Feb 15, 2024

NEVERS ISLAND ARC 1: CHAPTER 3. Apakah aku sudah mati?

CHAPTER 3. Apakah aku sudah mati?

Zzhh.... Zzzhh... Zzzhhh...

Tania tertidur dengan posisi terduduk di antara ranting pohon yang dianyam akar pohon. Dia tertidur setengah tersadar dengan kepala yang mengangguk-angguk bak orang yang berada di kereta-kereta saat pulang kantor. Seumur hidupnya tak ada malam yang paling mendebarkan selain malam itu. Disaat dia sedang tertidur, tanpa di sadari dibawah pohon terdapat beberapa hewan buas yang sedang berjalan-jalan. Disaat dia tersadar dan terbangun dalam tidurnya. Tak hanya satu hewan buas saja yang berada di bawah pohon kala itu. Tapi terdapat segerombolan serigala yang siap menerkam dirinya dibawah sana. "Ohh Tuhan... Cobaan apalagi ini?",tania memegang tongkatnya dengan eratnya. Air matanya keluar tanpa dia sadari saat itu. Disaat keadaan mencengkam itu dia pun mengingat kembali kenangan dimasa lalunya.

"Hey..hey sweet gak sih menurut loh. Di film The heavens karakter cowonya keren banget gak sih"."Iya... Bener... Udah Guanteng buanget, kulitnya putih pucat gitu kaya vampir. Yahh pokoknya pas banget deh meranin Alex di The heavens". Hmm.... Begitu kah... Tapi menurutku, yang sweet itu apabila ada seseorang yang nyelamatin kita saat dalam bahaya deh. Lalu dengan tatapan dingin yang memukau dia bakal berkata "apakah kau baik-baik saja?". Heumm... Sweet banget kayanya.. apalagi bila itu bisa jadi kenyataan... Tania menutup matanya berdoa dalam hatinya bila akan datang suatu keajaiban yang membuat serigala-serigala itu pergi. Disaat yang bersamaan, lolongan serigala mendengung di telinganya. Lalu, salah satu dari serigala mencoba memanjat pohon tersebut.

Sontak pohon yang ikut bergoyang karna guncangan dari para serigala yang mencoba memanjat pohon. Tania pun membuka matanya dan terkaget melihat serigala yang mencoba memanjat pohon. Tania akhirnya terpeleset dengan tangan yang memegang dahan pohon sambil bergelantungan. Karna tak kuasa menahan beban hingga beberapa menit bergelantungan. Tania mulai kehilangan kekuatannya dan terjatuh. Dalam sekejap para serigala menghampirinya mencoba menerkam tania. Lalu diambil sebatang kayu disampingnya dan dikibaskan kearah serigala yang hendak mendekatinya. Serigala pun mundur sejenak, menunggu tania lengah.

Hus... Hus...

"Anjing baik, kalian jangan mendekat ya. Rasaku ini tidak enak, sebaiknya kalian berburu yang lain saja oke".

Hus.. hus...

"Aduhhh... Mereka gak mau mendengarkanku, bagaimana ini?". Lalu, Tania pun berlari sekencang kencangnya setelah melempari para serigala yang mundur beberapa meter darinya.

Zig....zag...zig...zag...

"Tolong..."

"Toolonggg...."

"Akh, bodohnya aku! Disini kan tidak ada orang selain aku ya? 😅",sembari berlari kencang.

Zig... Zang....zig...zag.....

Auuuuu...... Suara lolongan para serigala mengejarnya...

 

Saat ini, jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya. Di detik-detik terakhirku ini...Oh Tuhan,...Apakah aku akan mati disini...Tidak mau..Setidaknya, aku ingin memilih kematianku dengan cara normal....

Bukanya,....

Menjadi mangsa serigala seperti ini!,ungkap tania dalam hatinya dengan berlari sekencang-kencangnya.

Sementara itu, Gill yang berusaha membuka pintu tanpa pantang menyerah. Kemudian, dikala dia kelelahan dengan usahanya itu. Sesaat dia mengingat aksi di televisi yang sering dia tonton.

"Hmm... Kurasa dengan ini aku bisa turun kebawah melewati jendela". Namun setelah melihat tinggi bangunan dan dinding yang curam gill pun mengurungkan niatnya. "Eh... Tapi gak jadi deh. Lagipula, gak ada jaminan bila setiap ujung besi dari jendela tidak dipasang pengaman. “Emm bagaimana lagi aku harus kabur?!", gill terus berpikir dengan memejamkan matanya sejenak.

Tap... Tap... Tap... (Suara langkah sepatu).

Gill bergegas bersembunyi dibalik lemari pakaian dengan sebongkah jam weker ditangannya. Disana dia pun menemukan beberapa baju yang mirip seperti para petugas tersebut.

Cekrek...

Pintu dibuka dari luar dan terlihat seseorang memasuki ruangan. Karna terkejut tidak melihat gill di ranjangnya, sang penjaga pun bergegas mencari disekitar kamar mandi hingga jendela. disaat dia memeriksa kamar mandi gill memukul orang tersebut dengan jam weker ditangannya lalu keluar menggunakan penyamaran seperti petugas penjaga tersebut. Setelah mereka panik mencari dirinya kemana-mana. Gill mencoba berbaur dengan para prajurit tersebut agar tidak ketahuan. Sebagai bentuk kesiapan dari penyamarannya itu, gill pun rela mencukur rambutnya menjadi cepak seperti para prajurit itu.

"Hyuhh... Syukurlah tinggiku sama dengan para prajurit disini. Ditambah lagi, badanku memang sangat cocok untuk ukuran prajurit", imbuhnya dalam hati sebari berlari mengikuti instruksi dari komandan prajurit tersebut.

"Ayo cepat cari sampai dapat, akan sangat berbahaya apabila keturunan bangsawan pergi dari pulau ini !!!"

"Heeh..rupanya mereka menyekapku karna tau aku ini keturunan bangsawan toh. Tapi, dari mana mereka tau?. Tapi sebelum itu, aku harus mencari teman-temanku terlebih dahulu. Hmm... Bila di film-film sih biasanya para tawanan harusnya dimasukan ke penjara bawah tanah. Yah... Sepertinya, aku memang harus mengecek ke ruang bawah tanah di tempat ini".

Disaat gill sedang berjuang berkamuflase sebagai prajurit dan mencari ruang bawah tanah. Disisi lain pulau tempat tania terdampar dia pun sedang berjuang bertahan hidup disana. Namun ntah bagaimana ceritanya kini dia berada di sebuah ruangan yang tak sadarkan diri di sebuah tempat tidur.

Tanpa terasa hari sudah pagi, matahari bersinar menghangatkan seluruh cakrawala. Hangatnya sinar mentari menembus langit-langit atap dan menerpa tubuh tania dengan kehangatan itu. Dia terbangun dengan membuka sedikit demi sedikit matanya.

"Atap?"

"Sinar matahari?"

"Lah... Ko bisa?... Apa... Jangan-jangan... Aku...",tania mengira bahwa dirinya sudah berada di alam sana.

"Huh... Padahal... Aku masih ada sesuatu yang ingin aku lakukan...Seandainya aku mati secepat ini, harusnya aku mengatakan perasaanku padanya saat di pesawat!...Bodoh... Bodohh...huh...Tapi, mau bagaimana lagi. Orang aku sudah terlanjur mati". Tania beranjak dari ranjang itu dan mencoba menengok ke luar melalui jendela.

Hmm... Btw ini surga?... Apa ....?

Tunggu dulu, bila ini surga harusnya ada taman yang indah bukan?

Lalu, bila ini adalah neraka... Bukankah seharusnya... Ada lautan api atau tempat penyiksaan dan sebagainya. Deg...deg... (Perlahan dia mendekati pintu keluar ruangan itu). Meski sedikit takut akan apa yang ada di luar sana. Tania mencoba memberanikan diri membuka gagang pintu secara perlahan.

Srettthh......, seketika pengelihatan tania menjadi putih dipenuhi cahaya di depan sana.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🐝🐝🐝💐💐💐💐💐💐💐💐💐🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊

Cahaya matahari yang terang menyilaukan mata tania seketika. "Apa ini silau sekali, aku tak bisa melihat apa-apa".Tania berjalan lurus ke arah sinar matahari yang menyilaukan itu. Hingga pada titik tertentu, tania takjub dengan apa yang dilihatnya.

"Oh Tuhan...."

"Apa ini?.... Sebenarnya, aku sedang ada dimana?. Ini seperti surga dalam buku dongeng saja. Wah... Aku tidak menyangka bisa berada di tempat seindah ini", tania berlarian menuju taman bunga nan indah yang baru saja dilihatnya. "Uwah... Ada air terjun juga... Lalu, ada pohon buah-buahan pulaaa...", dengan spontan tania berlari menuju pepohonan buah-buahan itu. Lalu, setelah dia menghampiri pepohonan buah tersebut. Dia melihat seseorang yang sedang berada disana sebari memetik buah-buahan tersebut.

"Siapa dia... Apakah dia... Seorang malaikat?",tania berjalan menghampiri orang tersebut.

"Anu, aku tania penghuni baru disini... Apakah anda seorang malaikat?",ujarnya kepada orang tersebut dari arah belakangnya. Saat orang tersebut membalikan badannya. Tania berdegup kagum bukan main.

Uwah... Malaikat yang sangat tampan sekali...,imbuhnya dalam hatinya.

Namun dibalik ketampanan orang tersebut..

"Hey, kau bodoh ya?!"

Dalam sekejap semua keindahan yang dilihatnya pada diri pria tampan dihadapannya menghilang seketika.

"Bo...bo...doh katamu?"😠

"Lalu, kau ingin aku memanggilmu apa?"

"Ahaha... Jadi... Kau bukan malaikat atau sejenisnya ya? 😅. Ahaha... Bodohnya aku ini", (siall... Kenapa aku jadi memanggil diriku sendiri bodoh! 😏).

"Nah, itu kau sadar sendiri"

'sial..ini orang kesan pertama ketemu gini amat yak. Tampan sih, tapi... Nyebelin buanget!. Jadi ngingetin gue sama seseorang!', 

Huachih, seketika gill mendadak bersin saat dalam penyamarannya menjadi prajurit." Kayaknya nih ada yang ngomongin gue?! Ahh, bodo amat dah, yang penting gue harus cepet nemuin ruang bawah tanah itu!".

Ahaha 😌,

"lalu... Itu artinya... Apakah aku ini masih belum mati?"

"Mati?, Kenapa kau berfikir kau sudah mati. Jangan-jangan, kau ini emang benar-benar bodoh ya?".

"Ahaha, aku hanya merasa bingung saja (Siall... Gua dibilang bodoh lagi!). Lalu dimana sebenarnya aku berada saat ini. Oh iya kau ini siapa ya? Apa kau yang telah menyelamatkanku?".

Pria tersebut hanya menoleh kebelakang dengan muka juteknya tanpa berkata apapun sebari membawa sekeranjang buah-buahan yang baru saja dipetiknya.

"Ahh.. maafkan aku tuan, aku hanya penasaran dan merasa sedikit bingung saja. Anda tenang saja aku tidak akan berkata apapun lagi", ujarnya pada pria itu yang berjalan di depannya.

