BETWEEN HIM: BAB 1. TERANG LALU REDUP

 

 

Kata orang cinta itu bisa butakan segalanya. Kata oma cinta itu nano nano. Ada kalanya manis, asem, pahit.

Ini cerita tentang perjalanan hidup seorang wanita 23 tahun. Bagaimana dia mencari jati diri. Mengenal apa itu cinta.  Chibi 23 tahun. Kelahiran tanah Jabar.

•••

Dulu saat SMP, tepatnya saat baru lulus sd. Disaat chibi masih imut-imutnya dan masih gak tau apa itu cinta. Chibi berpaspasan dengan seorang lelaki dengan senyum yang indah bagai mentari pagi. Disitulah chibi mulai merasakan hal yang aneh saat melihat lelaki tersebut.

"Hei mel, siapa lelaki tadi? Dari kelas mana dia?". Chibi pun bertanya kepada melisa teman sebelahnya. Disaat itulah chibi mulai merasakan ketertarikan pada lelaki tersebut.

"Ohh, dia farhan dari kelas 7e. Kata melisa.

"Kamu kenal dia mel?."

"Iya, aku satu klub basket dengan farhan."

"Ohh, jadi dia ikut klub basket yah. Pantas dia tinggi banget".

Dikarenakan Chibi gak tau itu cinta atau bukan yang jelas saat chibi pertama kali melihat farhan ada sesuatu yang membuat jantungnya tak karuan. "Apakah ini cinta pada pandangan pertama?." Chibi pun mulai bertanya-tanya tentang perasaanya.

Saat SMP chibi cukup banyak dikenal orang, bahkan hampir satu sekolah tau siapa chibi. Yah meski demikian, chibi cuma pengen dikenal dan dekat oleh satu orang aja di sekolah. Yap, dia adalah farhan cowo inceran chibi saat pertama ospek SMP. Sayangnya chibi gak satu kelas sama doi saat kelas 7. Jadinya chibi gak bisa lancarin aksi buat deketin pujaan hatinya.

Chibi tau, gak wajar untuk seorang cewe nembak cowo duluan. Oleh karena itu chibi gak pernah nyatain perasaanya duluan. Ntah takdir ataukah bukan chibi bisa satu kelas sama farhan ditahun kedua mereka. Saat chibi tau mereka berada di satu kelas yang sama. Chibi seakan gak percaya. "What? Yang bener nih?".
Chibi bertanya-tanya sama dirinya sendiri. Rencana ya tinggal rencana. Chibi bermaksud memikat hati farhan saat mereka berada dalam satu kelas. Chibi sudah merancang sedemikian rupa agar bisa deket sama farhan sang pujaan hati. Eh gak taunya, ternyata doi inceran chibi udah punya inceran lain di kelas. Kebayanglah gimana perasaan chibi saat tau . "Broken heart" Hughhh Patah hatilah chibi saat itu juga. Rencana jurus pemikat chibi gagal total semua jadinya. Begitu pula semangat chibi pun redup saat itu juga. Tahun keduanya di SMP menjadi biasa aja alias hambar tanpa rasa.
Gak ada tuh yang namanya buang waktu lagi nonton farhan main basket. Chibi cuma belajar dan menyibukan diri berorganisasi agar bisa fokus sekolah. Kemudian pulang kerumah tepat waktu. Sampai hari kelulusan SMP tiba saja chibi tak kunjung menyatakan perasaanya pada farhan. Kini chibi sudah menjadi siswi SMA. dimana kebanyakan orang bilang bahwa saatnya kalian menuju tingkat kedewasaan.

Semester ke dua chibi menjadi siswi SMA. Seperti biasa dia menyibukan diri dengan menjadi perwakilan kelas. Hari sudah hampir sore chibi masih merapihkan kertas absen dan perlengkapan lainnya. Satu demi satu teman sekelasnya pun telah pulang.
" Wah sudah sore aku harus segera pulang." Tak lama chibi mendengar suara berisik di ruangan klub musik. Karna penasaran dia pun menuju sumber suara tersebut.

Yeyeye yeahhhhh.

