Feb 12, 2024

Helianthus Miracle: BAB 2. Second Place, aku dan mereka di kampusku

 


 

Pulang kuliah telah berlalu beberapa saat yang lalu.

Sudah lewat lima menit aku berpamitan dengan Ana dan Zara di depan kelas tadi. Awalnya mereka mengajakku untuk hangout nonton film di bioskop karna ada film terbaru katanya. Namun aku menolak dengan beberapa alasan, akhirnya aku tak ikut dengan mereka menonton dan pulang begitu saja.

Dibalik jendela angkutan umum aku melihat jalanan rute biasa aku lewati. Tiba-tiba sempat terfikir olehku, "ahh ternyata jarak kampus dan rumah tidak terlalu jauh." Aku menolehkan badanku ke tempat duduk semula dan memutar balikkan buku yang sedang aku pegang.

Tahun ini aku memasuki sesuatu yang baru dalam hidupku. Aku sekarang adalah seorang mahasiswi di sebuah kampus swasta yang tak jauh dari tempat aku tinggal. Kira-kira sekitar satu jam perjalanan normal untuk sampai kesana. Ada beberapa yang membuat aku terlihat berbeda dan sama di tahun ini. Perbedaannya adalah tahun ini aku tidak satu almamater dengan adikku.

Dan kesamaannya dari tahun kemarin-kemarinnya adalah aku masih sendiri alias "Singgle!" atau orang biasa bilang "Jomblo!" masa bodoh apa julukannya. Intinya aku masih belum punya kekasih seperti itulah. Meski demikian, aku tidak merasa risih dengan kesendirianku saat ini. Selama aku masih bisa melihat mereka orang yang aku sayangi didekatku. Memang terkesan lebay sih tapi itu sungguh dan itulah yang aku rasakan saat ini.

Tanpa terasa pagi sudah datang lagi. Ibuku sudah bangun sedari subuh untuk menyiapkan sarapan pagi untukku. Puji Tuhan, dia adalah ibu terhebat yang aku miliki yang selalu siap siaga selalu menjaga kami para putrinya.

Setelah sarapan aku berpamitan pada ibu. Aku berangkat menelusuri jalan menuju jalan raya dimana angkutan umum yang biasa aku tumpangi melintas. Saat ini masih pukul 06.00 pagi terlihat di jam handphoneku. Terlintas di benakku sekilas jalanan rute ke kampus kemarin saat aku pulang.

Tanpa sadar kakiku melangkah berjalan menelusuri troar pinggir jalan menuju alun-alun pusat kota. Terlihat beberapa orang melihat kearahku dari balik jendela angkutan umum. Aku yang sedang berjalan menggendong tas dipunggungku. Namun tidak aku hiraukan dan aku terus berjalan.

Angin sepoi-sepoi berhembus menerpa wajah dan tubuhku yang membuat aku sedikit merasa dingin. Syukurlah aku selalu memakai pakaian luaran hingga tubuh bagian atasku masih terasa hangat. Aku terus berjalan hingga sampai pada akhirnya aku tiba di alun-alun dimana angkutan umum menuju kampus sedang ngetem disana. Aku lihat kembali jam yang ada di handphoneku. Masih menunjukan pukul 06.45 yang berarti ada waktu satu jam lagi untuk jam kuliah pagi dimulai pukul 08.00 dimana waktu yang tersisa cukup banyak dibandingkan aku harus menunggu di angkot yang ngetemnya bisa lebih dari 20 menit.

Aku menyebrangi jalan dan kulewati angkutan yang sedang mengetem disana. Aku pun meneruskan langkah kakiku berjalan menyusuri jalanan kota menuju perempataan lampu merah di pusat kota. Saat itu, satu hal yang terbesit dalam benakku. "Dari pada menunggu lama di kampus karna kepagian". Aku pun meneruskan keisengan berjalan sampai kampusku.

Yah, semua ini berawal dari tiga hari yang lalu. Saat Ana dan zara menunjukanku rute menuju kampus yang terdekat dengan mall yang tak jauh dari alun-alun kota. Terlebih lagi aku baru tahu bahwa jalan kaki lebih cepat dibandingkan naik angkutan umum yang rutenya muter-muter.

Maka mulai saat itulah aku punya pikiran, "enak kali yah jalan-jalan kesini lagi!” Apalagi aku bisa pulang sambil jalan-jalan lihat pemandangan kota yang jarang aku lewati. Maklum, rumahku berada di perbatasan kota dan desa. Sekolah SMA juga di kabupaten, jadinya beginilah hasilnya. Aku sedikit norak dengan kebisingan kota dan aktivitas sekitarnya.


Pukul 07.00 aku beristirahat sejenak di antara ubin dudukan dipinggir lampu merah. Kulihat beberapa pedagang asongan yang menjajakan dagangannya ada disana. Adapula pengamen yang selalu kulihat saat pulang dan pergi ke kampus sedang nangkring di angkutan umum. Tanpa aku sadari, aku sedikit tersenyum dengan melihat berbagai hal tersebut. Angin sepoi dari pohon rindang yang menaungi tempat aku duduk pun menyejukkan hatiku kala itu. Tanpa henti aku melihat jalanan dan mendengarkan betapa bisingnya area perempatan lampu merah.

Saat aku lihat kembali jam di handphoneku waktu sudah menunjukan pukul 07.23 seketika aku bergegas menyebrang disaat orang-orang menyebrang pula. Aku berjalan tergesa-gesa menuju kampus menuruni jalanan trotoaar pinggiran mall yang ada 200 meter sebelum kampus. Hingga pada akhirnya aku sampai gerbang belakang kampus pada pukul 07.40 pagi.

Terlihat teman-teman masih terduduk di ubinan tempat mahasiswa yang lainnya nongkrong. Aku menyapa mereka sebentar dengan tersenyum dan melambaikan tangan lalu bergegas pergi ke Toilet untuk merapihkan diri dan mengelap beberapa keringat di keningku. Hingga tepat pukul 07.55 semua mahasiswa fakultas MIPA naik kelantai atas untuk kuliah pagi.

Ruang kuliah 1.3.1

Pertama kali aku masuk ruangan ini saat semua orang sudah memenuhi tempat duduk kira-kira 3 bulan lalu. Tepat hari pertama aku selesai melaksanakan masa pengenalan mahasiswa baru kala itu.

Tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Bahwa aku akan bertemu dengan salah satu teman SMAku lagi. Yah, meski memang ada kemungkinan bertemu sih bila tinggal di satu kota yang sama. Tapi, gak nyangka aja bakal satu kelas lagi.

Semua orang terasa asing kecuali dua wanita yang duduk ditengah yang merupakan salah satu teman SMAku. Aku pun duduk tidak jauh dari kursi mereka. Meski kami sempat satu kelas di masa SMA dulu. Akan tetapi kami tidaklah terlalu akrab. Tapi aku juga tidak memiliki masalah dengan mereka. Mungkin, ini timing yang tepat untuk mengakrabkan diri dengan mereka. Begitu pikirku pada awalnya, hingga aku sadari bahwa aku tak bisa sejalan dengan mereka dan memutuskan untuk mencari teman yang sejalan. Yah kalian taulah sejalan maksudku apa ... .

Aku masih tampak asing dengan suasana kelas yang ramai kala itu. Tak banyak nama yang bisa aku hafal karna baru pertama kali. Namun seiring berjalannya waktu, aku bisa menghafal semua nama teman satu kelasku.

Hari ini hari dimana aku melakukan presentasi pertamaku di semester awal ini. Aku berdiri bersama Farel dan Gerald untuk menyampaikan hasil dari tugas kelompok yang telah diberikan dosen untukku. Hasilnya ... Tidak terlalu buruk juga, tapi tidak terlalu baik juga bagiku.

"Huh ... ." Aku menghela nafas dan kembali ke bangkuku setelah melakukan presentasi. Aku merapihkan bukuku dan bersiap untuk keluar setelah kuliah selesai.

Masih ada satu jam tiga puluh menit lagi sebelum mata kuliah karakter building akan dimulai.

Aku bersama teman-teman memutuskan untuk makan di kantin samping belakang kampus untuk sekedar sarapan atau minum-minum sebelum kelas dimulai.

“Alya, gue belum sarapan tadi pagi nih. Yuk kita coba makan nasi goreng di kantin belakang. Katanya enak banget loh. Zar, elo ikut kan? Kalo Diana gimana?" Ujar Ana mengajak kami pergi ke kantin.

“Ikut ... boleh deh,” balas yang lainnya.

“Elo gimana ya?” tanya Ana padaku.

“Ahh ... hayu ... boleh deh,” jawabku singkat.

Kemudian kami pergi ke kantin belakang kampus yang katanya menyediakan nasi goreng yang enak banget seantero kampus. Btw, aku yang udah sarapan pagi jadi tergoda juga buat coba menu nasi goreng tersebut.

Kami duduk di tengah jajaran meja yang agak sedikit penuh para mahasiswa lain yang juga memesan nasi goreng disana. Kulihat ada orang yang menyebutkan menu nasi gila disana. Sontak kupingku mendengar dan rasa penasaranku pun bertambah. Lalu aku merubah menu yang aku pesan menjadi nasi gila yang baru saja aku dengar itu.

"Nasi goreng 2, nasi gila 2?" Ujar ibu penjual nasi goreng itu mencatat pesanan kami.

"Wah ... ." tatapku kagum dengan menu di depan mataku. Aku yang baru melihat apa itu nasi gila. Membuat aku tak sabar menyicipi masakan itu. Lalu, disuapan pertama aku menyicipinya aku rasa aku menyukai menu masakan ini. Hingga nasi gila menjadi salah satu makanan paforitku di kampus.

Usai makan kami duduk-duduk sebentar sambil ngobrol di pinggiran kursi tunggu mahasiswa sebelah kelas yang akan kami pakai belajar. Memang masih belum banyak yang datang karena kelas akan dimulai 20 menit lagi.