Tania pun mengikuti pria itu dari belakang. Tanpa kata, dengan rasa bingung yang melanda. Dia terus mengikuti orang tersebut.

Bagaimana ini? Apa dia marah padaku ya?...

Bila dilihat-lihat... Kurasa... Dia mirip dengan seseorang...

Apa hanya perasaanku saja..

Ahh... Mana mungkin orang ini mirip dengannya 😅, meski sikap menyebalkannya sama sih 😏.

Sementara itu di di sebrang pulau tempat gill berada...

🏢🏢🏢🏢....🏢🏢🏢🏢

"Apakah kalian sudah menemukannya?"

"Belum, masih belum..."

"Ayo segera cari orang itu! Bila tidak, kita bisa dalam masalah nanti!"

"Haha... Cari saja kalian sampai kemanapun... Aku tak akan pernah bisa ditemukan!. Orang kalian nyarinya ke tempat lain, dasar bodoh", imbuh gill dalam hatinya.

Pokonya, aku harus mencari tahu kabar teman-teman yang lainnya. Apakah mereka baik-baik saja ya...

Ntah mengapa, aku merasa khawatir sekali. Tunggu saja, aku pasti akan datang tania dan semuanya...

Gill yang berpakaian sebagai prajurit menjadi leluasa pergi kesana kemari menelusuri setiap tempat yang ada di setiap tempat. Namun masih belum juga mengetahui dimana keberadaan teman-temannya itu. Hingga suatu ketika dia mendengar percakapan prajurit lainnya tentang para tawanan di ruang bawah tanah yang sedang dicarinya.

"Kau sudah selesai memeriksa ke ruang bawah tanah?"

"Yah, tapi aku tidak melihat sesuatu yang mencurigakan disana"

"Tentu saja, mana mungkin orang itu bisa mengetahui lokasi ruang bawah tanahnya. Lagipula, tempat itu berada di bawah laut hhha"

"Yah, kau benar. Namun sayang sekali yah. Apa benar mereka juga akan dijadikan persembahan. Padahal ada salah satu dari mereka yang aku sukai loh. Dia sungguh manis sekali"

"Huss... Ngomong apa kau ini, apa kau tidak ingin sembuh!"

"Ahh.. Iya sih, tapi..."

"Sudah.. sudah...nanti bila pimpinan tahu mengenai ini. Kau bisa mati nanti. Ayo kita keliling lagi"

"Apa....? Ruang bawah tanah laut?. Tumbal? Kesembuhan?. Apa sih sebenarnya yang terjadi?.

Pokoknya, aku harus menemukan tempat itu secepatnya!".

Mendengar bahwa teman-temannya berada dalam bahaya. Gill mencoba mencari tahu dimana tempat mereka di sekap. Lalu, gill berusaha mengorek informasi dari beberapa prajurit dengan bertanya pada mereka satu persatu.

******

BEFORE                                                                                                          NEXT CHAPTER 4

NEVERS ISLAND ARC 1: CHAPTER 2. WANITA TANGGUH

CHAPTER 2. Wanita tangguh


Malam yang sedikit terang di atas ranting pohon yang menjulur.

Mata yang setengah terpejam menutupi bayangan malam yang tak terlihat.

Tania masih disana, diatas ranting pohon besar menunggu malam berganti pagi. Detik demi detik hingga jam demi jam dia lalui. Meski mata dia pejamkan, getaran di mata tak juga diam dan menutup seutuhnya.

🌔🌔🌔


Nia... Nia... Kenapa nak?, Kau masih tak bisa tidur?


Ahh... Paman, ntah mengapa aku takut....
Aku takut sekali Paman, hari ini bulan bersinar terang tapi,... Rumah ini sedang dalam keadaan gelap aku takut sekali...


Tenang saja Nia, saat ini sedang ada pemadaman listrik untuk sementara...
Menurut kabar dari orang-orang, perusahaan penghasil listrik sedang dalam masalah sementara waktu. Mereka akan segera memperbaiki aliran listriknya segera mungkin. Jadi, kau tidak perlu khawatir Nia....


Bukankah kau... Ingin ... Menjadi ... wanita yang tangguh?..


🌔🌔🌔


"Itu benar" aku tidak boleh menyerah akan keadaan ini. Bukankah, aku ingin menjadi... seorang wanita yang tangguh!. Maka, aku tidak boleh merengek terus!.


Akhirnya, dengan mengingat kenangan bersama sang paman. Tania berhasil mengembalikan kepercayaan dirinya dan menghilangkan sedikit rasa takutnya.


Tanpa terasa hari sudah mulai pagi. Mentari pagi saat itu terbit sangat cerah dan hangat menembus pori tubuh Tania.


Lalu dengan semangat penuh membara, dia pun melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda.


"Huh, bagaimana ini. Meski semangatku bangkit, perutku masih kosong sejak kemarin. Pokoknya, aku harus segera mencari sumber mata air di sekitar sini!".


Tak lama berselang Tania berjalan, terdengar suara air terjun di telinganya. Mendengar suara air yang mengalir deras, Tania bergegas menghampiri sumber air tersebut.


"Ahhhh... Segarnya...",Tania pun meminum air tersebut dengan lahapnya. Sama seperti saat dia meminum air sup yang ada di dalam mangkuk.


"Hyuh,... Syukurlah dahagaku sudah hilang. Tapi perutku masih terasa lapar", ungkapnya sebari melirik ke arah air mengalir.


Dalam sekejap, muncullah dalam benaknya sesuatu yang selalu ingin dia lakukan saat dia masih kecil dulu.


Lalu, dia pun berlari ke arah hutan seakan mencari sesuatu.


"Huhh... Aku hanya dapat ranting ini saja dan kayu ini", ungkapnya sebari memegang sebatang kayu yang agak runcing dan akar pohon yang terlihat seperti tali.


Seusai mencari beberapa Batang pohon, akar pohon dan batu. Tania kembali ke hilir sungai dekat dengan air terjun itu.


Dia memasangkan akar pohon itu pada Batang pohon seolah menyerupai alat pancing. Tak lupa pula Tania berusaha membuat api unggun di pinggir sungai.


"Hhm, kalo gak salah. Seperti ini deh kaya yang ada di siaran televisi", sebari memembenturkan dua buah batu untuk membuat api.


Beberapa menit kemudian 🐤🐤🐤...


"Aargh... Gimana caranya sih, udah hampir setengah jam aku benturkan kedua batu ini tapi masih belum juga nyala!. Hah.. apa cara di tv itu cuma ngibul kali yah?!. Buktinya dari tadi apinya gak keluar-keluar.


Ataukah,... Aku saja yang payah karna gak bisa nyalain apinyaaa... arghhhh...bagaimana iniii".


Seketika Tania menjadi uring-uringan karna api yang dia butuhkan untuk memasak masih belum menyala. Kemudian, dia mencoba beberapa cara lain untuk membuat api seperti menggosokkan kayu diantara serpihan serbuk kayu. Tapi karna tangannya yang lemas dan tak bertenaga membuat apinya tak kunjung menyala pula.


"Huh... Sepertinya, apinya gak nyala karna tenagaku yang kurang. Bukan karna caranya yang salah 😂".


Setelah beristirahat sejenak, Tania menggunakan cara yang terakhir yang dia mampu lakukan. Yaitu menggunakan kaca make up yang selalu dia bawa di kantong bajunya.


"Hhe,... Ternyata barang-barang wanita itu memang sangat berguna yah!. Tak hanya bisa membuat wanita tampak menarik tapi juga bisa untuk membuat ini".


Dengan menggunakan kaca dari bedak yang dia bawa selalu. Tania memantulkan cahaya matahari ke dedaunan kering di tumpukan kayu yang telah dia siapkan. Kemudian pancaran sinar matahari yang memantul dari kaca pun mengenai daun dan menghasilkan api kecil. Segera setelah api menyala Tania membuat api menjadi sedikit besar untuk membuat api unggun. Lalu dia pun kembali ke hilir sungai untuk memeriksa hasil pancingannya.


Dia terduduk di pinggir sungai sebari melihat langit yang membiru disana. Pikirannya pun melayang jauh mengenang suatu hal tentang langit itu.


"Hah... Indahnya langit itu, biru yang merona disertai putihnya awan yang berarak. Langitnya pun begitu cerah sama seperti hari itu".


Crik....crik...🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟


Rupanya terdengar suara percikan air dari ikan yang terperangkap dari kail buatan Tania. Rasa bahagia bukan main dia rasakan saat itu.


"Huahhh... Betapa hebatnya diriku ini. Padahal baru pertama kalinya aku memancing di sungai. Haha, latihan memancing ku telah banyak membuahkan hasil rupanya".


Setelah selesai menangkap ikan dan kemudian menyantapnya disaat masih dalam keadaan hangat. Tania pun merasa kenyang dan bahagia luar biasa saat itu. Lalu dia pun merasa hidup di alam bebas bukanlah hal yang sulit lagi. Namun, disaat perutnya yang sudah kenyang. Hanya terdengar suara aliran sungai dan air terjun. Dia pun mulai merasa sepi kembali.


"Hmm ternyata... Meski kau bisa bertahan hidup saja, itu tidak cukup ya?!.
Huhh... Sepi dan sendirian seperti ini, rasanya.... Tidak menyenangkan".


Kemudian Tania menangkap beberapa ikan lagi untuk dijadikan bekal. Dia juga mencari sesuatu di hutan dan area sekitar sungai yang bisa dia jadikan tempat air. Lalu, setelah persiapan perbekalan selesai. Tania melanjutkan perjalanan selagi matahari masih bersinar.


Dia terus berjalan selangkah demi selangkah. Sedikit demi sedikit hingga perbekalan miliknya sudah hampir habis.


Hari yang sudah larut membuat langkahnya harus terhenti saat itu juga. Seperti hari lainnya, Tania memanjat pohon yang agak tinggi untuk berlindung dari kelamnya malam.


Sudah tujuh hari lamanya Tania bergelut di sebuah pulau yang antah-berantah. Lalu bagaimana dengan kabar teman-teman Tania lainnya?.


Diseberang pulau tempat tania terdampar, ternyata ada pulau lainnya dengan ukuran lebih besar.


Terlihat bangkai kapal yang membawa Tania dan lainnya berada di pantai pulau tersebut. Berbeda dengan pulau kecil tempat tania terdampar. Di tempat ini terdapat bangunan besar menjulang tinggi di tengah pulau. Terdapat pula beberapa pemukiman di sana. Hal yang paling membuat takjub lainnya adalah gedung tinggi sekitar 30 meter berada di tengah-tengah pemukiman.


Tepat di tengah-tengah bangunan tinggi tersebut terlihat ruangan yang dijaga cukup ketat oleh dua orang prajurit. Disana seseorang sedang terbaring tak sadarkan diri. Lelaki itu tak lain dan tak bukan adalah anak ketiga dari keluarga kolongmerat Thunder di London, Dia adalah Gill Thunter Hunt teman satu kelas Tania.


Setelah beberapa hari tertidur, akhirnya gill terbangun dari tidurnya.


Lantas dia merasa kebingungan berada di sebuah ruangan tersebut. Karna seingatnya, dia berusaha menyelamatkan diri bersama teman-temannya dari kecelakaan pesawat yang menimpa mereka.


