ANATA DAKE : BAB VII. KEPEDULIAN SEORANG TEMAN

 


LOBI APARTEMEN SHIORIN

Yuji mengantar Shiorin hingga depan Lobi Apartemen setelah pulang makan Ramen di dekat kampus.

Yuji: "Wahh, Kau sungguh Pindah di apartemen ini?"

Shiorin: "Ahh iya."

Yuji: "Bukankah jaraknya tidak jauh dari kampus. Bus di daerah sini juga ada yang mengarah ke kampus. Dan juga ada rute sepeda bila kau ingin sekalian berolahraga. Aku dengar tempat ini merupakan salah satu hunian elit di TOKYO?"

Shiorin: "Ahh, itu. Aku tidak tau sedetil itu sih."

Yuji: "Aku juga hanya dengar dari orang lain saja sih. Kalo begitu aku pamit yah."

Shiorin: "Amh yah. Sudah malam juga yah (Melihat ke arah jam tangannya)."

Beberapa saat kemudian Kazu datang dari pintu Gerbang menuju Lobi.

Yuji: " Hey, Bukankah dia Kazu?" Melihat ke arah Kazu yang berjalan menghampiri mereka.

Kazu: "Ahh Kau Yuji. Mengantar Pulang rupannya?" Ucapnya melihat kearah Shiorin sejenak lalu melihat kearah Yuji kembali.

Yuji: "Iya nih. Ahh, Jadwalmu pasti padat sampai jam segini baru pulang?"

Kazu: "Yahh begitulah. Kalo begitu aku masuk duluan yah. Sampai jumpa besok, Dahhh." Melewati Shiorin tanpa menyapanya dan berjalan memasuki Lift

Yuji: "Wahh, ada apa gerangan dengan Kazu Albert hari ini. Tidak seperti biasanya, Bukankah begitu Shiorin?"

Shiorin: "Ahm begitu kah? Bukankah sama saja. Ahh haha hanya perasaanmu saja kali."

Yuji: "Jadi dia tinggal di Apartmen ini juga yah?" Melihat ke arah langit-langit gedung.

Shiorin: "Ahh iya, aku baru tahu beberapa hari lalu."

Yuji: "Begitu yah. Kalo begitu aku pamit pulang ya karna udah malam juga. Sampai jumpa besok." Ujarnya melambaikan tangannya.

Shiorin: "Sampai jumpa besok." Melambaikan tangannya dan tersenyum. "Hmmm," Dia menurunkan tangannya ketika Yuji sudah tidak terlihat lagi.

KAMAR KAZU

Usai mandi dia meneguk segelas susu dingin dari kulkas. Dia terduduk di sofa dan menyalakan televisi mengenai berita terkini. Kemudian dia teringat tentang kejadian barusan di lobi "Huhh, Terserahlah. Gua gak mau ngurusin hal yang lain lagi." Kazu lantas menutup matanya dan menaruh tangannya diatas dahi yang kemudian tertidur di Sofa dengan televisi yang masih menyala.

KAMPUS

Hari ini Kazu Albert datang ke kampus dengan stelan stylish yang membuat seisi kampus membicarakannya.

Kelas SASTRA I

Kazu memasuki kelas dimana sebagian teman-teman sekelasnya sudah berada disana. Meski Kazu seorang Selebriti, Namun di kelas tak ada perbedaan disana. Semua siswa di Sastra satu merupakan mahasiswa unggulan yang lolos saringan serta memiliki orangtua yang cukup berpengaruh di bidang Seni. Sehingga tak ada bedanya Kazu atau Yuji yang terlahir dari darah seniman disana. Karna di kelas Sastra I kebanyakan dari mereka memiliki nilai diatas rata-rata sehingga menurut Rumornya. Bila bisa masuk kelas SASTRA 1 sudah dipastikan akan menjadi lulusan yang menjanjikan. Dikarenakan jam pelajaran yang dua kali lipat lebih banyak dan sulit dari kelas sastra lainnya. Namun meski demikian tidak semua mahasiswa di kelas merupakan dari kalangan pejabat dan seniman. Ada pula siswa beasiswa dengan nilai bagus seperti Sakura dan Rei yang berasal dari kalangan biasa saja namun memiliki bakat di bidang Seni. Namun satu hal yang pasti. Tak ada satupun dari mahasiswa SASTRA 1 yang ingin keluar dari kelas tersebut. Sehingga Sebagian anak di kelas ada yang tidak menyukai Kazu karena Nilainya tetap Stabil meski dia sering tidak masuk kuliah.