Mahasiswa jurusan kimia sudah keluar dari ruang 1.2.1 tempat kami akan memulai kelas karakter building. Aku dan yang lainnya yang sudah menunggu di luar segera masuk dan menyimpan tas kami. Ada yang belum datang juga karena masih ada waktu 18 menit sebelum kuliah dimulai. Di anak tangga aku lihat seorang wanita baru turun dengan tergesa-gesa menuju ruang kelas 1.2.1. setelah dilihat lagi rupanya dia adalah Wawa wanita yang selalu memakai kacamata dan duduk di pojok paling depan.

Aku tidak terlalu dekat dengan dia, dan yang lainnya juga sih. Meski ada beberapa yang aku kenal baik. Tapi Wawa agak sedikit berbeda dari yang lainnya aku rasa. Ntah mengapa aku sedikit melihat diriku padanya. Mungkin karena dia selalu datang dan pergi sendiri sama sepertiku. Hingga akhirnya, aku dan wawa mulai berbicara dan aku rasa kami cocok. Yah dalam artian kami nyambung kalo ngobrol.

Berawal dari ketidaksengajaan aku dan wawa bertemu di perpus. Kami mulai mengobrol dan dia menjadi salah satu bagian dari keramaian hidupku di kampus.

Yah, aku harap ... meski sejenak aku ingin bisa terus bersama mereka yang aku anggap teman di kampus. Dan hariku di kampus tidak membosankan karena mereka.

...

 BEFORE                                                                                                                        NEXT BAB 3

HELIANTHUS MIRACLE : BAB 1. About me

 


 

"Seandainya esok aku akan mati ... ."

Bisakah aku memasuki surga yang diidamkan oleh semua orang? Aku hanyalah anak kecil beberapa tahun kebelakang yang tak pernah akan membayangkan pahit dan kejamnya dunia.

Bahkan kini, diusiaku yang semakin bertambah setiap tahunnya. Aku masih tak menginginkan merasakan pahitnya dunia ini. Cinta masihlah sebuah ucapan omong kosong yang pernah aku dengar. Cinta hanyalah ungkapan manis di mulut yang tak pernah ada yang tau arti dibaliknya. Banyak para puitisi dan penyanyi yang mengumandangkan kata itu di setiap karyanya.

"Aku akui itu indah, namun ... tak satupun dapat membekas di hatiku hingga kini."

Padahal sudah berpuluh-puluh lagu cinta yang kudengar, namun tak sedikitpun feeling itu datang. Aku tak tau mengapa diriku menjadi seperti ini? Jika memang aku bukanlah seorang manusia yang normal? Maka seperti apakah bentuk manusia normal itu? Tak pernah aku bayangkan bahwa hidup akan sangat ... sangat merepotkan dan sangat menyakitkan seperti ini. Padahal yang aku tahu, hanya menggenggam tangan mereka, tertawa dan menangis bersama mereka begitu membahagiakan hidupku saat itu. Menjadi seorang anak kecil yang tak tahu apapun adalah salah satu kebahagiaaanku dulu. Hingga akhirnya, aku pun harus berkenalan dengan pahitnya cobaan hidup saat aku besar sekarang ini. Panggil saja aku alya, keluargaku adalah keluarga yang normal

pada awalnya, hingga saat itu tiba dan merubahku menjadi robot seperti sekarang ini. Namun seiring berjalannya waktu tampaknya Tuhan mengirimkan beberapa Peri padaku. Persis seperti di setiap cerita novel klasik yang pernah aku baca. Sedikit demi sedikit tubuh robot ini mulai berubah ke bentuk manusia tanpa aku sadari. Meski demikian tanpaknya tak akan mudah bagiku, kejamnya hidup bisa merubah kembali diriku menjadi manusia robot. Aku berjuang setiap harinya menghadapi kesepian dalam diriku melawan ketakutan akan dunia untuk menjadi manusia sejati.

...

Hari ini aku memulai kuliahku untuk yang pertama kalinya. Aku kuliah di universitas swasta dekat dengan kediamanku.

"Haah ... rasanya waktu berlalu dengan cepatnya. Tidak terasa aku sudah menduduki bangku kuliah. Terlebih lagi aku harus berangkat kuliah sepagi ini. Aku harap ... Suasana kelas nanti akan bisa sedikit mengisi waktuku. Ungkapku dalam hati sembari melangkahkan kakiku keluar dari pintu rumah."

Tak seperti adikku, aku merupakan seorang wanita yang sedikit pemalu ... ya begitulah menurutku, mungkin sih. Sebenarnya, bukan pemalu. Tapi... Aku hanya tak ingin terlibat dengan sesuatu yang merepotkan saja. Oleh karena itu, aku ... Jarang sekali bicara pada orang yang baru aku kenali. Terlebih lagi, seseorang yang tidak membuatku nyaman.

Hari ini aku duduk di bangku paling depan di kelas. Aku memiliki kebiasaan duduk di depan sejak aku berada di bangku sekolah dasar. Ntah mengapa, itu benar-benar menjadi kebiasaan. Sampai saat ini pun, aku masih melakukannya disini. Suasana disini sangat berisik sekali, tak kusangka bangku kuliah bakalan sesantai ini. Aku kira akan sedikit tenang seperti ruang persidangan dimana hanya ada suara beberapa orang saja.

"Tapi ini ... "

"Hey ... kenalkan aku bella."

"Ohh ... hai, aku sintia ... ."

"Btw, kenapa dosennya belum datang ya?"

"Ntahlah, mungkin sedang dalam perjalanan kemari."

"Hey brother, nanti balik kampus ayo kita ke taman bentar yuk ... ."

"Taman? Kenapa emang?"

"Yah ... Ello gak tau, katanya taman kampus kita banyak cewe cakepnya bro. Terlebih lagi dari fakultas ekonomi yang terkenal sama bidadarinya!"

"Wah, serius Lo!" "Ajib, gua ikutlah."

"Huh ... berisik sekali mereka yang dibelakang," gumamku dalam hati setelah melihat dan mendengar semua yang ada di samping dan belakang tempat dudukku.

...

Kuliah hari pertama telah usai. Tak ada sedikitpun yang menarik dari hari ini selain keributan dan kebisingan kelas bak berada di jalan raya.

Hal yang menyenangkan ketika aku pulang kuliah saat ini, Hanyalah ini... (Sembari memandangi jalan raya dari jembatan penyeberangan).

Disini sangat berisik, tapi.. ntah mengapa... rasanya tentram dan damai di dalam hatiku. Aku tak tau mengapa demikian? dan ini menjadi misteri juga buatku.

...

Keesokan harinya perjalanan menuju kampus

Tak banyak tempat yang bisa membuatku merasa nyaman. Aku seyogyanya hanyalah seorang introvert yang tak banyak tau tentang indahnya dunia. Aku hanyalah wanita ndeso yang norak saat melihat laut. Terbawa suasana hanya dengan melihat keindahan pegunungan. Selain dirumah, hanyalah taman kota dekat rumah yang bisa membuatku melupakan semua kekisruhan dalam hidupku.

Bagiku dunia Maya merupakan tempat untukku dapat menikmati sebagian hidup. Tak seperti dunia yang nyata yang butuh adaptasi untuk bisa merasa nyaman didalamnya. Mungkin sebagian orang akan memanggilku kekanakan karena diusia ini masih senang dengan acara anak-anak.

Terkadang aku sempat berpikir... Mungkin, Di dalam lubuk hatiku ini, masih belum siap untuk menjadi dewasa. Bahkan sampai saat ini, arti cinta masihlah sangat jauh dalam benakku. Apalagi mendengar kata komitmen tentang suatu pernikahan masihlah sangat jauh dari bayang-banyang.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa aku ini masihlah manusia. Waktu akan terus berjalan, umurku akan terus bertambah. Hingga pada saatnya aku ... Tetap haruslah siap menerima kenyataan ini. Bahwa aku ... Sekarang sudah dewasa, sudah harus mengerti rasa sakit dari Kenyataan dunia ini. Meskipun aku tak menginginkan hal itu.

...

Kalian tau, tempat ternyaman keduaku selain taman kota adalah disini.

Tempatku menghabiskan sebagian hidupku untuk belajar. Dimana lagi bila bukan kampus tercintaku. Saat aku berjalan menuju gedung tempatku akan melangsungkan kegiatan kuliah hari ini. Aku melihat dia, dan juga mereka salah satu teman satu jurusanku. Dari kejauhan aku melihat mereka tampak asik berbincang satu sama lainnya. Bergurau dan bernyanyi diiringi dengan gitar di area tempat nongkrong anak-anak lainnya.

Melihat mereka, sejenak aku sedikit tersenyum dalam hatiku. Sebelum aku memalingkan diriku untuk kembali pada kenyataan hidupku. Aku berjalan melewati mereka dengan sedikit menundukkan kepalaku dan sedikit tersenyum. Meski sudah beberapa hari ngampus. Aku masih belum leluasa untuk mengobrol nyaman dengan mereka semua teman di kelas. Jadi aku putuskan untuk tersenyum saja dan menundukan kepalaku sedikit berjalan cepat seolah aku sedang terburu-buru ke toilet. Apa boleh buat, aku belum terlalu dekat dengan mereka lagipula meski aku ikut nimbrung juga hanya seperti kambing conge yang tak mengerti apa yang mereka bicarakan apa. Jadi ... yah begitulah aku melewati mereka.

...