Gill beranjak dari kasur Segera menuju kearah pintu mencoba membukanya untuk mencari tahu dimana dia berada.


Dug... Dug... Dug... (Suara pintu digedor dengan kerasnya)


"Hoy.... Buka woy.... Gua mau keluar nih!"


"Bang*at, buka gak lo ... Atau gua dobrak juga ini pintu!" dengan hitungan detik Gill mencoba mendobrak pintu tersebut.


"Siallll ... Keras bener ini engsel pintunya. Sebenernya ada dimana sih gua berada?" Kemudian Gill pun memeriksa seisi ruangan itu. Dia mencoba mencari tahu dimana dirinya berada dan bagaimana caranya untuk keluar. Kamar mandi,tv, kulkas, rak buku, bahkan game sudah tersedia disana. Seperti sengaja diletakkan agar gill merasa betah.


"Apa-apaan ini?"

"Bahkan video game terbaru juga ada. Gua semakin gak mengerti dengan semua ini!"

"Tapi, jendela dengan teralis besi ini?"  "Aku juga bisa melihat kebawah sana dari sini. Hmm ... apa-apaan dengan orang-orang berseragam prajurit itu," ujarnya sebari melihat dari balik jendela ruangan itu.


Ternyata tidak hanya Tania yang sedang dalam kesulitan dalam bertahan hidup di hutan belantara. Gill yang baru saja terbangun setelah beberapa hari tak sadarkan diri pun mengalami hal yang sama dengan Tania. Gill berada di suatu tempat yang asing baginya. Meski keadaannya tak seburuk Tania yang harus bertahan hidup di alam liar. Lantas bagaimana dengan keadaan teman-teman Tania lainnya? Apakah mereka juga selamat? Ada dimanakah mereka setelah satu Minggu lamanya semenjak kecelakaan pesawat itu?


🌳🌳🌳 Bersambung 🌳🌳🌳

BEFORE                                                                                                                    NEXT CHAPTER 3

Feb 13, 2024

BETWEEN HIM: BAB 3. KEBIMBANGAN HATI

 

Di malam yang dingin dikala hanya terdengar suara jangkrik. Hembusan angin yang masuk melalui celah jendela kedalam ruang kamar dan bintang-bintang yang bersinar cerah di langit malam. Dengan menarik selimut sampai menutupi muka. Chibi pun tertidur bersamaan dengan kenangan indah yang baru dia alami.

"Malam johan, semoga mimpi indah."

Menjelang pagi dimana hari baru dimulai. Chibi melihat selalu handphonenya hanya sekedar mengecek mail yang masuk. Meski mail yang masuk tidak selalu dari orang yang dia harapkan. Chibi pun bergegas untuk mandi dan menyiapkan sarapan pagi. Yah karna hari ini jadwal chibi membuat sarapan pagi untuk keluarganya. " pagi ibu, sarapanya udah aku taruh di meja makan yah." Sambil mencium tangan ibunya chibi pun berpamitan pergi ke sekolah.

SEKOLAH

"Pagi bie, tumben amat datang pagi bener ke kelas. Biasanya kamu selalu ke ruang klub musik dulu."

"Hemm emangnya gak boleh ya aku datang ke kelas pagi-pagi Sekali," ujar Chibi.

"Hehe ya bolehlah malah bagus kan jadi aku bisa nyontek PR ke kamu pagi-pagi chibi. Gimana boleh kan?. Please aku lupa semalem", ujarnya dengan nada memohon.

"Huhh, iya-iya boleh kok." Sambil mengambil buku didalam tasnya. "Ini bukunya, tapi kalo bisa jangan sama semua ya supaya gak ketahuan pak oki nanti."

Siapp kalo itu mah," ujar simran dengan kedua jempol diarahkan pada Chibi.

"Hahh, lagian kenapa bisa lupa buat PR segala sih sim?. Padahal hari ini Pelajaran pak oki loh."

"Hehe kemarin kecapean habis nonton bola basket di gor. Jadi langsung tidur pulangnya. Lalu pas bangun udah pagi lagi deh."

Hahh kau ini simran suka banget nonton basket ya." Dia sama seperti aku dulu. Yah semoga saja kejadian aku dulu gak menimpa dia juga. Chibi pun bergumam dalam hatinya. "Huhh lelahnya, kalau ingat masa dulu."

"Ah apa bie, tadi kamu bilang apa?."

"Ah...eh tidak kok gak bilang apa-apa cuma ngantuk aja." "Huft hampir aja."

"Ohh kirain kamu bilang apa tadi serasa bilang apa gitu."

"Ahh, cuma perasaan kamu aja sim." Sambil mengusap-usap rambutnya karna panik.

Tak lama berselang obrolan mereka. Jam masuk sekolah pun tiba. Pak oki guru matematika yang terkenal garang pun memasuki ruang kelas 2d.

"Pagi semua," ujar pak Oki memasuki ruangan.

"Pagi pak," jawab semua murid di kelas.

"PR matematika bisa dikumpulkan di depan meja ya. Tolong perwakilan satu orang saja yang taruh di depan meja."

"Baik pak," jawab para siswa di kelas.

Kemudian ketua kelas yang menjadi perwakilan kelas mulai berkeliling mengumpulkan PR matematika dari masing-masing siswa.

"Sebelum pelajaran saya mulai. Kalian kedatangan teman baru dari Jakarta. Ayo silahkan masuk. Perkenalkan nama serta asal sekolah," ujar Pak Oki sembari mempersilahkan siswa pindahan memasuki kelas.

"Saya Farhan dari SMAN 3 JAKARTA salam kenal semuanya."

Seketika chibi pun kaget melihat farhan yang di depan kelas. Seperti takdir yang tak terduga. Cowo inceranya yang sempat dia sukai di SMP yang hingga kini belum pernah tersampaikan. Chibi pun berpura-pura tidak mengenali dan tidak melihat ke arah farhan. Akan tetapi rencananya pun gagal seketika. Farhan yang lebih dulu mengenalinya.

"Bukankah kau chibi?. Marlina chibi kan?, sudah lama yah. Gimana kabarmu?." Ciyeeee,... Teman-teman satu kelas pun serentak menggoda chibi. "Ciyee, chibi uhuyyy." Dikarnakan Farhan yang terlebih dahulu mengenali chibi. Mau tidak mau chibi tidak bisa berpura-pura tidak kenal dengannya.

"Ahh, kau Farhan. Aku baik-baik saja kok." Dengan malu-malu chibi pun menjawab pertanyaan farhan saat itu.

"Oh jadi kalian sudah saling kenal ya. Bagus kalo begitu, Farhan jika ada yang tidak kamu mengerti tentang sekolah ini. Kamu bisa tanyakan pada ketua kelas andi atau chibi ya."

"Baik Pak"

"Sekarang silahkan duduk di meja dan kursi yang masih kosong."

"Baik pak," balas Farhan kembali.

"Hei-hei chibi, dia kenalanmu ya?," tanya simran penasaran.

"Yah begitulah," jawab chibi dengan nada yang sedikit kesal.

"Kau kereen chibi, kenalanmu semua tinggi-tinggi ya. Keren pula, aku jadi sedikit iri. Aku jadi tidak minder lagi meski badanku pendek sekarang. Yeah aku jadi optimis!"

"Hah!, Jadi kamu nyindir aku gitu?," tanya chibi dengan muka yang tambah kesal.

"Eh tidakkk, maksudku gak begitu. Lagi pula aku kan juga pendek. Buat apa aku nyindir kamu segala."

"Hehh kau ini ya simran. Gak akan aku kasih contekan lagi loh nanti." Chibi pun menjahili simran dengan nada mengancam.

"Aaah, kamu kok gitu bie. Ayolah jangan marah dong. Kan aku bilang juga gak nyindir kamu bie." Dengan wajah murung dan hampir nangis simran pun langsung terdiam. Sembari tersenyum chibi pun berkata pada simran, "Akhh, gitu aja kok mau nangis?. Ayolah, aku cuma becanda kali sim. Lagi pula mana mungkin aku marah beneran kan."

"Ah kamu bie, aku kira kamu beneran marah. Aku udah takut aja kalo kamu marah."

"Yah enggaklah simran." Lalu simran dan chibi pun menahan tertawa karna kekonyolan mereka sendiri. Tanpa disadari pak oki memperhatikan mereka yang sedang mengobrol dan akhirnya mereka dihukum lari keliling lapangan. Meski demikian chibi merasa bersyukur karna bisa berbagi cerita dengan teman satu mejanya itu.

•••

Jam pertama sudah berakhir. Dilanjutkan dengan jam kedua pelajaran sejarah. Chibi dan simran pun kembali kedalam kelas setelah diceramahi Pak Oki. Karena kapok mendapat hukuman dari Pak Oki. Mereka mengawali dan mengakhiri pelajaran sejarah dengan serius. Hingga akhirnya pelajaran sejarah pun selesai.
"Akhirnya hari istirahat datang juga. Baiklah, ayo bie kita ke kantin beli makanan. Kau juga pasti lapar kan setelah hukuman tadi?. Ayo kita pergi bie," ujar simran dengan merangkul pundak Chibi.

"Mau bagaimana lagi, karna perutku juga lagi keroncongan. Ayo kita pergi makan."

"Yeay, aku udah laper banget nih ayo cepetan jalanya."

"Ampun dah, iya ini juga udah cepet kali jalannya."

Tak lama setelah Chibi dan Simran selesai makan di kantin. Terdengar suara sorakan para siswa di lapangan.

"Wah, hebat siapa dia belum pernah lihat sebelumnya. Gerakanya lincah banget."

"Mungkin dia anak baru kali, ayo masukin bolanya. Fight to spirit anak baru."

"Kereeen, tinggi banget badannya. Dia Seperti atlit profesional saja."

"Hemm ada apa ya bie?. Jadi penasaran. Ayo kita kesana," Simran menarik tangan Chibi menuju lapangan yang ramai.

"Hah, buat apa?. Kayanya di lapangan basket ada yang seru. Ah ampun dah, dasar basket girls kau ini."

"Heh, bahasa apa lagi itu bie?," Simran lantas melepaskan tangan Chibi dan menengok ke arahnya.

"Gak bukan apa-apa kok Simran."

"Nice shoot".
" Nice rebound".
"Nice Cover".

"Waaah, bie lihat. Bukanya dia farhan," ujar Simran sembari menunjuk kearah Farhan di lapangan. "Kereen, ternyata dia jago basket ya. Kenapa kamu gak bilang bie, kalo dia jago main basket. Ahh, chibi jahat." Simran masih menggerutu sembari melihat permainan anak lelaki di lapangan.

"Huh, lagi pula buat apa aku bilang ke kamu. Lagian gak penting buka luka lama." Chibi pun ngedumel dalam pikiranya sendiri.

"Hey lihat bie, Farhan ngelambain tanganya sama kita." Dengan reflek simran pun membalas lambaian farhan tersebut. "Bagus farhan, lanjutkan kamu kereen." Simran pun menyemangati farhan sebagai teman sekelasnya. Akan tetapi chibi hanya bisa nyengir-nyengir gak jelas denger teriakan simran."

Teheeee ..., "Ampun dah temenku ini emang the best atau apa ya".