Kazu: "Hoam, Kenapa harus ada kuliah Pagi sih." Ungkapnya sembari menguap dan mengusap mata kanannya seraya melihat jendela.

Rei: "Kau ini, masih terlihat mengantuk saja." Ujarnya yang baru saja datang dan terduduk di depan bangkunya Kazu.

Kazu: "Ahh, Iya nih. Kau baru datang, Tumben."

Rei: "Harusnya aku yang bilang begitu. Dasar kau ini." Memukul pelan kepala Kazu.

Kazu: "Begitu kah?"

Tak lama kemudian Yuji datang bersamaan dengan sakura di belakangnya.

Yuji: "Wahh, Kau benar-benar masuk hari ini?" Ujar Yuji menghampiri Kazu yang sedang mengobrol dengan Rei. Sakura terduduk disebelah kanan Yuji sedangkan Yuji terduduk di samping Kazu.

Kazu: "Apaan maksud omonganmu itu. Seperti aku sering bolos saja." Ujarnya yang tak sadar diri sering membolos kuliah. Rei, Sakura serta Yuji lantas tertawa melihat reaksi Kazu tersebut.

Yuji: "Hahh, Dasar kau ini."

SIANG HARINYA DI KANTIN

Terlihat semua orang berkumpul disana. Yuji, sakura, Rei, Sakura, Shiorin dan Anelin juga ada disana sedang asik berbincang sambil makan siang. Tak lama kemudian Kazu datang dari arah pintu kantin.

Yuji: "Hey Kazu. Kemari ayo kita makan sama-sama." Ujar Yuji melihat Kazu yang baru saja sampai di depan pintu kantin.

Kazu: "Ahh, Tentu." Terlihat gembira sejenak sebelum melihat di depan bangku Yuji adalah Shiorin. Mhhh, Tumben kalian ngumpul disini semua. Aghh, (Melihat ke pojokan ternyata ada Jo yang sedang asik ngopi sendirian) Sorry, Gue ada urusan sejenak di pojokan sana. Oke, Hey Jo." Berjalan sumringah ke arah Jo sambil melambaikan tangannya.

Yuji: "Yah, Kurasa ada yang salah dengannya sejak semalam." Bisik Yuji pada Shiorin pelan.

Shiorin: "Kan sudah aku bilang dia baik-baik saja." Balasnya dengan suara pelan lagi.

Yuji: "Apa kalian sedang bertengkar?" ucapnya lagi dengan suara pelan.

Shiorin: "Tidak, Lagipula kami memang tidak dekat."

Yuji: "Ahh, Benar juga sih. Hanya saja..." Melihat ke arah Kazu yang sedang asik ngobrol bareng Jo di pojokan.

Sakura: "Yah, kalian bisik-bisik apaan sih serius banget?" Ujar sakura yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua yang sedang berbisik-bisik.

Anelin: "Hmm, Kalian ini. Masih belum cukup kemarin ngedate seharian sampe malem dan masih aja tebar kemesraan. Bikin jiwa jomlo gue meronta aja nih haha." Ujarnya meledek Temannya yang terlihat asik bisik-bisik tetangga dengan Yuji.