Aku berjalan memasuki gedung dimana hari ini akan diadakan perkuliahan. Seperti biasa aku berjalan menuju ruangan dengan sedikit menghela nafas. Ketika memasuki pintu kelas aku melihat beberapa orang sudah terduduk disana. Refleks aku tersenyum membalas senyum ana dan Zara yang melambaikan tangannya padaku. Oh yah, meski aku tidak terlalu dekat dengan yang lainnya. Bukan berarti aku tidak memiliki teman untuk aku ajak mengobrol. Ana dan zara adalah salah satu teman pertamaku di jurusan. Aku terduduk dan bersalaman pada mereka berdua dan terduduk disampingnya. Dua menit sebelum dimulainya perkuliahan anak-anak yang lain juga memasuki ruangan. Tepat pukul 10.30 sang dosen masuk dan memberikan kuliahnya pada kami.

...

Baru beberapa hari kuliah kami sudah mendapatkan tugas kelompok. Aku senang tak senang sih mendapatkan tugas ini. Tapi, karena semua untuk nilai aku tetap harus semangat.

"Yah, aku bilang semangat tadi ... ."

Saat ini aku dengan kedua temanku sedang berada di perpus untuk mencari bahan tugas Minggu depan.

Hagh ... nasib emang, diantara banyak orang kenapa aku harus satu kelompok dengan dia ya?” gumamku dalam hati melirik dua lelaki yang sedang asik mengonrol di samping tempat dudukku.

"Meskipun untuk nilai, tapi rasanya kok kuliah ini masih sama seperti SMA saja ya? Aku tidak tau kenapa? Apa karena aku tidak terlalu nyaman dengan mereka? "pikirku dalam benakku.

"Rel, elu tau caranya buat powerpoint yang bagus? Haah, gue masih belum ada inspirasi hari ini. Jadi gimana ya?" Ujar Gerald cowok yang satu kelompok denganku.

"Ahh ... yaudah nanti coba gue cari bahannya juga deh. Sekalian nyicil buat bikin makalahnya juga." balasku dengan sedikit bingung karna ketidakjelasan kelompok ini.

"Oke, kita berdua cabut dulu ya. Nanti kalo ada perlu apa-apa bisa bilang sama kita oke." Begitulah ujar Gerald dan farel saat itu dan meninggalkanku sendiri di perpus.

"Ahh ... Hmm ... Oke ... ." Tanpa banyak bicara aku langsung bilang oke. Meski sebenarnya isi otak dan batinku ini cukup kesal melihat tingkah mereka berdua. Tapi ... yasudahlah, mau bagaimana lagi.

...

Di dalam heningnya bilik perpus aku membuka lembaran demi lembaran buku. Mataku mulai mengantuk dan akhirnya aku putuskan untuk pulang. Aku berjalan menuruni tangga ke lantai bawah gedung. Di lantai dua kulihat melalui balkon Gerald dan farel sedang mengobrol dengan anak yang lainnya.

Melihat mereka aku hanya bisa terdiam. Aku hanya bisa menunduk senyum bila melewati teman-teman. Terkadang aku bersalaman dengan mereka bila jaraknya dekat denganku. Tapi, aku masih saja merasa hampa.

"Meski ini adalah tempat kedua yang membuatku nyaman namun aku juga terkadang terdiam sendu ketika berada disini dan Aku pun tidak tau kenapa itu bisa demikian?"

 

NEXT BAB 2

HELIANTHUS MIRACLE

 

HELIANTHUS MIRACLE

 


 

SINOPSIS :

Alya seorang wanita penyendiri yang kuliah di universitas swasta jurusan MIPA. Bertemu dengan Gerald yang sempat mengisi hatinya namun tak sempat tersampaikan.

Mengalami sebuah pertemuan dengan beberapa orang yang menginspirasi sempat membuat Alya ikut bangkit dan ingin berubah dari kesendiriannya. Namun semakin dia berusaha, cobaan juga terus menghadang langkahnya bagi seorang penyendiri. Meski demikian dia terus maju melangkah meski tertinggal beberapa meter jarak dari mereka yang telah melangkah jauh darinya.

Penulis: Yattis Ai

Status Novel : ONGOING

Daftar ISI

1. About me

2. Second Place, aku dan mereka di kampusku

3. Diklat, Penakut

4. What LDKS?

5. Sepenggal mimpi dari kenangan seorang anak     

6. Teman Lama

7. Simanis Hitamku, Dikala Bosan  

8. Eksplorasi, malam pertama

9. Telaga Warna

10. Pendakian Nepenthes

11. Mulung sampah? Pegal-pegal, Rasa Kantuk

12. Berkemah

13. Ongoing

14. Ongoing

15. Ongoing

 


THE DEVIL MY BOYFRIEND

 

 THE DEVIL MY BOYFRIEND ARC 1


SINOPSIS:

Dev merupakan raja iblis dari kerajaan Desloyer. Dia dan jendralnya terdampar di dunia manusia karena diburu oleh malaikat pemburu iblis saat perang antara malaikat dan iblis. Didunia manusia dev dan jendralnya menemukan seorang wanita yang terluka di depan rumah mereka. Kemudian mereka merawat dan menyembuhkan wanita tersebut. Setelah beberapa hari dirawat wanita tersebut akhirnya pulih. Setelah kesembuhan wanita tersebut dev baru mengetahui bahwa wanita yang ditolongnya tersebut adalah seorang excorsis. Dia bernama angel seorang pemburu iblis wanita yang bertugas di tempat dev dan jendralnya berada.

STATUS : ONGOING

GENRE : FANTASI - Remaja, Dewasa

1. CHAPTER I. PROLOG

2. CHAPTER II. Awal !!!, Kehidupan Manusia, Penyesuaian

3. CHAPTER III. EXCORSIS

4. CHAPTER IV. IBLIS CIKI

5. CHAPTER V. SEBUAH RASA

6. CHAPTER VI. KEDATANGAN JENDRAL BARBAROS

7. CHAPTER VIII. KELUARGA BARU

8. CHAPTER IX. KEMUNCULAN MALAIKAT

9. CHAPTER X. KEMUNCULAN MALAIKAT

10. CHAPTER XI. PERTEMUAN KEMBALI

 

THE DEVIL MY BOYFRIEND: CHAPTER III. EXCORSIS

 


Setibanya raja iblis dan jendral arsil dirumah dari kejauhan mereka melihat ada orang yang terbaring di depan pintu rumah. “Yang mulia, ada orang yang tergeletak di depan pintu”. Arsil pun melihat keadaan orang tersebut. “Yang mulia, ternyata dia wanita dan banyak luka tubuhnya. Bajunya juga robek robek”,arsil. “Akh, merepotkan saja. Bawa dia masuk, biar kita obati lukanya”, ujar dev. Raja iblis dan arsil pun membawa wanita yang tidak diketahui namanya itu kedalam rumah untuk diobati lukanya. Namun mereka tak tau apa yang akan mereka hadapi setelah itu.

Zag zig zag,

suara langkah kaki yang keras yang menggetarkan tanah.

“Yang mulia, suara ini”. “Yah, aku tau”, rupaya ada dedemit lain yang memasuki daerah kekuasaan kita.

Catatan: dedemit adalah setan/jin yang berada di bawah level iblis.

“yang mulia, izinkan hamba untuk memberi pelajaran pada para dedemit itu yang mulia”. “Apa kau yakin arsil? Kekuatanmu hanya pulih seperempat saja kan”, tanya dev tentang kesanggupan arsil. “Meski kekuatan saya tak sebanding dengan kekuatan yang mulia. Saya akan berusaha sekuat saya yang mulia”. “Aah, bila kau terluka nanti aku juga yang repot. Besok siapa yang masak dan cuci baju kalo kau terluka arsil.

Biar aku yang hadapi para dedemit itu. kau tunggu disini saja”, dev akhirnya keluar untuk menghadapi dedemit diluar sana.

“Saya mengerti yang mulia, saya mohon untuk berhati hati”, arsil.

“Ahh baiklah”. Jebret,suara pintu dibuka. Raja iblis pun pergi keluar untuk memeriksa keadaan diluar. “Hawa keberadaan ini, sepertinya ada dedemit yang kuat yang akan datang”.

“Hoahahaha hoy, bocah serahkan wanita itu. Aku sudah lama mengincarnya atau kau akan aku bunuh”. Gertak dedemit tersebut pada dev si raja iblis.

“Hah apa? Dedemit seperti kau berani menantangku. Hahaaha punya nyali juga kau”, dengan nada mengejek dev menjawabgertakan dedemit tersebut.

DUAR, dedemit itu pun melancarkan serangan. “Sialan kau bocah, kau tak akan bisa lari kemana mana lagi hoohahaa”. Kemudian datang juga para kawanan dedemit lainya. Jangan lari kau bocah!!!, srettt duar duar. Zegzegzeg dengan kecepatanya raja iblis pun menghindar dari serangan para dedemit tersebut. “Kurang hajar, hebat juga dia.Tapi, jangan sebut aku raja iblis bila tak bisa memusnahkan kalian”.

Juzing sreeet, dengan menggunakan satu telunjuk raja iblis memusnahkan mereka satu persatu. Syut raja iblis melompat dan mendarat diatas kepala bos para dedemit. 

“Apa cuma segini kekuatanmu? Hah!”, ujar dev dengan wajah yang serius setengah iblis. “Sisisiapa kau sebenarnya, mata itu, jajangan jangan kau ra......” Sreet, “musnahlah kau”. Burrrrrr. “Hah, hampir saja”. “Untung mereka hanya dedemit kelas teri jadi meski kekuatanku belum pulih sepenuhnya bisa aku atasi. Sialnya nasibku. Terusir dari istana sendiri, malah jadi manusia lagi, siallllll!!!!”.

Hah hah hah, dengan nafas terengah engah raja iblis pun kembali ke kediamanya dan kembali menjadi manusia lagi. “Yang mulia, apa anda baik baik saja? Biar saya obati luka anda”,arsil. “ahh ini, tak perlu. Ini hanya lecet dikit aja ko. Lagipula mereka hanya dedemit kelas teri. Jadi aku taakan terluka parah”, ujar dev sembari terduduk di sofa. “Syukurlah yang mulia”, menangis terharu. “Kalo begitu yang mulia istirahatlah, aku buatkan sup dahulu”, arsil kembali ke dapur menyiapkan sup untuk dev.