Tak lama bel masuk pun berbunyi. Para siswa di lapangan pun kembali ke kelas mereka masing-masing.

"Yah bunyi bel, jam istirahat udah selesai nih. Padahal lagi seru-serunya kan."

"Hah! Apa! Seru dari mana sim?. Orang kamu cuma liatin aja gak ikut main." Ungkap Chibi yang heran dengan kelakuan Simran.

"Ih seru tau bie, liatin orang yang main basketnya jago. Emang kamu gak terlalu tertarik ya bie?," tanya Simran..

"Yahh, dulu sih iya aku suka olahraga. Tapi sekarang aku lebih suka musik. Apalagi pemain drum. Wuahh, kece badai deh pokoknya."

"Hahh, aku baru tau kalau kamu suka banget sama musik. Atau lebih tepatnya pemain drumnya ya?."

"Hahh, apa?.... Gak juga ah."

"Ciyeee aku denger dulu kamu waktu kelas satu pacaran sama kakak kelas kan?. Ehem pasti dari klub musik. Iya kan ayo ngaku?." Chibi hanya bisa terdiam dan tersenyum malu. "Ciyeee senyum-senyum, jangan bilang ka johan ya?."

"Ka-kamu tau Johan Sim?."

"Tau dong, masa gak tau sama anak kelas tiga terpopuler sih."

"Ohhh gitu, jadi johan sepopuler itu ya?"

"Ya emang gak di sekolahan ini sih. Tapi di luar sana dia populer bie. Oh ya, ternyata kak Johan itu temen satu kamar kos sama kakak aku loh."

"Ah masa Sim? yang bener?,"dengan muka penuh penasaran.

" Ciyee yang penasaran."

"Ahh, kamu Simran, godain aku mulu dari tadi. Aku kan cuma tanya aja."

"Iya bie, ternyata kakak aku tuh satu kos sama kak Johan. Kebetulan waktu itu aku gak sengaja lihat fotonya ka Ari sama kak Johan. Jadi begitulah ceritanya bie. Kenapa aku tau kakakku dengan kak Johan satu kos."

"Ohh begitu toh."

Tak lama mereka pun sampai di kelas untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.

•••

"Baik semuanya, silahkan buka buku Bahasa Indonesia kalian. Ibu akan memberikan tugas kelompok, ketua kelas silahkan undi pembentukan kelompok."

Tak lama kemudian kelompok belajar bahasa indonesia pun selesai di bentuk. Selesainya pembentukan kelompok menandakan jam terakhir telah usai.

"Wah, jadi inget dulu ya. Gak nyangka bisa satu kelompok sama chibi lagi Setelah sekian lama ," celetuk Farhan ketika melihat nama-nama anggota perkelompok di papan tulis.

Ciyeee chibi, sorak teman-teman lainya. "ampun dah, kenapa bisa satu kelompok sama dia sih. Dan lagi pendapat kami juga berbeda. Oh Tuhan, kehidupan tenangku bagaimana ini .

"Ahh senangnya. Kau bisa satu kelompok sama farhan bie. Sayangnya aku beda kelompok belajar. Kita jadi gak bisa belajar bareng deh," celetuk Simran.

"Hah, senang apanya? Yang ada aku kesel mulu," ujar Chibi dengan suara berbisik pada Simran.

"Hemm, yang bener?. Yaudah kalo gitu aku pulang dulu ya bie. See you."

"Hati-hati jangan lupa buat PR ya Sim?," ujar Chibi.

"Iyaa, nanti aku usahain. Mohon bantuanya yaa kalo aku lupa lagi hhhe."

"Ya ampun ini anak gak ada kapoknya ya. Yasudahlah, namanya juga simran."

"Dah, aku duluan yaa." Simran pulang lebih dahulu karena ada urusan.

Chibi pergi ke warung sebentar sebelum pulang untuk membeli minuman kaleng. Setelah dahaganya teratasi. Ia kembali ke halte tempat biasanya menunggu angkot.

Tak lama chibi menunggu angkot.

"Bie, pulang kemana? Ayo naik, aku antar pulang."

Heuhh, gaya dan motor yang sama kaya Johan lagi imbuhnya dalam hati melirik motor yang dinaiki farhan ."Ahh gak usah han, aku bisa pulang sendiri kok".

"Udah ayo naik. Angkutan disini lama nunggunya kan."

Heuh, sikap pemaksanya juga, ntah kenapa aku jadi bingung. Aku tidak sedang menghianati johan kan. Hati chibi merasa bermasalah saat itu juga dikala Farhan menawarkan tumpangan untuk pulang.

Hingga akhirnya chibi pun bersedia diantar oleh farhan setelah beradu argumen dahulu tentunya. "Stop-stop, disini." Chibi pun turun dari motor. "Makasih udah nganterin. Aku masuk duluan yaa."

"Hahh, aku gak disuruh masuk dulu gitu kek? Atau apa gitu?."

"Lah... kan kamu juga gak niat main ke rumahku kan han?"

"Ahh, nggak sih. Tapi boleh juga kalo dipikir-pikir."

"Apaa?!," chibi kaget.

"Biasa aja kali ekspresinya. Emang aku gak boleh main ke rumah kamu?."

"Amh.. gimana ya. Boleh sih tapi..."

"Oke kalo gitu nanti kapan-kapan aku main yak. Aku pulang dulu dan salam buat ibumu yak bie."

"Ah iya, hati-hati." Chibi pun masuk kedalam rumah. Setelah chibi pulang dia pun langsung beristirahat dikamarnya.

Pada malam harinya disaat dia akan tertidur, terdengar suara handphone berdering.

Net net neroret.....

Johan calling....

Chibi pun terkaget dan tersenyum bahagia. Hah, Johan... Dia nelfon aku..., Chibi tersenyum kegirangan.

"Hallo, bie"
"Iya, hallo. Jou kenapa baru nelfon," dengan nada sedikit sedih. "Aku kan kangen sama kamu."

"Ahaha, iya maaf banget. Aku lagi banyak kegiatan di kampus jadi baru bisa ngehubungin kamu. Gimana kamu sehat kan, peri cantikku?".

"Ahh, sejak kapan kamu bisa ngegombal kaya gini?. Awas ya kalo di kampus juga gombalin cewe lain.

"Ihh, ya nggak lah bie."

"Hehe aku becanda kok. Soalnya aku percaya sama kamu. Meski kamu gombalin seribu wanita. Hatimu tetap untukku kan jou."

"Kok kamu jadi sweet gini ya bie. Apa saking kangenya nih ya sama aku?"

"Iya, aku kaangen banget jou. Tapi dengan kamu nelfon. Aku rasa sudah cukup ngobatin rindu ke kamu kok. Jadi kamu jangan kawatir ya jo. Aku baik-baik aja. Kuharap kamu juga baik-baik juga disana."

" Iyaa, aku baik kok disini. Dan seperti kamu bilang meski aku bicara manis ke semua cewe tapi hatiku cuma untukmu bie. Oh ya liburan semester ini aku mau ngajak kamu kencan. Kamu bisa bie?"

"Liburan semester ini aku gak ada acara kok, tentu aku bisa.Ahh, jadi pengen cepet-cepet libur semester nih joo"

"Hahaha, iya aku juga sama bie, yaudah sampai ketemu di liburan semester ya peri cantikku. See you, met bobo yaa."

"See you too, met bobo juga johanku." Chibi pun menutup handphonenya dan segera pergi tidur.

"Hah, hari ini penuh dengan kejadian yah. Siapa yang sangka farhan bisa pindah sekolah di sekolahku. Lagi pula ada apa dengan sikapnya tadi.
Ahh senangnya, aku dapet telfon dari johan. Ini jadi pengantar tidur terindah buatku." Sambil menarik selimut chibi pun berkata," Selamat tidur johanku, semoga kau disana bisa tidur nyenyak. Dan esok bangun dengan penuh energi. "Night jou", hemm, ngantuknya ZZzzz...." Chibi pun tertidur dengan senyum di wajahnya.



BEFORE                                                                                                                     NEXT BAB 4

BETWEEN HIM: BAB 2. MALAM PENUH BINTANG

 

Ujian sekolah telah usai. Johan dan kawan-kawan pun tinggal menunggu hasil ujian mereka. Sembari menunggu hasil ujian. Johan berencana meneruskan kuliah. Mendengar hal tersebut tentu saja chibi turut merasa senang.
Sebagai kekasih johan, chibi hanya bisa mendukung.

Selama masa libur untuk anak kelas tiga. Johan dan chibi menghabiskan waktu bersama. Baik itu saat mereka latihan band. Jalan-jalan di taman berdua dan hal lainnya. Sampai saatnya tiba bahwa mereka harus berpisah untuk sementara waktu.

...

Johan memutuskan untuk kuliah di ibu kota. Dimana chibi tak akan sering bertemu dengan johan. Meski dengan berat hati chibi hanya bisa tersenyum dihadapan Johan. Berusaha tegar Mendukung keinginan Johan dan tetap menyemangatinya.

Hasil ujian nasional kelas tiga pun sudah keluar. Johan dan kawan-kawan klub musik semuanya lulus ujian akhir tersebut. Kini tiba saat Chibi dan Johan untuk berpisah. Johan sudah terdaftar di universitas ternama di ibu kota. Lusa Johan sudah harus berangkat ke ibu kota untuk masa orientasi mahasiswa baru. Malam ini adalah malam terakhir bagi mereka untuk jalan bersama.

Di malam penuh bintang, johan menyanyikan lagu untuk chibi. Dengan hadiah bunga mawar putih Johan pun berkata, " Thanks yah, kamu udah jadi pacar yang terbaik untuk aku. Kamu adalah hadiah yang terindah untukku." Mendengar pernyataan Johan, Chibi kemudian memeluk Johan sambil meneteskan air mata. "Apa ini adalah hadiah perpisahan jou?." Sambil saling menatap chibi bertanya kepada Johan.

Johan pun mendekatkan wajahnya dan perlahan mencium bibir chibi dengan mesranya. "Ini hanya hadiah buat kamu bie. Kita gak akan berpisah kok. Aku hanya pergi kuliah di luar kota aja. Aku pasti kembali." Dengan mata berkaca-kaca chibi hanya bisa diam dan menganggukan kepalanya.

•••

Pada malam itu menjadi malam paling romantis dan mengharukan bagi mereka berdua.

Hari keberangkatan Johan pun tiba. Chibi mengantar Johan ke bandara. Dengan mata yang masih memerah dikarenakan semalaman menangis. Chibi berusaha tetap tesenyum dan mengantar keberangkatan Johan.
"Aku berangkat ya bie. Jaga diri baik-baik disini ya."

"Iya, kamu hati-hati yah. Jangan lupa baca doa."

"Iyaaa, siap kalo itu mah. Aku pasti akan hati-hati dan selalu berdoa dimana pun aku berada."

Sambil tersenyum dan melambaikan tangan pada Johan. Akhirnya Johan pun berangkat ke ibu kota. Dengan perasaan yang bercampur aduk chibi pun pulang ke rumahnya.

...

