Feb 12, 2024

ANATA DAKE : BAB 8. TEMAN DAN PACAR

 


MOTEL LOVA

Hari ini Yuji bersama dengan Sakura pergi ke Shinjuku tempat kerja Freelance mereka. Yuji memutuskan untuk bekerja disana karena dekat jaraknya dengan Restoran Pamannya. Selain itu, Dia bisa bekerja dengan menyesuaikan jadwal kuliah yang sedang kosong. Namun dia tidak tau bahwa hari itu akan bertemu dengan seseorang yang dikenalnya di Motel ketika sedang berada dengan sakura dan menimbulkan kesalahpahaman diantara mereka.

DEPAN BAR OCA SAMPING MOTEL LOVA

Kazu: "Wahh, kemana lagi kita selanjutnya?" Masih antusias ketika keluar dari bar yang baru saja dikunjunginya.

Jo: "Yang bener aja, Lo masih mau lanjut?" Tanya Jo gak habis pikir dengan stamina Kazu yang masih semangat meski sudah malam.

Kazu: "Wah, Gue penasaran banget dari semenjak datang kesini. Bagaimana kalo kita masuk dan melihat-lihat?" Lantas dia nyelonong masuk menaiki anak tangga menuju lobi Motel.

Jo: "Arghhh, Si kamfret ini mau apa lagi coba." Menggelengkan kepalanya dan mengikuti dari belakang.

***

Receptionis: "Selamat malam Tuan, Mau cek in untuk berapa lama?" Ujarnya sembari melihat Jo yang sedikit menutupi wajahnya karena malu.

Kazu: "Amh, Kira-kira permalam disini berapa ya? Kebetulan Aku sudah sangat lelah."

Jo: "Yah, Elo beneran mau cek in di motel ini?" Tanyanya sontak terkaget.

Kazu: "Kenapa nggak? Lagipula besok gak ada jadwal." Tersenyum menyebalkan dan menggerakan kedua alisnya.

Jo: "Haah, Kau ini." Dia kesal dan memalingkan wajahnya kearah lain. Lalu dia Melihat kearah eskalator kemudian disana terlihat seseorang yang cukup familiar. Hey, Bukankah Mereka teman sekelasmu?"

Kazu: "Ahh, Kau benar. (Melihat kearah yang ditunjukan Jo) Maaf aku tidak jadi Reservasi." Ujarnya kembali mengambil kartu kredit miliknya dan berjalan menghampiri Yuji dan Sakura.

Yuji melihat Kazu berjalan kearahnya ketika dirinya baru turun dari eskalator dengan Sakura.

Yuji: "Kazu? Sedang apa kau disini?" tanyanya melihat ke arah Jo yang baru saja sampai dibelakang Kazu.

Kazu: Melihat ke arah Sakura, "Gua? sedang jalan-jalan." Lo sendiri ngapain sama dia malam-malam di Motel ini?" Tanya balik Kazu agak sinis.

Jo lantas memegang pundak Kazu dan meminta mereka untuk berbicara sambil duduk di sofa yang ada di lobi utama. Sakura juga menyarankan hal yang sama kepada Yuji karena tempat mereka berdiri mengganggu orang-orang yang naik turun eskalator.

SOFA LOBI HOTEL

Mereka berempat terduduk di sofa untuk mengobrol membicarakan apa yang belum terselesaikan.

Yuji: "Yah, Kau ini Kazu. Tidak bisakah wajahmu sedikit santai. Kau seperti mau membunuhku aja?"

Kazu: "Kenapa kau takut?"

Yuji: "Takut? Kenapa harus takut. Toh aku disini tidak sedang melakukan hal yang tidak benar."

Kazu: "Lantas, Kenapa kau disini berdua dengannya (Melihat kearah sakura) malam-malam begini?"

Yuji: "Yah, Kau pikir aku sedang selingkuh gitu karena berada di motel seperti ini?"

Kazu: "Yah siapa yang tau. Lagipula kau kan juga lelaki. Aku juga tidak mempermasalahkannya."

Yuji: "Kau ini, hati-hati kalo bicara. Aku disini sedang ada urusan tau."

Sakura: "Betul Kazu, Kami berdua sedang ada keperluan disini. Kami disini... " Sebelum sakura menyelesaikan ucapannya Yuji lantas menghentikan ucapan Sakura kala itu juga.

Yuji: "Sudah cukup sakura, mengulurkan tangannya untuk menghentikan sakura berbicara lebih banyak lagi. Kau percaya atau tidak kami ini sedang ada pekerjaan disini. Karna sudah malam aku pamit duluan, permisi." Pamitnya meninggalkan mereka.

Lantas Yuji berdiri dan meninggalkan tempatnya terduduk. Sakura yang bingung harus berkata apa hanya mengikuti Yuji dari belakang.

Sakura: "Hey, bukannya kau seharusnya bilang saja kalo kita sedang kerja Freelance?" Ungkapnya kepada Yuji yang berada disampingnya.

Yuji hanya terdiam ketika Sakura berkata demikian. Mereka pergi meninggalkan Motel saat itu juga. Sementara Kazu dan Jo masih terduduk di sofa.

Kazu: "Kurang ajar, Dia pikir siapa dirinya?" Ungkapnya mengepalkan tangan dan menghembuskan nafasnya.

Jo: "Heeh, Lagi-lagi kau berlebihan. Mereka sudah bilang kan kalo disini sedang ada urusan. Sudahlah, Ayo kita balik. Lagian gua merinding juga berada disini."

****

Akhirnya mereka berdua meninggalkan motel tersebut dan kembali ke kediamannya masing-masing. Kazu pulang ke apartemennya menggunakan TAXI sedangkan Jo menggunakan bus untuk sampai ke tempat kostnya di Distrik Ibaraki.

Jo turun dari bus menaiki tangga untuk sampai ke kamar kost miliknya. Ketika berada dilorong lantai dua dia melihat pintu kamar no 33 yang masih padam dan tanpa suara. Sejenak dia terdiam yang kemudian kembali berjalan menuju kamarnya. "Hmm, Belum Sampai kah?"Dia membuka pintu lalu menyalakan lampu. Dia meletakkan tas diatas lemari dan mulai rebahan di kasurnya.

****

Esok harinya, di Pusat Kebugaran.

Shiorin selalu rutin olahraga baik itu berlari kecil di Taman atau melakukan olahraga ringan di pusat kebugaran. Kala itu Kazu tidak biasanya bangun pagi dan melakukan lari kecil di taman olahraga fasilitas apartemen. Dia melirik-lirik orang disekitarnya yang sedang berolahraga sama sepertinya. Namun tidak juga dia melihat seseorang yang sedang dicari.

Kazu usai dengan lari paginya yang singkat. Dia hendak naik ke lantai atas namun langkahnya terhenti ketika melihat keramaian di pusat kebugaran.

Kazu: Menengok sejenak untuk melihat-lihat. "Aku baru tau kalo tempat ini bisa sampai ramai seperti ini? Ahh disini dia rupanya." Dia cukup terkejut ketika melihat Shiorin ada di dalam ruang kebugaran kala itu.

Kazu menghampiri Shiorin yang sedang berlari kecil menggunakan alat fitnes disana.

Shiorin: "Kau... Tumben sekali melihat kau ada disini?" Ujarnya ketika melihat kazu menghampirinya.

Kazu: "Benarkah, Kau yang tak pernah melihatku kali." Memulai menekan tombol dan berlari ringan disamping Shiorin.

Shiorin: Hanya fokus dengan ritme larinya.

Kazu: "Oh yah. Kau kemarin tidak pergi bersama Yuji?"

Shiorin: "Pergi kok, Hanya siangnya dia ada keperluan. Aku juga harus fokus belajar karna Ujian sebentar lagi. Jadi aku langsung pulang kemarin, Emangnya kenapa?"

Kazu: "Tidak, Tidak apa-apa kok."

Shiorin: "Yah, Kau bilang tak ada apa-apa malah membuatku jadi khawatir tau. Emangnya ada apa? Kau bertemu Yuji dijalan?"

Kazu: Terdiam sejenak. "Ya"

Shiorin: "Terus?"

Kazu: "Tidak ada terus-terus, Sama seperti yang kau bilang. Dia sedang ada urusan disana hanya saja, Aku melihat dia bersama dengan Sakura."

Shiorin: "Ohh, begitu."

Kazu: "Oh.... Begitu? Kenapa Responmu santai saja? Pacarmu jalan sama cewek lain loh."

Shiorin: "Terus aku harus respon gimana lagi coba? Dasar aneh. Lagipula Sakura itu kan temannku."

Kazu: "Hoarrr, Kau ini emang Luar biasa yah. Haah." Ungkapnya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum bingung. Dia tekan tombol off dan pergi begitu saja.

Shiorin: "Hey, Kau mau kemana?" Tanyanya melirik kearah Kazu yang sudah keluar dari ruang kebugaran. "Dasar aneh dia itu (Berhenti sejenak) Ahh, Tidak mungkin. Masa iya dia berpikiran begitu. Dasar kan jadi berfikir ngelantur juga. Sudah Fokus-fokus." Ujarnya kembali dan melanjutkan aktifitas olahraganya itu.

*****

Keesokan harinya di Kampus.

Tidak biasanya Kazu sudah Standbay di kursinya terduduk. Ketika Yuji memasuki Ruangan dan melihat hanya ada Kazu diruangan. Suasana tiba-tiba tampak tidak mengenakan diantara mereka berdua. Yuji terduduk di bangkunya setelah melirik Kearah Kazu yang sempat memalingkan wajahnya kearah Jendela pura-pura tidak melihatnya. Beberapa saat kemudian, Kazu menegur Yuji terlebih dahulu.

Kazu: "Hemm.. emm, Sorry Gua udah salah paham sama lo tentang kejadian kemarin." Ungkapnya pelan berbicara pada Yuji.

Yuji: Sedikit menghembuskan nafasnya. "Huhhh, Yah. Yasudah bila Lo emang sudah mengerti. Meski sebenernya Gua sedikit kesal karna lo Sempat gak percaya Gua. Tapi yasudahlah, Lagipula semua orang bakal salahpaham jadi Gak usah dibahas."

Kazu: "Wah, Elu masih Kesel sama Gua rupanya. Kelihatan banget dari wajah Lo. Iya maaf Gua salah Oke."

Yuji: "Iya.. Iya Gua Maafin. Berisik banget sih Lo."

Tak berselang lama Sakura masuk ke ruang kelas Sastra 1. Kazu dan Yuji yang sudah meluruskan permasalahan diantara mereka terdiam sejenak ketika Sakura datang. Kazu berdiri dari bangkunya dan meminta maaf pula kepada Sakura karna sikapnya kemarin lalu. Sakura tanpa pikir panjang langsung memaafkan Kazu dan mereka mulai mengobrol seperti sedia kala lagi.

****

Toilet WANITA

Sakura menatap wajahnya di cermin. Dia mulai membasuh wajahnya ketika sudah selesai mencuci tangan. Dia hembuskan nafas sejenak dan merapihkan baju serta rambutnya sebelum akhirnya keluar dari toilet. Diluar sana Shiorin sudah menunggu dirinya untuk pergi ke kantin untuk makan siang bersama-sama dengan lainnya.

KANTIN

Semua orang sudah berkumpul untuk membicarakan pameran Seni yang akan diadakan di SHIBUYA dua hari lagi. Kebetulan Dua karya dari Yuji dan Kazu akan mewakili FAM University untuk ikut serta dalam Pameran seni tersebut. Mereka membicarakan tentang hasil diskusi Yuji dan kazu bersama Dosen Seni mereka Pak Alpons beberapa waktu lalu. Mereka menyampaikan bahwa yang bisa datang ke Pameran hanya 2 Perwakilan kelas saja. Awalnya Tentu saja Yuji ingin mengajak Shiorin untuk turut ikut bersamanya namun perwakilan hanya boleh diwakilkan oleh dua orang setiap kelas. Sehingga Yuji Tak bisa Mengajak Shiorin sehingga yang mewakili Sastra satu selain Yuji yang merupakan pemilik karya dan satu lagi adalah Sakura karena sesuai dengan nilai dari karya seni yang mereka ikuti saat kelas pahat beberapa waktu lalu. Kazu yang kebetulan ikut serta di kelas SASTRA II ketika kelas pahat. Akhirnya dia menjadi perwakilan kelas Sastra II dan hanya satu orang yang bisa dia ajak ke acara pameran di SHIBUYA. Dikarenakan Nilai Shiorin tidak cukup baik, Maka urutan yang harusnya bisa ikut adalah Park Leeshin alias Jo. Namun Jo menolak hadir dikarenakan ada pertemuan mendadak Lusa nanti. Sehingga masih ada satu tiket yang tersisa. Oleh karena itu Kelas sastra II melakukan undian untuk menentukan siapa yang bisa menemani Kazu ke pameran tersebut mengingat nilai rata-rata seni pahat selain Jo dan Kazu Semuanya mendapatkan nilai rata-rata. Berdasarkan undian yang dilakukan oleh kelas Sastra II. Rupanya nama Shiorinlah yang keluar dalam undian tersebut. Hingga pada akhirnya Shiorin dan Kazu yang akan menghadiri Pameran tersebut. Meski teman-teman yang lainnya tidak bisa ikut serta. Namun Rei dan Anelin cukup berbangga diri dengan sesuatu yang dicapai oleh temannya tersebut. Mereka berdua mendoakan yang terbaik bagi perwakilan kelas yang datang ke acara Pameran nanti.

PAMERAN SENI DI SHIBUYA

Perwakilan dari Universitas FAM University Turut hadir untuk melihat karya seni yang di Publis disana. Mulai dari seni rupa murni serta terapan semua ada disana. Seni rupa murni menampilkan pameran kerajinan Lukisan, patung, fotografi, grafis, relief, dan lain-lain. Sedangkan Seni rupa Terapan menampilkan kerajinan Kriya tekstil, kriya kulit, kriya rotan, kriya keramik, dan lain-lain. Mereka berempat tampak menikmati berbagai pameran seni yang dipertontonkan kala itu. Hingga suatu ketika mereka bertemu dengan kenalan Kazu Albert seorang seniman keramik Tuan Tarteh Finsmoker yang kebetulan tetangga mereka di Los Angles dahulu.

