidak melihatnya. Beberapa saat kemudian, Kazu menegur Yuji terlebih dahulu.

Kazu: "Hemm.. emm, Sorry Gua udah salah paham sama lo tentang kejadian kemarin." Ungkapnya pelan berbicara pada Yuji.

Yuji: Sedikit menghembuskan nafasnya. "Huhhh, Yah. Yasudah bila Lo emang sudah mengerti. Meski sebenernya Gua sedikit kesal karna lo Sempat gak percaya Gua. Tapi yasudahlah, Lagipula semua orang bakal salahpaham jadi Gak usah dibahas."

Kazu: "Wah, Elu masih Kesel sama Gua rupanya. Kelihatan banget dari wajah Lo. Iya maaf Gua salah Oke."

Yuji: "Iya.. Iya Gua Maafin. Berisik banget sih Lo."

Tak berselang lama Sakura masuk ke ruang kelas Sastra 1. Kazu dan Yuji yang sudah meluruskan permasalahan diantara mereka terdiam sejenak ketika Sakura datang. Kazu berdiri dari bangkunya dan meminta maaf pula kepada Sakura karna sikapnya kemarin lalu. Sakura tanpa pikir panjang langsung memaafkan Kazu dan mereka mulai mengobrol seperti sedia kala lagi.

****

Toilet WANITA

Sakura menatap wajahnya di cermin. Dia mulai membasuh wajahnya ketika sudah selesai mencuci tangan. Dia hembuskan nafas sejenak dan merapihkan baju serta rambutnya sebelum akhirnya keluar dari toilet. Diluar sana Shiorin sudah menunggu dirinya untuk pergi ke kantin untuk makan siang bersama-sama dengan lainnya.

KANTIN

Semua orang sudah berkumpul untuk membicarakan pameran Seni yang akan diadakan di SHIBUYA dua hari lagi. Kebetulan Dua karya dari Yuji dan Kazu akan mewakili FAM University untuk ikut serta dalam Pameran seni tersebut. Mereka membicarakan tentang hasil diskusi Yuji dan kazu bersama Dosen Seni mereka Pak Alpons beberapa waktu lalu. Mereka menyampaikan bahwa yang bisa datang ke Pameran hanya 2 Perwakilan kelas saja. Awalnya Tentu saja Yuji ingin mengajak Shiorin untuk turut ikut bersamanya namun perwakilan hanya boleh diwakilkan oleh dua orang setiap kelas. Sehingga Yuji Tak bisa Mengajak Shiorin sehingga yang mewakili Sastra satu selain Yuji yang merupakan pemilik karya dan satu lagi adalah Sakura karena sesuai dengan nilai dari karya seni yang mereka ikuti saat kelas pahat beberapa waktu lalu. Kazu yang kebetulan ikut serta di kelas SASTRA II ketika kelas pahat. Akhirnya dia menjadi perwakilan kelas Sastra II dan hanya satu orang yang bisa dia ajak ke acara pameran di SHIBUYA. Dikarenakan Nilai Shiorin tidak cukup baik, Maka urutan yang harusnya bisa ikut adalah Park Leeshin alias Jo. Namun Jo menolak hadir dikarenakan ada pertemuan mendadak Lusa nanti. Sehingga masih ada satu tiket yang tersisa. Oleh karena itu Kelas sastra II melakukan undian untuk menentukan siapa yang bisa menemani Kazu ke pameran tersebut mengingat nilai rata-rata seni pahat selain Jo dan Kazu Semuanya mendapatkan nilai rata-rata. Berdasarkan undian yang dilakukan oleh kelas Sastra II. Rupanya nama Shiorinlah yang keluar dalam undian tersebut. Hingga pada akhirnya Shiorin dan Kazu yang akan menghadiri Pameran tersebut. Meski teman-teman yang lainnya tidak bisa ikut serta. Namun Rei dan Anelin cukup berbangga diri dengan sesuatu yang dicapai oleh temannya tersebut. Mereka berdua mendoakan yang terbaik bagi perwakilan kelas yang datang ke acara Pameran nanti.

PAMERAN SENI DI SHIBUYA

Perwakilan dari Universitas FAM University Turut hadir untuk melihat karya seni yang di Publis disana. Mulai dari seni rupa murni serta terapan semua ada disana. Seni rupa murni menampilkan pameran kerajinan Lukisan, patung, fotografi, grafis, relief, dan lain-lain. Sedangkan Seni rupa Terapan menampilkan kerajinan Kriya tekstil, kriya kulit, kriya rotan, kriya keramik, dan lain-lain. Mereka berempat tampak menikmati berbagai pameran seni yang dipertontonkan kala itu. Hingga suatu ketika mereka bertemu dengan kenalan Kazu Albert seorang seniman keramik Tuan Tarteh Finsmoker yang kebetulan tetangga mereka di Los Angles dahulu.

Tarteh: "Hai, Albert. Senang melihatmu disini. Menghampiri Kazu yang sedang berkumpul dengan teman-temanya.

Kazu: "Paman Tarteh, bagaimana kabarnya?" Sapa Kazu dengan senyuman seraya memeluk lelaki tersebut.

Tarteh: "Kabarku baik, (Melihat kearah Shiorin) Ahh... Kalian satu Universitas?" Tersenyum menyapa Shiorin.

Shiorin: "Ahh, iya." Mendadak terdiam bingung karna tidak ingat siapa orang yang menyapanya tersebut. Yuji dan Sakura seraya menundukan kepalanya memberi salam kepada Tuan Tarteh kenalan Kazu. Tak lama kemudian ada seseorang dari belakang Tuan Tarteh memanggil dirinya sehingga dia harus pergi meninggalkan Kazu dan teman-temannya di tengah pembicaraan mereka.

Tarteh: "Maaf aku ada sedikit urusan. Oh yah, aku sempat melihat patung yang kau buat. Seperti biasa kau selalu membuatku terkagum. Kalo begitu aku kesana dulu oke, Jangan lupa menghubungiku nanti." Ujarnya kepada Kazu seraya tersenyum kepada yang lainya.

****

Dua hari telah berlalu setelah pameran seni diadakan. Semua orang sudahmemulai aktifitasnya kembali. Yuji dan Sakura kini sedang berada di bangkunya masing-masing menyimak kuliah dari Pak Alpons. Sementara itu bangku Kazu terlihat kosong sejak dua hari lalu karna jadwal Konser yang padat. Sementara itu Shiorin masih termenung menatap jendela seperti ada yang sedang dia pikirkan. Bahkan ketika dia sedang berada bersama Yuji dan Sakura di perpus dia tidak bisa berkonsentrasi sama sekali.

Apartemen

Shiorin memasuki pintu lift ketika tak ada seorangpun akan pergi ke lantai atas. Ketika dia hendak menutup pintu Lift Kazu muncul tiba-tiba masuk kedalamnya.

Kazu: "Ahh, Kau sudah Pulang?" Tanyanya Spontan melihat Shiorin sudah ada di apartemen ketika hari masih siang.

Shiorin: "Amh iya. Jadwal kuliah tidak terlalu padat."

Kazu: "Begitukah." Menatap Langit-langit berisi angka lantai kamar. "Kalo begitu, Gue duluan yah." Keluar dari lift dan meninggalkan Shiorin sendiri di dalam Lift. Shiorin hanya terdiam menatap punggung Kazu yang berjalan perlahan menjauh dari pandangannya.

MOTEL LOVA

Yuji dan Sakura sedang bekerja di Motel ketika jam kuliah mereka cukup luang. Kebetulan Pak manager menawari perkerjaan lain kepada mereka untuk menjadi pelayan di bar karena akan ada Launching pembukaan Produk baru malam nanti di bar kenalannya yang kebetulan kekurangan orang. Yuji cukup tertarik dengan bayaran yang ditawarkan padanya untuk menjadi pelayan sehingga dia menerimanya begitu saja. Sakura sempat memperingatkan Yuji untuk tidak ikut bersamanya karna jadwal kerjanya malam. Namun tanpa mendengarkan peringatan Sakura dia hari itu lembur dan memulai pekerjaan barunya sebagai pelayan bar.

Ruang Ganti Bar LAEMONADET

Yuji: Glek, Menelan ludahnya sejenak. "Hey, Tidak salah aku harus memakai pakaian seperti ini?" Ujarnya ketika melihat boxer seksi yang harus dia pakai sebagai pelayan.

Sakura: "Huhh, kan sudah aku peringatkan. Kau tidak mau dengar sih."

Yuji: "Yah, aku sih tidak masalah. Kau, bagaimana dengan baju yang kau gunakan?"

Sakura: "Aku? Yah, tidak beda jauh denganmu. Hanya saja aku memakai baju seperti saat haloween. Kau tau Cosplay kan?"