“Ya, baiklah”.

“Oh yah yang mulia, kenapa para dedemit itu menyerang wanita itu yah? Lagipula kenapa para dedemit sekarang berani menunjukan wujudnya secara terang terangan di dunia manusia. Bukankah kita dari kerajaan iblis sudah membuat peraturan, bahwa bangsa kita tidak menyerang manusia secara langsung melainkan hanya memperdaya saja”, ujar arsil sedikit kebingungan.

“Ntahlah, aku sendiri ingin mengetahuinya secara pasti. kenapa mereka tidak mematuhi peraturan yang ada di kerajaan iblis?! Aku ingin memastikanya sendiri!. Hah yang membuatku kesal lagi karna harus berada di dunia manusia dengan kekuatan terbatas ini”.

“Tenang saja yang mulia, saya akan mencari lebih banyak informasi agar kekuatan kita kembali sepenuhnya”.

“Yah, aku serahkan padamu arsil”.

“Baik yang mulia, saya akan berusaha sekuat tenaga saya”.

Pagi telah tiba, raja iblis masih harus berangkat ke bersekolah. “Hah, rasanya aku sangat membenci sang fajar”. “Yah, mau bagaimana lagi yang mulia, karna kita kaum iblis. Kita akan lebih bisa bergerak bebas saat malam hari. Oh yah, yang mulia. Jangan lupa lotion anti sinar mataharinya ya”, ujar arsil. “Tentu saja! mana mungkin aku lupa memakainya. Bisa-bisa aku terbakar sinar matahari nanti. Yah meskipun sekarang aku dalam wujud manusia sih, jadi bisa bertahan dari sinar matahari”. Oh yah, bagaimana keadaan wanita itu. Masih belum sadar kah?”, tanya dev. “Belum yang mulia, Apa kita pakai kekuatan kita untuk menyembuhkan lukanya yah?”,ujar arsil. 

“Bodoh, jika kau lakukan itu bagaimana kita menjelaskanya saat dia tersadar nanti. Dia pasti kaget karna tak ada bekas luka yang tersisa”, ujar dev sedikit pelan agar wanita tersebut tidak mendengarnya. “Oh iya yah, bodohnya aku. Yang mulia memang junjungan yang sangat cerdas”, arsil terharu. “Tentu saja lah, mana mungkin aku bisa jadi raja iblis bila tidak genius, Hahaha”. Dev tertawa membanggakan dirinya sendiri.

“Kalo begitu, aku berangkat dulu”.

“Hati hati di jalan yang mulia”.

A'aah, hari ini saangat panas sekali. Dan aku hanya bisa membeli satu ice creem ini saja. Coba kekuatanku kembali yah. Gak perlu tuh buang duit cuma buat beli ice creem. Disaat raja iblis sedang melamun di taman sekolah meratapi nasibnya di dunia manusia, lalu datanglah para gerombolan berandalan sekolah yang dijuluki geng broky.

“Hoi, kau yang bernama dev kan?anak baru belagu, sok ganteng”.

“Ah, ya. Ada apa ya”, jawab dev dengan muka tengil.

Zebret, raja iblis pun ditendang oleh bos para berandalan itu. Anjir, gimana aku ngadepinya yah. Kalo iblis sama dedemin sih bisa aja dimusnahin sekaligus. Tapi kalo manusia, bisa gawat kalo ada yang tau siapa aku yang sebenarnya.

“Ngapain loh diem terus, modal ganteng doang. Ayo hadepin gue! Cupu, banci!”, caci bos brandalan itu.

Cupu, cupu, banci, banci loh!

“Apa? Cupu? banci lou bilang! Gue diam, nahan pukulan lo semua cuma gak mau cari masalah ya. Tapi mulut loh kaya sampah juga yah!”. Akhirnya dev tersulut amarah karna cacian mereka.

Catatan: raja iblis gak bisa nahan amarah kalo disebut cupu atau banci.

“Bangsat, jangan banyak cincong loh, hadapin kita!”, ujar ketua geng tersebut.

Raja iblis akhirnya terlibat perkelahian dengan para pembuat onar di sekolah. Dikarenakan tubuh manusianya dan lawanya yang manusia raja iblis jadi tak berdaya melawan banyak orang. Raja iblis dibuat terluka parah dengan memar-memar di sekujur tubuhnya. Hingga tak lama kemudian datanglah para guru dan penjaga sekolah.

“Hei kalian, apa yang kalian lakukan. Jangan lari, dasar anak anak nakal”, ujar salah satu satpam yang datang. “Kau tidak apa" dev?. oh Tuhan, kau berdarah sangat banyak dev. Cepat bawa dev ke UKS”. Dev akhirnya dibawa ke ruang perawatan sekolah saat itu juga. Mendengar dev terluka parah para siswa wanita sangat kawatir hingga seluruh lorong dekat ruang kesehatan dipenuhi oleh para siswa yang ingin melihat keadaan dirinya.

“Anoo, prince dev. Kau tidak apa-apa ? Tolong biarkan aku mengantar kau pulang”.

“Akh, curang. Aku juga ingin mengantar dev pulang juga. Boleh kan dev?”.

“Aku gak apa-apa kok semuanya, aku bisa pulang sendiri beneran. makasih ya atas perhatianya”, ujar dev sambil tersenyum.

“OMG, senyumnya manis banget”.

“Ahh, gantengnya nambah tuh”.

Sementara itu anak lelaki dikelas sangat iri pada dev karna merebut banyak perhatian anak perempuan dikelas. “Cih, so ganteng amat sih. Ya bener, masih untung masih selamet dipukuli gengnya broky”. “Apaan sih kalian, sirik aja”. “Yah benar. Dasar anak lelaki huuu”, serentak siswi perempuan membela dev. “Dev, hati hati dijalan yaa”. “Ya, Kalo gitu, aku pulang duluan yah semuanya”. Dikarenakan lukanya, dev izin pulang lebih awal.

Haah, dasar manusia tengik, beraninya mereka mengeroyok sang raja iblis yang agung. Mukaku jadi bonyok gini lagi, berkuranglah ketampananku. Akh, untung penyembuhanku cepat meski dalam bentuk manusia, gerutu dev dalam hatinya. Dia berjalan melewati gerbang sekolah pulang menuju kontrakan.

Tototok, “arsil buka pintunya”. “Baik yang mulia”, teret (arsil membuka pintu). Arsil pun terkaget dengan keadaan raja iblis yang penuh dengan luka. “Yang mu..lia a..apa yang terjadi? Kenapa bisa yang mulia terluka?.Biar saya bantu obati”, sreett wingsss. Arsil mengeluarkan kekuatannya untuk menyembuhkan dev dari luka-lukanya. “Akh, akhirnya lukaku pulih kembali”, ujar dev.

Catatan: kaum iblis tidak bisa menyembuhkan lukanya sendiri meski penyembuhan dalam tubuhnya lebih cepat.

“Yang mulia, siapa yang berani-beraninya melakukan ini kepada yang mulia?. Biar saya beri pelajaran! karna telah berani melukai raja iblis yang agung!”, ujar arsil geram. Arsil tampak marah dengan melihat raja iblis yang penuh dengan luka.

“Aah, tenanglah. mereka hanyalah manusia tak berguna, yang hobinya cari ribut doang. Aku sendiri saja masih bisa menghadapinya”, tutur dev santai.

“Lalu kenapa yang mulia bisa terluka hanya oleh seorang manusia saja?”, tanya arsil. “ah itu.. Mereka tidak sendiri, yah bisa dibilang mereka mengeroyokku”.

Kurang hajar, dasar para manusia hina! Berbuat curang dengan beraninya main keroyokan. Biar aku musnahkan mereka sekalian”. Mengetahui junjungannya dikeroyok arsil marah bukan main.

“Yah sudahlah, lagipula manusia yang beraninya keroyokan tidak selevel denganku. Aku justru kasihan pada mereka yang tidak tau sedang berhadapan dengan siapa. Beruntung aku ini dalam bentuk manusia jadi aku tahan saja semuanya. Mereka lemah bila sendiri makanya membuat kelompok untuk menghancurkan musuh yang mereka tidak sukai. Jadi tak usahlah dipikirkan, lain kali aku tak akan lengah lagi kok”.

Yah benar. Aku pasti akan menang dari geng broky itu. Pasti akan tiba saatnya aku bisa membalas mereka. Namun tidak sekarang ini tentunya, dev menyeringai dengan tatapan tajamnya.

“Yang mulia, memang bijaksana. Saya jadi semakin terharu”.

“Jadi bagaimana keadaan wanita itu?”. “Belum ada perkembangan yang mulia. Jika kita tidak menggunakan kekuatan kita untuk mengobati wanita itu maka dia tak akan pernah sadar”.“Huh, mau bagaimana lagi. Biar aku yang mengobati luka wanita itu”. 

Ah lukanya bisa separah ini yah, sreet wingss, dengan begini lukanya sudah sembuh semua. Sekarang tinggal menunggu dia tersadar saja.Wanita itu akhirnya mulai membuka matanya secara perlahan. “Fr fr frans, kau kah itu?”. Wanita itu terbangun langsung memeluk raja iblis sambil meneteskan air mata. “Syukurlah kau masih hidup frans. Aku pikir kau sudah mati dimangsa oleh para siluman saat bertugas”. “Tutunggu dulu hoy, aku bukan frans. Namaku dev dan jangan-jangan kau itu excorsis yah?”, tanya dev pada wanita itu. “kau ini bicara apa sih, bukankah kau juga sama frans”, jawab wanita itu. Raja iblis dan arsil pun terkaget dengan kenyataan wanita yang mereka tolong adalah seorang excorsis.