Tahun ajaran baru pun telah tiba. Kini chibi sudah menjadi siswi kelas dua SMA. Chibi banyak menghabiskan waktu untuk melihat kelas dua dan tiga yang latihan di klub musik. Akan tetapi dia merasa ada yang berbeda di ruangan itu. Biasanya dia selalu melihat Johan menabuh dram di panggung sana. Kini hanya ada kenangan manis mereka saja disana. Dikarenakan Johan sudah lulus. Kini tak ada alasan chibi lagi untuk mengunjungi ruang klub musik. Lambat laun chibi pun sudah jarang ke klub musik itu lagi.

Sekarang chibi menyibukan diri dengan menjadi anggota osis. Setiap hari chibi selalu menyibukan diri untuk menghilangkan rasa kesepiannya itu. Hari ini pun dia pulang larut karna ada kegiatan osis.

"Akhh, lelahnya. Tapi mungkin ini yang terbaik untukku. Aku akan berusaha agar tak merasa kesepian. Mungkin ini jalan yang terbaik... Semoga saja." Sambil memandangi foto mereka berdua chibi pun mulai meneteskan air mata. "Jou, kapan kamu berkunjung. Apa kamu udah lupa sama aku. Apa kau baik-baik aja disana?." Dikarenakan kelelahan chibi pun akhirnya tertidur sebari memegang foto mereka berdua. Tak lama setelah chibi tertidur ada mail yang masuk.

Mail from Johan...

Pagi harinya saat chibi terbangun dan melihat handphonenya. Dia luar biasa terkejut. Akhirnya Johan mengirim mail kepada Chibi. Dengan wajah yang penuh dengan kegembiraan. dia pun bergegas pergi ke kamar mandi.

Setelah mandi Chibi pun segera menyelesaikan tugasnya membersihkan rumah di minggu pagi. Dengan penuh semangat dia pun menyelesaikan tugas satu demi satu. " bie, kamu semangat kali pagi ini? Bukanya sekarang hari libur. Gak seperti biasanya kamu semangat bersih-bersih rumah di pagi hari. Biasanya kan kamu ngeluh inilah itulah." Ungkap ibu chibi kebingungan melihat anaknya tiba-tiba bersemangat dan rajin bersih-bersih rumah. "Akh itu perasaan ibu aja kali". Sambil tersenyum chibi pun segera menjemur pakaian di halaman depan. Ibu chibi tambah bingung dibuatnya. Tapi ibu chibi merasa senang karna anaknya kembali bersemangat lagi. "Baiklah, karna kamu juga lagi bersemangat. Ibu masakan nasi goreng seafood kesukaan kamu dulu ya." "Baik ibu, makasihh ibu emang paling pengertian dah." Pagi itu suasana dirumah chibi terasa hangat dan penuh semangat. Semua anggota keluarga saling bergotong-royong membersihkan rumah dari pojok ke pojok sampai bersih.
" Akhirnya selesai juga bersih-bersihnya. Bu, aku nanti sore akan pergi mungkin pulang agak telat jadi ibu gak perlu menungguku makan malam ya bu." "Hah, kamu mau pergi toh. Pantas saja kamu semangat gitu sekarang. Pergi sama siapa hayoo?", tanya ibu Chibi penasaran. "Gak sama siapa-siapa kok bu." "Akh, sama pacar kamu yah." "Akhh, ibu ini." Muka chibi langsung memerah dan salah tingkah di depan ibunya. "Hemm gitu, nanti kalo pacar kamu sempat suruh main gitu bie. Kenalin sama ibu. Jadi ibu juga bisa tau siapa dan sama siapa kamu sekarang dekat bie." "Akh ibu buat aku malu aja. Aku pergi ke kamar dulu yah."

Chibi pun pergi ke kamarnya untuk menghindari pembicaraan yang lebih jauh lagi.

Jam sudah menunjukan pukul 14.58. Chibi pun berpamitan kepada ibunya untuk pergi keluar. "Bu aku pergi dulu ya." "Iya sayang, jangan pulang malem-malem yah. Jangan lupa bawa kunci." "Baik ibu, itu mah beres pokoknya."

Chibi pun membuka pintu dan tampak ada sesosok lelaki tinggi dengan senyum manis diwajahnya. Yap dia Johan yang berdiri didepan pintu gerbang halamanya. dengan wajah berseri chibi pun berjalan menghampiri Johan.

"Udah nunggu lama", tanya chibi.

"Gak, aku baru nyampe kok." Sambil menghampiri chibi dan memeluknya.

"Maaf, karna baru bisa bertemu. Maaf baru bisa tadi malam menghubungimu." Dengan eratnya Johan memeluk chibi sambil meminta maaf karna baru bisa berjumpa setelah dua bulan pergi ke ibu kota.

"Gak apa kok. Aku baik-baik aja. Asal kamu sehat aku sudah senang. Karna aku bisa bertemu lagi denganmu. Aku senang karna kau sudah repot-repot datang dari jauh untuk menemuiku. Makasih ya jou."

"Ahh apa sih bie, buat apa kamu ucap terima kasih padaku. Justru sebaliknya aku yang harusnya mengucapkan terima kasih karna kamu selalu menungguku dan percaya kepadaku. Thanks, cause you always love me."

Mereka pun pergi berkencan setelah dua bulan tak bertemu. Mereka pergi nonton film, karaoke, pergi ke studio musik dan makan malam romantis.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 22.00. Johan pun mengantar chibi pulang ke rumahnya. Sesampainya di depan gerbang rumah chibi. Johan pun berpamitan kepada chibi. "Bie, besok aku udah harus pulang lagi ke ibu kota. Karna besok udah saatnya masuk perkuliahan. Maaf karna gak bisa ngasih apa pun dan harus jalanin hubungan yang kaya gini."

"Jou, ngapain sih ngomong kaya gitu. Aku gak apa kok. Lagi pula kamu pergi untuk melanjutkan studi kan. Dan kamu bisa kesini lagi kalau kamu sempat. Jadi jangan kuwatir karna I will always love you johan." Sembari tersenyum Johan pun mencium kening Chibi dan pamit pulang ke ibu kota. Bersamaan dengan hembusan angin malam. Suara motor johan pun sudah tak terdengar lagi dikeheningan malam.

***

BEFORE                                                                                                                      NEXT BAB 3

BETWEEN HIM

 


 

 BETWEEN HIM

SINOPSIS :

Chibi seorang wanita yang bisa dibilang gak tinggi dan gak cantik banget, tak pernah menyangka sebelumnya. Patah hati pada farhan cinta pertamanya saat di bangku SMP membuatnya terpuruk. Ntah takdir Tuhan ataukah hadiah dari Tuhan. Chibi akhirnya mendapatkan belahan hatinya di bangku SMA. Setelah menjalin kasih selama satu tahun hubungan mereka semakin erat. Namun, cinta tak selamanya indah. Tiba saatnya johan sang pujaan hati pergi dari sisinya. Disaat yang sama farhan sang cinta pertama muncul dihadapanya. Saat itu pula chibi harus mendengar kabar bak petir yang menyambar tentang kekasihnya itu yang seorang Pedofil. Akankah chibi melupakan cintanya saat ini dan kembali mengejar cinta pertamanya?

GENRE : ROMANCE, ADULT, RELIGIUS

STATUS: ONGOING

DAFTAR ISI:

BAB 1. TERANG LALU REDUP

BAB 2. MALAM PENUH BINTANG

BAB 3. KEBIMBANGAN HATI

BAB 4. SAAT YANG PALING DITUNGGU

BAB 5. LIBURAN DIMULAI

BAB 6. HARAPAN DAN HAL INDAH INI

BAB 7. SANG BINTANG

BAB 8. MESKI BEGITU, AKU TETAP PERCAYA

BAB 9. RETAK

BAB 10. TEGAR


BETWEEN HIM: BAB 1. TERANG LALU REDUP

 

 

Kata orang cinta itu bisa butakan segalanya. Kata oma cinta itu nano nano. Ada kalanya manis, asem, pahit.

Ini cerita tentang perjalanan hidup seorang wanita 23 tahun. Bagaimana dia mencari jati diri. Mengenal apa itu cinta.  Chibi 23 tahun. Kelahiran tanah Jabar.

•••

Dulu saat SMP, tepatnya saat baru lulus sd. Disaat chibi masih imut-imutnya dan masih gak tau apa itu cinta. Chibi berpaspasan dengan seorang lelaki dengan senyum yang indah bagai mentari pagi. Disitulah chibi mulai merasakan hal yang aneh saat melihat lelaki tersebut.

"Hei mel, siapa lelaki tadi? Dari kelas mana dia?". Chibi pun bertanya kepada melisa teman sebelahnya. Disaat itulah chibi mulai merasakan ketertarikan pada lelaki tersebut.

"Ohh, dia farhan dari kelas 7e. Kata melisa.

"Kamu kenal dia mel?."

"Iya, aku satu klub basket dengan farhan."

"Ohh, jadi dia ikut klub basket yah. Pantas dia tinggi banget".

Dikarenakan Chibi gak tau itu cinta atau bukan yang jelas saat chibi pertama kali melihat farhan ada sesuatu yang membuat jantungnya tak karuan. "Apakah ini cinta pada pandangan pertama?." Chibi pun mulai bertanya-tanya tentang perasaanya.

Saat SMP chibi cukup banyak dikenal orang, bahkan hampir satu sekolah tau siapa chibi. Yah meski demikian, chibi cuma pengen dikenal dan dekat oleh satu orang aja di sekolah. Yap, dia adalah farhan cowo inceran chibi saat pertama ospek SMP. Sayangnya chibi gak satu kelas sama doi saat kelas 7. Jadinya chibi gak bisa lancarin aksi buat deketin pujaan hatinya.

Chibi tau, gak wajar untuk seorang cewe nembak cowo duluan. Oleh karena itu chibi gak pernah nyatain perasaanya duluan. Ntah takdir ataukah bukan chibi bisa satu kelas sama farhan ditahun kedua mereka. Saat chibi tau mereka berada di satu kelas yang sama. Chibi seakan gak percaya. "What? Yang bener nih?".
Chibi bertanya-tanya sama dirinya sendiri. Rencana ya tinggal rencana. Chibi bermaksud memikat hati farhan saat mereka berada dalam satu kelas. Chibi sudah merancang sedemikian rupa agar bisa deket sama farhan sang pujaan hati. Eh gak taunya, ternyata doi inceran chibi udah punya inceran lain di kelas. Kebayanglah gimana perasaan chibi saat tau . "Broken heart" Hughhh Patah hatilah chibi saat itu juga. Rencana jurus pemikat chibi gagal total semua jadinya. Begitu pula semangat chibi pun redup saat itu juga. Tahun keduanya di SMP menjadi biasa aja alias hambar tanpa rasa.
Gak ada tuh yang namanya buang waktu lagi nonton farhan main basket. Chibi cuma belajar dan menyibukan diri berorganisasi agar bisa fokus sekolah. Kemudian pulang kerumah tepat waktu. Sampai hari kelulusan SMP tiba saja chibi tak kunjung menyatakan perasaanya pada farhan. Kini chibi sudah menjadi siswi SMA. dimana kebanyakan orang bilang bahwa saatnya kalian menuju tingkat kedewasaan.