Beberapa menit kemudian Sakura keluar dari ruang ganti menggunakan Baju Cosplay Maid yang cukup seksi. Yuji cukup terkejut dan menelan Ludahnya kala itu. Dia juga sedikit Risih karena harus memakai pakaian super ketat. Dia sempat berniat untuk kabur pada awalnya ketika beberapa orang bersorak meneriakinya. Namun melihat Sakura yang bekerja Profesional membuatnya mengurungkan niatnya itu.

Pukul 23.55 Ruang Ganti Karyawan

Yuji baru saja selesai dengan pekerjaanya. Dia hendak mengambil barang di ruang ganti karna jam kerjanya sudah selesai kala itu. Sepintas dia mendengar jeritan di dalam Ruang ganti karyawan. Tak lama Seseorang keluar dari ruangan itu. Ketika mereka bersebrangan jalan Yuji baru ingat bilalelaki tersebut adalah kenalan Sakura dan salah satu pekerja paruh waktu juga sama seperti dirinya. Dikarenakan baru bertemu dia tak sempat menyapa orang tersebut dan melanjutkan langkahnya memasuki ruang ganti. Ketika dia memasuki ruangan, dia cukup terkejut melihat sakura di dalam dengan keadaan menangis menutupi tubuh bagian atasnya seraya menangis. Yuji langsung teringat orang yang tadi dan hendak mengejarnya.Namun sakura menahan Yuji agar tidak pergi meninggalkan dia sendirian. Yuji lantas mengambil jaketnya di dalam tas dan menutupi tubuh sakura. Spontan sakura memeluk Yuji yang masih dalam keadaan menangis.

Yuji: "Tenanglah, Sekarang kau sudah baik-baik saja." Ujarnya menenangkan Sakura.

Malam itu Yuji mengantar pulang Sakura ke rumahnya. Dikarenakan Sudah malam dan Keadaannya yang memprihatinkan Yuji akhirnya menginap di rumah Sakura. Disitulah Dia baru tahu bila sakura tinggal dan hidup sebatang kara untuk menghidupi dirinya. Di rumah sewa yang sempit itu Yuji tidur di sofa ruang tengah ketika memastikan Sakura sudah tenang dan tertidur. Di dalam gelapnya ruangan ketika lampu dimatikan. Dia menyalakan handponenya seraya melihat Foto mereka ketika di acara Pameran seni beberapa waktu lalu. "Huhh, Teman dan Pacar kah?" Imbuhnya seraya perlahan menutup mata dan lambat laun tertidur.

******


BEFORE                                                                                                                            NEXT

ANATA DAKE : BAB VII. KEPEDULIAN SEORANG TEMAN

 


LOBI APARTEMEN SHIORIN

Yuji mengantar Shiorin hingga depan Lobi Apartemen setelah pulang makan Ramen di dekat kampus.

Yuji: "Wahh, Kau sungguh Pindah di apartemen ini?"

Shiorin: "Ahh iya."

Yuji: "Bukankah jaraknya tidak jauh dari kampus. Bus di daerah sini juga ada yang mengarah ke kampus. Dan juga ada rute sepeda bila kau ingin sekalian berolahraga. Aku dengar tempat ini merupakan salah satu hunian elit di TOKYO?"

Shiorin: "Ahh, itu. Aku tidak tau sedetil itu sih."

Yuji: "Aku juga hanya dengar dari orang lain saja sih. Kalo begitu aku pamit yah."

Shiorin: "Amh yah. Sudah malam juga yah (Melihat ke arah jam tangannya)."

Beberapa saat kemudian Kazu datang dari pintu Gerbang menuju Lobi.

Yuji: " Hey, Bukankah dia Kazu?" Melihat ke arah Kazu yang berjalan menghampiri mereka.

Kazu: "Ahh Kau Yuji. Mengantar Pulang rupannya?" Ucapnya melihat kearah Shiorin sejenak lalu melihat kearah Yuji kembali.

Yuji: "Iya nih. Ahh, Jadwalmu pasti padat sampai jam segini baru pulang?"

Kazu: "Yahh begitulah. Kalo begitu aku masuk duluan yah. Sampai jumpa besok, Dahhh." Melewati Shiorin tanpa menyapanya dan berjalan memasuki Lift

Yuji: "Wahh, ada apa gerangan dengan Kazu Albert hari ini. Tidak seperti biasanya, Bukankah begitu Shiorin?"

Shiorin: "Ahm begitu kah? Bukankah sama saja. Ahh haha hanya perasaanmu saja kali."

Yuji: "Jadi dia tinggal di Apartmen ini juga yah?" Melihat ke arah langit-langit gedung.

Shiorin: "Ahh iya, aku baru tahu beberapa hari lalu."

Yuji: "Begitu yah. Kalo begitu aku pamit pulang ya karna udah malam juga. Sampai jumpa besok." Ujarnya melambaikan tangannya.

Shiorin: "Sampai jumpa besok." Melambaikan tangannya dan tersenyum. "Hmmm," Dia menurunkan tangannya ketika Yuji sudah tidak terlihat lagi.

KAMAR KAZU

Usai mandi dia meneguk segelas susu dingin dari kulkas. Dia terduduk di sofa dan menyalakan televisi mengenai berita terkini. Kemudian dia teringat tentang kejadian barusan di lobi "Huhh, Terserahlah. Gua gak mau ngurusin hal yang lain lagi." Kazu lantas menutup matanya dan menaruh tangannya diatas dahi yang kemudian tertidur di Sofa dengan televisi yang masih menyala.

KAMPUS

Hari ini Kazu Albert datang ke kampus dengan stelan stylish yang membuat seisi kampus membicarakannya.

Kelas SASTRA I

Kazu memasuki kelas dimana sebagian teman-teman sekelasnya sudah berada disana. Meski Kazu seorang Selebriti, Namun di kelas tak ada perbedaan disana. Semua siswa di Sastra satu merupakan mahasiswa unggulan yang lolos saringan serta memiliki orangtua yang cukup berpengaruh di bidang Seni. Sehingga tak ada bedanya Kazu atau Yuji yang terlahir dari darah seniman disana. Karna di kelas Sastra I kebanyakan dari mereka memiliki nilai diatas rata-rata sehingga menurut Rumornya. Bila bisa masuk kelas SASTRA 1 sudah dipastikan akan menjadi lulusan yang menjanjikan. Dikarenakan jam pelajaran yang dua kali lipat lebih banyak dan sulit dari kelas sastra lainnya. Namun meski demikian tidak semua mahasiswa di kelas merupakan dari kalangan pejabat dan seniman. Ada pula siswa beasiswa dengan nilai bagus seperti Sakura dan Rei yang berasal dari kalangan biasa saja namun memiliki bakat di bidang Seni. Namun satu hal yang pasti. Tak ada satupun dari mahasiswa SASTRA 1 yang ingin keluar dari kelas tersebut. Sehingga Sebagian anak di kelas ada yang tidak menyukai Kazu karena Nilainya tetap Stabil meski dia sering tidak masuk kuliah.

Kazu: "Hoam, Kenapa harus ada kuliah Pagi sih." Ungkapnya sembari menguap dan mengusap mata kanannya seraya melihat jendela.

Rei: "Kau ini, masih terlihat mengantuk saja." Ujarnya yang baru saja datang dan terduduk di depan bangkunya Kazu.

Kazu: "Ahh, Iya nih. Kau baru datang, Tumben."

Rei: "Harusnya aku yang bilang begitu. Dasar kau ini." Memukul pelan kepala Kazu.

Kazu: "Begitu kah?"

Tak lama kemudian Yuji datang bersamaan dengan sakura di belakangnya.

Yuji: "Wahh, Kau benar-benar masuk hari ini?" Ujar Yuji menghampiri Kazu yang sedang mengobrol dengan Rei. Sakura terduduk disebelah kanan Yuji sedangkan Yuji terduduk di samping Kazu.

Kazu: "Apaan maksud omonganmu itu. Seperti aku sering bolos saja." Ujarnya yang tak sadar diri sering membolos kuliah. Rei, Sakura serta Yuji lantas tertawa melihat reaksi Kazu tersebut.

Yuji: "Hahh, Dasar kau ini."

SIANG HARINYA DI KANTIN

Terlihat semua orang berkumpul disana. Yuji, sakura, Rei, Sakura, Shiorin dan Anelin juga ada disana sedang asik berbincang sambil makan siang. Tak lama kemudian Kazu datang dari arah pintu kantin.

Yuji: "Hey Kazu. Kemari ayo kita makan sama-sama." Ujar Yuji melihat Kazu yang baru saja sampai di depan pintu kantin.

Kazu: "Ahh, Tentu." Terlihat gembira sejenak sebelum melihat di depan bangku Yuji adalah Shiorin. Mhhh, Tumben kalian ngumpul disini semua. Aghh, (Melihat ke pojokan ternyata ada Jo yang sedang asik ngopi sendirian) Sorry, Gue ada urusan sejenak di pojokan sana. Oke, Hey Jo." Berjalan sumringah ke arah Jo sambil melambaikan tangannya.