Tarteh: "Hai, Albert. Senang melihatmu disini. Menghampiri Kazu yang sedang berkumpul dengan teman-temanya.

Kazu: "Paman Tarteh, bagaimana kabarnya?" Sapa Kazu dengan senyuman seraya memeluk lelaki tersebut.

Tarteh: "Kabarku baik, (Melihat kearah Shiorin) Ahh... Kalian satu Universitas?" Tersenyum menyapa Shiorin.

Shiorin: "Ahh, iya." Mendadak terdiam bingung karna tidak ingat siapa orang yang menyapanya tersebut. Yuji dan Sakura seraya menundukan kepalanya memberi salam kepada Tuan Tarteh kenalan Kazu. Tak lama kemudian ada seseorang dari belakang Tuan Tarteh memanggil dirinya sehingga dia harus pergi meninggalkan Kazu dan teman-temannya di tengah pembicaraan mereka.

Tarteh: "Maaf aku ada sedikit urusan. Oh yah, aku sempat melihat patung yang kau buat. Seperti biasa kau selalu membuatku terkagum. Kalo begitu aku kesana dulu oke, Jangan lupa menghubungiku nanti." Ujarnya kepada Kazu seraya tersenyum kepada yang lainya.

****

Dua hari telah berlalu setelah pameran seni diadakan. Semua orang sudahmemulai aktifitasnya kembali. Yuji dan Sakura kini sedang berada di bangkunya masing-masing menyimak kuliah dari Pak Alpons. Sementara itu bangku Kazu terlihat kosong sejak dua hari lalu karna jadwal Konser yang padat. Sementara itu Shiorin masih termenung menatap jendela seperti ada yang sedang dia pikirkan. Bahkan ketika dia sedang berada bersama Yuji dan Sakura di perpus dia tidak bisa berkonsentrasi sama sekali.

Apartemen

Shiorin memasuki pintu lift ketika tak ada seorangpun akan pergi ke lantai atas. Ketika dia hendak menutup pintu Lift Kazu muncul tiba-tiba masuk kedalamnya.

Kazu: "Ahh, Kau sudah Pulang?" Tanyanya Spontan melihat Shiorin sudah ada di apartemen ketika hari masih siang.

Shiorin: "Amh iya. Jadwal kuliah tidak terlalu padat."

Kazu: "Begitukah." Menatap Langit-langit berisi angka lantai kamar. "Kalo begitu, Gue duluan yah." Keluar dari lift dan meninggalkan Shiorin sendiri di dalam Lift. Shiorin hanya terdiam menatap punggung Kazu yang berjalan perlahan menjauh dari pandangannya.

MOTEL LOVA

Yuji dan Sakura sedang bekerja di Motel ketika jam kuliah mereka cukup luang. Kebetulan Pak manager menawari perkerjaan lain kepada mereka untuk menjadi pelayan di bar karena akan ada Launching pembukaan Produk baru malam nanti di bar kenalannya yang kebetulan kekurangan orang. Yuji cukup tertarik dengan bayaran yang ditawarkan padanya untuk menjadi pelayan sehingga dia menerimanya begitu saja. Sakura sempat memperingatkan Yuji untuk tidak ikut bersamanya karna jadwal kerjanya malam. Namun tanpa mendengarkan peringatan Sakura dia hari itu lembur dan memulai pekerjaan barunya sebagai pelayan bar.

Ruang Ganti Bar LAEMONADET

Yuji: Glek, Menelan ludahnya sejenak. "Hey, Tidak salah aku harus memakai pakaian seperti ini?" Ujarnya ketika melihat boxer seksi yang harus dia pakai sebagai pelayan.

Sakura: "Huhh, kan sudah aku peringatkan. Kau tidak mau dengar sih."

Yuji: "Yah, aku sih tidak masalah. Kau, bagaimana dengan baju yang kau gunakan?"

Sakura: "Aku? Yah, tidak beda jauh denganmu. Hanya saja aku memakai baju seperti saat haloween. Kau tau Cosplay kan?"

Beberapa menit kemudian Sakura keluar dari ruang ganti menggunakan Baju Cosplay Maid yang cukup seksi. Yuji cukup terkejut dan menelan Ludahnya kala itu. Dia juga sedikit Risih karena harus memakai pakaian super ketat. Dia sempat berniat untuk kabur pada awalnya ketika beberapa orang bersorak meneriakinya. Namun melihat Sakura yang bekerja Profesional membuatnya mengurungkan niatnya itu.

Pukul 23.55 Ruang Ganti Karyawan

Yuji baru saja selesai dengan pekerjaanya. Dia hendak mengambil barang di ruang ganti karna jam kerjanya sudah selesai kala itu. Sepintas dia mendengar jeritan di dalam Ruang ganti karyawan. Tak lama Seseorang keluar dari ruangan itu. Ketika mereka bersebrangan jalan Yuji baru ingat bilalelaki tersebut adalah kenalan Sakura dan salah satu pekerja paruh waktu juga sama seperti dirinya. Dikarenakan baru bertemu dia tak sempat menyapa orang tersebut dan melanjutkan langkahnya memasuki ruang ganti. Ketika dia memasuki ruangan, dia cukup terkejut melihat sakura di dalam dengan keadaan menangis menutupi tubuh bagian atasnya seraya menangis. Yuji langsung teringat orang yang tadi dan hendak mengejarnya.Namun sakura menahan Yuji agar tidak pergi meninggalkan dia sendirian. Yuji lantas mengambil jaketnya di dalam tas dan menutupi tubuh sakura. Spontan sakura memeluk Yuji yang masih dalam keadaan menangis.

Yuji: "Tenanglah, Sekarang kau sudah baik-baik saja." Ujarnya menenangkan Sakura.

Malam itu Yuji mengantar pulang Sakura ke rumahnya. Dikarenakan Sudah malam dan Keadaannya yang memprihatinkan Yuji akhirnya menginap di rumah Sakura. Disitulah Dia baru tahu bila sakura tinggal dan hidup sebatang kara untuk menghidupi dirinya. Di rumah sewa yang sempit itu Yuji tidur di sofa ruang tengah ketika memastikan Sakura sudah tenang dan tertidur. Di dalam gelapnya ruangan ketika lampu dimatikan. Dia menyalakan handponenya seraya melihat Foto mereka ketika di acara Pameran seni beberapa waktu lalu. "Huhh, Teman dan Pacar kah?" Imbuhnya seraya perlahan menutup mata dan lambat laun tertidur.

******


BEFORE                                                                                                                            NEXT

ANATA DAKE : BAB VII. KEPEDULIAN SEORANG TEMAN

 


LOBI APARTEMEN SHIORIN

Yuji mengantar Shiorin hingga depan Lobi Apartemen setelah pulang makan Ramen di dekat kampus.

Yuji: "Wahh, Kau sungguh Pindah di apartemen ini?"

Shiorin: "Ahh iya."

Yuji: "Bukankah jaraknya tidak jauh dari kampus. Bus di daerah sini juga ada yang mengarah ke kampus. Dan juga ada rute sepeda bila kau ingin sekalian berolahraga. Aku dengar tempat ini merupakan salah satu hunian elit di TOKYO?"

Shiorin: "Ahh, itu. Aku tidak tau sedetil itu sih."

Yuji: "Aku juga hanya dengar dari orang lain saja sih. Kalo begitu aku pamit yah."

Shiorin: "Amh yah. Sudah malam juga yah (Melihat ke arah jam tangannya)."

Beberapa saat kemudian Kazu datang dari pintu Gerbang menuju Lobi.

Yuji: " Hey, Bukankah dia Kazu?" Melihat ke arah Kazu yang berjalan menghampiri mereka.

Kazu: "Ahh Kau Yuji. Mengantar Pulang rupannya?" Ucapnya melihat kearah Shiorin sejenak lalu melihat kearah Yuji kembali.

Yuji: "Iya nih. Ahh, Jadwalmu pasti padat sampai jam segini baru pulang?"

Kazu: "Yahh begitulah. Kalo begitu aku masuk duluan yah. Sampai jumpa besok, Dahhh." Melewati Shiorin tanpa menyapanya dan berjalan memasuki Lift

Yuji: "Wahh, ada apa gerangan dengan Kazu Albert hari ini. Tidak seperti biasanya, Bukankah begitu Shiorin?"

Shiorin: "Ahm begitu kah? Bukankah sama saja. Ahh haha hanya perasaanmu saja kali."

Yuji: "Jadi dia tinggal di Apartmen ini juga yah?" Melihat ke arah langit-langit gedung.

Shiorin: "Ahh iya, aku baru tahu beberapa hari lalu."

Yuji: "Begitu yah. Kalo begitu aku pamit pulang ya karna udah malam juga. Sampai jumpa besok." Ujarnya melambaikan tangannya.

Shiorin: "Sampai jumpa besok." Melambaikan tangannya dan tersenyum. "Hmmm," Dia menurunkan tangannya ketika Yuji sudah tidak terlihat lagi.

KAMAR KAZU

Usai mandi dia meneguk segelas susu dingin dari kulkas. Dia terduduk di sofa dan menyalakan televisi mengenai berita terkini. Kemudian dia teringat tentang kejadian barusan di lobi "Huhh, Terserahlah. Gua gak mau ngurusin hal yang lain lagi." Kazu lantas menutup matanya dan menaruh tangannya diatas dahi yang kemudian tertidur di Sofa dengan televisi yang masih menyala.

KAMPUS

Hari ini Kazu Albert datang ke kampus dengan stelan stylish yang membuat seisi kampus membicarakannya.

Kelas SASTRA I

Kazu memasuki kelas dimana sebagian teman-teman sekelasnya sudah berada disana. Meski Kazu seorang Selebriti, Namun di kelas tak ada perbedaan disana. Semua siswa di Sastra satu merupakan mahasiswa unggulan yang lolos saringan serta memiliki orangtua yang cukup berpengaruh di bidang Seni. Sehingga tak ada bedanya Kazu atau Yuji yang terlahir dari darah seniman disana. Karna di kelas Sastra I kebanyakan dari mereka memiliki nilai diatas rata-rata sehingga menurut Rumornya. Bila bisa masuk kelas SASTRA 1 sudah dipastikan akan menjadi lulusan yang menjanjikan. Dikarenakan jam pelajaran yang dua kali lipat lebih banyak dan sulit dari kelas sastra lainnya. Namun meski demikian tidak semua mahasiswa di kelas merupakan dari kalangan pejabat dan seniman. Ada pula siswa beasiswa dengan nilai bagus seperti Sakura dan Rei yang berasal dari kalangan biasa saja namun memiliki bakat di bidang Seni. Namun satu hal yang pasti. Tak ada satupun dari mahasiswa SASTRA 1 yang ingin keluar dari kelas tersebut. Sehingga Sebagian anak di kelas ada yang tidak menyukai Kazu karena Nilainya tetap Stabil meski dia sering tidak masuk kuliah.

Kazu: "Hoam, Kenapa harus ada kuliah Pagi sih." Ungkapnya sembari menguap dan mengusap mata kanannya seraya melihat jendela.

Rei: "Kau ini, masih terlihat mengantuk saja." Ujarnya yang baru saja datang dan terduduk di depan bangkunya Kazu.

Kazu: "Ahh, Iya nih. Kau baru datang, Tumben."

Rei: "Harusnya aku yang bilang begitu. Dasar kau ini." Memukul pelan kepala Kazu.

Kazu: "Begitu kah?"

Tak lama kemudian Yuji datang bersamaan dengan sakura di belakangnya.

Yuji: "Wahh, Kau benar-benar masuk hari ini?" Ujar Yuji menghampiri Kazu yang sedang mengobrol dengan Rei. Sakura terduduk disebelah kanan Yuji sedangkan Yuji terduduk di samping Kazu.

Kazu: "Apaan maksud omonganmu itu. Seperti aku sering bolos saja." Ujarnya yang tak sadar diri sering membolos kuliah. Rei, Sakura serta Yuji lantas tertawa melihat reaksi Kazu tersebut.

Yuji: "Hahh, Dasar kau ini."

SIANG HARINYA DI KANTIN

Terlihat semua orang berkumpul disana. Yuji, sakura, Rei, Sakura, Shiorin dan Anelin juga ada disana sedang asik berbincang sambil makan siang. Tak lama kemudian Kazu datang dari arah pintu kantin.

Yuji: "Hey Kazu. Kemari ayo kita makan sama-sama." Ujar Yuji melihat Kazu yang baru saja sampai di depan pintu kantin.

Kazu: "Ahh, Tentu." Terlihat gembira sejenak sebelum melihat di depan bangku Yuji adalah Shiorin. Mhhh, Tumben kalian ngumpul disini semua. Aghh, (Melihat ke pojokan ternyata ada Jo yang sedang asik ngopi sendirian) Sorry, Gue ada urusan sejenak di pojokan sana. Oke, Hey Jo." Berjalan sumringah ke arah Jo sambil melambaikan tangannya.

Yuji: "Yah, Kurasa ada yang salah dengannya sejak semalam." Bisik Yuji pada Shiorin pelan.

Shiorin: "Kan sudah aku bilang dia baik-baik saja." Balasnya dengan suara pelan lagi.

Yuji: "Apa kalian sedang bertengkar?" ucapnya lagi dengan suara pelan.

Shiorin: "Tidak, Lagipula kami memang tidak dekat."

Yuji: "Ahh, Benar juga sih. Hanya saja..." Melihat ke arah Kazu yang sedang asik ngobrol bareng Jo di pojokan.

Sakura: "Yah, kalian bisik-bisik apaan sih serius banget?" Ujar sakura yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua yang sedang berbisik-bisik.

