CHAPTER II. Awal !!!, Kehidupan Manusia, Penyesuaian
Dunia Manusia (Ibukota Rose )
🏬🏢🏠🏡
"Yang mulia.., lihat disana ada cahaya".
" Ayo kita pergi menuju cahaya itu arsil".
Dzag, dzig treeet wujud raja iblis dan jendral arsil pun berubah. ........
"Yang mulia, wawaajah anda, badan anda". Arsil terkaget dengan perubahan raja iblis dan dirinya yang berubah menjadi manusia.
" Apaaaaa? Aku berubah seperti manusia?". Raja iblis terkaget kaget dengan perubahan pada tubuh mereka.
"Bagaimana ini tuanku? kekuatan kita menghilang. begitu pula dengan tubuh kita yang berubah menjadi manusia", tanya arsil.
" Ahh, sialll, sayapku juga ikut lenyap. Aku bahkan tak berguna sekarang untuk melindungi anda yang mulia". Ucap arsil lagi sembari menundukkan kepalanya.
"Tenanglah arsil, sebagai jendral iblis seharusnya kau bisa bersikap tenang dalam situasi kapanpun", raja iblis.
"Baik yang mulia, tolong maafkan hamba. Lalu apa rencana yang mulia mulai dari sekarang?", tanya jendral arsil.
"Dengan hilangnya kekuatanku, aku tak akan bisa membuka portal menuju kerajaan iblis untuk sementara waktu. Kita harus mencari tau cara mengembalikan kekuatan kita terlebih dahulu", ungkap raja iblis dengan wajah tenangnya.
"Baik yang mulia".
"Ayo, kita jalan arsil".
"laksanakan yang mulia".
Raja iblis dan jendral arsil pun berjalan menuju kerumunan orang di kota.
"Hey, kenapa mereka berpakaian aneh yah? Iya benar aneh banget. Oh, mungkin mereka pemain drama atau opera kali". Masyarakat sekitar pun membicarakan penampilan mereka.
"Yang mulia, apa ada yang salah dengan kita ya? Banyak orang yang memandangi dan membicarakan kita?", ucap arsil dengan melirik keadaan sekitar mereka.
"Tenanglah arsil, tetap waspada jangan lengah sedikitpun. Kita tak tau apa yang akan terjadi disini". Dengan tenangnya raja iblis terus berjalan menelusuri kerumunan orang.
"Pak polisi, itu mereka pak. Orang yang mencurigakan dengan pakaian yang aneh". Beberapa orang dengan membawa polisi.
"Hey, kalian berdua. Bisa jelaskan apa yang terjadi, mengapa ada pengaduan terhadap kalian? Ayo ikut kami ke kantor polisi untuk penjelasan kalian". Akhirnya mereka berdua digiring ke kantor polisi setelah ada beberapa orang yang mengadukan bahwa ada dua orang mencurigakan di kota.
___kantor polisi____
"Kalian ini, kenapa berpakaian aneh begitu malam malam begini? tentu saja orang orang akan mencurigai kalian tau. Ditambah lagi baru-baru ini ada perampokan dengan motif pertunjukan sulap seperti kalian ini", tutur pak polisi yang menanyai mereka.
"Ini bukan pakaian aneh!, ini pakaian kerajaan kau tau!!", sela raja iblis.
"Hah, kerajaan?" Pak polisi menjadi bingung.
"Mungkin pak mereka sedang mendalami peran mereka dalam film". bisik rekan polisi yang lain.
"Ohhh, jadi begitu yah. Tapi tetap saja kalian harusnya mengganti pakaian kalian bila berjalan di jalanan, mengerti?", tutur pak polisi kembali.
"Arsil, apa maksud yang dia katakan?!", tanya raja iblis pada jendralnya.
"Yang mulia, mungkin kita harus mengenakan pakaian yang sesuai dengan dunia manusia ini" (bisik arsil).
"Yah, kalo kalian mengerti sekarang tak apalah. Tapi, nanti jangan diulangi lagi ya”, pungkasnya mengakhiri intrograsi kala itu. “Pak mie instannya sudah jadi”, sela pengawal polisi. “Baiklah, mumpung kalian ada disini. Ayo kita makan dahulu", tutur polisi yang menanyai mereka.
"Ahh, makanan apa ini? Panjang kecil dan bentuknya seperti ini”, ungkap raja iblis yang merasa aneh dengan makanan tersebut.
"Wuaah, yang mulia. Makanan ini enak ternyata. Uh wuh aduh panas".
"Hati hati masih panas”, sela pak polisi.
"Apa benar enak?",tanya raja iblis.
"Iya yang mulia, silahkan dicoba",arsil.