Catatan: excorsis adalah sebutan dari pembasmi iblis.

“Ngomong apaan sih, kamu frans. Bukankah kau juga excorsis sama seperti diriku”,ujar wanita itu. Ahh, aku sangat bahagia sekali bisa bertemu denganmu lagi frans. Kuharap kita bisa berjuang bersama lagi sebagai excorsis. Tanpa berhenti wanita itu terus mengoceh dan memeluk dev yang dikira temannya. Lantas dev melepaskan pelukan wanita tersebut dan menjelaskan yang sebenarnya bahwa dia bukan teman yang dia maksudkan itu. “Tunggu sebentar, biar aku jelaskan dulu sebelum kau salah paham. Pertama namaku dev, Deveil van Louyer. Kedua aku bukan orang asli sini melainkan grennland dan ini rumah kontrakan yang sementara kami sewa. Laki-laki disebelahmu itu adalah kakakku arsil. Jadi hari ini baru pertama aku mengenalmu oke. Jadi aku ini bukan frans tapi dev, siswa kelas XII di finiks high school mengerti”, ujar dev menjelaskan dengan panjang lebar berusaha meyakinkan wanita tersebut. “Ohh, jadi kamu bukan frans, tapi bagaimana wajahmu mirip sekali. Serta aura dan baumu seperti tidak asing. Yah tentu saja excorsis tidak asing orang kita iblis. Untung kekuatanku hilang setengahnya yah. Jadi dia tidak bisa mendeteksi siapa diriku, ungkap dev dalam benaknya.

“Hei, kenapa kau diam saja”. Ucap wanita itu kebingungan. “Ah, tidak ko. Kau pasti salah orang, ya kan. Raja iblis dan jendral pun tertawa sambil berkeringat.

“Hahaha, iya bener dev, nona ini bisa saja yah”, tambah arsil berusaha meyakinkan wanita itu.

“Begitu kah, tapi aku tetap bingung. Yah, kau frans atau dev aku senang bisa melihat kau lagi. Kalo begitu aku harus pulang dulu. Aku tak mau terus merepotkan kalian”, ujarnya sembari beranjak dari tempat tidur. “Apa kau tidak apa-apa pulang sendiri? Ini sudah hampir malam loh”, tanya arsil sekedar basa basi. “Tak apa, aku kan bukan wanita biasa. Kalo begitu, aku pulang yah. Terimakasih atas bantuannya”. Akhirnya wanita itu pulang setelah dia merapihkan pakaiannya dan mengucapkan terima kasih kepada mereka berdua.

“Akh, hampir saja jantungku mau copot gara-gara itu wanita”, dev. “Hah, untunglah dia sudah pulang ya, yang mulia” arsil menuangkan secangkir teh untuk dev. “Yah, tapi aku merasakan perasaan yang tidak enak. Sebaiknya kita mulai hati-hati untuk sekarang ini arsil”. “Baik yang mulia, sebaiknya kita jangan terlibat dengan orang-orang seperti mereka lagi”. “yah, kau benar”.

*****

Sudah tiga hari raja iblis tidak masuk sekolah dikarenakan kejadian pengeroyokan tempo hari lalu. Kini raja iblis akhirnya mulai masuk sekolah lagi.

“Ah masuk sekolah lagi, Malesin banget. padahal bisa izin gak masuk sampe seminggu kan arsil. Oh yah, kenapa kau juga ikut ke sekolah arsil. Jangan bilang kau mau ngasih pelajaran ke geng broky itu yah? Dan juga kenapa kau membawa buku dan tas segala”, dengan ekspresi bingung.

“Ah iya yah, saya belum memberi tau yang mulia. perihal saya menjadi guru magang di finiks high school mulai hari ini”.

“Apa? Kenapa tiba-tiba begini. Kapan kau terima tawaran itu?”.

“Jadi begini yang mulia, ketika saya sedang membeli obat untuk wanita tempo hari. Saya bertemu dengan kepala sekolah finiks high school. Ntah apa alasan sebenarnya, dia menawari saya sebagai guru magang di sekolah yang mulia”.

“Terus, kau mengajar apa?”, tanya dev sedikit penasaran.

 “Hehe, saya mengajar pelajaran olahraga yang mulia. Mungkin karena guru olahraga kelas XII sedang berada di rumah sakit karna kecelakan. Begitulah yang mulia ceritanya”.

“Oooh, begitu yah, yasudah bila memang begitu. Asal kau tidak menelantarkan tugas di rumah an lainnya saja sih”.

“Lagipula dengan saya bekerja di finiks high school saya bisa lebih leluasa pergi ke perpustakaanya yang mulia”, bisik arsil pelan.

“Lah, kenapa perpustakaan?”.

“Karena saya dengar di perpustakaan finiks banyak sekali buku kuno yang bisa kita baca. Saya harap sih di perpustakaan finiks nanti bisa menemukan apa yang kita cari yang mulia. Oleh karena itu saya terima tawaran dari bapak kepsek tempo hari”.

“Bagus arsil, kerjamu memang luar biasa”, mendengar alasan cemerlang arsil dev akhirnya memuji tindakannya itu.

“Benarkah yang mulia, senangnya mendapat pujian dari yang mulia”, ujar arsil tersenyum dengan bangga.

“Baiklah. Ayo kita bergegas ke sekolah arsil”.

“Baik yang mulia”.

Sekarang raja iblis dan jendral arsil pergi ke sekolah bersamaan. Bagaimanakah kelanjutan perjuangan mereka dalam mengembalikan kekuatan mereka?

Disisi lain disebuah desa para warga di kagetkan dengan fenomena aneh. 

Pada malam hari, dimana waktu para warga tertidur terdengar sebuah irama nyanyian dan tarian seseorang. Satu demi satu warga yang mencoba untuk melihat asal suara nyanyian dan tarian itu pun menghilang. “Nona angel kami mendapatkan informasi ada sekelompok iblis yang menculik para warga di sebuah desa. Anda diperintahkan untuk membasmi para iblis tersebut. Perintah tersebut diberikan langsung oleh jendral excorsis Justus”. “Kalau begitu, ceritakan detail tempat dan kejadiaannya”. 

Angel pun menuju tempat kejadian munculnya iblis tersebut. Sudah satu minggu angel berada didesa tersebut namun iblis pun tak kunjung muncul. “Akh, menyebalkan. Kenapa dia tidak kunjung muncul juga?”. Lalu angel pun bertanya detail kejadian terakhir penculikan para warga. Ternyata semua warga yang diculik merupakan para pemuda sedangkan wanita dan lelaki yang tua tidak dijadikan target penculikan. “Ahah, aku punya ide. Bila iblis itu hanya mencuri lelaki muda dan ganteng, kenapa aku tidak temui mereka saja”.

Sore hari tiba, raja iblis dan jendral arsil bergegas pulang menuju kontrakan mereka. Mereka pun terkejut dengan kedatangan seseorang yang duduk di teras depan rumah.

“Yang mulia, apa anda sekarang punya pacar?”.

“Hah, ngomong apaan sih kau arsil?”.

“Soalnya saya lihat ada wanita duduk didepan teras rumah kita”.

“Hah masa, ohh iya yah, melihat dari kejauhan. Tapi aku belum nerima cewe mana satupun buat jadi pacarku. Jadi gak mungkin kalo dia pacarku. Tapi mungkin dia hanya fansku, haha. Ada kemungkinan dengan ketampananku ini bisa saja dia mencari-cari alamatku hanya untuk bertemu denganku”.

Catatan: raja iblis sangat percaya diri sekali dengan ketampananya.

“Oh iya yah, mungkin di fansnya yang mulia. Hanya itu penjelasanya”.

“Betulkan itu, hehe”, raja iblis tersenyum-senyum.

“Tunggu dulu yang mulia, sepertinya saya kenal dengan wanita itu”.

“Oh ya, aku juga sepertinya pernah lihat. Tapi dimana ya?”.

Seketika raja iblis dan arsil pun terkejut.

"Dia wanita excorsis".

“Ahh, akhirnya kalian berdua pulang juga. Aku sampai bosan menunggu. Frans, aku sangat kangen sekali sama kamu. Kenapa lama banget pulangnya”, ujar wanita itu.

 “Udah berapa kali aku katakan, aku dev bukan frans. Dan juga terserah akulah pulang telat juga. Kenapa kau yang repot”, balas dev ketus.

“Oh iya maaf aku lupa, tapi kamu sangat mirip banget sama frans”. Sambil mendekatkan mukanya dengan muka raja iblis.

“Hoy, mukamu telalu dekat tau !”, seru dev kesal.

“Ahaha, jangan marah gitu lah. Aku kan hanya bercanda frans. Eh salah, dev maksudku”.

“Jadi nona ada keperluan apa datang kemari sore ini?”, tanya arsil. 

“Hah, nona. Oh iya yah aku belum memperkenalkan diri. Namaku angela serendina”, salam kenal.

“Yah, siapa juga yang mau tau namamu”. Ucap raja iblis dengan ketusnya.

“Kejamm, padahal aku kemari mau mengunjungimu loh dev..hmmm”, ujar angel.

“Oh iya angela, jadi ada apa ya?. Sampai kau datang kemari”, arsil.

“Panggil angel aja gak apa-apa kok. Dan juga arsil itu lebih ramah yah dari pada dev sayang sekali ya. Hatiku udah milik dev, meski arsil tak kalah tampan dari dev hehe”.

“Apa?”, raja iblis pun kaget dengan pernyataan angel.

Lagian siapa yang mau pacaran sama excorsis. Ucap arsil dalam hatinya.

“Jadi maksud kedatangan anda?”, ujar arsil formal.

Angel pun menceritakan maksud dan tujuanya datang menemui raja iblis dan arsil. Hingga beberapa saat kemudian mereka mengetahui maksud dan tujuan dari kedatanganya itu.