Yuji: "Yah, Kurasa ada yang salah dengannya sejak semalam." Bisik Yuji pada Shiorin pelan.

Shiorin: "Kan sudah aku bilang dia baik-baik saja." Balasnya dengan suara pelan lagi.

Yuji: "Apa kalian sedang bertengkar?" ucapnya lagi dengan suara pelan.

Shiorin: "Tidak, Lagipula kami memang tidak dekat."

Yuji: "Ahh, Benar juga sih. Hanya saja..." Melihat ke arah Kazu yang sedang asik ngobrol bareng Jo di pojokan.

Sakura: "Yah, kalian bisik-bisik apaan sih serius banget?" Ujar sakura yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua yang sedang berbisik-bisik.

Anelin: "Hmm, Kalian ini. Masih belum cukup kemarin ngedate seharian sampe malem dan masih aja tebar kemesraan. Bikin jiwa jomlo gue meronta aja nih haha." Ujarnya meledek Temannya yang terlihat asik bisik-bisik tetangga dengan Yuji.

Shiorin: "Ikh, Apaan sih kalian. Udah ah, Ayo makan aja dah. Lihat kentang gorengnnya jadi nganggur kaya gini." Ujar Shiorin yang mencoba mengalihkan pembicaraan mereka. Dia mengambil kentang goreng di depannya seraya meminum minuman dingin sekaligus untuk meredakan rasa gugupnya dihadapan teman-temannya. Sementara itu Yuji hanya senyum-senyum saja tanpa berkata apapun seakan tidak membantah apa yang dikatakan Anelin terhadap mereka. Rei justru malah semakin tertarik dengan kelanjutan cerita yang di sebutkan Anelin barusan sementara Shiorin menghentikan pembicaraan mereka dengan topik pembicaraan lain. Dilain pihak Sakura hanya tersenyum tipis lalu meminum orange jus miliknya ditengah kehebohan teman-temanya itu.

Meja Pojokan

Jo: Melihat kearah meja tengah dimana Yuji dan lainnya sedang asik dengan obrolan mereka. "Hey, Bukankah sebaiknya Lo gabung aja bareng mereka? Malah kesini lagi. Ganggu gue aja lo." Ujar Jo sembari sedikit menendang sepatu Kazu karna kesal waktu istirahatnya diganggu.

Kazu: "Idih, Jahat banget lo sama gue. Bukankah kita ini udah jadi Best Friend?" Mengedipkan matanya tiga kali.

Jo: "Aishh, Najis banget lo. Sudah lebih baik lo minum air mineral ini biar otak lo kembali jernih."

Kazu: "Aughh, Baiknya Best frend gua. Thanks you."

Jo: " Yah, sebaiknya lo hentikan bersikap begitu oke. Bila kau lanjutkan gua pukul nanti."

Kazu: "Aughh, Galak banget lo. Kaya buldog yang belum di kasih makan." Ujarnya sembari meminum minuman yang diberikan oleh Jo.

MALAM HARINYA DI TAMAN DEKAT APARTMEN

Shiorin sedang terduduk di bangku taman ketika dia selesai dengan Olahraga malamnya. Dia mengingat kembali kejadian siang tadi di kantin. "Apakah, aku memang sudah membuat Kazu sakit hati yah?" Ungkapnya dalam hati sembari memandangi Rembulan yang bersinar terang di malam itu.

LOBI APARTEMEN

Shiorin baru saja selesai dari olahraga malam. Dia berdiri di depan Lift yang kebetulan Kazu baru saja datang dari pintu utama Lobi. Pintu Lift sudah terbuka Shiorin masuk terlebih dahulu diikuti Kazu yang baru datang.

Shiorin: "Ahh Kau. Kau baru Pulang?" Tanyanya Spontan memulai pembicaraan.

Kazu: "Ya." Jawabnya singkat langsung membelakangi Shiorin setelah pintu lift tertutup.

Mereka tidak bicara apapun di lift hingga akhirnya Kazu keluar lebih dulu dari pintu lift dan Shiorin turut keluar meski bukan lantai tempat kamarnya berada. 

Shiorin: "Tunggu.." ujarnya kepada Kazu yang sudah berjalan di dekat dengan pintu kamarnya.

Kazu: "Apa lagi?" ujarnya membalikan badan sebelum membuka pintu kamarnya.

Shiorin: "Maaf...."

KAMAR KAZU

Dia menaruh tasnya dan mengambil handuk seraya memasuki kamar mandi. Dia kemudian mengingat Perkataan Shiorin kepadanya beberapa menit yang lalu.

Maaf... Aku minta maaf Kazu. Aku tidak tau betul apa salahku padamu. Tapi, aku kini sadar bahwa aku bersalah telah berbuat jahat padamu. Aku tidak tau kenapa kau tiba-tiba tidak pernah menyapa atau menegurku lagi. Apakah aku bersalah atau kau memang sedang ada masalah. Sejujurnya aku benci dengan rasa bersalah ini. Mungkin karena aku merasa kehilangan atau hal lainnya. Maaf, Karna aku ini terlalu bodoh untuk mengerti. Jadi tolong, Bisakah kau menjadi seperti sediakala lagi.

"Aghh, Kenapa mendadak dadaku menjadi sakit hati yah?" Kazu mematikan Keran dan menutupi tubuh bawahnya dengan handuk.

Ahh, Tentu saja. Aku hanya sedang banyak masalah saja kok. Baiklah Orin!

Shihh, Kau ini. Tidak bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan itu. Kalo begitu aku kembali dulu oke, Melambaikan tangannya dan memasuki Lift.

*****

KAMPUS

Keesokan Harinya Kazu berangkat kuliah seperti biasa. Ketika dia bertemu Shiorin yang sedang bersama dengan Yuji dia kembali menyapa mereka seperti sediakala. Shiorin yang senang dengan apa yang terjadi diantara mereka sudah membaik kini membalas ejekan Kazu dengan sedikit tersenyum. Jo yang melihat Kazu begitu peduli kepada Shiorin sedikit terkagum kepadanya.

ATAP KAMPUS

Jo: "Lo baik sekali padanya?" Tanyanya Spontan ketika mereka sedang duduk di atap kampus sembari menikmati minuman bersama.

Kazu: "Apa maksudmu? Dia siapa?" Hampir tersedak ketika Jo tiba-tiba mengatakan hal demikian. Dia taruh minumannya di samping kanannya.

Jo: "Lo tau lah siapa yang gue maksud." Meneguk kembali minumannya.

Kazu: "Ahh, Shiorin maksud lo. Emang kenapa?" Mengambil minuman di samping kanannya.

Jo: "Tidak apa-apa, hanya saja lo begitu peduli padanya. Gue pikir lo suka sama dia sampai beberapa hari lalu sempat kesal karna dia ngabain lo dan kini lo mulai kembali kaya dulu lagi."

Kazu: "Benarkah? Yah elo perhatiin sampe segitunya yah. Gue suka sama dia? Ahhh yang benar saja?" Mengingat kembali kata-kata Shiorin beberapa waktu lalu ketika pertama kali bertemu di taman. "Huhhhh ada-ada aja lo," tersenyum sedikit dan kembali meminum minumannya.

Jo: "Pake nyengir lagi lo. Tapi gue Salut sama lo. Meski gue gak tau Lo peduli sebagai teman atau sebagai lelaki. Lo cukup keren karena tidak mudah sakit hati dengan perlakuannya sama lo beberapa waktu lalu." Melihat kearah Kazu dan menepuk pundaknya.

Kazu: "Ahh, Gue kan emang keren best Friend. Tapi gue gak sebaik yang lo kira." Menatap langit siang yang membiru diangkasa.

Jo: "Sihh, (Tersenyum)" Aku tahu, Aku sangat paham. Dia tidak sadar bahwa kepeduliannya itu sebenarnya adalah sebuah rasa. Meski aku tak tau apakah kepeduliannya akan berubah menjadi cinta atau hanya Kepedulian Seorang Teman semata. Tapi, Untuk ukuran lelaki seperti dirinya. Aku pikir dia cukup keren karna berani membuang harga dirinya hanya untuk seorang wanita yang bahkan tak mengingatnya sebagai teman masa kecilnya.

****

Tak lama kemudian Jo terbangun dari posisinya terduduk. Ketika melihat waktu sudah sore Jo lantas bersiap untuk pergi.

Kazu: "Hey, Masih siang. Lo mau pergi kemana?" Tanyanya melihat Jo sudah siap berangkat.

Jo: Tersenyum sejenak," Gue ada kerjaan Bro. Gue tinggal dulu oke."

DISTRIK HIBURAN SHINJUKU

Kazu: "Woy, jangan cepet-cepet jalannya dong." Sahutnya membetulkan Topi dan kacamata hitam terpasang di wajahnya.