Shiorin: "Ikh, Apaan sih kalian. Udah ah, Ayo makan aja dah. Lihat kentang gorengnnya jadi nganggur kaya gini." Ujar Shiorin yang mencoba mengalihkan pembicaraan mereka. Dia mengambil kentang goreng di depannya seraya meminum minuman dingin sekaligus untuk meredakan rasa gugupnya dihadapan teman-temannya. Sementara itu Yuji hanya senyum-senyum saja tanpa berkata apapun seakan tidak membantah apa yang dikatakan Anelin terhadap mereka. Rei justru malah semakin tertarik dengan kelanjutan cerita yang di sebutkan Anelin barusan sementara Shiorin menghentikan pembicaraan mereka dengan topik pembicaraan lain. Dilain pihak Sakura hanya tersenyum tipis lalu meminum orange jus miliknya ditengah kehebohan teman-temanya itu.

Meja Pojokan

Jo: Melihat kearah meja tengah dimana Yuji dan lainnya sedang asik dengan obrolan mereka. "Hey, Bukankah sebaiknya Lo gabung aja bareng mereka? Malah kesini lagi. Ganggu gue aja lo." Ujar Jo sembari sedikit menendang sepatu Kazu karna kesal waktu istirahatnya diganggu.

Kazu: "Idih, Jahat banget lo sama gue. Bukankah kita ini udah jadi Best Friend?" Mengedipkan matanya tiga kali.

Jo: "Aishh, Najis banget lo. Sudah lebih baik lo minum air mineral ini biar otak lo kembali jernih."

Kazu: "Aughh, Baiknya Best frend gua. Thanks you."

Jo: " Yah, sebaiknya lo hentikan bersikap begitu oke. Bila kau lanjutkan gua pukul nanti."

Kazu: "Aughh, Galak banget lo. Kaya buldog yang belum di kasih makan." Ujarnya sembari meminum minuman yang diberikan oleh Jo.

MALAM HARINYA DI TAMAN DEKAT APARTMEN

Shiorin sedang terduduk di bangku taman ketika dia selesai dengan Olahraga malamnya. Dia mengingat kembali kejadian siang tadi di kantin. "Apakah, aku memang sudah membuat Kazu sakit hati yah?" Ungkapnya dalam hati sembari memandangi Rembulan yang bersinar terang di malam itu.

LOBI APARTEMEN

Shiorin baru saja selesai dari olahraga malam. Dia berdiri di depan Lift yang kebetulan Kazu baru saja datang dari pintu utama Lobi. Pintu Lift sudah terbuka Shiorin masuk terlebih dahulu diikuti Kazu yang baru datang.

Shiorin: "Ahh Kau. Kau baru Pulang?" Tanyanya Spontan memulai pembicaraan.

Kazu: "Ya." Jawabnya singkat langsung membelakangi Shiorin setelah pintu lift tertutup.

Mereka tidak bicara apapun di lift hingga akhirnya Kazu keluar lebih dulu dari pintu lift dan Shiorin turut keluar meski bukan lantai tempat kamarnya berada. 

Shiorin: "Tunggu.." ujarnya kepada Kazu yang sudah berjalan di dekat dengan pintu kamarnya.

Kazu: "Apa lagi?" ujarnya membalikan badan sebelum membuka pintu kamarnya.

Shiorin: "Maaf...."

KAMAR KAZU

Dia menaruh tasnya dan mengambil handuk seraya memasuki kamar mandi. Dia kemudian mengingat Perkataan Shiorin kepadanya beberapa menit yang lalu.

Maaf... Aku minta maaf Kazu. Aku tidak tau betul apa salahku padamu. Tapi, aku kini sadar bahwa aku bersalah telah berbuat jahat padamu. Aku tidak tau kenapa kau tiba-tiba tidak pernah menyapa atau menegurku lagi. Apakah aku bersalah atau kau memang sedang ada masalah. Sejujurnya aku benci dengan rasa bersalah ini. Mungkin karena aku merasa kehilangan atau hal lainnya. Maaf, Karna aku ini terlalu bodoh untuk mengerti. Jadi tolong, Bisakah kau menjadi seperti sediakala lagi.

"Aghh, Kenapa mendadak dadaku menjadi sakit hati yah?" Kazu mematikan Keran dan menutupi tubuh bawahnya dengan handuk.

Ahh, Tentu saja. Aku hanya sedang banyak masalah saja kok. Baiklah Orin!