“Apaa, jadi maksudmu kau mau menjadikan kami umpan untuk memancing iblis itu keluar?. Hahh, jangan bercanda kau!”, ujar dev terkejut dengan apa yang didengarnya.

“Ahh, dev masa kau tak mau membantu wanita yang sedang kesusahan ini?. Hmm, berfikir sejenak. Yasudah bila kau menolak, aku terpaksa cari lelaki tampan lain saja yang mau membantuku”.

“Aaapa kau bilang? Lelaki tampan”. Setelah mendengar bahwa iblis tersebut hanya menculik lelaki tampan saja, raja iblis pun setuju membantu angel.

“Benarkah, jadi kau mau membantuku?. Senangnya, baiklah kalo begitu kita berangkat sekarang”. Raja iblis, arsil dan angel pun berangkat menuju tempat kejadian tersebut.

Sekarang pukul 23.55 dev, arsil, kalian tinggal diruangan ini oke. Ucap angel dengan tersenyum. “Tutunggu, kenapa kami dalam satu ruangan? Bisa gawat kan kalo kami berdua diculik iblis itu secara bersamaan”, ujar arsil. “Tenang aja, kalo kalian berdua dalam satu kamar. Kalian jadi bisa saling menjaga kan”. Jawab angel dengan santai. “Ahh, meski aku tak mengerti apa maksudmu Hemm baiklah”, ujar dev. “Kalo gitu aku akan ada di ruangan sebelah sembari berjaga okee”. “Yaa, okee”, jawab raja iblis dan arsil kompak. “Oh ya yang mulia, sebentar lagi pukul 00.00, Kira-kira apa yang akan terjadi ya?”. “Ntahlah, sepertinya akan menarik”, dev kemudian tersenyum seakan menantikan akan hal itu terjadi. “Kalo begitu yang mulia bisa gunakan kasurnya, biar saya tidur di kursi”. Selang beberapa lama jam sudah menunjukan pukul 00.00 dini hari. “Yang mulia, sudah tepat tengah malam”. Arsil pun panik.

Tepat pukul 00.00 tengah malam.

Deg, teng tong. Aaaaahhhhh aaaahhhh cecek cecek

Terdengar suara nyanyian dan tarian wanita. Aaaaahhhh ahhhhhhh cecek cecek

Seperti yang diperkirakan iblis itu datang ke kamar yang ada lelaki mudanya.

Raja iblis dan arsil pun berpura-pura terhipnotis oleh iblis tersebut. Mereka berjalan keluar mengikuti iblis itu. Angel yang pura-pura tidur lantas segera mengikuti mereka dari belakang. Sesampainya di tempat persembunyian iblis tersebut raja iblis dan arsil pun ditempatkan di sebuah ruangan dimana banyak lelaki muda disana. 

“Aaah, betapa tampannya kalian berdua ini. Hanya dengan melihat wajahnya saja aku jadi semakin bergairah. Malam ini aku main dengan siapa ya, aku jadi tidak sabar ahahaha”. Wanita iblis keluar mempersiapkan upacara untuk malam hari nanti.

“Hoi, arsil cepat bangun”. “Akh yang mulia, apa tidak kenapa-napa kita terbangun. “Li li lihat itu yang mulia, banyak sekali para pemuda disini”. “Yah, kau benar arsil. Kemungkinan mereka adalah para lelaki yang diculik dari berbagai desa. “Ya ampun, kenapa mereka tidak sadarkan diri begini ya. “ Mungkin mereka masih terkena hipnotis wanita itu. “Oh ya yang mulia sepertinya iblis wanita itu tidak asing ya”. “Ya, dia adalah iblis wanita yang selalu menggoda para pemuda untuk mendapatkan energi dari mereka. “Lalu apa yang harus kita lakukan yang mulia?”. “Ayo kita buat mereka sadarkan diri”. “Hah, bukankah bisa gawat kalo nanti mereka tersadar dan panik ada di tempat begini”. “Kau benar juga arsil. Kalo begitu kita tunggu angel sebentar. Tadi aku merasakan kehadiran angel yang sedang menuju kemari”. “Baik yang mulia”. Tak lama kemudian angel pun datang. “Ahh, ini dia tempat mereka ditahan”. Angel lantas membuka pintu tempat para lelaki di tahan. “Akhirnya kau datang juga angel. Lambat sekali kau. Bagaimana kalau aku kehilangan keperjakaanku nanti hah”. Gertak raja iblis berpura pura mereka berada dalam bahaya.Bagus yang mulia, dengan begitu dia tidak akan curiga kita bangsa iblis. Hehe, arsil tersenyum tipis dan berakting berpura-pura mereka sedang cemas.

“Ahh, maaf ya. Kalian berdua aman kan? Dan juga aku kan harus berhati-hati masuk kesarang musuh. Yang penting aku datang kan. Lagian bukanya kau suka bila bisa melayani iblis itu. Sepertinya dia cantik sekali”, ujar angel bercanda pada mereka berdua. “Hahh! Apa kau bilang dasar. Tak tau terima kasih kau ini”, dev sontak kesal mendengar perkataan angel tersebut. “Aaah, gitu aja marah. Becanda kali dev maaf yaa. Lagipula aku juga tak rela bila kau disentuh iblis itu” , balas angel tersenyum. “Hahh, ayo kita pergi! Sebelum dia kembali”. “Oh yaa. Aku akan menyadarkan mereka dahulu. Duhai Tuhan pelindung alam beri aku kekuatan sadarkanlah mereka yang terkena godaan sang iblis. Menghilanglah duhai aura jahat hiyaaat”. Diarahkanlah pedang angel ke arah para tawanan. Mereka segera tersadar. “Dimana aku? Hah, kenapa aku berpakaian seperti ini? Sisiapa kalian?”.

“Mohon tenang, saya excorsis yang ditugaskan membebaskan kalian dari tawanan iblis. Jika kalian ikuti jalan lurus dari sini maka kalian bisa keluar dari gua ini”.

“Terimakasih, nona excorsis”. Kemudian para tawanan pun berhasil diselamatkan. 

“Nah, selanjutnya aku hanya harus membasmi iblis wanita itu”, tutur angel mempersiapkan pedangnya. “Kau yakin, bisa melakukanya sendiri angel?”, tanya arsil. “Tak usah cemaskan aku. Sebaiknya kalian juga cepat lari”, jawabnya dengan tenang. “Ah, baiklah kalo begitu”. Akan tetapi sebelum raja iblis dan arsil hendak keluar dari ruangan tersebut iblis wanita itu sudah ada didepan mereka.

“Kurang hajar, siapa yang berani membebaskan para lelakiku. Ohh, rupanya kau wanita sialan!”. Wanita iblis itu pun berubah menjadi wujud raksasa. 

“Kalian berdua, tetaplah dibelakangku”. “Hoi apakah kau yakin? Dia cukup kuat loh”. Tanya raja iblis. “Kau tau, aku juga kuat loh”, sembri tersenyum penuh percaya diri.

Wahai cahaya yang terangi bumi, berikanlah aku kekuatan untuk hancurkan kegelapan. “Rasakan ini dasar manusia sialan huaaaaaa”. Iblis wanita pun langsung menyerang angel Dezig duar. “Luar biasa, ternyata angel kuat juga ya yang mulia”,arsil pun terkagum. “Yah, namanya juga excorsis”. 

Hiyaat, dengan penuh keberanian angel menebas iblis wanita itu hinga menghilang keberadaanya. “Hah, akirnya tugasku selesai juga. Angel pun menyimpan pedangnya kembali. “Wahh, ternyata kau boleh juga ya”, ujar dev bermaksud memuji. “Haha, kau baru tau dev. Bagaimana keren kan? Hehe”. “Ya lumayanlah”. “Ya benar, kau sungguh keren angel”. Arsil pun mengungkapkan kekagumanya. Hehe angel tersenyum, thank you arsil, untuk merayakan keberhasilanku, bagaimana kalo aku traktir kalian makan. “Hem, boleh juga, ujar dev dengan nada sok tidak tertarik. “Ya, dengan senang hati”,arsil. “Ayo kita pergi”, ... “Okee, ayooo Ah”, okelah. Mereka pun pergi untuk merayakan keberhasilan mereka membasmi iblis dan membebaskan para tawanan.

“Oh ya, yang mulia kenapa kita malah merayakan keberhasilan kita membunuh bangsa kita yang mulia? Padahal kita juga iblis loh.” Arsil bertanya dengan berbisik di telinga raja iblis.

“Iya juga sih. Yah aku hanya tak mau identitasku terbongkar saja oleh angel. Lagipula aku tak membutuhkan rakyat yang tidak menuruti peraturan yang aku buat. Bila mereka secara terang terangan memangsa manusia berarti mereka sudah tidak menganggapku raja bukan!. Oleh karena itu aku tak masalah dengan hal ini. Anggap saja mereka mendapatkan hukuman dari ketidakpatuhan mereka yang mengabaikan perintahku,” tutur dev.

“Kau mengerti arsil?”

“Baik yang mulia.” dengan suara pelan.

“Hey, kenapa kalian dari tadi berbisik terus sih?” tanya angel menengok kearah belakang.

“Ah, kau tak perlu tau lah. Masalah lelaki.”

“Haaah, kalian berdua ini aneh sekali yah. Yasudahlah kalo begitu. Aku pulang melewati jalan ini. Kalo begitu sampai berjumpa lagi,” ujar angel mengakhiri pertemuan mereka setelah keluar dari rumah makan.

“Yah, hati hati angel yaa,” arsil lantas melambaikan tangannya di perpisahan mereka di persimpangan jalan.

******

 

BEFORE                                                                                                                 NEXT CHAPTER IV

CHAPTER II. Awal !!!, Kehidupan Manusia, Penyesuaian

 


Dunia Manusia (Ibukota Rose )

🏬🏢🏠🏡

"Yang mulia.., lihat disana ada cahaya".