Mereka berdua berjalan di keramaian tempat hiburan Shinjuku. Kazu yang sedang tidak ada jadwal manggung dan kesibukan mengikuti temannya itu yang sedang dalam perjalanan untuk kerja Freelancenya. Jo memasuki sebuah gedung dimana banyak turis sedang berkunjung disana. Dia kemudian menyapa beberapa orang yang ditemuinya.

Jo: "Sore Pak Tanaka. Saya sudah datang." Ujarnya tersenyum menyapa pemilik tempat hiburan dimana dia bekerja.

Tanaka: "Sore Jo, Kau membawa teman?" Melihat kearah Kazu yang berdiri dibelakang Jo.

Jo: "Ahh, iya Pak. Kebetulan sekali dia sedang ingin melihat-lihat daerah sini. Kenalkan dia Kazu teman saya." Ujarnya memperkenalkan Kazu pada pemilik.

Kazu: "Haloo Om, Salam kenal." Ungkap Kazu menyapa bapak Pemilik.

Tak lama kemudian Jo bersiap untuk menyetel gitarnya untuk pertunjukan yang akan berlangsung beberapa saat lagi. Kazu terduduk di Tribun penonton yang sudah penuh untuk menyaksikan LIVE Musik yang akan diselenggarakan. Dia cukup terpukau dengan sisi lain temannya itu yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Jo tampak cukup mahir dalam menyetel alat musik serta mengatur Sound sistem yang ada di depan panggung. Tak perlu menunggu waktu lama pembawa acara memperkenalkan pada para penonton satu persatu nama pemain band dan vocalis yang ada di panggung.

"Hello Every body, Saya Felix yang akan memandu acara live musik kita malam ini. Apa kalian siap semuanya?"

"Yaaa" sorak sorai para penonton.

"Pertama mari kita sambut vocalis kita Julius untuk memasuki area panggung." Julius memasuki panggung ketika di panggil namanya.

"Julius.... Julius.. Julius"

"Juga hadir disini gitaris kita yang baru bergabung Julkifli Oskar atau biasa dipanggil Jo, Jejejeng (Jo mulai memainkan Gitarnya) dan Drummber kita Jisung. Dom dom dom dom (Jisung langsung memainkan drum di depannya)."

Julius: "Siang semuanya. Angkat tangannya keatas."

Para penonton: "Yeayyy.... Wohooo." Teriak para penonton memenuhi aula panggung kala itu.

Kazu: "Yah, Gila sih ini. Wohoooo, Joooo!" Ikut bersorak untuk Jo dan terbawa suasana bersama para penonton lainnya. Kazu ikut mengangkat tangannya dan berteriak sesuai dengan arahan vokalis.

Catatan: Lagu yang di bawakan oleh Julius merupakan lagu poluler yang sedang hits kala itu. Sehingga semua penonton cukup antusias. Selain itu tempat Jo bekerja Freelance merupakan salah satu Klub yang sering dikunjungi turis internasional. Sehingga disana kebanyakan orang yang berbahasa asing hadir. Ada juga beberapa kalangan terpelajar yang datang hanya untuk bisa melihat dan bertemu orang asing untuk melatih bahasa inggris mereka atau sekedar melihat acara musik yang dibawakan oleh orang kewarganegaraan asing. Untuk alasan itulah Kebanyakan Orang dari luar Tokyo kebanyakan berkumpul disana.

****

Acara Live Musik berlangsung dengan Meriah. Jo selesai dengan permainannya yang berlangsung selama dua jam. Usai melakukan Pekerjaan Freelancenya Jo mengajak Kazu jalan-jalan mengelilingi Pusat hiburan. Hingga mereka tiba di area remang-remang penginapan untuk hiburan para lelaki dewasa.

Kazu: "Wooh, Ada tempat seperti ini juga yah disini. Wah, Perlukah kita coba masuk ke dalam (Mengangkat alisnya keatas dengan antusias). Disini tertulis Motel Lova dan bar Tradisional. Bagaimana?"

Jo: "Elo serius? Buat apa kita masuk ke sana. Bahkan bila cuma untuk minum teh saja harganya hampir sama dengan Wisky kau tau. Hanya masuk saja sudah harus bayar 9000 Yen." 

Kazu: "Yah, Tidak apa-apa. Gue cuma penasaran seperti apa di dalamnya. Lagipula mumpung gue lagi libur nih." Ujarnya selonong masuk ke dalam Bar disamping Motel tersebut.

Jo: "Aishhh, Lo ini. Mau bagaimana lagi." Akhirnya dia turut masuk ke dalam bar tersebut.

*****

BEFORE                                                                                                                              NEXT--->



ANATA DAKE : BAB VI. BERSAMA DENGANNYA

 


****

Shiorin: " Hahh, Begitulah. Aku ingin segera selesai tapi masih ada satu hari lagi ampai kelas ini selesai. Aku harap kita bisa satu kelas tahun depan. Untuk itulah aku akan berusaha agar bisa menyamai nilaimu agar bisa masuk kelas sastra satu juga tahun depan."

Yuji: "Wahh, senangnya kamu bilang begitu. Lalu, bagaimana bila nanti aku ajari kau perihal apa yang kau butuhkan untuk bisa naik ke kelas sastra 1? Hahaa, Bercanda kok lagian aku gak sepintar itu untuk bisa mengajarimu."

Shiorin: "Aku mau."

Yuji: "Mau?"

Shiorin:" Iya aku mau kok. Ajari aku biar bisa masuk kelas sastra satu. Aku yakin bila belajar bersamamu aku bisa lebih mudah paham nantinya."

Yuji: Tersenyum " Baiklah, setelah kelas pahat selesai. Kita mulai belajar bareng di perpus oke?"

Shiorin: "Oke, Love You." tersenyum dan menutup telponnya

***

KOST YUJI

Yuji: "Ahh, dia ini. Setelah mengucapkan kata manis seperti itu langsung ditutup saja (Tersenyum dan menaruh handponnya di dadanya) Love you too Shiorin."

LUAR RUANGAN PENGINAPAN HOKAIDO, Lobi utama penginapan.

Shiorin baru saja selesai menelpon Yuji di beranda luar penginapan dekat dengan kelas pahat yang berada 200 meter dari penginapan. Dia melewati kamar mahasiswa lainnya yang sedang asik menikmati waktu istirahat mereka. Tak lama kemudian terdengar seseorang yang memanggil namanya dari kejauhan. Namun Dia abaikan karna suara itu terdengar tak asing baginya. Dia bergegas kembali ke kamarnya dan menutup pintu rapat-rapat seraya rebahan di kasurnya.

Jo: "Kau ini, Bukankah jelas-jelas dia tak ingin bergaul denganmu." Ungkapnya menepuk pundak Kazu agar dia bersabar.

Kazu: "Huhh, Aneh sekali dia itu. Kenapa hobinya menyendiri sih. Sejak tadi pagi dia hanya mengikuti pelajaran dan saat istirahat hanya menelpon Yuji. Emang dunianya itu hanya ada Yuji begitu!" Ucap Kazu yang terlihat Kesal.

Jo: "Huhh, Gue ngerti kok elo khawatir. Tapi gue rasa sikap lo yang kaya gitu malah bikin orang kesal. Jadi mending elo hentikan perhatian berlebih lo. Yah, kecuali elo emang sengaja cari perhatian dia." Ungkap Jo yang mengangkat tangannya mencoba mengerti perasaan Kazu namun sedikit menasehatinya.

Kazu: "Aishh, Lo bukan nambah semangat malah buat gue terdengar kaya orang jahat aja! Yah, Oke. Gue akan berhenti khawatir sama dia. Lagipula Yuji orang baik. Gue akan coba percaya sama Dia dan Yuji untuk kali ini." Ujar Kazu tersenyum tipis mencoba terlihat keren dihadapan temannya itu,

Jo: "Najis lo, Malah sok bijak sekarang. Iya dah, Kazu Albert emang Tiada duanya (Merangkul pundak temannya itu dan berjalan meninggalkan tempat mereka berbincang.)

Kazu: "Eishh, Gua emang bijak kali. Elo aja yang terlambat sadar." Ungkapnya merangkul sedikit erat leher Jo hingga akhirnya malah mereka bercanda rangkul-rangkulan dan berakhir dengan saling ejek. Sampai saat mereka sadari semua orang melihat mereka dan keduanya melepaskan rangkulan mereka berjalan menuju kamar mereka masing-masing.

KAMAR SHIORIN

Shiorin menatap langit-langit atap kamar seraya mengingat kejadian di luar tadi ketika Kazu memanggil namanya. Dia sedikit kepikiran dengan sikapnya tersebut bila sudah membuat sakit hati Kazu. Namun ketika dia mengingat lagi hal menyebalkan yang pernah dilakukan Kazu padanya, lantas dia tidak ambil pusing lagi dan melihat pesan terakhir dari Yuji sebelum dia akhirnya tertidur.