Shihh, Kau ini. Tidak bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan itu. Kalo begitu aku kembali dulu oke, Melambaikan tangannya dan memasuki Lift.

*****

KAMPUS

Keesokan Harinya Kazu berangkat kuliah seperti biasa. Ketika dia bertemu Shiorin yang sedang bersama dengan Yuji dia kembali menyapa mereka seperti sediakala. Shiorin yang senang dengan apa yang terjadi diantara mereka sudah membaik kini membalas ejekan Kazu dengan sedikit tersenyum. Jo yang melihat Kazu begitu peduli kepada Shiorin sedikit terkagum kepadanya.

ATAP KAMPUS

Jo: "Lo baik sekali padanya?" Tanyanya Spontan ketika mereka sedang duduk di atap kampus sembari menikmati minuman bersama.

Kazu: "Apa maksudmu? Dia siapa?" Hampir tersedak ketika Jo tiba-tiba mengatakan hal demikian. Dia taruh minumannya di samping kanannya.

Jo: "Lo tau lah siapa yang gue maksud." Meneguk kembali minumannya.

Kazu: "Ahh, Shiorin maksud lo. Emang kenapa?" Mengambil minuman di samping kanannya.

Jo: "Tidak apa-apa, hanya saja lo begitu peduli padanya. Gue pikir lo suka sama dia sampai beberapa hari lalu sempat kesal karna dia ngabain lo dan kini lo mulai kembali kaya dulu lagi."

Kazu: "Benarkah? Yah elo perhatiin sampe segitunya yah. Gue suka sama dia? Ahhh yang benar saja?" Mengingat kembali kata-kata Shiorin beberapa waktu lalu ketika pertama kali bertemu di taman. "Huhhhh ada-ada aja lo," tersenyum sedikit dan kembali meminum minumannya.

Jo: "Pake nyengir lagi lo. Tapi gue Salut sama lo. Meski gue gak tau Lo peduli sebagai teman atau sebagai lelaki. Lo cukup keren karena tidak mudah sakit hati dengan perlakuannya sama lo beberapa waktu lalu." Melihat kearah Kazu dan menepuk pundaknya.

Kazu: "Ahh, Gue kan emang keren best Friend. Tapi gue gak sebaik yang lo kira." Menatap langit siang yang membiru diangkasa.

Jo: "Sihh, (Tersenyum)" Aku tahu, Aku sangat paham. Dia tidak sadar bahwa kepeduliannya itu sebenarnya adalah sebuah rasa. Meski aku tak tau apakah kepeduliannya akan berubah menjadi cinta atau hanya Kepedulian Seorang Teman semata. Tapi, Untuk ukuran lelaki seperti dirinya. Aku pikir dia cukup keren karna berani membuang harga dirinya hanya untuk seorang wanita yang bahkan tak mengingatnya sebagai teman masa kecilnya.

****

Tak lama kemudian Jo terbangun dari posisinya terduduk. Ketika melihat waktu sudah sore Jo lantas bersiap untuk pergi.

Kazu: "Hey, Masih siang. Lo mau pergi kemana?" Tanyanya melihat Jo sudah siap berangkat.

Jo: Tersenyum sejenak," Gue ada kerjaan Bro. Gue tinggal dulu oke."

DISTRIK HIBURAN SHINJUKU

Kazu: "Woy, jangan cepet-cepet jalannya dong." Sahutnya membetulkan Topi dan kacamata hitam terpasang di wajahnya.

Mereka berdua berjalan di keramaian tempat hiburan Shinjuku. Kazu yang sedang tidak ada jadwal manggung dan kesibukan mengikuti temannya itu yang sedang dalam perjalanan untuk kerja Freelancenya. Jo memasuki sebuah gedung dimana banyak turis sedang berkunjung disana. Dia kemudian menyapa beberapa orang yang ditemuinya.

Jo: "Sore Pak Tanaka. Saya sudah datang." Ujarnya tersenyum menyapa pemilik tempat hiburan dimana dia bekerja.

Tanaka: "Sore Jo, Kau membawa teman?" Melihat kearah Kazu yang berdiri dibelakang Jo.