Semester ke dua chibi menjadi siswi SMA. Seperti biasa dia menyibukan diri dengan menjadi perwakilan kelas. Hari sudah hampir sore chibi masih merapihkan kertas absen dan perlengkapan lainnya. Satu demi satu teman sekelasnya pun telah pulang.
" Wah sudah sore aku harus segera pulang." Tak lama chibi mendengar suara berisik di ruangan klub musik. Karna penasaran dia pun menuju sumber suara tersebut.

Yeyeye yeahhhhh.

Aku adalah lelaki yang tak pernah lelah memikat wanita.

Tak lama saat chibi sedang mengintip di sela pintu yang sedikit terbuka. Ada seorang pria yang tinggi dengan stylis boyband yang menghampirinya.

" Permisi ada perlu apa yah?." Seketika chibi pun terpana dengan ketampanan pria tersebut.

"Ahh tidak, aku hanya melihat mereka yang sedang menyanyi saja", jawab chibi salting.

"Ayo silahkan masuk, siapa tau kamu tertarik masuk klub musik", ajak pria tersebut. Akhirnya chibi masuk kedalam ruang klub musik dan melihat mereka latihan sampai larut malam. " Hey johan, ayo latihan. Kemana aja lo baru datang jam segini?. Btw, itu cewe baru lo? ", tanya temen satu klubnya.

Chibi pun tambah salting saat dibilang cewenya johan. "Ah ti..tidak aku cu..cuma- menggelengkan kepala dan tangannya.

" Ahahaha bukan-bukan". Johan pun hanya tertawa dan langsung menuju drum untuk mengisi posisi drumer.

Disaat itu pula chibi terpukau dengan gaya permainan drum Johan. "Luar biasa, Johan emang kerenn." Chibi yang keasikan melihat latihan Johan dan kawan-kawan lupa waktu dan akhirnya kemalaman. "Oh Tuhan, udah jam segini. Btw aku pulang dulu yah. Aku udah telat pulang kerumah". Chibi segera beranjak dari tempatnya duduk untuk pergi ke luar. "Tunggu, siapa nama lo?", tanya Johan.

"Aku chibi dari kelas X5."

"Gue johan XII IPS3."

"Hah apa?" Chibi pun terkejut karna ternyata johan adalah kakak kelasnya. 

"Gimana kalo gue anter lo pulang? Rumah lo dimana?."

"Ahh, gak usah. Aku bisa pulang sendiri ko."

"Udah gak apa, gue juga udah selesai latihan kok, ayo.", Sambil memegang tangan chibi Johan pun menuntun chibi saat berjalan. "Gue parkir motor disana, lo tunggu disini dulu oke." Johan pun berjalan mengambil motornya.

"OMG, dia tadi pegang tangan gue. Huhh. Tenang chibi tenang-tenang."

Tidit.. suara klakson Johan seraya menghampiri chibi yang sedang berdiri menunggu. "Ayo naik", ujarnya sembari membuka sedikit kaca helmnya.

"Ahh.. baik."

Chibi pun diantar pulang oleh johan sampai depan rumahnya."Makasih yah kak udah dianterin", ujar chibi setelah turun dari motornya.

"Oke sama-sama, gue balik dulu yah."

Kemudian.. disitulah dimulai perjalanan cinta chibi. Tiga bulan chibi sudah mengenal Johan. Akhirnya Johan dan chibi sudah resmi pacaran. Kini chibi sering pulang malam melihat latihan johan.
"Tak terasa sudah yah, udah mau akhir tahun lagi. Bulan depan gue udah mau memasuki persiapan ujian akhir sekolah lagi. Jadi hari ini gue terakhir latihan bie", kata Johan kepada Chibi.

"Emm, iya juga yah. Yahh, kalo kamu lulus aku bakal kesepian nih. Gak ada yang ngehibur aku kalo lagi bete sama males di sekolah."

" Ahh, kamu bisa aja. Aku bakal hubungi kamu terus kok chibi." ungkap Johan sambil memegang tangan chibi sambil tersenyum.

...

Masih teringat akan senyum dan sentuhan hangat tangan johan chibi tersenyum sendiri dikelas. Tanpa memperdulikan lingkungan kelasnya chibi pun melanjutkan lamunannya.
"*bie, gue ngerasa berat banget tinggalin lo disekolah ini. Gue takut lo berpaling ke hati yang lain.

Jou, aku akan selalu setia menunggumu kok. Sampai kapan pun aku akan selalu menyayangimu.

Bie, i love you.

Jou, I lovee... Sambil memejamkan matanya chibi pun bersiap akan ciuman mesra johan dalam lamunannya.*"

CHI BI!!!
Seketika Johan pun menghilang dalam lamunannya. Chibi pun tersadar bahwa dia masih dalam pelajaran dikelas.

"Ahh, gawattt."

Akhirnya chibi dihukum oleh guru matematika dengan PR matematika 2X lipat dari teman-temannya.

"Huhh, sial banget dah. Udah mah dikit lagi coba. Akhh jou kamu buat aku galau aja nih. Tapi gak apa deh aku dapet hukuman, yang penting aku bisa jalan malam ini sama johan." Dengan wajah penuh sumringah chibi pun menuju ruang klub musik. "Lah kok sepi yak, oh iya Johan dan yang lainya kan sedang mepersiapkan buat ujian akhir sekolah. Jadi kegiatan klub dihentikan untuk sementara. Hemm.. yang anehnya kemana anak kelas dua dan tahun pertama klub musik ya?. Apa mereka juga ikut libur latihan."

Mail: from johan
Gue tunggu di gerbang sekolah ya.

Chibi: okee. Chibi pun menuju gerbang sekolah tempat johan menunggu.

"Jou, kok tumben langsung tunggu di gerbang?."

"Kan sekarang club musik libur sayang", ujar Johan sembari tersenyum gemas.

"Hah, coba ulangi lagi." Chibi pun terkaget dengan perkataan Johan yang memanggilnya sayang.

"Ulangi? Yang mana?."

"Tadi loh yang barusan jou", sembari tersenyum ngarep.

"Ohhh yang gue bilang club libur."

"Bukan, yang terakhir jou."

Emm, Johan pura-pura mikir sejenak. Johan pun membisikan di telinga Chibi. "Sekarang club libur sa-yang".

Chibi pun tersenyum dan berkata, "Oh gitu ya sa-yang."

"Kenapa bie? Kok senyum-senyum gitu", dengan wajah penasaran.

"Gak apa-apa, aku cuma senang aja. Soalnya baru kali ini kamu panggil aku sayang hehe."

"Ohh itu yang buat kamu seneng toh. Kalo gitu sih aku bisa panggil sayang kapan pun kamu mau bie."

"Akh, gak ah. Panggilan kaya biasanya aja jou. Kalo terlalu sering nanti gak romantis lagi."

"Oke deh chibiku sa-yang ayo kita pulang yu."

"Baik johanku."

Akhirnya setelah obrolan panjang mereka di samping gerbang sekolah selesai. Johan pun mengantar chibi pulang dengan motornya. Chibi berpegang erat sambil memeluk Johan dari belakang.

•••

Rumah Chibi

"Ayo cepet masuk sana."

"Lah gak mau mampir dulu jou?."

"Gak deh, aku belum belajar buat tryout minggu depan."

"Ohhh, rajinnya Johan yang sekarang ini." Ungkap Chibi sembari memagang pipi johan. "Yaudah kalo gitu, buat acara malam ini kita cancel aja dulu deh."

"Hahh, kenapa? Aku gak apa-apa kok bie."

"Nggak, pokoknya kamu harus fokus belajarnya dulu kan. Jadi semangat belajar ya jou. Aku akan selalu ada disisimu dan mendukungmu", ujar Chibi dengan senyuman manisnya. Kemudian johan pun memeluk chibi dan berkata, "Makasih yah, udah jadi pacar yang baik buatku."

"Ahh, kamu hari ini romantis banget sih jou." Pipi Chibi dibuat merah karena menahan malu saking romantisnya Johan. 

"Yaudah, aku pulang dulu ya bie."

" Okee, hati-hati dijalan ya jou." Setelah Johan berpamitan dan menyalakan motornya. Chibi dengan semangat melambaikan tangannya. Ia  berdoa dalam hati. "Ya Tuhanku, jagalah dia selalu untukku. Mudahkan dia dalam ujian senin nanti." Dalam keheningan malam chibi menatap langit sebelum memasuki rumahnya. Sambil menggenggam tangannya, ia pun berharap johan bisa melalui ujianya dengan mudah besok hari.

***

                                                                                                                                     NEXT BAB 2

 

THE DEVIL MY BOYFRIEND: CHAPTER V. SEBUAH RASA

 

Pada malam itu saat iblis ciki lenyap bersamaan dengan cahaya kilauan bintang di langit. "Syukurlah". angel memeluk dev dan arsil dengan air mata yang mengalir.

"Hoy angel,sudah jangan menangis, lagi pula kita berdua baik baik saja". Dev panik melihat angel menangis. "Iya, benar angel jangan nangis terus yah". Arsil berusaha menenangkan angel yang terus menerus menangis. Selang beberapa menit angel pun berhenti menangis. " tapi kalian janji yah, jangan buat aku khwatir lagi. Aku tak mau orang yang aku sayang mati sebelum diriku". Dev dan arsil pun terharu mendengar pernyataan angel yang tulus dari lubuk hatinya.

"Iyaa. Kami janji".

Dengan tersenyum dev dan arsil berjanji kepada angel tidak akan membuat khawatir lagi. Angel, dev dan arsil pun kembali ke bus mereka masing. Dikarenakan angel kelelahan setelah mengalahkan iblis ciki maka dev pun menggendong angel di punggungnya. Para guru dan siswa lainya pun terbebas dari sihir kekuatan iblis ciki. " kau tak apa angel?",tanya dev sedikit panik. "Gak apa ko dev", Sambil tersenyum dengan wajah pucat angel memegang tangan dev. Gak usah kawatir dev, aku baik-baik aja ko. Istirahat sejenak juga kekuatanku pasti kembali". "Ohh begitu, syukurlah". Para guru dan siswa yang baru tersadar mencari mereka bertiga yang tidak ada di dalam bus. Setelah angel, dev dan arsil kembali sampai di bus. Arsil menjelaskan apa yang terjadi. Tentunya arsil mengarang cerita tentang kejadian yang mereka alami.

"Ohh, jadi begitu pak arsil. Anda menemani dev dan angel mencari kemar kecil dekat hutan sini yah".

“Ahaa, yah begitulah karna mereka sudah kebelet ke toilet pak".

"Dasar, arsil buat alasan yang memalukan banget lagi". Dev pun hanya bisa bilang iya saja karna tidak mau membuat pihak sekolah kawatir.

"Iya pak, jadi begitu ceritanya. Pak arsil mengantar kami berdua".

"Iya pak, brgitulah". tambah angel. Kemudian rombongan setelah mereka masuk kedalam bus, rombongan bus finiks high school pun melanjutkan perjalanan kembali. Sesampainya ditempat tujuan dev memapah angel yang masih kelelahan. 

"Apa kau baik" saja? Biar aku bantu bawakan tasmu".

"Ahh, senangnya dev bisa sebaik ini padaku".

"Apa sih gel, jangan mulai lagi deh. Kamu kan lagi sakit, jadi jangan banyak gerak dan ngomong yah".