Aku adalah lelaki yang tak pernah lelah memikat wanita.

Tak lama saat chibi sedang mengintip di sela pintu yang sedikit terbuka. Ada seorang pria yang tinggi dengan stylis boyband yang menghampirinya.

" Permisi ada perlu apa yah?." Seketika chibi pun terpana dengan ketampanan pria tersebut.

"Ahh tidak, aku hanya melihat mereka yang sedang menyanyi saja", jawab chibi salting.

"Ayo silahkan masuk, siapa tau kamu tertarik masuk klub musik", ajak pria tersebut. Akhirnya chibi masuk kedalam ruang klub musik dan melihat mereka latihan sampai larut malam. " Hey johan, ayo latihan. Kemana aja lo baru datang jam segini?. Btw, itu cewe baru lo? ", tanya temen satu klubnya.

Chibi pun tambah salting saat dibilang cewenya johan. "Ah ti..tidak aku cu..cuma- menggelengkan kepala dan tangannya.

" Ahahaha bukan-bukan". Johan pun hanya tertawa dan langsung menuju drum untuk mengisi posisi drumer.

Disaat itu pula chibi terpukau dengan gaya permainan drum Johan. "Luar biasa, Johan emang kerenn." Chibi yang keasikan melihat latihan Johan dan kawan-kawan lupa waktu dan akhirnya kemalaman. "Oh Tuhan, udah jam segini. Btw aku pulang dulu yah. Aku udah telat pulang kerumah". Chibi segera beranjak dari tempatnya duduk untuk pergi ke luar. "Tunggu, siapa nama lo?", tanya Johan.

"Aku chibi dari kelas X5."

"Gue johan XII IPS3."

"Hah apa?" Chibi pun terkejut karna ternyata johan adalah kakak kelasnya. 

"Gimana kalo gue anter lo pulang? Rumah lo dimana?."

"Ahh, gak usah. Aku bisa pulang sendiri ko."

"Udah gak apa, gue juga udah selesai latihan kok, ayo.", Sambil memegang tangan chibi Johan pun menuntun chibi saat berjalan. "Gue parkir motor disana, lo tunggu disini dulu oke." Johan pun berjalan mengambil motornya.

"OMG, dia tadi pegang tangan gue. Huhh. Tenang chibi tenang-tenang."

Tidit.. suara klakson Johan seraya menghampiri chibi yang sedang berdiri menunggu. "Ayo naik", ujarnya sembari membuka sedikit kaca helmnya.

"Ahh.. baik."

Chibi pun diantar pulang oleh johan sampai depan rumahnya."Makasih yah kak udah dianterin", ujar chibi setelah turun dari motornya.

"Oke sama-sama, gue balik dulu yah."

Kemudian.. disitulah dimulai perjalanan cinta chibi. Tiga bulan chibi sudah mengenal Johan. Akhirnya Johan dan chibi sudah resmi pacaran. Kini chibi sering pulang malam melihat latihan johan.
"Tak terasa sudah yah, udah mau akhir tahun lagi. Bulan depan gue udah mau memasuki persiapan ujian akhir sekolah lagi. Jadi hari ini gue terakhir latihan bie", kata Johan kepada Chibi.

"Emm, iya juga yah. Yahh, kalo kamu lulus aku bakal kesepian nih. Gak ada yang ngehibur aku kalo lagi bete sama males di sekolah."

" Ahh, kamu bisa aja. Aku bakal hubungi kamu terus kok chibi." ungkap Johan sambil memegang tangan chibi sambil tersenyum.

...

Masih teringat akan senyum dan sentuhan hangat tangan johan chibi tersenyum sendiri dikelas. Tanpa memperdulikan lingkungan kelasnya chibi pun melanjutkan lamunannya.
"*bie, gue ngerasa berat banget tinggalin lo disekolah ini. Gue takut lo berpaling ke hati yang lain.

Jou, aku akan selalu setia menunggumu kok. Sampai kapan pun aku akan selalu menyayangimu.

Bie, i love you.