Jo: "Ahh, iya Pak. Kebetulan sekali dia sedang ingin melihat-lihat daerah sini. Kenalkan dia Kazu teman saya." Ujarnya memperkenalkan Kazu pada pemilik.

Kazu: "Haloo Om, Salam kenal." Ungkap Kazu menyapa bapak Pemilik.

Tak lama kemudian Jo bersiap untuk menyetel gitarnya untuk pertunjukan yang akan berlangsung beberapa saat lagi. Kazu terduduk di Tribun penonton yang sudah penuh untuk menyaksikan LIVE Musik yang akan diselenggarakan. Dia cukup terpukau dengan sisi lain temannya itu yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Jo tampak cukup mahir dalam menyetel alat musik serta mengatur Sound sistem yang ada di depan panggung. Tak perlu menunggu waktu lama pembawa acara memperkenalkan pada para penonton satu persatu nama pemain band dan vocalis yang ada di panggung.

"Hello Every body, Saya Felix yang akan memandu acara live musik kita malam ini. Apa kalian siap semuanya?"

"Yaaa" sorak sorai para penonton.

"Pertama mari kita sambut vocalis kita Julius untuk memasuki area panggung." Julius memasuki panggung ketika di panggil namanya.

"Julius.... Julius.. Julius"

"Juga hadir disini gitaris kita yang baru bergabung Julkifli Oskar atau biasa dipanggil Jo, Jejejeng (Jo mulai memainkan Gitarnya) dan Drummber kita Jisung. Dom dom dom dom (Jisung langsung memainkan drum di depannya)."

Julius: "Siang semuanya. Angkat tangannya keatas."

Para penonton: "Yeayyy.... Wohooo." Teriak para penonton memenuhi aula panggung kala itu.

Kazu: "Yah, Gila sih ini. Wohoooo, Joooo!" Ikut bersorak untuk Jo dan terbawa suasana bersama para penonton lainnya. Kazu ikut mengangkat tangannya dan berteriak sesuai dengan arahan vokalis.

Catatan: Lagu yang di bawakan oleh Julius merupakan lagu poluler yang sedang hits kala itu. Sehingga semua penonton cukup antusias. Selain itu tempat Jo bekerja Freelance merupakan salah satu Klub yang sering dikunjungi turis internasional. Sehingga disana kebanyakan orang yang berbahasa asing hadir. Ada juga beberapa kalangan terpelajar yang datang hanya untuk bisa melihat dan bertemu orang asing untuk melatih bahasa inggris mereka atau sekedar melihat acara musik yang dibawakan oleh orang kewarganegaraan asing. Untuk alasan itulah Kebanyakan Orang dari luar Tokyo kebanyakan berkumpul disana.

****

Acara Live Musik berlangsung dengan Meriah. Jo selesai dengan permainannya yang berlangsung selama dua jam. Usai melakukan Pekerjaan Freelancenya Jo mengajak Kazu jalan-jalan mengelilingi Pusat hiburan. Hingga mereka tiba di area remang-remang penginapan untuk hiburan para lelaki dewasa.

Kazu: "Wooh, Ada tempat seperti ini juga yah disini. Wah, Perlukah kita coba masuk ke dalam (Mengangkat alisnya keatas dengan antusias). Disini tertulis Motel Lova dan bar Tradisional. Bagaimana?"

Jo: "Elo serius? Buat apa kita masuk ke sana. Bahkan bila cuma untuk minum teh saja harganya hampir sama dengan Wisky kau tau. Hanya masuk saja sudah harus bayar 9000 Yen." 

Kazu: "Yah, Tidak apa-apa. Gue cuma penasaran seperti apa di dalamnya. Lagipula mumpung gue lagi libur nih." Ujarnya selonong masuk ke dalam Bar disamping Motel tersebut.

Jo: "Aishhh, Lo ini. Mau bagaimana lagi." Akhirnya dia turut masuk ke dalam bar tersebut.

*****

BEFORE                                                                                                                              NEXT--->



Comments

Popular Posts