ANATA DAKE : BAB 9. PELUKAN
APARTEMEN SHIORIN
Shiorin: "Huhh, Hujan kah?" Menatap Jendela.
Jam dinding menunjukan Pukul 03.00 a.m Shiorin bangun dari tidurnya merasa sedikit gelisah di dadanya namun tak tahu apa yang membuatnya demikian.
****
Petir menyambar dan hujan turun dengan derasnya. Sementara itu Yuji terbangun dari posisinya yang hendak memejamkan mata ketika mendengar Sakura berteriak. Dia segera menghampirinya untuk mengecek keadaan Sakura. Yuji mulai terkaget ketika Sakura mulai mendekapnya dengan sedikit gemetaran. Yuji Lantas mengelus Punggung Sakura perlahan untuk menenangkannya.
Yuji: "Tenaglah, Semuanya akan baik-baik saja." 'Huhh, Apa sebenarnya yang aku lakukan? Apa ini akan baik-baik saja' Imbuhnya dalam hati menatap jendela dengan petir yang menyala diluar sana.
ESOK HARI RUMAH PAMAN YUJI
Dikarenakan tidak ada jadwal kuliah Yuji menyempatkan pergi kerumah Pamannya yang jaraknya yang tidak jauh dari Rumah Sakura. Berbeda dari biasannya Yuji tidak ikut membantu di restoran hari itu melainkan hanya terbaring di kamar seharian. Rupannya Yuji kurang tidur dikarenakan dia tidak tidur semalaman ketika menjaga sakura di rumahnya. Alhasil kantuk yang tidak tertahankan membuat dirinya melampiaskan dengan tertidur seharian. Bahkan Telpon Shiorin sudah 10 kali tidak terdengar olehnya yang masih terlelap tertidur.
****
PUSAT PERBELANJAAN SHINJUKU
Shiorin tampak terduduk di sebuah restoran setelah telponnya tidak diangkat berkali-kali. Dia sedang Hangout bersama Anelis untuk membeli beberapa barang di kala tidak ada jam kuliah.
Anelis: "Kenapa? Dia tidak mengangkat telponmu?" Tanyanya melihat kearah Shiorin yang masih sibuk dengan handpone miliknya.
Shiorin: "Hmm (Menengok kearah Anelis tersenyum tipis dan menaruh handponennya)."
Anelis: "Hey, dibandingkan kau melamun dan bersedih ngelamun terus mending ikut aku." Menghabiskan makanannya dan mereka pergi dari restoran tersebut.
Mereka berjalan-jalan mengunjungi beberapa tempat di Shinjuku Seperti ke Omoide Yokocho yang kebetulan Shiorin baru sekali pergi kesana. Dia cukup terkagum dengan suasana tradisional yang masih terjaga disana di era modern saat ini. Kebetulan Anelin merupakan salah satu dari sekian teman Shiorin yang paling lama tinggal di Shinjuku sejak dia sekolah menengah dulu meski keluarganya berasal dari Kyoto.
Anelis: "Bagaimana? Shinjuku keren bukan?" Ungkapnya
Shiorin: "Ah kau benar aku tidak pernah tau ada tempat seperti ini." Ungkapnya tersenyum seraya mengambil beberapa gambar disana.
Anelis: "Hmm kau ini, Padahal Apartemenmu tak jauh dari sini. Tapi tempat ini saja kau baru mengunjunginya."
Shiorin: "Yah, mau bagaimana lagi. Lagipula saat semester satu kita belum terlalu dekat dan aku juga baru tinggal disini kan." Ujarnya kepada temannya tersebut yang sedang berjalan disampingnya.
Anelis: "Ah yah. Betul juga sih. Tapi bukannya kau dekat dengan anak sastra satu itu?"
Shiorin: "Sakura maksudmu, Kami dekat sih, tapi dia sibuk sekali. Aku bahkan tak pernah pergi main dengannya bila tidak di kampus."
Anelin: "Yah, kau bilang yang seperti itu dekat? Kau bahkan tak pernah Hangout bareng dengannya diluar?" Menggelengkankepalanya.
Shiorin: "Salahkah bila aku berfikir seperti itu?"
Anelin: "Hmm, Tidak sih."
Shiorin: "Jadi, Sekarang kita pergi kemana lagi?" Ujarnya tiba-tiba bersemangat.
****
KABUKICHO
Shiorin: "Wahh, Tidak aku sangka malam disini sangat ramai sekali."
Anelin: "Benar bukan kataku. Kau pasti suka tempat ini, Btw Band Luminoz4 sedang ngadain konser di salah satu bar sini. Bagaimana kalo kita melihatnya?"