Jou, I lovee... Sambil memejamkan matanya chibi pun bersiap akan ciuman mesra johan dalam lamunannya.*"

CHI BI!!!
Seketika Johan pun menghilang dalam lamunannya. Chibi pun tersadar bahwa dia masih dalam pelajaran dikelas.

"Ahh, gawattt."

Akhirnya chibi dihukum oleh guru matematika dengan PR matematika 2X lipat dari teman-temannya.

"Huhh, sial banget dah. Udah mah dikit lagi coba. Akhh jou kamu buat aku galau aja nih. Tapi gak apa deh aku dapet hukuman, yang penting aku bisa jalan malam ini sama johan." Dengan wajah penuh sumringah chibi pun menuju ruang klub musik. "Lah kok sepi yak, oh iya Johan dan yang lainya kan sedang mepersiapkan buat ujian akhir sekolah. Jadi kegiatan klub dihentikan untuk sementara. Hemm.. yang anehnya kemana anak kelas dua dan tahun pertama klub musik ya?. Apa mereka juga ikut libur latihan."

Mail: from johan
Gue tunggu di gerbang sekolah ya.

Chibi: okee. Chibi pun menuju gerbang sekolah tempat johan menunggu.

"Jou, kok tumben langsung tunggu di gerbang?."

"Kan sekarang club musik libur sayang", ujar Johan sembari tersenyum gemas.

"Hah, coba ulangi lagi." Chibi pun terkaget dengan perkataan Johan yang memanggilnya sayang.

"Ulangi? Yang mana?."

"Tadi loh yang barusan jou", sembari tersenyum ngarep.

"Ohhh yang gue bilang club libur."

"Bukan, yang terakhir jou."

Emm, Johan pura-pura mikir sejenak. Johan pun membisikan di telinga Chibi. "Sekarang club libur sa-yang".

Chibi pun tersenyum dan berkata, "Oh gitu ya sa-yang."

"Kenapa bie? Kok senyum-senyum gitu", dengan wajah penasaran.

"Gak apa-apa, aku cuma senang aja. Soalnya baru kali ini kamu panggil aku sayang hehe."

"Ohh itu yang buat kamu seneng toh. Kalo gitu sih aku bisa panggil sayang kapan pun kamu mau bie."

"Akh, gak ah. Panggilan kaya biasanya aja jou. Kalo terlalu sering nanti gak romantis lagi."

"Oke deh chibiku sa-yang ayo kita pulang yu."

"Baik johanku."

Akhirnya setelah obrolan panjang mereka di samping gerbang sekolah selesai. Johan pun mengantar chibi pulang dengan motornya. Chibi berpegang erat sambil memeluk Johan dari belakang.

•••

Rumah Chibi

"Ayo cepet masuk sana."

"Lah gak mau mampir dulu jou?."

"Gak deh, aku belum belajar buat tryout minggu depan."

"Ohhh, rajinnya Johan yang sekarang ini." Ungkap Chibi sembari memagang pipi johan. "Yaudah kalo gitu, buat acara malam ini kita cancel aja dulu deh."

"Hahh, kenapa? Aku gak apa-apa kok bie."

"Nggak, pokoknya kamu harus fokus belajarnya dulu kan. Jadi semangat belajar ya jou. Aku akan selalu ada disisimu dan mendukungmu", ujar Chibi dengan senyuman manisnya. Kemudian johan pun memeluk chibi dan berkata, "Makasih yah, udah jadi pacar yang baik buatku."

"Ahh, kamu hari ini romantis banget sih jou." Pipi Chibi dibuat merah karena menahan malu saking romantisnya Johan. 

"Yaudah, aku pulang dulu ya bie."

" Okee, hati-hati dijalan ya jou." Setelah Johan berpamitan dan menyalakan motornya. Chibi dengan semangat melambaikan tangannya. Ia  berdoa dalam hati. "Ya Tuhanku, jagalah dia selalu untukku. Mudahkan dia dalam ujian senin nanti." Dalam keheningan malam chibi menatap langit sebelum memasuki rumahnya. Sambil menggenggam tangannya, ia pun berharap johan bisa melalui ujianya dengan mudah besok hari.

***

                                                                                                                                     NEXT BAB 2

 

Comments

Popular Posts