Pagi harinya semua mahasiswa dan mahasiswi berkumpul di ruang makan sebelum memulai kegiatan kelas Pahat di hari terakhir. Shiorin terduduk bersama dengan Anelia teman terdekatnya di kelas. Tak lama kemudian Kazu dengan Jo datang dari pintu utama menuju ruang makan. Shiorin yang melihat mereka hanya terdiam dan melanjutkan makannya sambil berbincang dengan Anelia. Kazu dan Jo mengambil menu sarapan mereka dan terduduk di tempat yang masih kosong dekat dengan bangku Shiorin. Tidak seperti biasanya Kazu tidak menegur Shiorin dan ngajak ribut ketika mereka bertemu terlebih lagi bangku mereka yang bersebelahan saling membelakangi. Jo dan Anelia yang melihat kejadian tersebut sontak merasa terkejut dengan suasana hening diantara mereka berdua.

TOILET WANITA

Shiorin: "Huhh, Apa-apaan itu? Tumben sekali pagi ini dia tidak bersuara." Ujarnya sembari mencuci kedua tangannya dan menatap wajahnya di cermin. Hmhh, Baguslah. Akhirnya dia tidak mengusik hidupku lagi." Pungkas Shiorin meninggalkan toilet wanita menuju kelas Pahat.

Kelas Pahat Sastra Dua

Ketika Shiorin tiba di kelas Pahat. Tampaknya kelas sudah ramai dengan teman-teman lainnya yang sedang melihat karya dari Kazu. Seperti biasa dia tampak percaya diri membanggakan karyanya yang sudah hampir selesai dan merupakan satu-satunya mahasiswa yang berhasil membuat pahatan kayu yang indah setelah Yuji mingu lalu membuat Patung Dewi Wanita. Kini Kazu membuat patung seorang Pria sedang memegang Gitar yang dia namai dengan Dewa Rock. Instruktur yang baru datang sempat terkagum dengan hasil karyanya dan memberikan apresiasi kepada Kazu berupa sertifikat pengakuan dari kelas seninya. Berkat idenya yang dinilai cukup menarik dengan menampilkan unsur modern pada patungnya. Kazu mendapatkan kesempatan untuk menampilkan pada peragaan seni pahat bulan depan untuk mewakili kelas sastra dua. Nantinya karya Kazu akan diperlihatkan bersamaan dengan karya Yuji dari sastra satu pada perayaan seni yang juga akan menghadirkan beberapa karya dari seniman ternama.

MOTEL LOVA

Ketika Shiorin sedang disibukkan dengan membuat kerajinan Pahat. Yuji yang sedang tak ada kuliah pergi bersama Sakura untuk melakukan Kerja Freelance pertamannya.

Sakura: "Kau yakin mau melakukan ini?"ujarnya kepada Yuji yang mengambil satu persatu seprai kotor dari kamar ke kamar.

Yuji: "Tentu saja. Lagipula liburan sebentar lagi akan tiba. Aku sedang perlu uang banyak untuk liburan nanti." Ungkapnya dengan tersenyum membawa tempat berisi cucian kotor menuju ruang cuci.

Satu jam kemudian setelah selesai memasukan semua pakaian kotor ke mesin cuci. Mereka berdua membawa semua cucian untuk di keringkan di baseman atas hotel tempat menjemur pakaian. Melihat Yuji yang cukup bersemangat untuk pekerjaan pertamanya membuat Sakura sedikit tersenyum dan turut bersemangat pula dalam bekerja. Hingga dia sedikit ceroboh dan tersandung ketika mencoba mengangkat ember besar berisi cucian yang membuatnya kehilangan keseimbangan. Beruntung Yuji menangkap tubuh Sakura yang akan terjatuh dan segera memegangi ember yang hampir terjatuh.

Yuji: "Kau baik-baik saja?" Tanya Yuji yang masih memegangi tubuh sakura dari belakang.

Sakura: "Ahh Iya, Terima kasih." Segera meluruskan tubuhnya dan merapihkan cucian yang hampir terjatuh. Sakura sedikit Panik dan dadanya berdetak cukup cepat.

Yuji: "Sini embernya, Aku bantu jemurkan Sepreinya. Kau sebaiknya istihat saja." Ujarnya sembari mengambil ember berisi Sprei yang akan di jemur.

Sakura: "Nggak apa-apa kok. Aku bisa (Mencoba meraih embernya kembali)."

Yuji: "Sudah, Kau istirahat saja." Berjalan membawa ember dan langsung menatanya di tiang jemuran.

Melihat Yuji yang bekerja keras. Sakura berinisiatif membelikan minuman untuknya. Usai Yuji menyelesaikan pekerjaanya. Sakura memberikan minuman kepadanya dan mereka istirahat di tempat peristirahatan.

RUANG GANTI PRIA

Yuji: "Arghhh (Memegangi bahunya seraya merapihkan kerah baju), Oke sudah selesai." Ucapnya seraya melihat jam yang menunjukan sudah malam dan dia keluar dari ruang ganti. Ketika dia keluar ruang ganti. Sakura sudah berdiri di luar sana menunggu Yuji. Mereka keluar dari pintu samping untuk pulang bersama-sama.

DI DALAM KERETA

Sakura: "Kau baik-baik saja?"

Yuji: "Tentu, harusnya aku yang bicara begitu."

Sakura: "Kau bercanda. Aku tentu saja baik-baik saja. Lihat (Memasang wajah tersenyum sembari menunjukan Otot tangannya yang kecil)."

Yuji: "Apanya yang dilihat coba? Tapi kau memang terlihat baik-baik saja sih dengan senyum seperti itu."

Sakura: "Sihh, Apaan sih. Jadi, gimana hari pertama kerjamu? Menyenangkan? atau melelahkan?"

Yuji: "Mhhhh, Dua-duanya. Melelahkan tapi juga menyenangkan."

Sakura: "Begitukah, Baguslah." Ujarnya Tersenyum sembari menatap jendela kereta melihat lampu-lampu rumah dan gedung di malam itu.

Yuji turut tersenyum melihat Sakura memandangi pemandangan di luar kereta. Mereka berdiri di lantai kereta dan memandangi pemanangan malam di dalam kereta menuju perjalanan pulang.

RUANG MAKAN PENGINAPAN DI HOKAIDO

Anelia: "Hey, Kalian sedang Bertengkar?" ujarnya melihat ke arah Kazu yang baru saja meninggalkan ruang makan bersama Jo.

Shiorin: "Musuhan? Apa maksudmu?" Ujarnya pura-pura tidak paham dengan apa yang dimaksud oleh Anelin.

Anelin: "Kau dan Kazu. Tumben banget kalian gak berantem atau saling ejek?"

Shiorin: "Benarkah? Perasaan aku memang gak dekat sama dia deh sampe harus dibilang lagi bertengkar."

Hari terakhir kelas Pahat untuk Sastra Dua telah selesai. Esok hari sudah mulai perkuliahan seperti biasa lagi. Namun sampai akhir penutupan kegiatan perkuliahan dan turun dari bus. Shiorin dan Kazu masih tidak saling sapa.

****

Kelas SASTRA DUA

Shiorin sedang mengobrol dengan Anelin perihal ujian akhir semester (UAS) yang akan segera tiba. Dia mengatakan rencananya untuk bisa naik ke sastra satu tahun depan agar bisa satu kelas bersama pacarnya Yuji di sastra satu. Oleh karena itu Shiorin mengungkapkan sangat bahagia karena mulai hari ini dan seterusnya dia akan belajar giat. Apalagi Yuji yang akan membantu Shiorin belajar.

Shiorin: "Amhh, Aku sudah tidak sabar menunggu jam pulang hari ini. Lihat, Aku bahkan membeli buku catatan baru khusus untuk belajar hari ini. Bagaimana menurutmu?" Ungkapnya bersemangat sembari menunjukan buku yang baru dibelinya di Koperasi.

Anelin: "Kau ini. Segitu sukanya kah kau pada Yuji. Sampai sesemangat itu dalam belajar. Biasanya kan udah nyerah kalo harus belajar sehabis pulang kuliah."

Shiorin: "Begitukah, Berarti Yuji jadi pengaruh baik dong. Ahh, aku jadi semakin tidak sabar menanti siang." Ujarnya memegangi buku sembari tersenyum memejamkan matanya.

Sementara itu di SASTRA SATU

Kelas perkuliahan sudah dimulai sejak pagi hari. Dikarenakan Ujian akhir semester yang akan datang sebentar lagi. Semua mahasiswa SASTRA SATU tak ingin membuang waktu dengan bermalas-malasan. Masing-masing dari mereka membentuk tim belajar kelompok untuk Ujian nanti.

Sakura: " Haaah, Gak kerasa ujian sebentar lagi. Bagaimana Tuan Genius, Kau sudah mempersiapkan untuk ujian nanti?" Tanya Sakura kepada Yuji seraya berdiri dari bangkunya seketika mendengar teman-teman lainnya yang merencanakan belajar kelompok.