Shiorin: "Benarkah?" Berfikir sejenak sebelum akhirnya mengikuti Anelin yang sudah berjalan di depannya. "Hey Tunggu." Berjalan sedikit lebih cepat untuk mengejar temanya itu.
"Yuhuuuu"
"Luminoz.......Luminoz......Luminoz"
"Kazu... Kazu...Kazu"
Dikala mereka berdua datang ruangan sudah penuh dengan penonton yang menyerukan nama Grup band dan nama Kazu.
Anelin: "Wahh, Tidak aku sangka. Dia memiliki fans sebanyak ini." Ujarnya sedikit menjinjitkan kakinya melihat tribun orang-orang. "Ayo kita maju lagi agar lebih jelas. Gila aja tiketnya mahal masa kita gak lihat mereka sih." Menggandeng tangan Shiorin yang sedari tadi kebingungan dengan keramaian.
"Hello everyone, Nice to meet you. Langsung saja dengan lagu pertama kami, Anata Dake." Ujar Kazu memulai acara di atas panggung.
Kazu mulai menyanyikan lagu andalan band Luminoz4 versi Jepang yang membuat semua penonton yang tadinya histeris berteriak kini dengan tenang menikmati lagu yang dinyanyikan Kazu.
"Anata Dake....." Tutup Kazu di lirik terakhir dan Tepuk tangan yang tanpa henti ditujukan padanya dan Luminoz4.
****
BACK STAGE RUANG GANTI
Usai mengganti pakaian Kazu segera keluar dari ruangan ganti setelah melihat pesan di handpone. Dia berlari menuju luar Bar ketika mengetahui Shiorin tadi datang melihat konsernya. "Huh..huhh..huhh, Sudah tidak ada kah? ujarnya terengah-engah menatap luar bar yang tampak masih banyak orang-orag yang berlalu lalang. "Hmhh, Tentu saja. Lagipula konser sudah berakhir satu jam yang lalu." Kazu memasuki Bar kembali.
****
Rumah Paman Yuji
"Kau sungguh akan pulang sekarang?" Tanya Pamannya kepada Keponakannya itu yang sedang terjongkok memakai sepatu. Yuji berdiri dan membalikan badannya seraya tersenyum. "Iya Paman, Aku Lupa bila besok ada tugas yang harus aku selesaikan. Nanti aku mampir lagi bila ada waktu luang. Selamat malam Paman, Maaf merepotkan, Aku pamit yah." Ujar Yuji melambaikan tangannya seraya menaiki taxi yang sudah menunggu di depan rumah. Yuji termenung di dalam TAXI ketika dia mulai teringat kembali kejadian kemarin malam.
Malam itu Sakura sedang dalam keadaan terpuruk. Dia teramat sangat ketakutan akan apa yang menimpanya. Yuji yang peduli terhadap temannya itu mengantar pulang kerumahnya yang ternyata dia tinggal sendiri disana. Awalnya dia hendak langsung pulang ketika sudah mengantar ke rumahnya. Namun melihat kondisi sakura yang syok berat membuat dirinya tak tega. Hingga akhirnya Yuji terpaksa menginap dikarenakan hari sudah sangat larut. Dia tak sempat tertidur meski memejamkan matanya. Malam itu ketika hujan turun Sakura memeluk erat Yuji yang mencoba menenangkan dirinya. Sakura bahkan sampai tertidur dipelukan Yuji hingga Fajar menyingsing. Tanpa sadar mereka jadi tidur berdua di kamar. Yuji yang terkejut segera terbangun perlahan tanpa membangunkan Sakura. Dia keluar dari kamar dan merapihkan ruang tengah serta membuatkan sarapan untuk Sakura. Setelah itu dia pergi dengan sebuah catatan kecil di meja makan yang sudah disiapkannya.
"Huhh, Terserahlah." Ujarnya seraya membuka pesan di handponenya. Disana terdapat pesan dari Shiorin yang juga foto dirinya sedang bersama Anelin ketika berjalan-jalan di daerah Omoide. Yuji sedikit tersenyum ketika melihat foto wajah ceria Shiorin kala itu. Beban pikirannya sesaat menghilang melihat kekasihnya yang tersenyum ceria di foto tersebut. Tanpa basa basi lai dia mulai menghubungi Shiorin namun tidak tersambung karena hari sudah sangat larut. Yuji kemudian mengirimkan Voice Note kepadanya. Setelah mengirim Voice Note dia masuka kembali handponenya ke tas. Yuji mulai menatap jalanan indah yang penuh dengan lampu terang dari dalam TAXI.
"Shiorin, Aku merindukanmu. Aku ingin segera bertemu denganmu."