"Woah, enak juga ini makanan”. Mencoba makanan di dunia manusia yang asing bagi mereka merupakan pengalaman pertama yang tak terlupakan. Maka untuk seterusnya mie instan menjadi makanan paforit mereka berdua. “Ahh kenyangnya". Tanpa mereka sadari mie yang disediakan pak polisi tersebut habis begitu saja dengan rasa puas yang tiada ketara.
Selesai makan mie instan raja iblis dan jendral arsil diperbolehkan pulang usai mengisi beberapa informasi yang dibutuhkan kantor polisi. Dengan sigap arsil menjawab pertanyaan dan menulis informasi tersebut.
------satu minggu kemudian-----
Satu minggu sudah berlalu raja iblis dan jendral arsil pun sudah terbiasa dengan kehidupan di alam manusia. Kini mereka tinggal di kontrakan kecil di pinggir sungai dekat kota rose.
“Ahh, ternyata kehidupan di dunia manusia susah juga yah. Ditambah lagi dengan tubuh manusiaku ini. aku harus melakukan yang namanya sekolah. Argh menyebalkan!, Aku harus mencari cara agar kekuatanku kembali pokoknya”, keluh raja iblis.
“Tenang yang mulia, aku akan selalu mendampingi anda. kemana pun yang mulia pergi”, arsil.
“Yah, kau kan harus bekerja arsil. Bagaimana kita bisa bertahan hidup kalo gak ngehasilin uang. Padahal di kerajaan iblis aku hanya duduk dan bisa melakukan apa pun sesukaku. ah, bikin emosi aja siall!”, raja iblis.
“Tenang aja yang mulia, anda hanya harus berangkat sekolah saja agar warga tidak curiga. Semua saya yang akan atur, sambil bekerja saya akan mencari cara agar kekuatan kita bisa kembali”, arsil.
“Ya baiklah, selama kau bisa mengatur semuanya aku tak masalah”, raja iblis.
Demikianlah kehidupan raja iblis dan jendral arsil. Sembari mencari cara mengembalikan kekuatan mereka, dikarenakan tubuh manusia raja iblis yang masih 17 tahun. Raja iblis akhirnya harus berangkat ke sekolah sebagai siswa SMA. Sementara arsil yang berusia 19 tahun bisa leluasa pergi kemanapun tanpa terpengaruh aturan di ibukota Rose tersebut. Selagi arsil mencari tahu cara agar kekuatan mereka bisa kembali. Raja iblis harus bersekolah lantaran untuk usia dirinya tersebut dia termaksuk golongan anak sekolah di dunia manusia saat ini. Sehingga untuk di dunia manusia arsil menjadi kakak untuk raja iblis yang masih harus menjalani sekolah.
“Yang mulia...yang mulia, ayo cepat bangun. Hari ini hari pertama anda sekolah sebagai murid pindahan”, ujar arsil pelan
“Akhh, kenapa aku harus keluar rumah di pagi begini sih. Kita ini iblis kan, harusnya keluar pada malam hari dan menakuti manusia tau”, keluh raja iblis.
“Yah itu beda ceritanya kalo kita dalam wujud iblis. Karena sekarang kita dalam wujud manusia, kita tidak bisa berbuat apapun. Jadi aku mohon, yang mulia agar bersedia berpura pura jadi anak SMA yang normal”, ujar arsil kembali dengan nada memohon.
“Akh baiklah baiklah, siall kenapa juga harus pakai baju sekolah begini sih”, keluh raja iblis sembari memandangi pakaian yang dia kenakan.
“Karna hari pertama anda masuk, saya akan menemani anda ke sekolah sebagai wali anda. Ayo kita berangkat yang mulia”, tutur arsil sembari merapihkan pakaian raja iblis.
-----finiks high school-----
Sesampainya raja iblis dan jendral arsil di sekolah. Banyak sekali siswi wanita yang terpana dengan ketampanan mereka berdua. Tak ayal beberapa siswi wanita yang mencuri pandang lewat jendela kelas mereka.
Hey, kira kira mereka siapa yah?
Apa mereka murid pindahan?
Akhh, andai dia ada di kelasku.
Benar, mereka tampan sekali.
“Kalo begitu yang mulia, saya undur diri. Semoga hari anda menyenangkan”, tutur arsil berpamitan sebelum raja iblis memasuki kelasnya.
“Argh yah baiklah, jangan lupa siapkan makan malam yang enak buatku nanti”, raja iblis.
“Saya mengerti. Yang mulia saya pergi dahulu”, bisik pelan arsil ditengah orang-orang yang memperhatikan mereka. Setelah arsil pergi, raja iblis lantas bersama guru yang menjadi wali kelasnya menuju kelas tempat dia akan belajar hari ini.
“Selamat pagi anak-anak semuanya. Kita kedatangan siswa pindahan dari greenland ya”, ujar wali kelas tersebut menginformasikan kepada murid yang lainnya.
“Hah, jauh sekali pak. Lagipula apa disana juga ada sekolahan?”, tanya siswa yang lainnya.