Anelin: "Hmm, Kalian ini. Masih belum cukup kemarin ngedate seharian sampe malem dan masih aja tebar kemesraan. Bikin jiwa jomlo gue meronta aja nih haha." Ujarnya meledek Temannya yang terlihat asik bisik-bisik tetangga dengan Yuji.

Shiorin: "Ikh, Apaan sih kalian. Udah ah, Ayo makan aja dah. Lihat kentang gorengnnya jadi nganggur kaya gini." Ujar Shiorin yang mencoba mengalihkan pembicaraan mereka. Dia mengambil kentang goreng di depannya seraya meminum minuman dingin sekaligus untuk meredakan rasa gugupnya dihadapan teman-temannya. Sementara itu Yuji hanya senyum-senyum saja tanpa berkata apapun seakan tidak membantah apa yang dikatakan Anelin terhadap mereka. Rei justru malah semakin tertarik dengan kelanjutan cerita yang di sebutkan Anelin barusan sementara Shiorin menghentikan pembicaraan mereka dengan topik pembicaraan lain. Dilain pihak Sakura hanya tersenyum tipis lalu meminum orange jus miliknya ditengah kehebohan teman-temanya itu.

Meja Pojokan

Jo: Melihat kearah meja tengah dimana Yuji dan lainnya sedang asik dengan obrolan mereka. "Hey, Bukankah sebaiknya Lo gabung aja bareng mereka? Malah kesini lagi. Ganggu gue aja lo." Ujar Jo sembari sedikit menendang sepatu Kazu karna kesal waktu istirahatnya diganggu.

Kazu: "Idih, Jahat banget lo sama gue. Bukankah kita ini udah jadi Best Friend?" Mengedipkan matanya tiga kali.

Jo: "Aishh, Najis banget lo. Sudah lebih baik lo minum air mineral ini biar otak lo kembali jernih."

Kazu: "Aughh, Baiknya Best frend gua. Thanks you."

Jo: " Yah, sebaiknya lo hentikan bersikap begitu oke. Bila kau lanjutkan gua pukul nanti."

Kazu: "Aughh, Galak banget lo. Kaya buldog yang belum di kasih makan." Ujarnya sembari meminum minuman yang diberikan oleh Jo.

MALAM HARINYA DI TAMAN DEKAT APARTMEN

Shiorin sedang terduduk di bangku taman ketika dia selesai dengan Olahraga malamnya. Dia mengingat kembali kejadian siang tadi di kantin. "Apakah, aku memang sudah membuat Kazu sakit hati yah?" Ungkapnya dalam hati sembari memandangi Rembulan yang bersinar terang di malam itu.

LOBI APARTEMEN

Shiorin baru saja selesai dari olahraga malam. Dia berdiri di depan Lift yang kebetulan Kazu baru saja datang dari pintu utama Lobi. Pintu Lift sudah terbuka Shiorin masuk terlebih dahulu diikuti Kazu yang baru datang.

Shiorin: "Ahh Kau. Kau baru Pulang?" Tanyanya Spontan memulai pembicaraan.

Kazu: "Ya." Jawabnya singkat langsung membelakangi Shiorin setelah pintu lift tertutup.

Mereka tidak bicara apapun di lift hingga akhirnya Kazu keluar lebih dulu dari pintu lift dan Shiorin turut keluar meski bukan lantai tempat kamarnya berada. 

Shiorin: "Tunggu.." ujarnya kepada Kazu yang sudah berjalan di dekat dengan pintu kamarnya.

Kazu: "Apa lagi?" ujarnya membalikan badan sebelum membuka pintu kamarnya.

Shiorin: "Maaf...."

KAMAR KAZU

Dia menaruh tasnya dan mengambil handuk seraya memasuki kamar mandi. Dia kemudian mengingat Perkataan Shiorin kepadanya beberapa menit yang lalu.

Maaf... Aku minta maaf Kazu. Aku tidak tau betul apa salahku padamu. Tapi, aku kini sadar bahwa aku bersalah telah berbuat jahat padamu. Aku tidak tau kenapa kau tiba-tiba tidak pernah menyapa atau menegurku lagi. Apakah aku bersalah atau kau memang sedang ada masalah. Sejujurnya aku benci dengan rasa bersalah ini. Mungkin karena aku merasa kehilangan atau hal lainnya. Maaf, Karna aku ini terlalu bodoh untuk mengerti. Jadi tolong, Bisakah kau menjadi seperti sediakala lagi.

"Aghh, Kenapa mendadak dadaku menjadi sakit hati yah?" Kazu mematikan Keran dan menutupi tubuh bawahnya dengan handuk.

Ahh, Tentu saja. Aku hanya sedang banyak masalah saja kok. Baiklah Orin!

Shihh, Kau ini. Tidak bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan itu. Kalo begitu aku kembali dulu oke, Melambaikan tangannya dan memasuki Lift.

*****

KAMPUS

Keesokan Harinya Kazu berangkat kuliah seperti biasa. Ketika dia bertemu Shiorin yang sedang bersama dengan Yuji dia kembali menyapa mereka seperti sediakala. Shiorin yang senang dengan apa yang terjadi diantara mereka sudah membaik kini membalas ejekan Kazu dengan sedikit tersenyum. Jo yang melihat Kazu begitu peduli kepada Shiorin sedikit terkagum kepadanya.

ATAP KAMPUS

Jo: "Lo baik sekali padanya?" Tanyanya Spontan ketika mereka sedang duduk di atap kampus sembari menikmati minuman bersama.

Kazu: "Apa maksudmu? Dia siapa?" Hampir tersedak ketika Jo tiba-tiba mengatakan hal demikian. Dia taruh minumannya di samping kanannya.

Jo: "Lo tau lah siapa yang gue maksud." Meneguk kembali minumannya.

Kazu: "Ahh, Shiorin maksud lo. Emang kenapa?" Mengambil minuman di samping kanannya.

Jo: "Tidak apa-apa, hanya saja lo begitu peduli padanya. Gue pikir lo suka sama dia sampai beberapa hari lalu sempat kesal karna dia ngabain lo dan kini lo mulai kembali kaya dulu lagi."

Kazu: "Benarkah? Yah elo perhatiin sampe segitunya yah. Gue suka sama dia? Ahhh yang benar saja?" Mengingat kembali kata-kata Shiorin beberapa waktu lalu ketika pertama kali bertemu di taman. "Huhhhh ada-ada aja lo," tersenyum sedikit dan kembali meminum minumannya.

Jo: "Pake nyengir lagi lo. Tapi gue Salut sama lo. Meski gue gak tau Lo peduli sebagai teman atau sebagai lelaki. Lo cukup keren karena tidak mudah sakit hati dengan perlakuannya sama lo beberapa waktu lalu." Melihat kearah Kazu dan menepuk pundaknya.

Kazu: "Ahh, Gue kan emang keren best Friend. Tapi gue gak sebaik yang lo kira." Menatap langit siang yang membiru diangkasa.

Jo: "Sihh, (Tersenyum)" Aku tahu, Aku sangat paham. Dia tidak sadar bahwa kepeduliannya itu sebenarnya adalah sebuah rasa. Meski aku tak tau apakah kepeduliannya akan berubah menjadi cinta atau hanya Kepedulian Seorang Teman semata. Tapi, Untuk ukuran lelaki seperti dirinya. Aku pikir dia cukup keren karna berani membuang harga dirinya hanya untuk seorang wanita yang bahkan tak mengingatnya sebagai teman masa kecilnya.

****

Tak lama kemudian Jo terbangun dari posisinya terduduk. Ketika melihat waktu sudah sore Jo lantas bersiap untuk pergi.

Kazu: "Hey, Masih siang. Lo mau pergi kemana?" Tanyanya melihat Jo sudah siap berangkat.

Jo: Tersenyum sejenak," Gue ada kerjaan Bro. Gue tinggal dulu oke."

DISTRIK HIBURAN SHINJUKU

Kazu: "Woy, jangan cepet-cepet jalannya dong." Sahutnya membetulkan Topi dan kacamata hitam terpasang di wajahnya.

Mereka berdua berjalan di keramaian tempat hiburan Shinjuku. Kazu yang sedang tidak ada jadwal manggung dan kesibukan mengikuti temannya itu yang sedang dalam perjalanan untuk kerja Freelancenya. Jo memasuki sebuah gedung dimana banyak turis sedang berkunjung disana. Dia kemudian menyapa beberapa orang yang ditemuinya.

Jo: "Sore Pak Tanaka. Saya sudah datang." Ujarnya tersenyum menyapa pemilik tempat hiburan dimana dia bekerja.

Tanaka: "Sore Jo, Kau membawa teman?" Melihat kearah Kazu yang berdiri dibelakang Jo.

Jo: "Ahh, iya Pak. Kebetulan sekali dia sedang ingin melihat-lihat daerah sini. Kenalkan dia Kazu teman saya." Ujarnya memperkenalkan Kazu pada pemilik.

Kazu: "Haloo Om, Salam kenal." Ungkap Kazu menyapa bapak Pemilik.

Tak lama kemudian Jo bersiap untuk menyetel gitarnya untuk pertunjukan yang akan berlangsung beberapa saat lagi. Kazu terduduk di Tribun penonton yang sudah penuh untuk menyaksikan LIVE Musik yang akan diselenggarakan. Dia cukup terpukau dengan sisi lain temannya itu yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Jo tampak cukup mahir dalam menyetel alat musik serta mengatur Sound sistem yang ada di depan panggung. Tak perlu menunggu waktu lama pembawa acara memperkenalkan pada para penonton satu persatu nama pemain band dan vocalis yang ada di panggung.

"Hello Every body, Saya Felix yang akan memandu acara live musik kita malam ini. Apa kalian siap semuanya?"

"Yaaa" sorak sorai para penonton.

"Pertama mari kita sambut vocalis kita Julius untuk memasuki area panggung." Julius memasuki panggung ketika di panggil namanya.

"Julius.... Julius.. Julius"

"Juga hadir disini gitaris kita yang baru bergabung Julkifli Oskar atau biasa dipanggil Jo, Jejejeng (Jo mulai memainkan Gitarnya) dan Drummber kita Jisung. Dom dom dom dom (Jisung langsung memainkan drum di depannya)."

Julius: "Siang semuanya. Angkat tangannya keatas."

Para penonton: "Yeayyy.... Wohooo." Teriak para penonton memenuhi aula panggung kala itu.

Kazu: "Yah, Gila sih ini. Wohoooo, Joooo!" Ikut bersorak untuk Jo dan terbawa suasana bersama para penonton lainnya. Kazu ikut mengangkat tangannya dan berteriak sesuai dengan arahan vokalis.

Catatan: Lagu yang di bawakan oleh Julius merupakan lagu poluler yang sedang hits kala itu. Sehingga semua penonton cukup antusias. Selain itu tempat Jo bekerja Freelance merupakan salah satu Klub yang sering dikunjungi turis internasional. Sehingga disana kebanyakan orang yang berbahasa asing hadir. Ada juga beberapa kalangan terpelajar yang datang hanya untuk bisa melihat dan bertemu orang asing untuk melatih bahasa inggris mereka atau sekedar melihat acara musik yang dibawakan oleh orang kewarganegaraan asing. Untuk alasan itulah Kebanyakan Orang dari luar Tokyo kebanyakan berkumpul disana.

****

Acara Live Musik berlangsung dengan Meriah. Jo selesai dengan permainannya yang berlangsung selama dua jam. Usai melakukan Pekerjaan Freelancenya Jo mengajak Kazu jalan-jalan mengelilingi Pusat hiburan. Hingga mereka tiba di area remang-remang penginapan untuk hiburan para lelaki dewasa.

Kazu: "Wooh, Ada tempat seperti ini juga yah disini. Wah, Perlukah kita coba masuk ke dalam (Mengangkat alisnya keatas dengan antusias). Disini tertulis Motel Lova dan bar Tradisional. Bagaimana?"

Jo: "Elo serius? Buat apa kita masuk ke sana. Bahkan bila cuma untuk minum teh saja harganya hampir sama dengan Wisky kau tau. Hanya masuk saja sudah harus bayar 9000 Yen." 

Kazu: "Yah, Tidak apa-apa. Gue cuma penasaran seperti apa di dalamnya. Lagipula mumpung gue lagi libur nih." Ujarnya selonong masuk ke dalam Bar disamping Motel tersebut.

Jo: "Aishhh, Lo ini. Mau bagaimana lagi." Akhirnya dia turut masuk ke dalam bar tersebut.

*****

BEFORE                                                                                                                              NEXT--->



ANATA DAKE : BAB VI. BERSAMA DENGANNYA

 


****

Shiorin: " Hahh, Begitulah. Aku ingin segera selesai tapi masih ada satu hari lagi ampai kelas ini selesai. Aku harap kita bisa satu kelas tahun depan. Untuk itulah aku akan berusaha agar bisa menyamai nilaimu agar bisa masuk kelas sastra satu juga tahun depan."

Yuji: "Wahh, senangnya kamu bilang begitu. Lalu, bagaimana bila nanti aku ajari kau perihal apa yang kau butuhkan untuk bisa naik ke kelas sastra 1? Hahaa, Bercanda kok lagian aku gak sepintar itu untuk bisa mengajarimu."

Shiorin: "Aku mau."

Yuji: "Mau?"

Shiorin:" Iya aku mau kok. Ajari aku biar bisa masuk kelas sastra satu. Aku yakin bila belajar bersamamu aku bisa lebih mudah paham nantinya."

Yuji: Tersenyum " Baiklah, setelah kelas pahat selesai. Kita mulai belajar bareng di perpus oke?"

Shiorin: "Oke, Love You." tersenyum dan menutup telponnya

***

KOST YUJI

Yuji: "Ahh, dia ini. Setelah mengucapkan kata manis seperti itu langsung ditutup saja (Tersenyum dan menaruh handponnya di dadanya) Love you too Shiorin."