****
Pagi sekali Yuji sudah berada di depan Apartemen kekasihnya untuk pergi ke kampus bersama. Ketika dia sudah berada di depan pintu dan memencet bel rumah. Yuji langsung memeluk Shiorin dengan erat tepat saat dia membuka pintu. Shiorincukup terkaget dengan apa yang sudah dilakukan oleh kekasihnya itu. Namun dia juga merasa bahagia karena Yuji merasakan rindu yang sama dengannya ketika pelukan hangat kekasihnya begitu erat di dadanya. Shiorin mengusap-usap punggung Yuji seraya tersenyum sebelum akhirnya mereka pergi ke kampus bersama menggunakan Bus.
KAMPUS
Mereka turun dari bus berjalan menuju gerbang kampus. Tidak biasanya mereka menunjukan kemesraan di depan banyak orang. Yuji bahkan kini sampai repot-repot untuk mengantar Shiorin ke kelas Sastra 2 sampai waktu kuliah tiba. 3 Menit sebelum Kelas dimulai Yuji kembali ke kelasnya yang dimana disana sudah ada Sakura terduduk di bangkunya. Setelah Yuji terduduk di bangkunya dosen mulai memasuki ruangan dan kuliah sudah dimulai. Sakura yang tadinya akan mengatakan sesuatu ketika Yuji terduduk disampingnya tidak sempat berkata dan kelas sudah dimulai. Ketika kelas selesai Sakura mencoba untuk mengatakan sesuatu kepada Yuji namun dia terburu-buru keluar dengan alasan ada urusan mendadak. "Begitukah, Baiklah.." Ujar Sakura Perlahan ketika Yuji meninggalkannya dan berjalan keluar kelas.
Dibalik pintu kelas Yuji memejamkan matanya seraya menarik nafas sejenak. Keningnya meneteskan keringat dingin hingga dia harus mengelapnya dengan sap tangan. Dia melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke belakang dengan tangannya yang sedikit mengepal.
PERPUSTAKAAN
Yuji sedang berada di perpustakaan untuk mengajari Shiorin belajar beberapa mata kuliah yang tidak dipahaminya. Meski demikian Shiorin tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar karena selalu menatap wajah Yuji yang terlihat keren ketika menjelaskan mata kuliah padanya.
"Kau mengerti? Ada yang kau tanyakan?" ujar Yuji mengakhiri pembahasan yang sedari tadi dia jelaskan.
"Ah iya apa?" Ucap Shiorin yang baru saja terbangun dari lamunannya menatap wajah Yuji.
"Huhh, Kau ini," Memegang kepala Shiorin dengan sedikit gemas. "Jadi dari tadi kau tidak mendengarkan penjelasanku ya?" Pungkasnya melepaskan tangannya dari kepala Shiorin.
****
Ketika Yuji sedang asik pacaran dengan Shiorin. Sakura pergi ke tempat kerja Freelance sendiri di Motel Lova menggunakan Bus. Di perjalanan dia bertemu dengan Jo yang kebetulan juga bekerja di daerah pusat hiburan Shinjuku. Dikarenakan mereka tidak dekat Jo hanya menundukan kepalanya sejenak untuk menyapa Sakura. Begitu pula dengan Sakura melakukan hal yang sama dengan Jo. Sakura terduduk di kursi sedangkan Jo berdiri di belakang dekat kursi Sakura. Bus telah tiba di Halte tempat pemberhentian mereka berdua turun bergiliran diantara orang-orang yang juga akan turun disana. Tepat ketika Sakura hendak turun dari tangga bus. Dia kehilangan keseimbangan karena desakan orang-orang dibelakang. Kebetulan Jo berada tepat dibelakang Sakura dan dengan Sigap menarik tangan Sakura agar dia tidak terjatuh. "Terima kasih", ujarnya menundukan kepala kepada Jo yang telah menolongnya. Jo hanya menganggukan kepalanya segera melepaskan tangannya ketika Sakura sudah aman. Dikarenakan sedang terburu-buru, Jo segera pergi berjalan ke tempat kerjanya meninggalkan Sakura ketika melihat jam tangannya sudah menunjukan Pukul 14.50. Sakura Lantas berjalan setelahnya ketika bayanga Jo sudah tak terlihat lagi di depan matanya. Di tempat kerja Managernya sempat bertanya kenapa Yuji tidak datang bersamanya. Sakura lantas sedikit kebingugan harus bicara bagaimana untuk menjelaskannya. Sampai ketika Pak Manager menerima Pesan dari Yuji tidak bisa masuk hari ini dikarenakan ada urusan yang harus dia lakukan.