" Ayo kita pergi menuju cahaya itu arsil".

Dzag, dzig treeet wujud raja iblis dan jendral arsil pun berubah. ........

"Yang mulia, wawaajah anda, badan anda". Arsil terkaget dengan perubahan raja iblis dan dirinya yang berubah menjadi manusia.

" Apaaaaa? Aku berubah seperti manusia?". Raja iblis terkaget kaget dengan perubahan pada tubuh mereka.

 

"Bagaimana ini tuanku? kekuatan kita menghilang. begitu pula dengan tubuh kita yang berubah menjadi manusia", tanya arsil.

" Ahh, sialll, sayapku juga ikut lenyap. Aku bahkan tak berguna sekarang untuk melindungi anda yang mulia". Ucap arsil lagi sembari menundukkan kepalanya.

"Tenanglah arsil, sebagai jendral iblis seharusnya kau bisa bersikap tenang dalam situasi kapanpun", raja iblis.

"Baik yang mulia, tolong maafkan hamba. Lalu apa rencana yang mulia mulai dari sekarang?", tanya jendral arsil.

"Dengan hilangnya kekuatanku, aku tak akan bisa membuka portal menuju kerajaan iblis untuk sementara waktu. Kita harus mencari tau cara mengembalikan kekuatan kita terlebih dahulu", ungkap raja iblis dengan wajah tenangnya.

"Baik yang mulia".

"Ayo, kita jalan arsil". 

"laksanakan yang mulia".

Raja iblis dan jendral arsil pun berjalan menuju kerumunan orang di kota.

"Hey, kenapa mereka berpakaian aneh yah? Iya benar aneh banget. Oh, mungkin mereka pemain drama atau opera kali". Masyarakat sekitar pun membicarakan penampilan mereka.

"Yang mulia, apa ada yang salah dengan kita ya? Banyak orang yang memandangi dan membicarakan kita?", ucap arsil dengan melirik keadaan sekitar mereka.

"Tenanglah arsil, tetap waspada jangan lengah sedikitpun. Kita tak tau apa yang akan terjadi disini". Dengan tenangnya raja iblis terus berjalan menelusuri kerumunan orang.

"Pak polisi, itu mereka pak. Orang yang mencurigakan dengan pakaian yang aneh". Beberapa orang dengan membawa polisi.

"Hey, kalian berdua. Bisa jelaskan apa yang terjadi, mengapa ada pengaduan terhadap kalian? Ayo ikut kami ke kantor polisi untuk penjelasan kalian". Akhirnya mereka berdua digiring ke kantor polisi setelah ada beberapa orang yang mengadukan bahwa ada dua orang mencurigakan di kota.

___kantor polisi____

"Kalian ini, kenapa berpakaian aneh begitu malam malam begini? tentu saja orang orang akan mencurigai kalian tau. Ditambah lagi baru-baru ini ada perampokan dengan motif pertunjukan sulap seperti kalian ini", tutur pak polisi yang menanyai mereka.

"Ini bukan pakaian aneh!, ini pakaian kerajaan kau tau!!", sela raja iblis.

"Hah, kerajaan?" Pak polisi menjadi bingung.

"Mungkin pak mereka sedang mendalami peran mereka dalam film". bisik rekan polisi yang lain.

"Ohhh, jadi begitu yah. Tapi tetap saja kalian harusnya mengganti pakaian kalian bila berjalan di jalanan, mengerti?", tutur pak polisi kembali.

"Arsil, apa maksud yang dia katakan?!", tanya raja iblis pada jendralnya.

"Yang mulia, mungkin kita harus mengenakan pakaian yang sesuai dengan dunia manusia ini" (bisik arsil).

"Yah, kalo kalian mengerti sekarang tak apalah. Tapi, nanti jangan diulangi lagi ya”, pungkasnya mengakhiri intrograsi kala itu. “Pak mie instannya sudah jadi”, sela pengawal polisi. “Baiklah, mumpung kalian ada disini. Ayo kita makan dahulu", tutur polisi yang menanyai mereka.

"Ahh, makanan apa ini? Panjang kecil dan bentuknya seperti ini”, ungkap raja iblis yang merasa aneh dengan makanan tersebut.

"Wuaah, yang mulia. Makanan ini enak ternyata. Uh wuh aduh panas".

"Hati hati masih panas”, sela pak polisi.

"Apa benar enak?",tanya raja iblis.

"Iya yang mulia, silahkan dicoba",arsil.

"Woah, enak juga ini makanan”. Mencoba makanan di dunia manusia yang asing bagi mereka merupakan pengalaman pertama yang tak terlupakan. Maka untuk seterusnya mie instan menjadi makanan paforit mereka berdua. “Ahh kenyangnya". Tanpa mereka sadari mie yang disediakan pak polisi tersebut habis begitu saja dengan rasa puas yang tiada ketara.

Selesai makan mie instan raja iblis dan jendral arsil diperbolehkan pulang usai mengisi beberapa informasi yang dibutuhkan kantor polisi. Dengan sigap arsil menjawab pertanyaan dan menulis informasi tersebut.

------satu minggu kemudian-----

Satu minggu sudah berlalu raja iblis dan jendral arsil pun sudah terbiasa dengan kehidupan di alam manusia. Kini mereka tinggal di kontrakan kecil di pinggir sungai dekat kota rose.

“Ahh, ternyata kehidupan di dunia manusia susah juga yah. Ditambah lagi dengan tubuh manusiaku ini. aku harus melakukan yang namanya sekolah. Argh menyebalkan!, Aku harus mencari cara agar kekuatanku kembali pokoknya”, keluh raja iblis. 

“Tenang yang mulia, aku akan selalu mendampingi anda. kemana pun yang mulia pergi”, arsil.

“Yah, kau kan harus bekerja arsil. Bagaimana kita bisa bertahan hidup kalo gak ngehasilin uang. Padahal di kerajaan iblis aku hanya duduk dan bisa melakukan apa pun sesukaku. ah, bikin emosi aja siall!”, raja iblis.

“Tenang aja yang mulia, anda hanya harus berangkat sekolah saja agar warga tidak curiga. Semua saya yang akan atur, sambil bekerja saya akan mencari cara agar kekuatan kita bisa kembali”, arsil.

 “Ya baiklah, selama kau bisa mengatur semuanya aku tak masalah”, raja iblis.

Demikianlah kehidupan raja iblis dan jendral arsil. Sembari mencari cara mengembalikan kekuatan mereka, dikarenakan tubuh manusia raja iblis yang masih 17 tahun. Raja iblis akhirnya harus berangkat ke sekolah sebagai siswa SMA. Sementara arsil yang berusia 19 tahun bisa leluasa pergi kemanapun tanpa terpengaruh aturan di ibukota Rose tersebut. Selagi arsil mencari tahu cara agar kekuatan mereka bisa kembali. Raja iblis harus bersekolah lantaran untuk usia dirinya tersebut dia termaksuk golongan anak sekolah di dunia manusia saat ini. Sehingga untuk di dunia manusia arsil menjadi kakak untuk raja iblis yang masih harus menjalani sekolah.

“Yang mulia...yang mulia, ayo cepat bangun. Hari ini hari pertama anda sekolah sebagai murid pindahan”, ujar arsil pelan

“Akhh, kenapa aku harus keluar rumah di pagi begini sih. Kita ini iblis kan, harusnya keluar pada malam hari dan menakuti manusia tau”, keluh raja iblis.

“Yah itu beda ceritanya kalo kita dalam wujud iblis. Karena sekarang kita dalam wujud manusia, kita tidak bisa berbuat apapun. Jadi aku mohon, yang mulia agar bersedia berpura pura jadi anak SMA yang normal”, ujar arsil kembali dengan nada memohon.

“Akh baiklah baiklah, siall kenapa juga harus pakai baju sekolah begini sih”, keluh raja iblis sembari memandangi pakaian yang dia kenakan.

“Karna hari pertama anda masuk, saya akan menemani anda ke sekolah sebagai wali anda. Ayo kita berangkat yang mulia”, tutur arsil sembari merapihkan pakaian raja iblis.

-----finiks high school-----

Sesampainya raja iblis dan jendral arsil di sekolah. Banyak sekali siswi wanita yang terpana dengan ketampanan mereka berdua. Tak ayal beberapa siswi wanita yang mencuri pandang lewat jendela kelas mereka.

Hey, kira kira mereka siapa yah?

Apa mereka murid pindahan?

Akhh, andai dia ada di kelasku.

Benar, mereka tampan sekali.

“Kalo begitu yang mulia, saya undur diri. Semoga hari anda menyenangkan”, tutur arsil berpamitan sebelum raja iblis memasuki kelasnya.

“Argh yah baiklah, jangan lupa siapkan makan malam yang enak buatku nanti”, raja iblis.

“Saya mengerti. Yang mulia saya pergi dahulu”, bisik pelan arsil ditengah orang-orang yang memperhatikan mereka. Setelah arsil pergi, raja iblis lantas bersama guru yang menjadi wali kelasnya menuju kelas tempat dia akan belajar hari ini.

“Selamat pagi anak-anak semuanya. Kita kedatangan siswa pindahan dari greenland ya”, ujar wali kelas tersebut menginformasikan kepada murid yang lainnya.

“Hah, jauh sekali pak. Lagipula apa disana juga ada sekolahan?”, tanya siswa yang lainnya.

“Yah, karna bapak tidak pernah kesana jadi bapak tidak tau. Oke dev, silahkan perkenalkan nama dan asal sekolah”.

 “Saya Deveil van Louyer pindahan dari greenland salam kenal”, ujar raja iblis yang memperkenalkan dirinya di depan kelas.