"Akhh, tapi aku senang banget dev kamu bisa perhatian dan sebaik ini sama aku".

Sambil tersenyum dev pun berkata " tentu saja aku baik padamu angel, karna kau adalah penyelamat nyawaku dan arsil".

"Akhh, jadi kalo aku gak nyelamatin kalian, aku bakalan dicuekin lagi nih?", Sebari cemberut.

"Aghh, kau ini. Sini biar aku papah jalannya menuju tempat peristirahatan wanita".

Sambil tersenyum angel pun tak bisa berkata apapun.

"Aghh, lelahhnya hari ini. Paling enak berendam air hangat nih. Kalo dilihat-lihat dan diperhatikan manusia itu rapuh sekali yah".

Maaf yah angell, karna berbohong bahwa aku hampir mati. Padahal aku ini adalah iblis yang gak mungkin bisa mati begitu saja oleh iblis kelas menengah begitu.

"Aahhh, angel sampai luka begitu lagi. Aku jadi merasa bersalah begini".Sambil memandang langit malam dev pun berbaring di beranda paviliun.

"Yang mulia, apa anda baik-baik saja?". Tanya arsil kepada dev.

"Aku tak apa arsil, hanya bingung aja sama sifat manusia yang ceroboh seperti angel. Dia bahkan mempertaruhkan nyawanya tanpa tau siapa kita. Hahh, betapa konyolnya manusia itu. Tapi itulah yang membuat mereka terlihat menarik bukan?.

" Yah seperti itulah manusia yang mulia. Mereka ceroboh, rela mempertaruhkan nyawa untuk sesama. Tapi ada pula manusia yang sifatnya serakah, hianat, dan sifat buruk lainya. Bisa dibilang orang seperti angel itu langka di dunia ini", arsil. 

"Yah, kau benar arsil". Sambil memandang indahnya langit malam dev dan arsil berbaring di paviliun hingga akhirnya tertidur.

Selang beberapa jam arsil pun terbangun lebih dahulu. "Aghh, gawat aku tertidur. Yang mulia, bila anda tidur di luar anda bisa sakit loh. Yang mulia, yang ... Ahh, sudahlah. Lebih baik aku bawa yang mulia kedalam saja". Arsil pun membawa dev kedalam agar tidak sakit karna dinginya malam.

" btw, sepertinya ada yang aneh dengan yang mulia. Tapi apaa yah? Emmm, ahh aku tau. Pasti karna tubuh manusia kami. Hati dan pikiran kami jadi seperti manusia, pantas saja yang mulia jadi memiliki sikap peduli kepada manusia yang lain. Yah, aku juga sama sih. Tapi bisa gawat juga kalo kita benar-benar menjadi manusia sungguhan. Ahhh, gawat ini!. Biar nanti aku bicarakan dengan yang mulia besok saja".

Keesokan harinya arsil pun menceritakan spekulasi dari dugaan keanehan dari tubuh mereka berdua.

"Ohh, jadi begitu yah. Ada benarnya juga yah. Mungkin oleh sebab itu kita tidak bisa keluar dari iblis ciki dengan mudah. Pasti karna tubuh manusia ini. Lambat laun kita pun jadi seperti manusia pada umumnya. Tidaaaakkk, ini tidak boleh terjadi! Aku dev sang raja iblis bagaimana bisa selemah ini?!. "Apakah ada cara agar kekuatan kita bisa kembali arsil?". "Hamba juga belum mengetahuinya yang mulia, yang hamba ketahui hanya saat malam keramat saja para iblis dapat keluar bebas dan kekuatan yang tersegel bisa terlepas. Mohon ampuni hamba yang tidak berguna ini yang mulia". "Yah sudahlah, mau bagaimana lagi dengan tubuh manusia ini kita harus bertahan di dunia manusia ini". Toktoktok. " permisi, pak arsil sudah ditunggu di ruang makan oleh staf guru lainya. Baik, saya segera kesana". "yang mulia, mari kita sarapan dahulu. Guru dan siswa lainya sudah sarapan pagi di ruang makan”. “Yahh, baiklah. Ayo kita sarapan arsil".

"Dev, pak arsil ayo duduk di sini. Mejanya masih kosong nih. Kata angel sambil tersenyum sumringah. " ehh, kau sudah sehat sekarang gel?”, tanya dev.

"Syukurlah angel kau sudah baikan sekarang”. Tambah arsil tersenyum.

" iya dong, aku jadi cepat sembuh karna dev kemarin merhatiin aku gitu deh hhhe. Jadi cepet sembuh deh”. " ahhh, mulai lagi deh pede nya. Tapi syukurlah, kau sudah sembuh angel. Sambil tersenyum dev memegang kepala angel. Seketika muka angel langsung memerah dan salah tingkah. “Ahahaha, apaan sih dengan senyum itu ay.. ayo cepat dimakan sarapanya”. “Heh, kau ini kenapa sih, yasudah ayo kita makan”. lanjut dev dengan sedikit bingung. " oh, ini enak arsil. Lebih enak dari omelet telur”. “Apa, Benarkah?, lantas arsil langsung mencicipinya. Ahh iyaa benar”. “Nanti kau harus buatkan aku yang seperti ini yah dirumah arsil”. “Baik, saya akan berusaha yang mulia”. "Hah, yang mulia?”, tanya angel kaget. Arsil yang keceplosan pun langsung terkaget. Ups, aghh, gawat ini. Ahh, arsil kau bodoh! Dev pun langsung melihat kearah arsil. “Kau panggil dev yang mulia arsil? Gak salah?”, tanya angel. “Hehehe, iya begitulah karna dia adalah adik tersayangku yang aku muliakan gitu deh hehe”, sambil tertawa. “Ahh, mana mungkin angel akan percaya arsil”, bisik dev kepada arsil. “Kau ngapain dev?”, tanya angel. “Ahh, gakk ada kertas dekat kuping arsil hhe”. “Ohhh begitu toh, ternyata arsil manis sekali yah manggil adiknya dengan sebutan yang mulia”, lanjut angel dengan tersenyum. Ah untung dia bodoh, kata arsil dan dev dalam hati mereka. “Yah, begitulah angel, hhe". "Kalo begitu kita lanjutkan makanya lanjut arsil". Saat itu angel merasakan ada yang aneh dengan dirinya saat melihat dev tersenyum dan baik padanya. ampun deh betapa bodohnya aku tadi di ruang makan. tapi kenapa hatiku berdebar kencang yah saat melihat dev?. Aku tau dev sangat mirip sekali dengan frans tapi kenapa aku jadi gak karuan gini yah. Angel pun membasuh mukanya dengan air agar pikiranya tenang. Lalu angel segera pergi ke lapangan untuk pertemuan para siswa dan guru.

3 hari telah berlalu. Acara study toor pun sudah berakhir. Akan tetapi angel masih bingung akan perasaanya. Hari senin depan ujian akhir sekolah pun tiba. 

"Yang mulia, bagaimana dengan ujian anda senin depan? Apakah ada yang perlu saya bantu”. Tanya arsil kepada dev. “Kurasa tidak, lagi pula di kerajaan iblis ujian di dunia ini belum ada apa apanya”. Dev pun dengan percaya diri mengatakan kesiapannya itu. "Luar biasa yang mulia, anda nemang sempurna, sudah tampan, pintar dan atletis pula". " Bhahaha, begitulah siapa dulu dev ". Dengan pujian arsil dev lantas merasa tambah percaya diri.

ujian akhir sekolah pun tiba. Siswa kelas XII SMA finiks pun menjalani ujian dari hari senin hingga jumat. Semua siswa melaksanakan ujian dengan penuh hikmat. Akhirnya ujian pun selesai. Dev dan yang lainya hanya tinggal menunggu hasil ujian saja. Yang akan keluar seminggu kemudian. Kini murid kelas XII dibebaskan dari kegiatan sekolah selama tiga hari untuk masa istirahat setelah ujian berlangsung. 

Hari pertama libur setelah ujian dev dan arsil memutuskan untuk pergi berlibur.

"hey, arsil. Kau bilang kita akan berlibur. Tapi kenapa memancing ikan?!”. Dev lantas bingung bertanya sambil menggelengkan kepala. “Ahh, jika kau sudah tak punya simpanan uang lebih baik kita tidak liburan saja sekalian arsil. Apalagi hanya memancing di laut huhh". "Saya mengajak kesini karna ada yang menarik di laut ini yang mulia". “Hah, apa ?? Emang apanya yang menarik?”. Dengan penasaran dev pun melihat kebawah air. “Kemarin saat acara study toor sekolah. Para guru membicarakan fenomena aneh yang terjadi di laut ini. Kata guru yang mengalami kejadian aneh itu. Dia bilang saat malam warna laut disini akan berubah menjadi merah yang mulia". “Wah, benarkah. Lalu apa hubunganya dengan kita arsil?”, tanya dev semakin tak mengerti tapi penasaran. “Sebelum study toor saya membaca buku kuno yang ada di perpustakaan sekolah. Menurut buku itu kekuatan iblis bisa keluar saat manusia merasa ketakutan. Yang kedua apabila iblis lain menyerap kekuatan iblis lainya. Jadi pada prinsipnya sama seperti iblis ciki tersebut yang melahap kita hidup-hidup untuk menambah kekuatanya". " Ohh aku mengerti sekarang arsil, jadi kita bisa mengumpulkan kekuatan kita kembali dengan cara menyerap kekuatan iblis lainya begitu. Hahh, tapi sama saja dengan menyerang bangsa sendiri jadinya. Hemm, sebagai raja iblis aku jadi bingung. Bagaimana mungkin aku menyerap kekuaatan iblis lain yang merupakan bangsaku sendiri”, dev sedikit berfikir sejenak. "Yang mulia, bukankah kita sendiri sudah banyak membunuh bangsa kita sendiri. Ingat, saat ada dedemit yang mau memangsa angel, lalu iblis wanita yang menculik lelaki muda. Bukankah kita turut andil dalam membunuh mereka”, ungkap arsil memberikan penjelasan pada dev. “Oh iya yah, tapi mereka bangsa kita yang tidak menuruti peraturanku. Bahkan mereka berani memangsaku. Mereka pantas menerima hukuman itu". "Jadi bila iblis jahat tak masalah kan yang mulia?”. “Hey seperti kau iblis baik saja arsil hahaha, lantas dev tertawa karna pernyataan tersebut”. "Hehehe, yah aku tidak akan menang melawan yang mulia”. Arsil pun hanya bisa tersenyum sambil mengusap rambutnya karna kalah biacara dengan dev.

"Yah, apapun caranya aku ingin cepat kembali ke istanaku”. Sambil menatap air, dev pun melanjutkan memancing.

Sudah hampir dua hari berlalu. Mereka masih belum menemukan tanda-tanda yang aneh dari laut tersebut. Akhirnya di hari ketiga dev dan arsil pun memutuskan untuk pulang.