Yuji: "Genius? Aku maksudmu? (Melihat kearah bangku Kazu yang kosong sejak jam pertama kuliah) Kau salah, Aku hanya seorang pekerja keras. Berbeda dengan orang yang sudah terlahir dengan bakat."

Sakura: "Ahh, Kau terlalu merendah Yuji. Tapi itu yang aku suka darimu."

Yuji: "Sihh, Apaan coba. Aku akan belajar dengan Shiorin siang nanti di perpus. Kau bagaimana?"

PERPUSTAKAAN KAMPUS

Shiorin berjalan dengan menuju perpustakaan dimana Yuji sudah menunggunya disana.

Shiorin:" Yuji (Tiba-tiba Sumringah dan melambaikan tangan ketika melihat Yuji sedang terduduk di bangku tengah sendirian) Yuji... Sa.... Sakura?" dia terdiam sejenak melihat sakura yang datang menghampiri meja Yuji. Shiorin lantas berjalan menghampiri meja tempat Yuji dan Shiorin berada.

Yuji: "Kau sudah datang?" Sapa Yuji dengan tersenyum ketika melihat Shiorin tepat berdiri dihadapannya.

Sakura: "Hey, Rin. Kau baru datang. Duduklah, biar aku ambil bangku yang lain." berdiri dari bangkunya dan hendak berjalan mengambil bangku kosong yang tidak jauh dari meja mereka.

Shiorin : "Ahh tidak usah. Biar aku yang ambil sendiri. Menahan Sakura dan mencoba mengambil bangku yang lain.

Yuji: "Biar aku saja yang ambil. Kau duduklah di bangkuku." Mempersilahkan Shiorin duduk dibangkunya sementara dia mengambil bangku lain.

Shiorin sempat senang dengan perhatiaan yang diberikan oleh Yuji padanya dengan mempersilahkan dia duduk dibangkunya. Namun dikarenakan hal itu juga mereka tidak bisa duduk bersebelahan. Yuji terduduk di depan mereka berdua setelah mengambil bangku yang baru. Ditambah lagi Shiorin sama sekali tidak mengerti dengan apa yang mereka berdua bahas bahkan sampai Yuji menerangkan untuk ke sekian kalinya dia masih belum mengerti juga sampai pada akhirnya dia berbohong pada Yuji bila dia sudah mengerti dan mulai pada BAB selanjutnya.

Dikarenakan Shiorin sedikit malu berada diantara Yuji dan Sakura dari kelas SASTRA unggulan di kampus. Dia putuskan untuk keluar sejenak untuk sekedar membeli minuman dan menghirup udara Segar.

KANTIN

Shiorin: "Huhhh, ternyata belajar kelompok itu memang gak mudah. Apalagi kalo bersama mereka berdua. Lama-kelamaan ketahuan begonya nih gue. Haah," Ungkapnya termenung meminum minumannya di bangku paling pojok di kantin.

Tanpa dia sadari Anelin menepuk pundaknya dan seketika dia menjerit sehingga seisi kantin melihat kepadanya.

Shiorin: "Anelinnn, Bikin kaget aja. Huhh (Mengelus dadanya dan kembali meminum minumannya)."

Anelin: "Hey, Mana semangat lo yang tadi pagi. Bukannya sekarang harusnya lo lagi belajar bareng sama Yuji?" Tanya Anelin yang kemudian terduduk di depannya.

Shiorin: "Ahh itu, (melirik kearah atas sejenak) Kami lagi belajar kok. Yah ini aku lagi istirahat hehe." Ungkapnya seraya tersenyum tipis namun masih terlihat bimbang.

Anelin: "Yah lo ini. Kenapa kau malah tinggalin si Yuji belajar sendirian dan malah enak-enak minum disini? Dasar emang yah." Ungkapnya yang tak tahu kenapa temannya itu minum sendirian di kantin.

Shiorin: "Ahh kau benar. Harusnya aku beliin minum juga buat mereka berdua." Dia terbangun dari bangkunya dan membeli dua botol minuman.

Anelin yang heran karena temannya itu membeli dua botol minuman lantas bertanya kepadanya. Hingga dia mengetahui kejadian sebenarnya dan mulai meledeknya di tengah perjalanan menuju perpus.

Anelin: "Hmm, Bisa-bisanya yah. Harusnya elo jangan minder gitu kali Rin. Lagipula Yuji juga gak marah kan kalo elo gak mudeng-mudeng kalo diajarin."

Shiorin: "Iya sih dia gak marah atau sebel. Tapi aku yang malu terlihat bego dihadapannya Anelll." Menutup kedua wajahnya dengan dua botol minuman yang dibawanya."

Anelin: "Yasudah. Gimana elo aja deh. Gue duluan yah. Biasa, Gue ada kerjaan nih. Oke dahh." Ujarnya melambaikan tangan dan menuruni tangga.

Shiorin: "Dahhhh." Melaimbaikan tangannya sembari tersenyum sebelum dia memasuki ruangan perpustakaan.

****

RUANG PERPUSTAKAAN

Shiorin datang menghampiri mereka berdua seraya membawakan dua botol minuman untuk Yuji dan Sakura.

Shiorin: "Chajang, Lihat. Aku bawakan minuman untuk kalian berdua." (Semua orang menatap ke arahnya dan Yuji sontak bergegas mengambil minuman yang dipegang oleh Pacarnya tersebut).

Yuji: "Ahh, Thanks. Nanti aku minum oke." Dia ambil botol tersebut dan memasukannya ke dalam tas seraya melihat ke sekelilingnya yang memperhatikan mereka.

Shiorin: "Hmmm... Heeh OMG, Aku lupa (Terduduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya)." Dia baru tersadar ketika Yuji memasukan minuman itu ke dalam tasnya dan melihat ada tanda dilarang makan dan minum di perpustakaan.

Gerbang KAMPUS

Usai selesai dengan belajar di perpus. Sakura berpamitan karna ada urusan yang harus dia kerjakan.

Yuji: "Kamu kenapa? Wajahmu terlihat murung begitu." Tanyanya melihat wajah pacarnya itu yang sedari tadi murung.

Shiorin: "Hmm, Maaf yah. Aku udah buat kamu malu tadi di perpus."

Yuji: Tersenyum seraya menyelus kepala pacarnya itu. Gak apa-apa kok. Aku justru senang kamu perhatiaan sama aku." Lantas dia mengeluarkan minuman di dalam tasnya dan meminum minuman tersebut. "Aghhh, Minum Teh Olong emang paling segar kalo habis belajar. Makasih Shiorin, Kamu tau aja kalo aku lagi haus." Ujarnya kembali dengan tersenyum seketika dia sudah menghabiskan air dari botol minuman yang dipegangnya.

Shiorin: " Iya, Sama-sama." ujarnya tersenyum kembali. Yah inilah yang membuat aku selalu ingin bersama dengannya. Dialah lelaki yang mampu membuat hariku menjadi lebih berharga setiap bersama dengannya. Aku rasa, Aku benar-benar mencintai pria ini.

Mereka berdua berjalan meninggalkan gerbang kampus menuju tempat makan terdekat hanya untuk menghabiskan waktu berdua sebelum akhirnya pulang ke rumahnya masing-masing.

*****

 

BEFORE                                                                                                                                NEXT---->

ANATA DAKE : BAB V. TEMAN

 


SIANG HARI HALTE DEKAT KAMPUS KETIKA WEEK END

Mereka berdua (Yuji dan Sakura) turun dari bus ketika pemberhentian terakhir yaitu Halte bus dekat kampus.

"Hahh, lelahnya," ucap Sakura ketika menuruni bus dan merentangkan tangannya. Yuji melihat Sakura sejenak lalu memalingkan kembali pandangannya.

Sadar akan perilaku Yuji yang sedikit aneh terhadapnya akhir-akhir ini lantas dia mendekatkan diri kepadanya. Sontak hal tersebut membuat Yuji terkaget.

"Yah, kau mengagetkanku." glek, Yuji menelan ludahnya seketika dan sedikit memalingkan pandangannya ketika mengingat kejadian beberapa waktu lalu saat melihat sakura bersama dengan pria yang lebih dewasa darinya di love hotel kala itu.

"Hei Kau lapar tidak?" Tanya Sakura Spontan.

"Tidak.." wooooook (Suara perut yang keroncongan).

"Dasar, Perutmu Jujur Sekali (Melirik kearah perut Yuji) Ayo, Sebaiknya kita cari makan terlebih dahulu sebelum pulang." Ujar Sakura yang mengajak Yuji makan siang bersama kala itu.

"Huhh, Dasar memalukan," (Menundukan kepala sejenak dan menghela nafas sebelum berjalan mengikuti sakura yang sudah terlebih dulu didepannya).

KEDAI RAMYON DEKAT KAMPUS

Mereka mengunjungi tempat makan yang tidak jauh dari kampus dan duduk saling berhadapan kala itu.