****
Keesokan harinya Sakura mencoba mengajak Yuji bicara kembali. Namun seperti biasa Yuji tampak sibuk sehingga dia tidak punya waktu untuk menanggapi Sakura. Hingga pada akhirnya Sakura bertemu di Motel ketika Yuji keluar dari ruangan Pak Manager.
"Yuji?" Ucap Sakura ketika melihat Yuji keluar dari ruangan Manager.
"Ahh Sakura, Kau sudah datang." Ujarnya menatap wajah Sakura sejenak.
"Kau.. datang kemari untuk bekerja?" tanyanya kepada Yuji yang masih berdiri di depannya.
"Tidak, Aku kesini untuk berpamitan kepada Pak manager." Ujarnya sedikit tersenyum tipis dengan ekspresi yang tampak aneh bagi Sakura.
"Pamitan?" Sakura sedikit tercengang ketika mendengar hal itu.
"Iya, Aku tidak bekerja lagi mulai hari ini." Ujarnya kembali sedikit membetulkan tasnya.
"Kenapa?" tanyanya kembali sedikit mengerutkan "bibirnya Apa karna aku?" Menunduk dan mengepalkan tangannya.
"Tidak kok, Aku justru berterima kasih padamu. Berkat kau, aku sudah cukup mengumpulkan uang untuk kado ulang tahun Shiorin. Hanya saja---Menatap sejenak Sakura yang masih tertunduk. Sudahlah---Tersenyum kembali dan menepuk pundak Sakura. Aku Pamit ya." Ujar Yuji berjalan meninggalkan Sakura di depan ruangan Manager.
Sakura membalikkan badannya ketika Yuji sudah berjalan jauh meninggalkannya. Dia berusaha menggapai Yuji dengan tangannya dari jauh. Namun dia hentikan dan mengepalkan kembali tangannya seraya menghapus air matanya yang sedikit keluar. Dia merapihkan Pakaiannya dan memasuki ruang Manager.
****
Beberapa jam sebelum Yuji dan Sakura Bertemu di depan Ruangan Pak Manager.
Yuji dan Shiorin berada di Sebuah kedai Bakmi biasa mereka makan. Saat itu Shiorin mencoba memulai pembicaraan ketika mereka makan. Yuji cukup terkaget ketika Shiorin menceritakan tentang sikap Kazu yang aneh beberapa waktu lalu. Shiorin sempat sedikit tertawa ketika membicarakan Kazu yang mengira ada sesuatu antara Yuji dan Sakura hingga akhirnya dia berhenti tertawa ketika melihat wajah kekasihnya itu yang sedikit pucat. "Yuji, Kenapa?-- Berhenti tertawa dan menatap wajah kekasihnya itu. Kau baik-baik saja--Mengambil Sapu tangan di tasnya dan mengusap kening Yuji yang berkeringat. "Tidak, Tidak kok. Tidak apa-apa, Aku hanya kurang enak badan saja sepertinya--Mengambil sapu tangan yang diusap Shiorin dan mengusap keringatnya sendiri. Tak lama kemudian Yuji pamit untuk pergi lebih dahulu. Shiorin hanya mengangguk dan terduduk disana sendiri. Awalnya dia ingin mengantar Yuji ke apotek terdekat atau pergi ke ruang kesehatan kampus. Namun Yuji bilang dia sudah baik-baik saja dan hanya butuh istirahat. Hingga akhirnya Yuji pulang lebih dahulu dan Shiorin terduduk disana sendiri karena satu jam lagi dia ada jadwal kuliah untuk sastra II.
Shiorin masih mengkhawatirkan keadaan kekasihnya tersebut. Dia sempat mengirim pesan kepada Yuji namun masih belum mendapatkan balasan ketika jam kuliah pertama dimulai. Dia menatap papan tulis di depan ketika Dosen sedang memaparkan materinya. Namun tak satupun materi yang disampaikan dia pahami karena kegelisahan yang melanda dirinya.
Di sisi lain Yuji turun dari Bus dan berjalan kearah Motel Lova Tempat dia bekerja Freelance. Dia memasuki Ruang Pak Manager dan mengatakan bahwa dia akan berhenti untuk bekerja disana mulai saat ini. Hingga akhirnya dia selesai berbicara dengan Pak Manager. Yuji Pamit pulang dan bertemu dengan Sakura ketika menutup pintu ruangan.
*****
Maafkan aku, Aku harus mengakhirinya sebelum semuanya terlambat---Yuji menatap sekilas Gedung Motel tempat dia keluar. Hingga akhirnya dia berjalan menjauhi Motel tersebut.
*****
Comments
Post a Comment