BETWEEN HIM: BAB 2. MALAM PENUH BINTANG

 

Ujian sekolah telah usai. Johan dan kawan-kawan pun tinggal menunggu hasil ujian mereka. Sembari menunggu hasil ujian. Johan berencana meneruskan kuliah. Mendengar hal tersebut tentu saja chibi turut merasa senang.
Sebagai kekasih johan, chibi hanya bisa mendukung.

Selama masa libur untuk anak kelas tiga. Johan dan chibi menghabiskan waktu bersama. Baik itu saat mereka latihan band. Jalan-jalan di taman berdua dan hal lainnya. Sampai saatnya tiba bahwa mereka harus berpisah untuk sementara waktu.

...

Johan memutuskan untuk kuliah di ibu kota. Dimana chibi tak akan sering bertemu dengan johan. Meski dengan berat hati chibi hanya bisa tersenyum dihadapan Johan. Berusaha tegar Mendukung keinginan Johan dan tetap menyemangatinya.

Hasil ujian nasional kelas tiga pun sudah keluar. Johan dan kawan-kawan klub musik semuanya lulus ujian akhir tersebut. Kini tiba saat Chibi dan Johan untuk berpisah. Johan sudah terdaftar di universitas ternama di ibu kota. Lusa Johan sudah harus berangkat ke ibu kota untuk masa orientasi mahasiswa baru. Malam ini adalah malam terakhir bagi mereka untuk jalan bersama.

Di malam penuh bintang, johan menyanyikan lagu untuk chibi. Dengan hadiah bunga mawar putih Johan pun berkata, " Thanks yah, kamu udah jadi pacar yang terbaik untuk aku. Kamu adalah hadiah yang terindah untukku." Mendengar pernyataan Johan, Chibi kemudian memeluk Johan sambil meneteskan air mata. "Apa ini adalah hadiah perpisahan jou?." Sambil saling menatap chibi bertanya kepada Johan.

Johan pun mendekatkan wajahnya dan perlahan mencium bibir chibi dengan mesranya. "Ini hanya hadiah buat kamu bie. Kita gak akan berpisah kok. Aku hanya pergi kuliah di luar kota aja. Aku pasti kembali." Dengan mata berkaca-kaca chibi hanya bisa diam dan menganggukan kepalanya.

•••

Pada malam itu menjadi malam paling romantis dan mengharukan bagi mereka berdua.

Hari keberangkatan Johan pun tiba. Chibi mengantar Johan ke bandara. Dengan mata yang masih memerah dikarenakan semalaman menangis. Chibi berusaha tetap tesenyum dan mengantar keberangkatan Johan.
"Aku berangkat ya bie. Jaga diri baik-baik disini ya."

"Iya, kamu hati-hati yah. Jangan lupa baca doa."

"Iyaaa, siap kalo itu mah. Aku pasti akan hati-hati dan selalu berdoa dimana pun aku berada."

Sambil tersenyum dan melambaikan tangan pada Johan. Akhirnya Johan pun berangkat ke ibu kota. Dengan perasaan yang bercampur aduk chibi pun pulang ke rumahnya.

...

Tahun ajaran baru pun telah tiba. Kini chibi sudah menjadi siswi kelas dua SMA. Chibi banyak menghabiskan waktu untuk melihat kelas dua dan tiga yang latihan di klub musik. Akan tetapi dia merasa ada yang berbeda di ruangan itu. Biasanya dia selalu melihat Johan menabuh dram di panggung sana. Kini hanya ada kenangan manis mereka saja disana. Dikarenakan Johan sudah lulus. Kini tak ada alasan chibi lagi untuk mengunjungi ruang klub musik. Lambat laun chibi pun sudah jarang ke klub musik itu lagi.

Sekarang chibi menyibukan diri dengan menjadi anggota osis. Setiap hari chibi selalu menyibukan diri untuk menghilangkan rasa kesepiannya itu. Hari ini pun dia pulang larut karna ada kegiatan osis.

"Akhh, lelahnya. Tapi mungkin ini yang terbaik untukku. Aku akan berusaha agar tak merasa kesepian. Mungkin ini jalan yang terbaik... Semoga saja." Sambil memandangi foto mereka berdua chibi pun mulai meneteskan air mata. "Jou, kapan kamu berkunjung. Apa kamu udah lupa sama aku. Apa kau baik-baik aja disana?." Dikarenakan kelelahan chibi pun akhirnya tertidur sebari memegang foto mereka berdua. Tak lama setelah chibi tertidur ada mail yang masuk.

Mail from Johan...

Pagi harinya saat chibi terbangun dan melihat handphonenya. Dia luar biasa terkejut. Akhirnya Johan mengirim mail kepada Chibi. Dengan wajah yang penuh dengan kegembiraan. dia pun bergegas pergi ke kamar mandi.