LUAR RUANGAN PENGINAPAN HOKAIDO, Lobi utama penginapan.

Shiorin baru saja selesai menelpon Yuji di beranda luar penginapan dekat dengan kelas pahat yang berada 200 meter dari penginapan. Dia melewati kamar mahasiswa lainnya yang sedang asik menikmati waktu istirahat mereka. Tak lama kemudian terdengar seseorang yang memanggil namanya dari kejauhan. Namun Dia abaikan karna suara itu terdengar tak asing baginya. Dia bergegas kembali ke kamarnya dan menutup pintu rapat-rapat seraya rebahan di kasurnya.

Jo: "Kau ini, Bukankah jelas-jelas dia tak ingin bergaul denganmu." Ungkapnya menepuk pundak Kazu agar dia bersabar.

Kazu: "Huhh, Aneh sekali dia itu. Kenapa hobinya menyendiri sih. Sejak tadi pagi dia hanya mengikuti pelajaran dan saat istirahat hanya menelpon Yuji. Emang dunianya itu hanya ada Yuji begitu!" Ucap Kazu yang terlihat Kesal.

Jo: "Huhh, Gue ngerti kok elo khawatir. Tapi gue rasa sikap lo yang kaya gitu malah bikin orang kesal. Jadi mending elo hentikan perhatian berlebih lo. Yah, kecuali elo emang sengaja cari perhatian dia." Ungkap Jo yang mengangkat tangannya mencoba mengerti perasaan Kazu namun sedikit menasehatinya.

Kazu: "Aishh, Lo bukan nambah semangat malah buat gue terdengar kaya orang jahat aja! Yah, Oke. Gue akan berhenti khawatir sama dia. Lagipula Yuji orang baik. Gue akan coba percaya sama Dia dan Yuji untuk kali ini." Ujar Kazu tersenyum tipis mencoba terlihat keren dihadapan temannya itu,

Jo: "Najis lo, Malah sok bijak sekarang. Iya dah, Kazu Albert emang Tiada duanya (Merangkul pundak temannya itu dan berjalan meninggalkan tempat mereka berbincang.)

Kazu: "Eishh, Gua emang bijak kali. Elo aja yang terlambat sadar." Ungkapnya merangkul sedikit erat leher Jo hingga akhirnya malah mereka bercanda rangkul-rangkulan dan berakhir dengan saling ejek. Sampai saat mereka sadari semua orang melihat mereka dan keduanya melepaskan rangkulan mereka berjalan menuju kamar mereka masing-masing.

KAMAR SHIORIN

Shiorin menatap langit-langit atap kamar seraya mengingat kejadian di luar tadi ketika Kazu memanggil namanya. Dia sedikit kepikiran dengan sikapnya tersebut bila sudah membuat sakit hati Kazu. Namun ketika dia mengingat lagi hal menyebalkan yang pernah dilakukan Kazu padanya, lantas dia tidak ambil pusing lagi dan melihat pesan terakhir dari Yuji sebelum dia akhirnya tertidur.

Pagi harinya semua mahasiswa dan mahasiswi berkumpul di ruang makan sebelum memulai kegiatan kelas Pahat di hari terakhir. Shiorin terduduk bersama dengan Anelia teman terdekatnya di kelas. Tak lama kemudian Kazu dengan Jo datang dari pintu utama menuju ruang makan. Shiorin yang melihat mereka hanya terdiam dan melanjutkan makannya sambil berbincang dengan Anelia. Kazu dan Jo mengambil menu sarapan mereka dan terduduk di tempat yang masih kosong dekat dengan bangku Shiorin. Tidak seperti biasanya Kazu tidak menegur Shiorin dan ngajak ribut ketika mereka bertemu terlebih lagi bangku mereka yang bersebelahan saling membelakangi. Jo dan Anelia yang melihat kejadian tersebut sontak merasa terkejut dengan suasana hening diantara mereka berdua.

TOILET WANITA

Shiorin: "Huhh, Apa-apaan itu? Tumben sekali pagi ini dia tidak bersuara." Ujarnya sembari mencuci kedua tangannya dan menatap wajahnya di cermin. Hmhh, Baguslah. Akhirnya dia tidak mengusik hidupku lagi." Pungkas Shiorin meninggalkan toilet wanita menuju kelas Pahat.

Kelas Pahat Sastra Dua

Ketika Shiorin tiba di kelas Pahat. Tampaknya kelas sudah ramai dengan teman-teman lainnya yang sedang melihat karya dari Kazu. Seperti biasa dia tampak percaya diri membanggakan karyanya yang sudah hampir selesai dan merupakan satu-satunya mahasiswa yang berhasil membuat pahatan kayu yang indah setelah Yuji mingu lalu membuat Patung Dewi Wanita. Kini Kazu membuat patung seorang Pria sedang memegang Gitar yang dia namai dengan Dewa Rock. Instruktur yang baru datang sempat terkagum dengan hasil karyanya dan memberikan apresiasi kepada Kazu berupa sertifikat pengakuan dari kelas seninya. Berkat idenya yang dinilai cukup menarik dengan menampilkan unsur modern pada patungnya. Kazu mendapatkan kesempatan untuk menampilkan pada peragaan seni pahat bulan depan untuk mewakili kelas sastra dua. Nantinya karya Kazu akan diperlihatkan bersamaan dengan karya Yuji dari sastra satu pada perayaan seni yang juga akan menghadirkan beberapa karya dari seniman ternama.

MOTEL LOVA

Ketika Shiorin sedang disibukkan dengan membuat kerajinan Pahat. Yuji yang sedang tak ada kuliah pergi bersama Sakura untuk melakukan Kerja Freelance pertamannya.

Sakura: "Kau yakin mau melakukan ini?"ujarnya kepada Yuji yang mengambil satu persatu seprai kotor dari kamar ke kamar.

Yuji: "Tentu saja. Lagipula liburan sebentar lagi akan tiba. Aku sedang perlu uang banyak untuk liburan nanti." Ungkapnya dengan tersenyum membawa tempat berisi cucian kotor menuju ruang cuci.

Satu jam kemudian setelah selesai memasukan semua pakaian kotor ke mesin cuci. Mereka berdua membawa semua cucian untuk di keringkan di baseman atas hotel tempat menjemur pakaian. Melihat Yuji yang cukup bersemangat untuk pekerjaan pertamanya membuat Sakura sedikit tersenyum dan turut bersemangat pula dalam bekerja. Hingga dia sedikit ceroboh dan tersandung ketika mencoba mengangkat ember besar berisi cucian yang membuatnya kehilangan keseimbangan. Beruntung Yuji menangkap tubuh Sakura yang akan terjatuh dan segera memegangi ember yang hampir terjatuh.

Yuji: "Kau baik-baik saja?" Tanya Yuji yang masih memegangi tubuh sakura dari belakang.

Sakura: "Ahh Iya, Terima kasih." Segera meluruskan tubuhnya dan merapihkan cucian yang hampir terjatuh. Sakura sedikit Panik dan dadanya berdetak cukup cepat.

Yuji: "Sini embernya, Aku bantu jemurkan Sepreinya. Kau sebaiknya istihat saja." Ujarnya sembari mengambil ember berisi Sprei yang akan di jemur.

Sakura: "Nggak apa-apa kok. Aku bisa (Mencoba meraih embernya kembali)."

Yuji: "Sudah, Kau istirahat saja." Berjalan membawa ember dan langsung menatanya di tiang jemuran.

Melihat Yuji yang bekerja keras. Sakura berinisiatif membelikan minuman untuknya. Usai Yuji menyelesaikan pekerjaanya. Sakura memberikan minuman kepadanya dan mereka istirahat di tempat peristirahatan.

RUANG GANTI PRIA

Yuji: "Arghhh (Memegangi bahunya seraya merapihkan kerah baju), Oke sudah selesai." Ucapnya seraya melihat jam yang menunjukan sudah malam dan dia keluar dari ruang ganti. Ketika dia keluar ruang ganti. Sakura sudah berdiri di luar sana menunggu Yuji. Mereka keluar dari pintu samping untuk pulang bersama-sama.

DI DALAM KERETA

Sakura: "Kau baik-baik saja?"

Yuji: "Tentu, harusnya aku yang bicara begitu."

Sakura: "Kau bercanda. Aku tentu saja baik-baik saja. Lihat (Memasang wajah tersenyum sembari menunjukan Otot tangannya yang kecil)."

Yuji: "Apanya yang dilihat coba? Tapi kau memang terlihat baik-baik saja sih dengan senyum seperti itu."

Sakura: "Sihh, Apaan sih. Jadi, gimana hari pertama kerjamu? Menyenangkan? atau melelahkan?"

Yuji: "Mhhhh, Dua-duanya. Melelahkan tapi juga menyenangkan."

Sakura: "Begitukah, Baguslah." Ujarnya Tersenyum sembari menatap jendela kereta melihat lampu-lampu rumah dan gedung di malam itu.

Yuji turut tersenyum melihat Sakura memandangi pemandangan di luar kereta. Mereka berdiri di lantai kereta dan memandangi pemanangan malam di dalam kereta menuju perjalanan pulang.

RUANG MAKAN PENGINAPAN DI HOKAIDO

Anelia: "Hey, Kalian sedang Bertengkar?" ujarnya melihat ke arah Kazu yang baru saja meninggalkan ruang makan bersama Jo.

Shiorin: "Musuhan? Apa maksudmu?" Ujarnya pura-pura tidak paham dengan apa yang dimaksud oleh Anelin.

Anelin: "Kau dan Kazu. Tumben banget kalian gak berantem atau saling ejek?"

Shiorin: "Benarkah? Perasaan aku memang gak dekat sama dia deh sampe harus dibilang lagi bertengkar."

Hari terakhir kelas Pahat untuk Sastra Dua telah selesai. Esok hari sudah mulai perkuliahan seperti biasa lagi. Namun sampai akhir penutupan kegiatan perkuliahan dan turun dari bus. Shiorin dan Kazu masih tidak saling sapa.

****

Kelas SASTRA DUA

Shiorin sedang mengobrol dengan Anelin perihal ujian akhir semester (UAS) yang akan segera tiba. Dia mengatakan rencananya untuk bisa naik ke sastra satu tahun depan agar bisa satu kelas bersama pacarnya Yuji di sastra satu. Oleh karena itu Shiorin mengungkapkan sangat bahagia karena mulai hari ini dan seterusnya dia akan belajar giat. Apalagi Yuji yang akan membantu Shiorin belajar.

Shiorin: "Amhh, Aku sudah tidak sabar menunggu jam pulang hari ini. Lihat, Aku bahkan membeli buku catatan baru khusus untuk belajar hari ini. Bagaimana menurutmu?" Ungkapnya bersemangat sembari menunjukan buku yang baru dibelinya di Koperasi.

Anelin: "Kau ini. Segitu sukanya kah kau pada Yuji. Sampai sesemangat itu dalam belajar. Biasanya kan udah nyerah kalo harus belajar sehabis pulang kuliah."

Shiorin: "Begitukah, Berarti Yuji jadi pengaruh baik dong. Ahh, aku jadi semakin tidak sabar menanti siang." Ujarnya memegangi buku sembari tersenyum memejamkan matanya.

Sementara itu di SASTRA SATU

Kelas perkuliahan sudah dimulai sejak pagi hari. Dikarenakan Ujian akhir semester yang akan datang sebentar lagi. Semua mahasiswa SASTRA SATU tak ingin membuang waktu dengan bermalas-malasan. Masing-masing dari mereka membentuk tim belajar kelompok untuk Ujian nanti.

Sakura: " Haaah, Gak kerasa ujian sebentar lagi. Bagaimana Tuan Genius, Kau sudah mempersiapkan untuk ujian nanti?" Tanya Sakura kepada Yuji seraya berdiri dari bangkunya seketika mendengar teman-teman lainnya yang merencanakan belajar kelompok.

Yuji: "Genius? Aku maksudmu? (Melihat kearah bangku Kazu yang kosong sejak jam pertama kuliah) Kau salah, Aku hanya seorang pekerja keras. Berbeda dengan orang yang sudah terlahir dengan bakat."

Sakura: "Ahh, Kau terlalu merendah Yuji. Tapi itu yang aku suka darimu."

Yuji: "Sihh, Apaan coba. Aku akan belajar dengan Shiorin siang nanti di perpus. Kau bagaimana?"

PERPUSTAKAAN KAMPUS

Shiorin berjalan dengan menuju perpustakaan dimana Yuji sudah menunggunya disana.

Shiorin:" Yuji (Tiba-tiba Sumringah dan melambaikan tangan ketika melihat Yuji sedang terduduk di bangku tengah sendirian) Yuji... Sa.... Sakura?" dia terdiam sejenak melihat sakura yang datang menghampiri meja Yuji. Shiorin lantas berjalan menghampiri meja tempat Yuji dan Shiorin berada.

Yuji: "Kau sudah datang?" Sapa Yuji dengan tersenyum ketika melihat Shiorin tepat berdiri dihadapannya.

Sakura: "Hey, Rin. Kau baru datang. Duduklah, biar aku ambil bangku yang lain." berdiri dari bangkunya dan hendak berjalan mengambil bangku kosong yang tidak jauh dari meja mereka.

Shiorin : "Ahh tidak usah. Biar aku yang ambil sendiri. Menahan Sakura dan mencoba mengambil bangku yang lain.

Yuji: "Biar aku saja yang ambil. Kau duduklah di bangkuku." Mempersilahkan Shiorin duduk dibangkunya sementara dia mengambil bangku lain.

Shiorin sempat senang dengan perhatiaan yang diberikan oleh Yuji padanya dengan mempersilahkan dia duduk dibangkunya. Namun dikarenakan hal itu juga mereka tidak bisa duduk bersebelahan. Yuji terduduk di depan mereka berdua setelah mengambil bangku yang baru. Ditambah lagi Shiorin sama sekali tidak mengerti dengan apa yang mereka berdua bahas bahkan sampai Yuji menerangkan untuk ke sekian kalinya dia masih belum mengerti juga sampai pada akhirnya dia berbohong pada Yuji bila dia sudah mengerti dan mulai pada BAB selanjutnya.