Ada apa dengan namanya itu, seperti nama devil yang berarti iblis benar gak?. Ucap anak laki laki dikelas. Ah, kalian ini. Bilang saja kalian iri dengan ketampananya. Balas anak perempuan dikelas.

“Baiklah dev, sekarang kamu bisa duduk di sebelah asuna. Dia ketua kelas disini”. "Asuna, tolong dibantu dev apabila dikesulitan disini yah", ujar wali kelas meminta bantuan pada asuna perihal kelas. “Baik pak guru”, ucap asuna.

Dengan demikian dimulailah kehidupan dev sang raja iblis sebagai manusia yang bersekolah sebagai siswa kelas XII di sma finiks High school.

Toktok, suara pintu diketuk.

 “Arsil buka pintunya. Aku pulang”, ucap dev dibalik pintu.

“Yang mulia sudah pulang, biar saya yang bawa tasnya”. Lalu arsil membawakan tas dev dan menutup pintu kembali.

“Akh, lelahnya hari ini. Oh yah arsil, apakah kau sudah mencari informasi bagaimana kekuatan kita bisa kembali?”, tanya dev dengan tubuh yang sedang rebahan di sofa tengah.

 

“Begini yang mulia, saat yang mulia pergi sekolah. Saya melakukan beberapa pencarian informasi. Dari buku yang saya baca dan berdasarkan artikel di dunia manusia. Saat malam kramat yang diterangi sinar bulan, para iblis akan keluar dari sarang mereka menuju dunia manusia. Itu artinya kekuatan kita akan kembali saat malam keramat yang mulia”, ujar arsil sembari membuka halaman buku yang menerangkan hal tersebut.

“Jadi tepatnya kapan malam keramat itu datang?”, sela dev saat itu juga.

“Disini disebutkan malam keramat datang lima tahun sekali yang mulia”, arsil.

“Hah!, yang benar saja, terbangun dari rebahanya karna kaget. Aku harus menunggu 5 tahun untuk kembali ke kerajaanku. Aku bisa mati karna bosan disini!. Apalagi disini jauh sekali dari kota. Hah, lelahnya aku. Apalagi kekuatanku dalam wujud manusia ini tidak bisa keluar sepenuhnya, sialll. Ini semua gara-gara malaikat pemburu iblis itu. Bila kekuatanku kembali akan aku balas mereka!”, ujar dev dengan mengepalkan tanganya.

“Oh ya yang mulia, dikarenakan uang persediaan kita habis. Besok saya pamit untuk mencari pekerjaan tambahan yang mulia.”, ujar arsil.

“Hah, apa? Uang persediaan kita hampir habis?. Hmmh, mau bagaimana lagi. Besok aku juga akan mencari pekerjaan kalo begitu”, dev.

“Tidak yang mulia, anda diam di rumah saja. Biarkan hamba yang mencari uang untuk kehidupan kita”, arsil.

“Tidak, aku besok juga ikut. Lagi pula aku bosan dirumah saat libur”, dev bersikukuh ingin ikut.

“Yang mulia sungguh junjungan yang pengertian. Anda sungguh luar biasa”, lantas arsil menangis terharu.

*****

Keesokan paginya raja iblis dan jendral arsil berangkat mencari pekerjaan sesuai dengan rencana keberangkatan mereka ke kota. “Lihat yang mulia, ada lowongan pekerjaan”. Dibutuhkan dua sales ganteng pengantar pesanan papapizza. Bagaimana yang mulia?”, tanya arsil pada dev. “Ahh, bolehlah lagi pula hanya untuk sementara saja”, jawab dev sembari melihat selembaran loker di papan pengumuman. Dengan masuknya raja iblis dan jendral arsil sebagai sales pengantar pizza. Tiba-tiba toko pizza menjadi kebanjiran pesanan hingga tak terhitung jumlahnya setiap hari. Hallo, saya pesan pizza dobel chess ayam 10 ya. Jangan lupa yang mengantarnya sales kemarin ya. Tak lama kemudian bel rumah berbunyi, tingnong. “Permisi pesanan pizza”. “Ahh, sudah datang toh. ayo masuk dulu kamu pasti cape kan?”, ujar kostumer. “Ahh, saya rasa tidak bisa. saya mohon pamit karna masih banyak pesanan yang belum diantar. Kalo begitu saya mohon diri, silahkan memesan pizza kami lagi”, arsil. “ ah sayang sekali, Hati hati di jalan kalo begitu”, kostumer.

“Ahh, cape banget dah hari ini. Kenapa pesananya gak ada henti-hentinya yah. gimana arsil, apa kau juga begitu?”, tanya dev mengistirahatkan tubuhnya sejenak.

“Iya yang mulia, para pelanggan seakan melihat saya seperti makanan dengan tatapan penuh nafsu. Ah, mungkinkah karna kekuatan pemikat iblis kita yang mulia?”, tutur arsil.

“Yah, mungkin aja sih. Selain itu saat aku mengantarkan pizza di jalan tadi, hampir saja aku mati kecelakaan. Akan tetapi tiba-tiba saja kekuatanku kembali dan aku bisa menghindari truk itu dengan kekuatan kecepatanku.Tapi aneh sekali, di jalan yang sepi seperti itu ada truk yang melintas yang sepertinya sengaja ada yang mau mencelakaiku”, ujar dev dengan tatapan yang sedang memikirkan sesuatu.

“Benarkah itu yang mulia?”, tanya arsil penasaran sekaligus sedikit geram.

“Yah, begitulah. Sebaiknya kau juga berhati hati arsil”, dev.

“Baik yang mulia, saya akan mengingatnya baik-baik dalam benak dan hati saya ini”, arsil.

“Kalo begitu ayo kita pulang arsil, sudah jam 23.45 sudah tengah malam. Besok aku ada upacara, bisa gawat bila terlambat”, tutur dev yang beranjak dari tempatnya.

“Baik yang mulia,” balas arsil mengikutinya dari belakang.

***

 

BEFORE                                                                                                                        NEXT CHAPTER

CHAPTER I. PROLOG


 

-----------Di Kerajaan Iblis Desloyer-----> 🏯🏰

"Ahh, membosankan. Setiap hari hanya duduk di singgasana sini dan melakukan hal yang sama sangat membosankan. Apa lebih baik aku pergi ke dunia manusia saja untuk refresing," tutur raja iblis yang terduduk disingasananya dengan segelas minuman merah ditangannya.

"Jendral arsil datang menghadap," seruan prajurit penjaga pintu.

"Yang mulia, saya datang memberi kabar bahwa pasukan malaikat pemburu iblis sedang menuju kemari. Tolong beri hamba perintah,"ujar jendral yang menghadap raja iblis. Dia adalah Arsilia Zahal yang memimpin prajurit iblis. Salah satu jendral kepercayaan raja iblis saat ini.

"Kebetulan sekali, aku saat ini sedang bosan. Baiklah, kita hadapi pasukan malaikat itu. Kita tunjukan kekuatan kita yang sebenarnya jendral!" Sang raja terbangun dari tempatnya terduduk kemudian mengenakan jubah raja iblis dan pedangnya.

"Baik, yang mulia. Pasukan bersiap," Seru Jendral Arsil .

"Yeah ... yuhuu. Ayo bertempur." suara sorak Sorai pasukan tentara iblis.

Situasi peperangan antara malaikat dan para iblis berlangsung sengit.

"Hah, cuma segitu doang kekuatan sang raja iblis?" Ucap komandan malaikat pemburu iblis itu, sebari menodongkan pedang kepada raja iblis. Kini istanamu sudah kami kepung, jadi bersiaplah untuk musnah. Wahai kalian para bangsa iblis!" ucapnya kembali. "Benarkah itu?” sela raja iblis dengan tatapan tajamnya. "Hiyaaaaaaah ... ." dengan kekuatan yang tersisa, raja iblis terbang ke angkasa bersama jendral arsil melewati portal dimensi menuju dunia manusia.

“sialan, mereka berhasil kabur rupanya!” komandan malaikat tampak kesal sambil menyarungkan pedangnya.

Srettthh.......... 🌑 winghst...........🌘

Pada akhirnya raja iblis dan jendral arsil tiba di dunia manusia.

***

 

NEXT CHAPTER II

Jan 19, 2020

THE ORIGIN OF SILVER


THE ORIGIN OF SILVER



SINOPSISI: 

Novel ini bercerita tentang iblis yang bernama Silver. Dia merupakan iblis penyendiri yang dibuang dari kaum iblis karna darah campuran yang dimilikinya. meski dia merupakan keturunan iblis, namun dia juga keturunan malaikat. oleh karena itulah, keberadaan silver sendiri merupakan aib bagi dunia yang menentang hukum alam. Tak banyak yang tau bahwa silver memiliki kekuatan  ajaib dari kedua orang tuanya. meski demikian, dia tak pernah menunjukan kekuatannya itu pada siapapun baik itu kaum iblis atau kaum malaikat. sudah 50 tahun berlalu semenjak silver diasingkan disuatu tempat antah berantah diantara batas antara dunia malaikat dan iblis. tempat tersebut disebut alam manusia, silver tinggal di hutan yang lebat ditengah pepohonan besar didalamnya. dimana malam amat sangat gelap dan siang tak terlihat matahari. sehingga tak satupun ada manusia yang berani mendekati hutan tersebut. 


BACA KLIK DISINI

novel "kisah cintaku"

                 Novel ~kisah cintaku~


https://my.w.tt/XwtBFQy2m3

Oct 4, 2019

The gray buthler

Saya pikir Anda akan menyukai cerita ini: " THE GRAY BUTLER (END) oleh yadeuzuakis di Wattpad

Klik disini

Entri yang Diunggulkan

Apa itu alat Hara?

Alat hara atau biasa disebut Organum Nutritivum merupakan bagian tubuh tumbuhan yang secara langsung atau tidak langsung berguna untuk kelan...