Sakura yang tampak cuek dan blak-blakan tidak jaim-jaim ketika makan membuat Yuji sedikit terhibur dan melupakan sejenak tentang apa yang pernah terpikir dibenaknya tentang Sakura. Lambat laut Yuji juga turut larut dalam suasana tersebut yang kebetulan selera makan mereka sama yang membuat Yuji cukup nyaman tentang berbagi informasi mengenai makanan yang sudah mereka cicipi selama berada di Tokyo.

Yuji: "Jadi kau sudah tinggal di sini sejak kau kecil?" (Sedikit tercengang dengan apa yang baru saja di dengarnya tersebut).

Sakura: "Yah begitulah, Cukup lama bukan." Melanjutkan makannya dan menikmati Jus Mangga Paforitnya itu.

Yuji: "Wahh Luarbiasa, Pantas Aksen Indonesiamu sedikit Aneh. Ternyata kau sudah seperti orang sini asli yah."

Sakura: "Hmmm, Begitukah. Aku justru sudah lupa kapan terakhir aku kesana (Indonesia) Karna aku sudah menganggap disinilah tempatku tinggal. Mungkin terakhir kali aku kesana saat umurku 5 tahun ketika ayahku masih hidup." (Mengenang dikala berada dipangkuan ayahnya ketika kecil dulu).

Trotoar Jalan menuju Stasiun

Usai makan Mereka mengunjungi Toko buku bersama ketika mendapatkan kabar bahwa akan ada diskusi lusa nanti. sebelum pada akhirnya mereka memutuskan pulang ketika hari sudah sore.

Sakura: "Apa kau baik-baik saja?" Menatap Yuji dari samping ketika mereka berjalan berdua menuju stasiun. (Yuji masih menatap lurus ke depan meski matanya melirik ke arah Sakura).

Yuji: "Tentu, Emang kenapa kau bertanya demikian. Aneh sekali."

Sakura: "Mmmhhh, Tidak... Aku hanya bertanya saja." (Tersenyum dan melanjutkan perjalanan mereka).

STASIUN KERETA API

Dikarenakan rute pulang mereka kebetulan sama Yuji dan Sakura akhirnya pulang bersama menggunakan kereta api. Kala itu Yuji bermaksud membalas chat dari Shiorin yang menanyakan kabarnya. Namun ketika dia akan membalas pesan, Handpone miliknya mati karena kehabisan baterai.

Yuji : "Yahh.. Huhhh (Menghela nafas dan memasukan handpone miliknya lagi ke dalam sakunya)." Melihat ekspresi Yuji yang demikian lantas Sakura menanyakan hal tersebut kepadanya.

Sakura : "Kenapa, ada masalah?"

Yuji: "Tidak, Baterai Handponeku baru saja habis."

Sakura: "Kau Mau pinjam handponeku? bila penting kau harus segera membalasnya bukan."

Yuji: "Ahh, Tidak kok. Nanti sepulang dari seni aku langsung mencarggernya saja. Lagipula sebentar lagi aku turun."

Sakura: "Benarkah? Aku juga turun di stasiun setelah ini."

Yuji: "Oh yah, begitu."

Mereka sampai di stasiun tujuan. Sakura menggunakan bus untuk pulang sedangkan Yuji berjalan kaki ke minimarket dahulu untuk membeli sesuatu. Mereka berpisah ketika Sakura sudah memasuki busnya dan Yuji berjalan ke minimarket untuk membeli minuman dan sesuatu lainnya untuk dibawa kerumah pamannya yang kebetulan hari ini dia berniat menginap di rumah pamannya.

Setibanya di rumah pamanya Yuji langsung mencargger handponenya dan 1o menit kemudian dia mencoba menyalakan handponennya meski belum terisi penuh hanya untuk membalas pesan dari kekasihnya Shiorin. Dia tersenyum dan membalas kembali pesan dari shiorin sampai lima menit kemudian sebelum pada akhirnya mereka mengakhiri percakapannya.

"Selamat malam" ujar Shiorin mengakhiri percakapan mereka

"Selamat malam juga dan tidur nyenyak yah." Balas Yuji dalam pesannya.

ESOK HARI

Yuji bangun pagi-pagi sekali untuk melakukan olahraga pagi rutin yang biasa dia lakukan untuk berlari mengelilingi kompleks tempat yang tak jauh dari rumah pamannya. Tak pernah di duga ternyata dia bertemu dengan seorang lelaki yang sekilas pernah dia lihat sebelumnya. Namun karena dia tidak mengingat kapan dan siapa orang itu, lantas dia menghiraukannya dan kembali melannjutkan lari paginya.

Ketika dia baru saja pulang ke rumah pamannya setelah selesai dengan rutinitas paginya dia terkejut dengan seseorang yang dilihatnya.

"Sakura? Kenapa kau ada disini." Tanya Yuji pada seorang wanita yang tengah terduduk bersama paman dan bibinya di ruang tamu.

"Hei, Yuji. Kau tinggal disini. Rupanya kau keponakan yang diceritakan oleh paman dan bibi." Ujar Sakura.

Rupanya Sakura adalah kerabat jauh dari bibi Yuji alias istri pamannya. Dia sering berkunjung ketika waktu senggang hanya untuk mengantarkan makanan atau membantu pekerjaan di Restoran apabila sekolahnya sedang libur dulu. Dan kini hal itu masih dia lakukan meski sudah berada di bangku kuliah.

"Syukurlah, Ternyata kalian sudah saling kenal. Kebetulan hari ini kami akan meluncurkan produk baru di restoran sehingga kami membutuhkan bantuan kalian." Ungkap bibi Yuji yang turut senang dikarenakan mereka berdua sudah saling mengenal satu sama lainnya.

Sebenarnya dua hari yang lalu Yuji mendapatkan pesan dari pamannya untuk datang ke restoran apabila tidak ada kegiatan kampus di hari minggu untuk membantu peluncuran Produk baru dari Restoran Pamannya.

Hari sudah larut dikarenakan rumah sakura yang cukup jauh dari restoran akhirnya dia menginap setelah mengetahui besok kuliah siang.

Beranda belakang

Sakura masih terduduk menatap langit di malam itu. Bibi dan paman Yuji tampaknya sedang menikmati acara televisi. Yuji datang dari samping kanan arah kamar tamu yang selesai dibereskannya. Dia kemudian mengatakan kepada sakura untuk segera masuk kedalam dikarenakan hari sudah semakin larut dan kamar tamu sudah bisa digunakan. Sakura lantas tersenyum dan berjalan ke kamar tamu seraya mengucapkan selamat malam kepada yuji. Namun nada yang dia ucapkan membuat hati Yuji merasa aneh. Seakan ada kesedihan dari kata-katanya tersebut. Sehingga Yuji terdiam sejenak dan memutuskan masuk ke kamarnya setelah menatap bulan yang sedari tadi dilihat oleh sakura.

Kamar Yuji

Dia terbaring disana dan mengingat kembali tatapan kosong di mata sakura sebelum dirinya menegur sakura untuk segera memasuki kamar tamu. Namun Handponenya bergetar dan dia mulai tersenyum ketika melihat ada pesan disana. Tanpa menunggu lama dia balas pesan dari Shiorin dan sedikit berbincang sebelum tidur melalui pesan singkat mereka.

Pagi Hari

Yuji terbangun ketika perutnya sakit tak tertahankan. Dia menuju kamar mandi utama namun sedang ada yang memakainya. Mau tidak mau dia menuju kamar madi belakang dimana dekat dengan kamar tamu tempat sakura berada. Dikarenakan perutnya sedang sakit tak tertahankan dia berlari dari ruangan utama ke beranda belakang menuju toilet tanpa pikir panjang. Hingga pada akhirnya dia tak sadar ada orang yang sedang berada di depannya dia tabrak begitu saja dan mereka terjatuh berdua.

"Ahh, Maa...af, Glek." Yuji seketika terkejut dimana sakura masih memakai handuk dan tertindih olehnya ketika baru saja keluar dari kamar mandi. Dia langsung bangun namun dikarenakan lantai sedikit licin membuat mereka terjatuh lagi bersamaan hingga handuk sakura hampir terlepas dan yuji terjatuh kembali menimpa sakura.

"Gile, Mpuknya." Ungkapnya dalam hati. Namun tanpa bisa dia berfikir apapun dikarenakan sakit perutnya meradang kembali . Yuji bangun perlahan dan merangkak menuju kamar mandi.

"Hey kau tidak apa-apa?" Tanya sakura terbangun dari posisinya tersebut melihat yuji merangkak menuju kamar mandi.

Toilet sebelah kamar mandi

"Aghhhhh, Gila, Apa yang gue makan sih sampai perut melilit begini, Huhhh." Ujarnya yang masih berkonsentrasi dengan apa yang sedang dia keluarkan itu.

Ruang makan

Ketika Yuji masih dengan Rutinitas paginya di toilet. Sakura keluar dari kamar dan memutuskan untuk menulis secarik kertas di depan pintu bila dia harus pulang pagi-pagi karena ada keperluan. Dia pamitan kepada paman dan bibi yuji yang sedang berada di ruang makan mempersiapkan sarapan pagi.