Dikarenakan Shiorin sedikit malu berada diantara Yuji dan Sakura dari kelas SASTRA unggulan di kampus. Dia putuskan untuk keluar sejenak untuk sekedar membeli minuman dan menghirup udara Segar.

KANTIN

Shiorin: "Huhhh, ternyata belajar kelompok itu memang gak mudah. Apalagi kalo bersama mereka berdua. Lama-kelamaan ketahuan begonya nih gue. Haah," Ungkapnya termenung meminum minumannya di bangku paling pojok di kantin.

Tanpa dia sadari Anelin menepuk pundaknya dan seketika dia menjerit sehingga seisi kantin melihat kepadanya.

Shiorin: "Anelinnn, Bikin kaget aja. Huhh (Mengelus dadanya dan kembali meminum minumannya)."

Anelin: "Hey, Mana semangat lo yang tadi pagi. Bukannya sekarang harusnya lo lagi belajar bareng sama Yuji?" Tanya Anelin yang kemudian terduduk di depannya.

Shiorin: "Ahh itu, (melirik kearah atas sejenak) Kami lagi belajar kok. Yah ini aku lagi istirahat hehe." Ungkapnya seraya tersenyum tipis namun masih terlihat bimbang.

Anelin: "Yah lo ini. Kenapa kau malah tinggalin si Yuji belajar sendirian dan malah enak-enak minum disini? Dasar emang yah." Ungkapnya yang tak tahu kenapa temannya itu minum sendirian di kantin.

Shiorin: "Ahh kau benar. Harusnya aku beliin minum juga buat mereka berdua." Dia terbangun dari bangkunya dan membeli dua botol minuman.

Anelin yang heran karena temannya itu membeli dua botol minuman lantas bertanya kepadanya. Hingga dia mengetahui kejadian sebenarnya dan mulai meledeknya di tengah perjalanan menuju perpus.

Anelin: "Hmm, Bisa-bisanya yah. Harusnya elo jangan minder gitu kali Rin. Lagipula Yuji juga gak marah kan kalo elo gak mudeng-mudeng kalo diajarin."

Shiorin: "Iya sih dia gak marah atau sebel. Tapi aku yang malu terlihat bego dihadapannya Anelll." Menutup kedua wajahnya dengan dua botol minuman yang dibawanya."

Anelin: "Yasudah. Gimana elo aja deh. Gue duluan yah. Biasa, Gue ada kerjaan nih. Oke dahh." Ujarnya melambaikan tangan dan menuruni tangga.

Shiorin: "Dahhhh." Melaimbaikan tangannya sembari tersenyum sebelum dia memasuki ruangan perpustakaan.

****

RUANG PERPUSTAKAAN

Shiorin datang menghampiri mereka berdua seraya membawakan dua botol minuman untuk Yuji dan Sakura.

Shiorin: "Chajang, Lihat. Aku bawakan minuman untuk kalian berdua." (Semua orang menatap ke arahnya dan Yuji sontak bergegas mengambil minuman yang dipegang oleh Pacarnya tersebut).

Yuji: "Ahh, Thanks. Nanti aku minum oke." Dia ambil botol tersebut dan memasukannya ke dalam tas seraya melihat ke sekelilingnya yang memperhatikan mereka.

Shiorin: "Hmmm... Heeh OMG, Aku lupa (Terduduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya)." Dia baru tersadar ketika Yuji memasukan minuman itu ke dalam tasnya dan melihat ada tanda dilarang makan dan minum di perpustakaan.

Gerbang KAMPUS

Usai selesai dengan belajar di perpus. Sakura berpamitan karna ada urusan yang harus dia kerjakan.

Yuji: "Kamu kenapa? Wajahmu terlihat murung begitu." Tanyanya melihat wajah pacarnya itu yang sedari tadi murung.

Shiorin: "Hmm, Maaf yah. Aku udah buat kamu malu tadi di perpus."

Yuji: Tersenyum seraya menyelus kepala pacarnya itu. Gak apa-apa kok. Aku justru senang kamu perhatiaan sama aku." Lantas dia mengeluarkan minuman di dalam tasnya dan meminum minuman tersebut. "Aghhh, Minum Teh Olong emang paling segar kalo habis belajar. Makasih Shiorin, Kamu tau aja kalo aku lagi haus." Ujarnya kembali dengan tersenyum seketika dia sudah menghabiskan air dari botol minuman yang dipegangnya.

Shiorin: " Iya, Sama-sama." ujarnya tersenyum kembali. Yah inilah yang membuat aku selalu ingin bersama dengannya. Dialah lelaki yang mampu membuat hariku menjadi lebih berharga setiap bersama dengannya. Aku rasa, Aku benar-benar mencintai pria ini.

Mereka berdua berjalan meninggalkan gerbang kampus menuju tempat makan terdekat hanya untuk menghabiskan waktu berdua sebelum akhirnya pulang ke rumahnya masing-masing.

*****

 

BEFORE                                                                                                                                NEXT---->

ANATA DAKE : BAB V. TEMAN

 


SIANG HARI HALTE DEKAT KAMPUS KETIKA WEEK END

Mereka berdua (Yuji dan Sakura) turun dari bus ketika pemberhentian terakhir yaitu Halte bus dekat kampus.

"Hahh, lelahnya," ucap Sakura ketika menuruni bus dan merentangkan tangannya. Yuji melihat Sakura sejenak lalu memalingkan kembali pandangannya.

Sadar akan perilaku Yuji yang sedikit aneh terhadapnya akhir-akhir ini lantas dia mendekatkan diri kepadanya. Sontak hal tersebut membuat Yuji terkaget.

"Yah, kau mengagetkanku." glek, Yuji menelan ludahnya seketika dan sedikit memalingkan pandangannya ketika mengingat kejadian beberapa waktu lalu saat melihat sakura bersama dengan pria yang lebih dewasa darinya di love hotel kala itu.

"Hei Kau lapar tidak?" Tanya Sakura Spontan.

"Tidak.." wooooook (Suara perut yang keroncongan).

"Dasar, Perutmu Jujur Sekali (Melirik kearah perut Yuji) Ayo, Sebaiknya kita cari makan terlebih dahulu sebelum pulang." Ujar Sakura yang mengajak Yuji makan siang bersama kala itu.

"Huhh, Dasar memalukan," (Menundukan kepala sejenak dan menghela nafas sebelum berjalan mengikuti sakura yang sudah terlebih dulu didepannya).

KEDAI RAMYON DEKAT KAMPUS

Mereka mengunjungi tempat makan yang tidak jauh dari kampus dan duduk saling berhadapan kala itu.

Sakura yang tampak cuek dan blak-blakan tidak jaim-jaim ketika makan membuat Yuji sedikit terhibur dan melupakan sejenak tentang apa yang pernah terpikir dibenaknya tentang Sakura. Lambat laut Yuji juga turut larut dalam suasana tersebut yang kebetulan selera makan mereka sama yang membuat Yuji cukup nyaman tentang berbagi informasi mengenai makanan yang sudah mereka cicipi selama berada di Tokyo.

Yuji: "Jadi kau sudah tinggal di sini sejak kau kecil?" (Sedikit tercengang dengan apa yang baru saja di dengarnya tersebut).

Sakura: "Yah begitulah, Cukup lama bukan." Melanjutkan makannya dan menikmati Jus Mangga Paforitnya itu.

Yuji: "Wahh Luarbiasa, Pantas Aksen Indonesiamu sedikit Aneh. Ternyata kau sudah seperti orang sini asli yah."

Sakura: "Hmmm, Begitukah. Aku justru sudah lupa kapan terakhir aku kesana (Indonesia) Karna aku sudah menganggap disinilah tempatku tinggal. Mungkin terakhir kali aku kesana saat umurku 5 tahun ketika ayahku masih hidup." (Mengenang dikala berada dipangkuan ayahnya ketika kecil dulu).

Trotoar Jalan menuju Stasiun

Usai makan Mereka mengunjungi Toko buku bersama ketika mendapatkan kabar bahwa akan ada diskusi lusa nanti. sebelum pada akhirnya mereka memutuskan pulang ketika hari sudah sore.

Sakura: "Apa kau baik-baik saja?" Menatap Yuji dari samping ketika mereka berjalan berdua menuju stasiun. (Yuji masih menatap lurus ke depan meski matanya melirik ke arah Sakura).

Yuji: "Tentu, Emang kenapa kau bertanya demikian. Aneh sekali."

Sakura: "Mmmhhh, Tidak... Aku hanya bertanya saja." (Tersenyum dan melanjutkan perjalanan mereka).

STASIUN KERETA API

Dikarenakan rute pulang mereka kebetulan sama Yuji dan Sakura akhirnya pulang bersama menggunakan kereta api. Kala itu Yuji bermaksud membalas chat dari Shiorin yang menanyakan kabarnya. Namun ketika dia akan membalas pesan, Handpone miliknya mati karena kehabisan baterai.

Yuji : "Yahh.. Huhhh (Menghela nafas dan memasukan handpone miliknya lagi ke dalam sakunya)." Melihat ekspresi Yuji yang demikian lantas Sakura menanyakan hal tersebut kepadanya.

Sakura : "Kenapa, ada masalah?"

Yuji: "Tidak, Baterai Handponeku baru saja habis."

Sakura: "Kau Mau pinjam handponeku? bila penting kau harus segera membalasnya bukan."

Yuji: "Ahh, Tidak kok. Nanti sepulang dari seni aku langsung mencarggernya saja. Lagipula sebentar lagi aku turun."

Sakura: "Benarkah? Aku juga turun di stasiun setelah ini."

Yuji: "Oh yah, begitu."

Mereka sampai di stasiun tujuan. Sakura menggunakan bus untuk pulang sedangkan Yuji berjalan kaki ke minimarket dahulu untuk membeli sesuatu. Mereka berpisah ketika Sakura sudah memasuki busnya dan Yuji berjalan ke minimarket untuk membeli minuman dan sesuatu lainnya untuk dibawa kerumah pamannya yang kebetulan hari ini dia berniat menginap di rumah pamannya.

Setibanya di rumah pamanya Yuji langsung mencargger handponenya dan 1o menit kemudian dia mencoba menyalakan handponennya meski belum terisi penuh hanya untuk membalas pesan dari kekasihnya Shiorin. Dia tersenyum dan membalas kembali pesan dari shiorin sampai lima menit kemudian sebelum pada akhirnya mereka mengakhiri percakapannya.

"Selamat malam" ujar Shiorin mengakhiri percakapan mereka

"Selamat malam juga dan tidur nyenyak yah." Balas Yuji dalam pesannya.

ESOK HARI

Yuji bangun pagi-pagi sekali untuk melakukan olahraga pagi rutin yang biasa dia lakukan untuk berlari mengelilingi kompleks tempat yang tak jauh dari rumah pamannya. Tak pernah di duga ternyata dia bertemu dengan seorang lelaki yang sekilas pernah dia lihat sebelumnya. Namun karena dia tidak mengingat kapan dan siapa orang itu, lantas dia menghiraukannya dan kembali melannjutkan lari paginya.

Ketika dia baru saja pulang ke rumah pamannya setelah selesai dengan rutinitas paginya dia terkejut dengan seseorang yang dilihatnya.

"Sakura? Kenapa kau ada disini." Tanya Yuji pada seorang wanita yang tengah terduduk bersama paman dan bibinya di ruang tamu.

"Hei, Yuji. Kau tinggal disini. Rupanya kau keponakan yang diceritakan oleh paman dan bibi." Ujar Sakura.

Rupanya Sakura adalah kerabat jauh dari bibi Yuji alias istri pamannya. Dia sering berkunjung ketika waktu senggang hanya untuk mengantarkan makanan atau membantu pekerjaan di Restoran apabila sekolahnya sedang libur dulu. Dan kini hal itu masih dia lakukan meski sudah berada di bangku kuliah.

"Syukurlah, Ternyata kalian sudah saling kenal. Kebetulan hari ini kami akan meluncurkan produk baru di restoran sehingga kami membutuhkan bantuan kalian." Ungkap bibi Yuji yang turut senang dikarenakan mereka berdua sudah saling mengenal satu sama lainnya.

Sebenarnya dua hari yang lalu Yuji mendapatkan pesan dari pamannya untuk datang ke restoran apabila tidak ada kegiatan kampus di hari minggu untuk membantu peluncuran Produk baru dari Restoran Pamannya.

Hari sudah larut dikarenakan rumah sakura yang cukup jauh dari restoran akhirnya dia menginap setelah mengetahui besok kuliah siang.

Beranda belakang

Sakura masih terduduk menatap langit di malam itu. Bibi dan paman Yuji tampaknya sedang menikmati acara televisi. Yuji datang dari samping kanan arah kamar tamu yang selesai dibereskannya. Dia kemudian mengatakan kepada sakura untuk segera masuk kedalam dikarenakan hari sudah semakin larut dan kamar tamu sudah bisa digunakan. Sakura lantas tersenyum dan berjalan ke kamar tamu seraya mengucapkan selamat malam kepada yuji. Namun nada yang dia ucapkan membuat hati Yuji merasa aneh. Seakan ada kesedihan dari kata-katanya tersebut. Sehingga Yuji terdiam sejenak dan memutuskan masuk ke kamarnya setelah menatap bulan yang sedari tadi dilihat oleh sakura.

Kamar Yuji

Dia terbaring disana dan mengingat kembali tatapan kosong di mata sakura sebelum dirinya menegur sakura untuk segera memasuki kamar tamu. Namun Handponenya bergetar dan dia mulai tersenyum ketika melihat ada pesan disana. Tanpa menunggu lama dia balas pesan dari Shiorin dan sedikit berbincang sebelum tidur melalui pesan singkat mereka.