Setelah mandi Chibi pun segera menyelesaikan tugasnya membersihkan rumah di minggu pagi. Dengan penuh semangat dia pun menyelesaikan tugas satu demi satu. " bie, kamu semangat kali pagi ini? Bukanya sekarang hari libur. Gak seperti biasanya kamu semangat bersih-bersih rumah di pagi hari. Biasanya kan kamu ngeluh inilah itulah." Ungkap ibu chibi kebingungan melihat anaknya tiba-tiba bersemangat dan rajin bersih-bersih rumah. "Akh itu perasaan ibu aja kali". Sambil tersenyum chibi pun segera menjemur pakaian di halaman depan. Ibu chibi tambah bingung dibuatnya. Tapi ibu chibi merasa senang karna anaknya kembali bersemangat lagi. "Baiklah, karna kamu juga lagi bersemangat. Ibu masakan nasi goreng seafood kesukaan kamu dulu ya." "Baik ibu, makasihh ibu emang paling pengertian dah." Pagi itu suasana dirumah chibi terasa hangat dan penuh semangat. Semua anggota keluarga saling bergotong-royong membersihkan rumah dari pojok ke pojok sampai bersih.
" Akhirnya selesai juga bersih-bersihnya. Bu, aku nanti sore akan pergi mungkin pulang agak telat jadi ibu gak perlu menungguku makan malam ya bu." "Hah, kamu mau pergi toh. Pantas saja kamu semangat gitu sekarang. Pergi sama siapa hayoo?", tanya ibu Chibi penasaran. "Gak sama siapa-siapa kok bu." "Akh, sama pacar kamu yah." "Akhh, ibu ini." Muka chibi langsung memerah dan salah tingkah di depan ibunya. "Hemm gitu, nanti kalo pacar kamu sempat suruh main gitu bie. Kenalin sama ibu. Jadi ibu juga bisa tau siapa dan sama siapa kamu sekarang dekat bie." "Akh ibu buat aku malu aja. Aku pergi ke kamar dulu yah."

Chibi pun pergi ke kamarnya untuk menghindari pembicaraan yang lebih jauh lagi.

Jam sudah menunjukan pukul 14.58. Chibi pun berpamitan kepada ibunya untuk pergi keluar. "Bu aku pergi dulu ya." "Iya sayang, jangan pulang malem-malem yah. Jangan lupa bawa kunci." "Baik ibu, itu mah beres pokoknya."

Chibi pun membuka pintu dan tampak ada sesosok lelaki tinggi dengan senyum manis diwajahnya. Yap dia Johan yang berdiri didepan pintu gerbang halamanya. dengan wajah berseri chibi pun berjalan menghampiri Johan.

"Udah nunggu lama", tanya chibi.

"Gak, aku baru nyampe kok." Sambil menghampiri chibi dan memeluknya.

"Maaf, karna baru bisa bertemu. Maaf baru bisa tadi malam menghubungimu." Dengan eratnya Johan memeluk chibi sambil meminta maaf karna baru bisa berjumpa setelah dua bulan pergi ke ibu kota.

"Gak apa kok. Aku baik-baik aja. Asal kamu sehat aku sudah senang. Karna aku bisa bertemu lagi denganmu. Aku senang karna kau sudah repot-repot datang dari jauh untuk menemuiku. Makasih ya jou."

"Ahh apa sih bie, buat apa kamu ucap terima kasih padaku. Justru sebaliknya aku yang harusnya mengucapkan terima kasih karna kamu selalu menungguku dan percaya kepadaku. Thanks, cause you always love me."

Mereka pun pergi berkencan setelah dua bulan tak bertemu. Mereka pergi nonton film, karaoke, pergi ke studio musik dan makan malam romantis.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 22.00. Johan pun mengantar chibi pulang ke rumahnya. Sesampainya di depan gerbang rumah chibi. Johan pun berpamitan kepada chibi. "Bie, besok aku udah harus pulang lagi ke ibu kota. Karna besok udah saatnya masuk perkuliahan. Maaf karna gak bisa ngasih apa pun dan harus jalanin hubungan yang kaya gini."

"Jou, ngapain sih ngomong kaya gitu. Aku gak apa kok. Lagi pula kamu pergi untuk melanjutkan studi kan. Dan kamu bisa kesini lagi kalau kamu sempat. Jadi jangan kuwatir karna I will always love you johan." Sembari tersenyum Johan pun mencium kening Chibi dan pamit pulang ke ibu kota. Bersamaan dengan hembusan angin malam. Suara motor johan pun sudah tak terdengar lagi dikeheningan malam.

***

BEFORE                                                                                                                      NEXT BAB 3

Comments

Popular Posts