Bibi: "Lah, Ayo sarapan dulu. Yuji mana?"

Paman: "Iya benar sarapan dulu kenapa pagi-pagi bukannya jadwal kuliah kalian siang?"

Sakura: "Kebetulan saya ada keperluan bibi, Paman. Dan Yuji tadi saya lihat masih ada di kamar mandi belakang. Kalo begitu saya pamit Bibi dan Paman."

Bibi: "Iya hati-hati dijalan Sakura, Nanti bibi sampaikan pada Yuji. Jangan lupa mampir lagi yah." Ungkap Bibi Yuji yang beranjak dari posisinya mengantar kepulangan sakura di pintu depan.

Sakura membalikkan badan berjalan lurus setelah melambaikan tangannya. Tak lama kemudian Yuji datang ke ruang makan setelah selesai dari aktifitasnya di kamar mandi. Bibinya mengatakan padanya bahwa sakura sudah pulang beberapa menit yang lalu.

Yuji: "Ahh, Begitu yah." Yuji hanya terdiam dan tersenyum terduduk di meja makan seraya memakan makanannya.

Dua jam kemudian Yuji merapihkan kamarnya dan mengemas tas untuk dibawanya. Dia berpamitan kepada Paman dan Bibinya untuk pulang ke kosannya karena ada beberapa barang yang akan dia bawa ke kampus siang nanti.

Kamar KOST YUJI

Yuji membuka Pintu dan rebahan sejenak di kasurnya. Dia membalikkan tubuhnya menghadap meja sampingnya. Dia lihat Foto dirinya dan Shiorin berdua ketika kencan pertama mereka. Namun tanpa dia sadari wajah yang terbayang dibenaknya adalah wajah sakura. Dia sedikit gusar dengan perasaannya itu dan memutuskan akan meminta maaf pada sakura apabila bertemu dengannya di kampus nanti. Dia mengira bahwa rasa bersalahnya tak akan pernah hilang bila dirinya tidak segera meminta maaf atas perilakunya tadi pagi. Dia bergegas mengemasi barangnya dan keluar dari pintu menuju kampus.

RUANG KELAS SASTRA 1

Yuji terduduk di kursinya dan melihat suasana kelas yang masih belum ramai. Dia melihat kearah meja Sakura yang belum datang dan mulai menghembuskan nafasnya. Tak lama berselang dia mendapat balasan pesan dari Shiorin yang sedang berada di Hokaido untuk kelas Pahat Sastra Dua. 

Yuji: "Huhh, Kenapa juga kelas Pahatnya gak kemari bersamaan sih." Ungkapnya menaruh handponennya seraya meringkukkan badannya. Saat itulah Sakura datang dan mulai terduduk disamping kursinya.

Sakura: "Kau kenapa? (Melihat kearah handpone Yuji yang masih terlihat pesan dari Shiorin) Hmm, Pagi-pagi udah galau aja." Ujarnya menaruh buku dari dalam tas.

Yuji: "Ahh, Kau rupanya. (Terduduk kembali dan menaruh handponnya di dalam saku celana) Kapan kau datang?"

Sakura: "Baru saja, Kenapa emang?" Melihat kearah Yuji.

Yuji: "Tidak apa-apa (Terdiam sejenak) Emhh, Oh yah. Maaf untuk yang tadi Pagi. Aku tidak sengaja. Aku harap kau bisa memakluminya." Ungkapnya seraya menggenggam tangannya seraya mata terpejam bersiap untuk tinjuan dari Sakura.

Sakura: "Ahh itu, (Melirikkan matanya kearah atap sejenak) lalu kenapa kau memejamkan mata begitu?"

Yuji: "Aku sedang bersiap bila kau ingin menghajarku. Tapi aku harap kau tidak memukulku keras-keras kalo bisa." Masih memejamkan matanya.

Sakura: "Oh begitu, Baiklah. Karna harga diriku juga sedikit terluka olehmu. Mungkin 3 Pukulan sudah cukup." Mulai beranjak dari kursinya dan menatap wajah Yuji sejenak.

Yuji: "Tiga? Yah, Kau sungguhan ingin memukulku?"

Sakura: "Kenapa, Kau takut?" Masih menatap wajah Yuji yang bersiap menerima pukulan darinya.

Yuji: "Tidak, sama sekali tidak. Aku seorang lelaki, buat apa aku takut hanya karena 3 Pukulan. Ayo cepat pukul aku sebelum orang-orang berdatangan." Menegakkan tubuhnya dan siap akan apa yang akan dia terima.

Sakura: Tersenyum dan mendekatkan wajahnya seraya menyentuh pipi Yuji dengan menepuknya tiga kali. "Sudah ah, cukup dengan semua kekonyolan ini." Ungkapnya kembali ke kursinya ketika beberapa orang memasuki ruang kelas.

Yuji: Membuka matanya dan terheran. "Sungguh kau tak akan memukulku?" tanyanya kembali.

Sakura: "Jadi kau ingin sungguh aku pukul?" Mengambil tempat pensil miliknya dan melirikan matanya ke arah Yuji.

Yuji: "Yah, nggak juga sih. Maksudku kau sudah memaafkanku?"

Sakura: " Hmmmhh" Menganggukan kepalanya mengarah ke depan papan tulis.

Melihat Sakura mengangguk sebagai tanda dia memaafkannya. Yuji turut bahagia dan tersenyum kembali membalikan badannya ke depan. Tak lama kemudian Mahasiswa yang lainnya berdatangan dan Dosen memasuki ruangan untuk memulai kuliah.

KANTIN KAMPUS

Sebagai tanda maaf dan terimakasih Yuji pada Sakura. Dia bermaksud mentraktir makan di kantin kampus.

Sakura: "Kau ini, Padahal sering-sering aja buat kesalahan. Aku kan jadi gak usah capek kerja untuk dapat makan gratis." Memakan mie dihadapannya.

Yuji: "Kerja? (Sedikit Penasaran)"

Sakura: mengambil tisu dan mengelap mulutnya. Nggak Kok, Yah biasalah. Bukannya wajar kalo kerja sambilan untuk menghidupi diri sendiri." Ujarnya melanjutkan memakan makanannya itu.

Yuji masih sedikit terdiam dan sedikit penasaran dengan pekerjaan freelance yang dia lakukan itu. Akhirnya dia bersikeras ikut dengan sakura untuk menemaninya bekerja dengan alasan dia juga membutuhkan uang tambahan.

Mereka berdua keluar dari kampus menuju stasiun kereta. Tak lama dia tiba di sebuah motel tempat pertama kali melihat sakura berjalan dengan seorang pria yang tak dikenalnya.

Yuji: "Disini kau bekerja?" menunjuk kearah motel. Ini kah tempat yang waktu itu, Yuji sejenak mengingat dikala dia pernah melihat sakura.

RUANG CUCI MOTEL

Sakura: "Kenapa? Kau kaget aku bekerja sebagai kuli cuci disini?" Ungkap sakura seraya memasukan beberapa cucian ke mesin cuci.

Yuji: "Maafkan aku. Aku sudah pernah salah paham padamu." Dia menundukan kepalanya dan meminta maaf pada sakura.

Sakura: "Sudahlah, bukankah kita Teman. Kau tidak perlu selalu meminta maaf padaku terus. Semua orang juga akan salah paham bila melihat wanita pergi ke hotel seperti ini."

Tak lama berselang seorang lelaki datang menghampiri mereka berdua di ruang cuci. Lelaki itu adalah orang yang Yuji lihat berjalan dengan Sakura ketika memasuki motel dan orang yang sama ketika lari pagi beberapa hari lalu.

Yuji: "Kau?" Menatap lelaki tersebut dan terdiam.

Sakura : Menghampiri lelaki tersebut dan memperkenalkan kepada Yuji. "Sore Pak, Dia temanku yang sedang berkunjung dan sedang mencari pekerjaan Free lance juga. Dan Yuji Perkenalkan ini Tuan Moto Manager Motel ini.

Yuji: "Sore Pak, Saya Yuji. Teman sakura, Senang bertemu dengan anda."

MALAM HARI DI KOST YUJI

Dia terbaring dikasurnya dan memejamkan matanya sejenak. Dia membuka matanya kembali seraya melihat handpone miliknya hanya untuk melihat apakah sudah ada balasan pesan dari Shiorin. Tak lama kemudian Shiorin menelpon dan dia langsung menjawabnya sesegera mungkin.

Yuji: "Iya hallo, bagaimana dengan kelasnya?"

******


BEFORE                                                                                                                             NEXT---->

Entri yang Diunggulkan

Apa itu SIPI? Bagaimana cara mengajukan SIPI?

  SIPI atau Surat izin Penangkap Ikan merupakan Dokumen wajib yang harus dimiliki oleh kapal nelayan yang akan menangkap ikan di perairan In...