Pagi Hari

Yuji terbangun ketika perutnya sakit tak tertahankan. Dia menuju kamar mandi utama namun sedang ada yang memakainya. Mau tidak mau dia menuju kamar madi belakang dimana dekat dengan kamar tamu tempat sakura berada. Dikarenakan perutnya sedang sakit tak tertahankan dia berlari dari ruangan utama ke beranda belakang menuju toilet tanpa pikir panjang. Hingga pada akhirnya dia tak sadar ada orang yang sedang berada di depannya dia tabrak begitu saja dan mereka terjatuh berdua.

"Ahh, Maa...af, Glek." Yuji seketika terkejut dimana sakura masih memakai handuk dan tertindih olehnya ketika baru saja keluar dari kamar mandi. Dia langsung bangun namun dikarenakan lantai sedikit licin membuat mereka terjatuh lagi bersamaan hingga handuk sakura hampir terlepas dan yuji terjatuh kembali menimpa sakura.

"Gile, Mpuknya." Ungkapnya dalam hati. Namun tanpa bisa dia berfikir apapun dikarenakan sakit perutnya meradang kembali . Yuji bangun perlahan dan merangkak menuju kamar mandi.

"Hey kau tidak apa-apa?" Tanya sakura terbangun dari posisinya tersebut melihat yuji merangkak menuju kamar mandi.

Toilet sebelah kamar mandi

"Aghhhhh, Gila, Apa yang gue makan sih sampai perut melilit begini, Huhhh." Ujarnya yang masih berkonsentrasi dengan apa yang sedang dia keluarkan itu.

Ruang makan

Ketika Yuji masih dengan Rutinitas paginya di toilet. Sakura keluar dari kamar dan memutuskan untuk menulis secarik kertas di depan pintu bila dia harus pulang pagi-pagi karena ada keperluan. Dia pamitan kepada paman dan bibi yuji yang sedang berada di ruang makan mempersiapkan sarapan pagi.

Bibi: "Lah, Ayo sarapan dulu. Yuji mana?"

Paman: "Iya benar sarapan dulu kenapa pagi-pagi bukannya jadwal kuliah kalian siang?"

Sakura: "Kebetulan saya ada keperluan bibi, Paman. Dan Yuji tadi saya lihat masih ada di kamar mandi belakang. Kalo begitu saya pamit Bibi dan Paman."

Bibi: "Iya hati-hati dijalan Sakura, Nanti bibi sampaikan pada Yuji. Jangan lupa mampir lagi yah." Ungkap Bibi Yuji yang beranjak dari posisinya mengantar kepulangan sakura di pintu depan.

Sakura membalikkan badan berjalan lurus setelah melambaikan tangannya. Tak lama kemudian Yuji datang ke ruang makan setelah selesai dari aktifitasnya di kamar mandi. Bibinya mengatakan padanya bahwa sakura sudah pulang beberapa menit yang lalu.

Yuji: "Ahh, Begitu yah." Yuji hanya terdiam dan tersenyum terduduk di meja makan seraya memakan makanannya.

Dua jam kemudian Yuji merapihkan kamarnya dan mengemas tas untuk dibawanya. Dia berpamitan kepada Paman dan Bibinya untuk pulang ke kosannya karena ada beberapa barang yang akan dia bawa ke kampus siang nanti.

Kamar KOST YUJI

Yuji membuka Pintu dan rebahan sejenak di kasurnya. Dia membalikkan tubuhnya menghadap meja sampingnya. Dia lihat Foto dirinya dan Shiorin berdua ketika kencan pertama mereka. Namun tanpa dia sadari wajah yang terbayang dibenaknya adalah wajah sakura. Dia sedikit gusar dengan perasaannya itu dan memutuskan akan meminta maaf pada sakura apabila bertemu dengannya di kampus nanti. Dia mengira bahwa rasa bersalahnya tak akan pernah hilang bila dirinya tidak segera meminta maaf atas perilakunya tadi pagi. Dia bergegas mengemasi barangnya dan keluar dari pintu menuju kampus.

RUANG KELAS SASTRA 1

Yuji terduduk di kursinya dan melihat suasana kelas yang masih belum ramai. Dia melihat kearah meja Sakura yang belum datang dan mulai menghembuskan nafasnya. Tak lama berselang dia mendapat balasan pesan dari Shiorin yang sedang berada di Hokaido untuk kelas Pahat Sastra Dua. 

Yuji: "Huhh, Kenapa juga kelas Pahatnya gak kemari bersamaan sih." Ungkapnya menaruh handponennya seraya meringkukkan badannya. Saat itulah Sakura datang dan mulai terduduk disamping kursinya.

Sakura: "Kau kenapa? (Melihat kearah handpone Yuji yang masih terlihat pesan dari Shiorin) Hmm, Pagi-pagi udah galau aja." Ujarnya menaruh buku dari dalam tas.

Yuji: "Ahh, Kau rupanya. (Terduduk kembali dan menaruh handponnya di dalam saku celana) Kapan kau datang?"

Sakura: "Baru saja, Kenapa emang?" Melihat kearah Yuji.

Yuji: "Tidak apa-apa (Terdiam sejenak) Emhh, Oh yah. Maaf untuk yang tadi Pagi. Aku tidak sengaja. Aku harap kau bisa memakluminya." Ungkapnya seraya menggenggam tangannya seraya mata terpejam bersiap untuk tinjuan dari Sakura.

Sakura: "Ahh itu, (Melirikkan matanya kearah atap sejenak) lalu kenapa kau memejamkan mata begitu?"

Yuji: "Aku sedang bersiap bila kau ingin menghajarku. Tapi aku harap kau tidak memukulku keras-keras kalo bisa." Masih memejamkan matanya.

Sakura: "Oh begitu, Baiklah. Karna harga diriku juga sedikit terluka olehmu. Mungkin 3 Pukulan sudah cukup." Mulai beranjak dari kursinya dan menatap wajah Yuji sejenak.

Yuji: "Tiga? Yah, Kau sungguhan ingin memukulku?"

Sakura: "Kenapa, Kau takut?" Masih menatap wajah Yuji yang bersiap menerima pukulan darinya.

Yuji: "Tidak, sama sekali tidak. Aku seorang lelaki, buat apa aku takut hanya karena 3 Pukulan. Ayo cepat pukul aku sebelum orang-orang berdatangan." Menegakkan tubuhnya dan siap akan apa yang akan dia terima.

Sakura: Tersenyum dan mendekatkan wajahnya seraya menyentuh pipi Yuji dengan menepuknya tiga kali. "Sudah ah, cukup dengan semua kekonyolan ini." Ungkapnya kembali ke kursinya ketika beberapa orang memasuki ruang kelas.

Yuji: Membuka matanya dan terheran. "Sungguh kau tak akan memukulku?" tanyanya kembali.

Sakura: "Jadi kau ingin sungguh aku pukul?" Mengambil tempat pensil miliknya dan melirikan matanya ke arah Yuji.

Yuji: "Yah, nggak juga sih. Maksudku kau sudah memaafkanku?"

Sakura: " Hmmmhh" Menganggukan kepalanya mengarah ke depan papan tulis.

Melihat Sakura mengangguk sebagai tanda dia memaafkannya. Yuji turut bahagia dan tersenyum kembali membalikan badannya ke depan. Tak lama kemudian Mahasiswa yang lainnya berdatangan dan Dosen memasuki ruangan untuk memulai kuliah.

KANTIN KAMPUS

Sebagai tanda maaf dan terimakasih Yuji pada Sakura. Dia bermaksud mentraktir makan di kantin kampus.

Sakura: "Kau ini, Padahal sering-sering aja buat kesalahan. Aku kan jadi gak usah capek kerja untuk dapat makan gratis." Memakan mie dihadapannya.

Yuji: "Kerja? (Sedikit Penasaran)"

Sakura: mengambil tisu dan mengelap mulutnya. Nggak Kok, Yah biasalah. Bukannya wajar kalo kerja sambilan untuk menghidupi diri sendiri." Ujarnya melanjutkan memakan makanannya itu.

Yuji masih sedikit terdiam dan sedikit penasaran dengan pekerjaan freelance yang dia lakukan itu. Akhirnya dia bersikeras ikut dengan sakura untuk menemaninya bekerja dengan alasan dia juga membutuhkan uang tambahan.

Mereka berdua keluar dari kampus menuju stasiun kereta. Tak lama dia tiba di sebuah motel tempat pertama kali melihat sakura berjalan dengan seorang pria yang tak dikenalnya.

Yuji: "Disini kau bekerja?" menunjuk kearah motel. Ini kah tempat yang waktu itu, Yuji sejenak mengingat dikala dia pernah melihat sakura.

RUANG CUCI MOTEL

Sakura: "Kenapa? Kau kaget aku bekerja sebagai kuli cuci disini?" Ungkap sakura seraya memasukan beberapa cucian ke mesin cuci.

Yuji: "Maafkan aku. Aku sudah pernah salah paham padamu." Dia menundukan kepalanya dan meminta maaf pada sakura.

Sakura: "Sudahlah, bukankah kita Teman. Kau tidak perlu selalu meminta maaf padaku terus. Semua orang juga akan salah paham bila melihat wanita pergi ke hotel seperti ini."

Tak lama berselang seorang lelaki datang menghampiri mereka berdua di ruang cuci. Lelaki itu adalah orang yang Yuji lihat berjalan dengan Sakura ketika memasuki motel dan orang yang sama ketika lari pagi beberapa hari lalu.

Yuji: "Kau?" Menatap lelaki tersebut dan terdiam.

Sakura : Menghampiri lelaki tersebut dan memperkenalkan kepada Yuji. "Sore Pak, Dia temanku yang sedang berkunjung dan sedang mencari pekerjaan Free lance juga. Dan Yuji Perkenalkan ini Tuan Moto Manager Motel ini.

Yuji: "Sore Pak, Saya Yuji. Teman sakura, Senang bertemu dengan anda."

MALAM HARI DI KOST YUJI

Dia terbaring dikasurnya dan memejamkan matanya sejenak. Dia membuka matanya kembali seraya melihat handpone miliknya hanya untuk melihat apakah sudah ada balasan pesan dari Shiorin. Tak lama kemudian Shiorin menelpon dan dia langsung menjawabnya sesegera mungkin.

Yuji: "Iya hallo, bagaimana dengan kelasnya?"

******


BEFORE                                                                                                                             NEXT---->

ANATA DAKE: BAB 4.SEBUAH RASA

 


Tiada yang mengetahui hari esok, begitu pula dengan diriku. Hari ini aku mencintai dirinya, akankah rasa ini akan tetap seperti ini hingga akhir?

Aku bukanlah wanita naif ataupun realistis, yang aku tau adalah...

Bahwa saat ini, aku sedang merasakan cinta yang bergejolak dalam hatiku_shiorin.

*****

Pagi ini aku bangun pagi sekali. Tak aku sangka waktu masih menunjukkan pukul 03.00 pagi. Ingin aku rasanya ingin tidur kembali tapi mata ini tak ujung jua terpejam. Akhirnya, aku pergi ke dapur untuk melihat apakah ada beberapa makanan yang bisa aku santap. Aku juga memeriksa jadwal hari ini di kampus. Namun tak ada jadwal sehingga aku tak perlu pergi ke sana. Begitu pula dengan Yuji, dia hari ini melakukan kunjungan bersama kelasnya ke hokaido untuk kunjungan kelas pahat. Karena kami berbeda kelas dan dosen yang berbeda pula, maka jadwal kunjungan kelasku akan diadakan Minggu depan. Rasanyaa.. aku berubah menjadi bukan diriku sejak mengenal yuji.

Tapi.. aku tak keberatan dengan hatiku saat ini. Meski hatiku sering tidak karuan dibuatnya karena rindu. Itu juga menjadi salah satu kebahagiaan yang aku rasakan saat ini.

Waktu masih menunjukkan pukul 05.20. aku putuskan untuk pergi ke luar melakukan jogging pagi seperti biasa.

Kebetulan apartemen yang aku sewa ini berada di tengah-tengah kota yang dekat dengan taman. Sehingga memudahkan aku untuk pergi ke sana bila hendak olahraga pagi.

Sama seperti biasanya, taman ini dipenuhi dengan orang-orang yang melakukan olahraga pagi. Kebanyakan orang tua dan tak ada yang aku kenal. Karena baru beberapa bulan saja aku pindah ke lingkungan ini.

Namun, meski aku tak mengenal mereka sekalipun. Senyum dan sapaan akrab mereka membuatku merasa betah dan nyaman berada di sini.

Sampai saatnya aku bertemu dengan seseorang yang membuat ketenanganku hilang untuk beberapa saat.

"Hei, orinnn... Kau olahraga pagi juga?" (Terdengar suara orang memanggilku dari belakang).

Yap, seseorang yang cukup aku kenal dengan suara yang berisik pula. Dia adalah Kazu Albert. Baru saja kemarin dia pindah ke lingkungan yang tentram ini. 

"Wah, selain kita tetanggaan ternyata kita juga punya hobi yang sama juga ya?" ujarnya padaku dengan tanpa dosa mengganggu ketenanganku saat ini.

"Apaan sih." ujarku padanya mencoba bersikap cuek.

"Yah jangan cuek begitu dong rinn.. gue yakin bener kalo elu itu teman kecil gue. Ayo dong coba Lo ingat-ingat lagi, masa gak ingetin sama sekali?" Ungkapnya padaku mencoba memaksakan kehendaknya yang membuatku tambah tak menyukainya.

Shiorin Sedikit membeyangkan dan mengingat-ingat kembali.

Sebenarnya.. saat aku pertama melihat Kazu aku seperti ingat sesuatu. Tapi, setiap aku mencoba mengingatnya, aku selalu merasa sakit kepala. Mungkin, aku memang pernah mengenalnya. Namun, mengingat reaksi otakku yang begitu sakit. Aku rasa ingatan itu bukanlah suatu ingatan yang baik bagiku. Jadi.. aku coba untuk tidak mengingatnya dan mencoba acuh padanya.