-RUMAH-

"ahh, liburan yang melelahkan. Dan juga perburuan yang tak menghasilkan apapun”, keluh dev saat itu juga. “Maafkan saya yang mulia, seharusnya saya tidak mengajak yang mulia kesana. Apalagi iblis laut merahnya tak kunjung muncul juga. Saya mohon maaf yang mulia”. “Ahh sudahlah, lagipula kita sedang tak beruntung saja kali ini. Kau juga sudah bekerja keras dalam mencari informasi. Jadi tak masalah arsil”. “Yang mulia sungguh bijaksana dan baik hati. Trimakasih banyak yang mulia. Kalau begitu biar saya buatkan cemilan dulu di dapur yah”. “Wah boleh tuh, sama minuman hangatnya yah”. Baik yang mulia , siap saya laksanakan".

"ahh, enaknya cemilan ini. Ditambah teh melati harum yang menghangatkan badan ini. Kau jadi semakin pandai memasak saja arsil”.

“Terimakasih yang mulia, saya merasa tersanjung bila bisa memuaskan permintaan yang mulia. Saya siap dalam berperang dibarisan depan. Begitu pula memasak kebutuhan yang mulia”.

“Yah ya kau memang bisa diandalkan arsil".

Mereka berdua pun menghabiskan waktu dengan mengobrol mengenai makanan dan lainya. Tak terasa waktu sudah larut dan dev lantas pergi ke kamarnya untuk tidur. "aku tidur duluan ya arsil, besok hari kelulusan jadi aku harus fit untuk besok”. “Selamat malam yang mulia, semoga tidur anda nyenyak biar saya yang bereskan semua ini. Anda bisa langsung tidur saja”. “Ah baiklah. Tolong dibereskan yah”. “Baik yang mulia, tenang saja. Anda bisa serahkan semuanya kepada saya”.

Pagi pun tiba, hari kelulusan dev sebagai kelas XII finiks pun dimulai. Acara perpisahan berlangsung hingga pukul 12.00. Banyak orang tua murid yang datang melihat hari kelulusan anaknya. " Dev, dimana orang tuamu. Aku ingin melihat mereka. Tanya para gadis teman sekelasnya. “Ahh, orang tuaku tidak bisa hadir sebagai gantinya kakakku arsil datang sebagai waliku”. “Ohh, benarkah??,

Ngomong-ngomong dimana pak arsil?”. “Ah ya kalian bisa lihat sendiri disana”, ujar dev menunjuk ke arah para orang tua berbincang. “Wahh, pak arsil sangat tampan hari ini. Ayo kita kesana”. “Pak arsil, boleh kita foto bersama? Kami ingin membuat album kenangan dengan bapak. Boleh kan pak?”. Sekumpulan siswi perempuan mengelilingi arsil untuk sesi foto. “Ah eh iya tentu saja”, jawab arsil yang tak bisa menolak. “Asikkk, ayo teman teman”. “Wah, ternyata arsil banyak fansnya juga yah. Yah tak apalah”, ujar dev mel;ihat arsil yang tampak sibuk. Dev pun keluar ruangan untuk mencari angin segar. " dev, kenapa kau ada di luar?. Ahh kau angel. Kau sendiri keluar ruangan. Aku ingin menghirup udara segar saja kok”, jawab dev memandangi langit di luar ruangan. “Kau sendiri kenapa ke luar?”, tanya dev balik kepada angel. “Eh ah tidak, aku juga lagi pengen menghirup udara segar dev”. Suasana tiba-tiba jadi hening. Hanya terdengar suara hembusan angin saja.

"Dev ada yang mau aku sampaikan”.

“Hahh, apaan emang gel?”.

 Emm, anoo dev emm. Angel tiba-tiba diam dan tampak gugup.

“Iya ada apa angel?”. 

“Dev, aku.... Emm akuu”.

“Yah aku terus?”, sambil menatap angel. 

“Kau terlalu dekat dev”, ujar angel dengan wajah memerah.

“Ahh oh yah maaf maaf. Yah aku kenapa angel?”, membalikan wajahnya seperti semula.

“Sebenarnya aku gak tau apa yang aku rasakan ini. Tapi sepertinya aku jatuh cinta padamu dev”, tutur angel sambil memejamkan matanya.

“Hah ..... “Dev terkaget dengan pernyataan perasaan angel ini. “Kau gak salah orang kan angel? Aku dev loh bukan frans?!. Kamu gak salah dengan perasaanmu kan angel?”, ungkap dev kepada angel.

“Apa...! Mana mungkin aku menyamakan kamu sama frans kan. Yah memang dulu kami sempat dekat. Tapi dia menghilang tanpa kabar sedikit pun. Lalu kamu datang dihadapanku dan akhirnya aku...”

"Maaf angel, aku tak bisa menjawab sekarang. Aku butuh waktu untuk memikirkanya. Lagi pula ini terlalu mendadak buatku. Aku harap kau mengerti. Karna masih banyak hal yang harus aku pikirkan. Sejujurnya aku senang kau menyukaiku. Aku juga menyukaimu. Tapi aku sendiri merasa aneh jadinya. Kalau tiba-tiba kita harus menjadi sepasang kekasih. Kuharap kau mengerti angel".

Dev hanya bisa meminta maaf pada angel. Dia meminta waktu untuk memikirkanya. Angel pun mengerti dan hanya bisa tersenyum. " baiklah aku mengerti dev. Aku akan menunggu jawabanmu kapan pun itu. Dan meski kau bilang tidak pun. Aku akan tetap menyukaimu. Angel pun kembali ke ruangan dan kembali bergabung dengan teman" yang lainya. Acara perpisahan kelas XII akhirnya telah selesai. Para siswa dan orang tua murid satu demi satu pulang kerumah mereka. Arsil dan dev pula demikian. Arsil yang merasa ada yang aneh dengan tingkah laku dev sejak acara tadi lantas merasa penasaran. Ada apa yang mengganggu pikiran tuannya itu. "Yang mulia ada apa gerangan? Dari tadi yang mulia hanya diam dan tidak bersemangat sama sekali. Mohon beritahu hamba, apa ada yang bisa saya lakukan untuk anda yang mulia?”. “Tak ada yang serius kok. Hanya saja...”. “Hanya saja apa yang mulia?”, tanya arsil penasaran. “Tadi angel bilang dia jatuh cinta padaku”. “Hahhhh apa yang mulia”. Arsil terkejut dengan apa yang didengarnya saat itu. “Gak usah lebay deh arsil terkejutnya”, ujar dev. “Maaf yang mulia, saya hanya kaget mendengar berita dari yang mulia. Habisnya, seorang pembasmi iblis jatuh cinta dengan iblis?! Sungguh kejadian yang tidak dapat dipercaya. Kalo orang bilang sih aneh bin ajaib gitu. Tapi yang saya bingungkan kenapa dia tidak tau kalau kita berdua ini iblis yah yang mulia?”. “Yah meskipun kita berada dalam wujud manusia. Harusnya sebagai pembasmi iblis paling tidak dia merasakan sesuatu pada diri kita. Bukankah begitu yang mulia?", lanjut arsil sembari memancarkan ekspresi bingungnya.

"Yah begitulah. Itu juga yang membuat aku bingung. Apalagi tekanan spiritual angel cukup besar untuk bisa merasakan keberadaan iblis yang kuat”, balas dev.

“Atau Apa mungkin dia menyembunyikan sesuatu yah yang mulia?”.

“Ntahlah, yang jelas karna dia tidak menunjukan pergerakan untuk membasmi kita. Aku juga tidak pernah berfikir kalau dia adalah musuh. Lagi pula dia sering membantu kita. Jadi meski aku tak tau apa yang dia pikirkan sebenarnya dan itulah yang membuat aku dilema sampai saat ini".

" jadi, apa jawaban yang mulia? Tanya arsil dengan penuh penasan.

"Jawabanku yah karna terlalu mendadak. Aku bilang akan memikirkanya dahulu. Lagi pula aku tak mau menyakitinya. Ditambah dia itu manusia dan aku iblis. Apa mungkin kami bisa bersatu?”.

“Yah benar juga yah, yang mulia. Tapi apa yang mulia juga menyukainya? Bukankah kalian sering melakukan hal bersama selama setahun ini”.

“Hah, apa yang kau bicarakan arsil. Bukankah yang benar kita bertiga. Aku kan hanya bersama dengan dia saat disekolah saja. Saat kau menjadi guru kami disekolah kau juga bersama dengan dia kan”.

“Oh maafkan atas ketidaksopanan saya yang mulia”, ucap Arsil.

“Yah untuk kali ini tak apa, mengerti?”. “Baik yang mulia saya mengerti”. “Saya hanya penasaran saja tentang perasaan yang mulia. Jadi maaf bila saya lancang menanyakan hal yang tidak penting itu".

"Dibilang suka ya dia cukup mendekati tipeku. Dia baik, cantik, kuat dan pemberani. Tapi aku tak tau apa yang akan terjadi bila dia tau aku ini iblis ya?. Yah lagi pula dunia kita juga berbeda”, ujar dev sembari menggelengkan kepalanya karna bingung dengan kenyataan hidup ini.

“Huhuhu yang mulia”, saya jadi terharu mendengar ucapan yang mulia.

“Kau ini, emangnya kita ada dalam drama apa?. Sudahlah tak usah dipikirkan lagi. Lagi pula cepat atau lambat dia juga akan tau siapa diriku yang sebenarnya. Mungkin saat itu dia akan membenciku atau membunuhku mungkin. Yang jelas hari itu pasti tiba". Sambil memandang langit dev pun melanjutkan istirahat diberanda depan.

-KERAJAAN IBLIS DESLOYER-

Jendral barbaros yang mengemban tugas dari raja iblis untuk misi kedamaian tiba di istana. Sang jendral yang terkaget dengan apa yang terjadi dengan kerajaanya pun mencari tau apa yang terjadi. "lapor jendral, menurut informasi dari kristal biru ini memperlihatkan bahwa kerajaan telah diserang oleh para malaikat pemburu iblis jendral”. “apa!! Kenapa malaikat datang menyerang kerajaan kita?”. “kemungkinanya karena bangsa iblis di dunia manusia tidak mematuhi peraturan yang dibuat oleh raja iblis. Sehingga raja iblislah yang di persalahkan akan pembangkangan yang dilakukan oleh iblis di dunia manusia". "kurang ajar, malaikat sialan. Lalu di mana yang mulia raja iblis dev sekarang? Apakah yang mulia tertangkap oleh malaikat itu?. Apakah yang mulia baik-baik saja?. Katakan padaku prajurit!". "Menurut informasi yang saya dapat yang mulia berhasil selamat jendral. Beliau bersama jendral arsil berhasil pergi ke dunia manusia untuk menyelamatkan diri”. “Apaa?!! Kalau begitu bahaya jadinya. Jika terlalu lama di dunia manusia mereka akan kehilangan keiblisanya. Baiklah, prajurit siapkan peralatan. Kita akan segera menyusul yang mulia ke dunia manusia”. "Kami mengerti jendral". Kemudian jendral perang barbaros pun bersiap untuk pergi ke dunia manusia. Tanpa memikirkan dahulu apa yang akan terjadi di dunia manusia nanti.

 

 BEFORE                                                                                                                NEXT BAB VI

Entri yang Diunggulkan

Lirik lagu FREE OST KPOP DEMON Hunter's

  FREE LIRIK LAGU   I tried to hide but something brokel  I tried to sing, couldn't hit the notes The words kept catching in my throat I...