****

"Pleas, udah cukup Kazu. Elo maksa banget sih, jangan-jangan elo naksir gue ya?. Makanya elo sampai ngotot banget kaya gitu. Hayo ngaku?" ujarku padanya dengan percaya diri untuk membuatnya menjauhiku.

"Haah? Kau bercanda kan. Mana mungkin gue suka sama pacar temen sendiri? Lagipula, elu udah kaya adik gua kali Rin." Ungkapnya padaku dengan memagang pundakku mencoba meyakinkanku.

"Yah yah yah.. bokis aja Luh. Bay.. gua mau pulang dulu!" Pungkasku mengakhiri pembicaraan kami.

"Idih, pemarah bener tuh anak. Perasaan awal ketemu di kampus dia kalem-kalem aja."

***

Perumahan B12 distrik kota memang bukanlah tempat hunian yang biasanya untuk beberapa kalangan masyarakat di Tokyo. Bertepatan di pinggir kota dengan suasana asri yang menenangkan jauh dari asap dan bisingnya suara Hinar binar kota. Meski memiliki suasana bak perdesaan, perumahan B12 merupakan salah satu tempat hunian elite dengan sewa mencapai 35 juta $/tahun.

Usai melakukan olahraga pagi, shiorin kembali ke apartemen miliknya. Dia buka kulkas dan meminum beberapa teguk air untuk menghilangkan dahaganya.

"Ah ya, aku baru sadar. Tadi itu Kazu kan? Bukankah dia harusnya ada kunjungan ke hokaido. Kenapa dia masih disini? Akh, dasar seenaknya saja dia itu. Mentang-mentang artis terkenal. Dia pasti bolos karna ada alasan manggung dan lainnya. Ujung-ujungnya dia bakal ikutan kelas di sastra 2 lagi. Arghh, bete banget dah." Shiorin menaruh kembali botol minumnya dan bersiap untuk mandi.

•••

KELAS PAHAT SASTRA I

Sementara itu di hokaido, Yuji dan mahasiswa lainnya sedang dalam kelas memahat disana.

Instruktur: "Wahh, kau terampil sekali. Baru kali ini aku melihat hasil karya pahat seindah ini," puji instruktur pahat pada Yuji yang sedang dalam tahap proses penyelesaian.

Rei: "Benar, Yuji sangat berbakat sekali. Tidak heran dia menjadi salah satu mahasiswa teratas di kelas kita." ujar Rei yang membenarkan pujian pada Yuji.

Teman Sekelas Lainnya: "Ya benar, bila melihat Yuji aku juga merasa bangga bisa masuk di kelas sastra 1 ini." Ujar Mahasiswa lainnya yang terkagum melihat hasil pahatan Yuji. Dan Begitulah ujar teman-teman kelasnya yang kagum pada kemampuan Yuji tersebut.

Sakura: "Ehemm, jadi ini hasil pahatan sang genius seni di kelas sastra 1?" Tutur sakura menghampiri Yuji.

Yuji: "Apaan si lo, genius apa coba. Biasa aja kali, gue bisa cepat karna udah terbiasa menggunakan alat ini dari kecil. Jadi wajarlah kalo gue lebih cepat dari kalian," ungkapnya sedikit merendah.

Sakura: "Ahm begitu ya, tapi memang benar kok. Pahatanmu sangat cantik, bila dilihat-lihat wanita ini mirip sekali dengan Shiorin ya?" Ungkapnya Melihat ke arah patung pahatan Yuji.

Yuji: "Apaaa? Nggak kok, kau salah. Memangnya wanita dengan rambut panjang ini hanya Shiorin saja. Ibuku juga berambut panjang loh, Mina, Tsuyu dan kau juga," ujar Yuji dengan wajah yang sedikit memerah. Meskipun demikian pahatan patung tersebut memang sangat mirip dengan Shiorin. Seseorang yang sudah pernah melihat Shiorin tentu saja akan melihat patung yang dibuat Yuji adalah Shiorin.

Sakura: "Ah iya kau benar, tapi... bukankah bila dia mendengarnya akan sedih. Bukankah begitu?" ujar Sakura kembali.

Yuji: "Sedih? Maksudnya?" tanya Yuji Sedikit Bingung.

Sakura: "Akh tidak lupakan saja, aku akan kembali ke tempatku saja untuk menyelesaikannya juga," pungkas Sakura mengakhiri percakapan mereka.

~~~~

Sakura kembali ke tempatnya untuk melanjutkan karyanya sendiri. Sementara itu, Yuji sudah hampir menyelesaikan pahatan miliknya sampai 90 %. Waktu sudah sore, akhirnya kelas sastra satu selesai dengan pahatan yang mereka buat dalam pelatihan ini. Tentu saja seni pahat bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan hanya dalam satu kali praktek. Namun ada beberapa orang yang bisa menyelesaikannya hanya dalam satu hari saja. Salah satu diantaranya adalah Sakura dan Minna mereka menyelesaikan pahatan sederhana pertama mereka dalam bentuk hati dan bola lampu. Sementara itu yuji berhasil membuat patung Dewi wanita yang cantik dengan tingkat kesulitan yang berbeda dengan kedua rekannya. Oleh karena itulah, yuji mendapatkan sertifikat penghargaan yang diberikan oleh instrukturnya secara langsung saat itu juga. Bahkan pahatan milik yuji akan ikut dalam festival pahat bulan depan yang direkomendasikan oleh instruktur Gosunkugi pemilik kerajinan di Hokkaido.

~~~

Kelas usai tengah malam setelah penutupan dari dospem Takeda sensei memberikan cinderamata kepada Tuan Gosunkugi.

 semua orang kembali ke hotel untuk istirahat dan besok pagi sekali harus bangun untuk persiapan pulang.

Yuji melihat smartphone miliknya ada pesan disana. Dia pun tersenyum ntah mengapa membacanya.

"Bagaimana dengan kelas hari ini, Apakah berjalan lancar?. Kau bisa balas pesanku ketika sudah sampai hotel dan istirahat cukup. Night "_Shiorin.

"Karna begitu lelahnya hari ini rencananya aku akan tertidur setelah membersihkan diri dan merapikan bajuku (Emot lelah pada pesannya)."

Esok paginya, Yuji mengirimkan pesan lagi pada shiorin. Kemudian dia menyambungnya dengan menelpon. Tanpa terasa sudah 30 menit berlalu dia berbincang dengannya. Pintu hotel sudah diketuk oleh ketua studi. mereka pun mengakhiri perbincangan mereka saat itu juga ketika pintu diketuk.

Pukul 07.30 setelah sarapan dan pengarahan oleh Takeda sensei Yuji menuju bus untuk pulang ke Tokyo.

🚌🚌🚌

Dikarenakan ini adalah perjalanan pulang, semua orang duduk bersama dengan teman dekatnya masing-masing. Oleh karena itulah Yuji yang datangnya terlambat hanya bisa berharap mendapatkan kursi kosong tersisa. Terlihat seseorang melambaikan tangannya padanya.

Rei: "Yuji, kau telat. Disini masih kosong," ujarnya dari kursi paling belakang.

Yuji: "Ah.. rupanya aku duduk dengan mereka berdua ya? Yasudahlah." Ungkapnya melirik kearah Rei dan Sakura.

Rei: "Kau telat Yuji darimana saja sih," Tanya Rei kembali terduduk di kursinya.

Yuji: "Maaf, aku tadi dari toilet sebentar," jawab Yuji padanya sembari terduduk.

Dosen Pembimbing: "Baiklah, sudah semuanya kan.. Pak supir, kita bisa berangkat sekarang," ujar Takeda sensei.

•••

Perjalanan studi sastra 1 selama 3 hari telah usai. Para mahasiswa terlihat kelelahan meski semalam sudah sempat tertidur di hotel. Sebagian besar dari mereka tertidur pulas di kursi mereka masing-masing.

Begitu pula dengan Yuji yang memejamkan matanya di pojok belakang diantara Rei dan sakura.

Tanpa Yuji sadari, dia sudah tertidur selama 1 jam lamanya. Dia membuka matanya perlahan karena merasa kedua pundaknya merasa berat akan sesuatu. Rupanya Rei dan sakura menyenderkan kepala mereka secara bersamaan pada Yuji.

Yuji: "Aghh..pantas saja pundakku terasa berat!"

Lantas Yuji memindahkan kepala mereka secara perlahan pada posisi yang membuat dirinya nyaman tanpa membangunkan mereka berdua.

Namun beberapa saat setelah dia rasa terbebas dari senderan temanya itu. Dia dikagetkan oleh tangan sakura yang memeluk dadanya secara mendadak.

Yuji: "Ashh..astaga.. kagetnya .." melirik kearah mereka berdua yang masih tertidur.

Yuji pun berusaha melepaskan kembali tangan sakura yang menempel pada dada dan lehernya. Namun meski dia sudah berusaha keras, Sakura nampaknya enggan melepaskan pelukannya pada Yuji. Hingga Yuji pasrah dan menunggu Sakura melonggarkan pelukannya itu.

Yuji: "Aghh sudahlah, lagipula ini bukan Mauku ughh.." Pasrah dan melihat jam tangannya.

Akhirnya, setelah 15 menit berlalu Sakura melepaskan pelukannya itu. Yuji kini bisa sedikit bernafas lega dan melihat sekitar teman-temannya yang juga masih dalam keadaan tertidur.

30 menit selanjutnya mereka sampai di tempat pemberhentian terakhir. Semua mahasiswa turun dari bus dan pulang ke rumahnya masing-masing.

 

BEFORE                                                                                                                               NEXT--->

ANATA DAKE : BAB 3 JADIAN

 


Tak perlu menunggu waktu lama cinta Yuji disambut baik oleh Shiorin. Hanya butuh waktu beberapa Minggu pendekatan, mereka berdua memutuskan untuk menjalin kasih. Bahkan hari ini Yuji dan Shiorin hendak jalan berdua seusai pulang kuliah.

Pukul 14.33 gerbang kampus.

Terlihat Yuji duduk di tempat makan yang tak jauh dari kampus. Dia membuka tablet miliknya membuat sebuah sketsa lukisan seorang wanita.

Tiba-tiba Kazu Albert datang menghampiri Yuji dengan dua kaleng minuman di tangannya.

Kazu Albert: "Hey yuji, masih disini aja lo. Mentang-mentang udah jadian. Gua ditinggal sendiri cari tugas di perpus. Akh dasar teman tak setia yah lou ini." ungkap Albert pada Yuji yang sedang terduduk di disana.

Yuji: "Yah.. sorry Al. Gue ada janji ngedate bareng Shiorin hari ini. Jadi gak bisa temenin lo di perpus. Lagipula bukanya lo satu kelompok dengan Rei dan Sakura? Apa kalian gak ngerjain bareng?" Tanya Yuji.

Kazu Albert: "Hah.. jangan bahas mereka deh. Gua bete satu kelompok bareng mereka. Masa.. tugas kelompok mereka udah selesaikan 1/3 baginannya?" Ungkap Albert.

Yuji: "Lah bukanya bagus cepet beres?" ujarnya dengan merasa heran.

Kazu Albert: "Yeh elu emang lemot Ji. Ini kan tugas kelompok kali. Kenapa juga sebagian besar mereka yang selesaikan."Mengangkat alis matanya dan tangannya ketika berargumen dengan Yuji.

Yuji: "Hah...(merasa kebingungan) kok.. gue jadi bingung ya?" Ungkapnya semakin tak mengerti.

Kazu Albert: "Iyah .. masa gue disuruh ngeprint aja coba di perpus? Gila gak tuh." Ujar Albert kembali menerangkan kekesalannya.

Yuji: "Haah.. yah gimana elu aja dah. Mr Perfect. Lagian salah lo juga kan karena izin manggung disaat udah janjian ngerjain tugas waktu itu." Pungkas Yuji kepada Albert.

Info: Kazu Albert adalah anak dari salah satu anggota band terkenal di Venezuela, Jead Albert. Sedangkan ibunya adalah orang Jepang yang bergelut di bidang fashion. Oleh karena itulah dunia tarik suara dan fashion terkini sudah tak asing lagi bagi dirinya. Selain itu, Albert juga merupakan vocalis dari band Luminoz4 yang sedang naik daun di Jepang. Wajar saja bila jadwalnya lebih padat dari mahasiswa biasanya. Namun, karena dirinya yang terkenal dengan Mr Perfect. Albert justru selalu tak ingin ketinggalan dengan tugas-tugas kuliahnya, bahkan dia selalu ingin mengerjakan tugasnya sendiri. Hingga pada akhirnya, hal tersebut tampak sedikit menyebalkan bagi teman-temannya yang mencoba membantunya.

Kazu Albert: "Yaiyah, Yuji! Oleh karena itu. Gue minta juga diberikan bagian tersulit juga gitu." Balasnya kembali mencoba menjelasakan lagi.

Yuji: "Hah?" ( Yuji tambah tak mengerti dan hanya menghembuskan nafasnya perlahan)

"Kayanya nih anak benar seperti rumor yang beredar deh.. huh.. Mr Perfect..Mr Perfect! " Ungkap Yuji dalam hatinya sambil menggelengkan kepala.

Yuji: "Ahaha, yasudah terserah elu aja deh tuan Albert! Gua pusing lama-lama dengerin ocehan lo. Btw, kau bawa minum apa itu?" Ujar Yuji mengalihkan pembicaraan mereka yang sudah ngalor ngidul nguling tanpa arah.

Kazu Albert: "Ahh ini? Kau mau coba? Beneran?" mendadak tersenyum dan mulai menawarkan minumannya.

Yuji: Huh.. akhirnya.. ini anak diem juga, ujar Yuji dalam hatinya. "Ohh.. tentu bila memang enak kenapa tidak?"Jawabnya sedikit tersenyum menerima minuman dari Kazu Albert.

Sepersekian detik Yuji hendak meminum minuman yang diberikan Kazu Albert. Shiorin datang sembari tersenyum dan melambaikan tangannya.

Shiorin: "Maaf aku terlambat, aku ada tugas tambahan tadi." Ujar Shiorin memasuki tempat makan dimana Yuji dan Albert sedang berada disana.

Yuji: "Ahh tidak kok. Aku juga gak merasa boring disini," balas Yuji dengan meletakkan kembali minuman yang akan diminumnya.

Kazu Albert: "Hey, bila dilihat-lihat kau tampak seperti Orin temanku dulu deh?" Tiba-tiba Albert berdiri dan menatap wajah Shiorin hingga membuatnya risih.

Shiorin: "Hah.. apaan sih modus deh, lagipula kenapa Lo panggil gue dengan nama panggilan kecil gue sih." Ungkap Shiorin yang tidak terlalu suka dengan namanya dipanggil demikian.

Kazu Albert: "Hah nama panggilan kecil lo?" Albert Sedikit terkejut dan tersenyum.

Shiorin: "Udah akh jangan di bahas lagi. Oh ya Yuji, hari ini kita mau kemana?" Tanya Shiorin mengakhiri perdebatan dengan Albert.

Yuji: "Bagaimana bila kita nonton, kebetulan ada film baru yang ingin aku tonton." Ucapnya kepada Shiorin sembari mengemasi barangnya.

Shiorin: "Aku rasa itu ide yang bagus." Jawabnya tersenyum menatap Yuji.

"Hmm..meski aku sudah melihat Shiorin beberapa kali. Tapi dari dekat dia memang mirip dengan temanku Orin sih. Tapi siapa nama lengkap temanku itu yah? dengan wajah yang sedikit bingung Albert masih saja kepikiran temannya itu yang dia rasa sangat mirip dengan Shiorin. Hingga tanpa sadar mereka berdua sudah beranjak dari sana.

Kazu Albert: "Hey, kalian mau kemana?" Tanya Albert yang baru saja tersadar dari lamunannya. Ketika Albert sedang melamun, Yuji dan Shiorin beranjak dari tempat mereka duduk.

Yuji: "Ahh.. kami mau pergi nonton nih. Maaf yah Al, kali ini gue gak bisa ajak lo. Karena gua mau ngedate dulu oke." Ungkapnya melambaikan tangannya dan pergi bersama Shiorin.

Kazu Albert: "Idih, brengsek si Yuji. Ada pacarnya gua ditinggal. Gak setia kawan banget sih. Ahh.. meski sebenarnya gue juga emang gak dekat-dekat amat sih sama dia Hahhh." Albert pun melanjutkan minumnya dan memesan beberapa makanan juga kala itu.

Dikala Albert sedang mencicipi omurice pesanannya. Disampingnya duduklah seseorang yang lagi-lagi dia rasa pernah mengenalnya.

"Pak, yakiesobanya satu," ujar lelaki dengan jaket hitam dan sepatu boots hitam itu.

Kazu Albert: Melihat ke arah lelaki yang memesan yakisoba. "Oghhh.. rasanya aku pernah melihatmu? Apakah kau juga kuliah di FAM University?" Tanyanya kepada lelaki itu spontan.

"Maaf, apakah kau sedang bertanya denganku?" Ungkap lelaki tersebut.

Kazu Albert: "Ah Iya maaf sebelumnya, Aku rasa aku kurang sopan karena belum memperkenalkan diri ya. Aku Kazu Albert dari FAM University. Kau bisa panggil aku Kazu atau Albert". Ujarnya memperkenalkan diri.

"Aku tau kok. Kau Albert vocalis dari luminoz4 kan. Aku Jo, sama sepertimu juga dari FAM University". Ungkap lelaki tersebut memperkenalkan diri.

Kazu Albert: "Nah.. benar kan, aku tidak salah pernah melihatmu di kampus berarti," Albert langsung menghampiri meja Jo dan melanjutkan perbincangan mereka.

Tanpa butuh waktu lama Albert bisa langsung berteman dengan Jo yang baru dikenalnya. Terlebih lagi, Jo sendiri mengikuti kelas musik yang sama dengan Albert. Meski Albert tak pernah masuk kelas dikarenakan jadwal manggungnya.

Esok harinya di kelas musik. Seisi kelas heboh dengan kehadiran Albert yang tiba-tiba selama ini tidak pernah masuk kelas. Tak hanya kelas musik, Albert juga sering absen saat kelas seni lainnya. Bahkan Yuji sendiri hanya bertemu AlBERT beberapa waktu saja, itu pun bukan di kelas melainkan di luar kampus saat mereka hangout bareng.

Kazu Albert: "Hey bro, ternyata kau memang ikut jurusan musik juga. Gue kira elo hanya hayalan aja masuk jurusan ini hoho." Ujar Albert langsung terduduk disebelah Jo.

Jo: "Maksud elo gue kurang pantes gitu berada disini?" Ungkap Jo dengan nada sedikit ambigu.

Kazu Albert: "Ishh.. tentu bukan itu maksud ucapan gue. Yah elo Taulah, meski gue masuk ngampus juga. Masih banyak yang belum gue kenal dekat. Terlebih kebanyakan dari mereka menganggap gue idol bukan teman sekelasnya. Yah Taulah gimana gak nyamannya gue diperlakukan spesial gimana gitu.. meski gue memang sedikit spesial sih haha." Ujar Albert Kepedean.

Jo: "Sepesial kah? Yah gimana Lo aja deh, Tuan Special." Ungkapnya kembali menghadap ke depan dimana orang-orang terus berdatangan.

Kazu Albert: "Ahh.. itu Orin.. hey orin.. hari ini gue masuk kelas loh," spontan Albert berteriak memanggil nama Shiorin seakan-akan mereka akrab.

Shiorin pun menghampiri meja Albert dengan sedikit wajah yang tampak bete.

Shiorin: "Please deh Kazu Albert, jangan panggil nama gue dengan panggilan yang gak lengkap begitu. Gue pikir kita gak sedekat itu sampai elo manggil nama gue dengan sebutan aneh seperti itu. Orang Yuji yang cowok gue aja panggil gue Shiorin. Apalagi elo yang gak dekat sama gue sama sekali," Ucap shiorin dengan sedikit berbisik.

Setelah menghampiri Albert di kursi belakang, Shiorin pun kembali ke kursi paling depan tempat biasa dia terduduk.

Jo: "Albert, tidak kah kau sedikit kelewatan?" Tanya Jo dengan suara pelan.

Kazu Albert: "Hah? Kelewatan? Maksudnya?" Bisiknya dengan amat mengesalkan.

Jo: "Ahh maksudku, kau tidak tau betapa malunya dia saat kau memanggil namanya dengan keras seakan kau dekat. Yah, meski menurutku kalian cukup dekat juga sih bila sampai berdebat hanya karena nama panggilan," ujar Jo sedikit tersenyum tipis mengingat betapa konyolnya Albert.

"Bro, kau juga menganggap aku sok kenal dan sok dekat dengannya? Akhh.. kau sama saja dengan Yuji." Ujar Albert terheran kepada Jo.

Jo: "Yuji?.. maksudmu pacarnya yang dia sebutkan tadi?"

Kazu Albert: "Yah,.. si Yuji yang pacarnya dari kelas sastra 1 sama kaya gue."

Jo: "Ahh.. gue rasa gue tau. Kalian pernah nongkrong di kantin bareng kan dua Minggu yang lalu sebelum elo sering bolos ngampus."

Kazu Albert: "Dih.. gue aja gak ingetin kapan gue kenal Yuji. Hebat juga elo bisa mengingat semua kejadian beberapa waktu kebelakang."

🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Catatan: Yuji, sakura dan Albert, Rei adalah mahasiswa sastra 1. Sedangkan Shiorin dan Jo merupakan mahasiswa sastra 2. Bila ada pertanyaan mengapa Kazu Albert bisa ada di kelas sastra dua. Itu karena AlBERT banyak ketinggalan materi di sastra 1. Sehingga dia memutuskan untuk mengejar materi di kelas sastra dua. Namun, karena Albert merupakan salah satu mahasiswa terpandai di sastra satu seharusnya dia bisa mengejar materi tanpa harus pergi ke kelas sastra dua yang memiliki jadwal hari yang berbeda dari sastra satu. Jadi, alasan Albert berada di kelas sastra dua masihlah misteri hingga kini.

🌿🌿🌿🌿🌿

Perkuliahan mengenai instrumental musik sudah selesai. Mahasiswa sastra dua satu persatu meninggalkan ruangan kelas. Diluar kelas Yuji sudah menunggu shiorin disamping pintu keluar.

Saat shiorin dan Yuji hendak meninggalkan kelas bersama, Albert sontak menegur mereka dengan sedikit candaan.

Kazu Albert: "Waduh, ada yang dijemput pacarnya tuh. Mau dong sesekali dijemput juga sama lo Ji".

Jo yang berada disamping Albert hanya terdiam dan memalingkan wajahnya menuju arah yang berlawanan dengan mereka.

Shiorin: "Ihk.. apaan sih loh Albert, udah akh yuk kita jalan aja," balas Shiorin yang sedikit ilfil dengan candaan Albert.

Yuji hanya tersenyum kocak melihat kelakuan kekasihnya dan Albert. Mereka berdua pun pergi meninggalkan Albert dan Jo di depan kelas sastra dua.

Saat Yuji dan Shiorin akan keluar kampus, mereka bertemu dengan Sakura yang sedang sendirian membawa map ditangannya.

"Sakura" Panggil Shiorin dengan melambaikan tangannya.

Sakura pun menengok ke arah asal suara dan melihat mereka berdua. Dia pun menghampiri Shiorin dan Yuji sebentar untuk bercakap.

Shiorin: "Kau sibuk sekali sepertinya?" Tanya shiorin sembari melirik ke arah map Sakura.

Sakura: "Ahh tidak, aku hanya membantu dosen sedikit aja kok. Tidak serepot yang terlihat". Ungkapnya tersenyum menjawab pertanyaan dari Shiorin.

"Bila ada yang perlu aku bantu bilang saja ya Ra, aku dan Yuji pasti bakalan bantuin kamu kapanpun kau mau." Ujar Shiorin dengan senyuman.

Yuji sontak mengerutkan keningnya, kaget akan ucapan Shiorin.

Yuji: "Ehh.. iya, Lo tinggal bilang kita aja hehe (Tertawa kecil)," ujar Yuji menanggapi ucapan Shiorin.

Sakura: "Wihh..yang bener nih? Yah gak percuma gue jadi Mak comblang kalian berdua. Tenang aja, gue pasti tagih janji Lo ya Yuji!.. Shiorin!. Kapanpun gue butuh, kalian harus ada oke". Ungkap Sakura yang menunjukan sikap senang mendengar perkataan itu dari mulut Yuji.

Shiorin: "Semangat sakura." Lambaian tangan Shiorin dari jauh ketika Sakura sudah meninggalkan mereka berdua.

Mereka berdua pun kembali melanjutkan perjalanan date yang sempat tertunda karena pembicaraan tadi.

Meski tidak terlihat jelas, Yuji sedikit canggung berhadapan dengan Sakura akhir-akhir ini. Yuji sendiri pun tak mengerti mengapa dia begitu. Terlebih lagi, tempat duduk mereka juga bersebelahan. Namun yuji bersikap berbeda dari biasanya seakan menghindari Sakura. Hal demikian pun sedikit dirasakan oleh Sakura. Meski Sakura sendiri tak tahu apa yang sebenarnya membuat Yuji menjadi canggung saat bertemu dengan dirinya.

πŸ›€πŸ›€πŸ›€πŸ›€πŸ›€πŸ›€πŸ›€πŸ›€πŸ›€πŸ›€πŸ›€πŸ›€πŸ›€πŸ›€

Pukul 19.20 di kosan Yuji.

Yuji sedang berendam menikmati air hangat dengan tiduran sembari mengingat moment indah tadi sore bersama dengan Shiorin.

"Akhh.. apakah ini nyata?"

"Aku masih tidak percaya bisa berpacaran dengan wanita yang selama ini ada dalam hatiku"

"Ohh.. shiorin.. aku ingin cepat-cepat pagi datang dan bertemu denganmu lagi."

🌿🌿🌿                                                                                                                              🌿🌿🌿

Usai mandi Yuji menyiapkan makan malam untuknya sendiri. Dia membuka kulkas dan mengambil beberapa butir telur dan beberapa sayuran.

Setelah makan malam, Yuji bermaksud membuang sampah yang sudah menumpuk sejak tiga hari yang lalu.

"Ahh.. disana rupanya tempat pembuangan sampahnya. Hmm cukup jauh juga, tapi not bad lah. Setidaknya kosan gue gak dekat sama tempat pembuangan sampah ini." Ungkap Yuji dalam hatinya ketika berjalan mendekati tempat pembuangan sampah yang agak jauh dari tempat tinggalnya.

Setelah membuang sampah Yuji kembali ke kosan. Saat dia hendak masuk ke dalam, Yuji melihat seseorang baru pulang menuju kamar kost sebelah. Yuji pun menundukkan kepalanya sembari memberi salam. Kemudian dia pun masuk kedalam dan mengunci kembali kamar kostnya.

"Sepertinya aku mengenalnya?.. akhh.. dia orang yang bersama Kazu (Nama panggilan Albert di kampus) dari sastra dua kah. Berarti dia satu kelas dengan shiorin ya? Hmm.. yasudahlah."

Yuji membereskan kasur dan berbaring setelahnya. Dia membaca beberapa buku untuk kuliah besok hingga akhirnya Yuji tertidur.

🌿🌿🌿 BEFORE                                                                                                NEXT🌿🌿🌿

Entri yang Diunggulkan

Lirik lagu FREE OST KPOP DEMON Hunter's

  FREE LIRIK LAGU   I tried to hide but something brokel  I tried to sing, couldn't hit the notes The words kept catching in my throat I...