“Yah, karna bapak tidak pernah kesana jadi bapak tidak tau. Oke dev, silahkan perkenalkan nama dan asal sekolah”.
“Saya Deveil van Louyer pindahan dari greenland salam kenal”, ujar raja iblis yang memperkenalkan dirinya di depan kelas.
Ada apa dengan namanya itu, seperti nama devil yang berarti iblis benar gak?. Ucap anak laki laki dikelas. Ah, kalian ini. Bilang saja kalian iri dengan ketampananya. Balas anak perempuan dikelas.
“Baiklah dev, sekarang kamu bisa duduk di sebelah asuna. Dia ketua kelas disini”. "Asuna, tolong dibantu dev apabila dikesulitan disini yah", ujar wali kelas meminta bantuan pada asuna perihal kelas. “Baik pak guru”, ucap asuna.
Dengan demikian dimulailah kehidupan dev sang raja iblis sebagai manusia yang bersekolah sebagai siswa kelas XII di sma finiks High school.
Toktok, suara pintu diketuk.
“Arsil buka pintunya. Aku pulang”, ucap dev dibalik pintu.
“Yang mulia sudah pulang, biar saya yang bawa tasnya”. Lalu arsil membawakan tas dev dan menutup pintu kembali.
“Akh, lelahnya hari ini. Oh yah arsil, apakah kau sudah mencari informasi bagaimana kekuatan kita bisa kembali?”, tanya dev dengan tubuh yang sedang rebahan di sofa tengah.
“Begini yang mulia, saat yang mulia pergi sekolah. Saya melakukan beberapa pencarian informasi. Dari buku yang saya baca dan berdasarkan artikel di dunia manusia. Saat malam kramat yang diterangi sinar bulan, para iblis akan keluar dari sarang mereka menuju dunia manusia. Itu artinya kekuatan kita akan kembali saat malam keramat yang mulia”, ujar arsil sembari membuka halaman buku yang menerangkan hal tersebut.
“Jadi tepatnya kapan malam keramat itu datang?”, sela dev saat itu juga.
“Disini disebutkan malam keramat datang lima tahun sekali yang mulia”, arsil.
“Hah!, yang benar saja, terbangun dari rebahanya karna kaget. Aku harus menunggu 5 tahun untuk kembali ke kerajaanku. Aku bisa mati karna bosan disini!. Apalagi disini jauh sekali dari kota. Hah, lelahnya aku. Apalagi kekuatanku dalam wujud manusia ini tidak bisa keluar sepenuhnya, sialll. Ini semua gara-gara malaikat pemburu iblis itu. Bila kekuatanku kembali akan aku balas mereka!”, ujar dev dengan mengepalkan tanganya.
“Oh ya yang mulia, dikarenakan uang persediaan kita habis. Besok saya pamit untuk mencari pekerjaan tambahan yang mulia.”, ujar arsil.
“Hah, apa? Uang persediaan kita hampir habis?. Hmmh, mau bagaimana lagi. Besok aku juga akan mencari pekerjaan kalo begitu”, dev.
“Tidak yang mulia, anda diam di rumah saja. Biarkan hamba yang mencari uang untuk kehidupan kita”, arsil.
“Tidak, aku besok juga ikut. Lagi pula aku bosan dirumah saat libur”, dev bersikukuh ingin ikut.
“Yang mulia sungguh junjungan yang pengertian. Anda sungguh luar biasa”, lantas arsil menangis terharu.
*****
Keesokan paginya raja iblis dan jendral arsil berangkat mencari pekerjaan sesuai dengan rencana keberangkatan mereka ke kota. “Lihat yang mulia, ada lowongan pekerjaan”. Dibutuhkan dua sales ganteng pengantar pesanan papapizza. Bagaimana yang mulia?”, tanya arsil pada dev. “Ahh, bolehlah lagi pula hanya untuk sementara saja”, jawab dev sembari melihat selembaran loker di papan pengumuman. Dengan masuknya raja iblis dan jendral arsil sebagai sales pengantar pizza. Tiba-tiba toko pizza menjadi kebanjiran pesanan hingga tak terhitung jumlahnya setiap hari. Hallo, saya pesan pizza dobel chess ayam 10 ya. Jangan lupa yang mengantarnya sales kemarin ya. Tak lama kemudian bel rumah berbunyi, tingnong. “Permisi pesanan pizza”. “Ahh, sudah datang toh. ayo masuk dulu kamu pasti cape kan?”, ujar kostumer. “Ahh, saya rasa tidak bisa. saya mohon pamit karna masih banyak pesanan yang belum diantar. Kalo begitu saya mohon diri, silahkan memesan pizza kami lagi”, arsil. “ ah sayang sekali, Hati hati di jalan kalo begitu”, kostumer.
“Ahh, cape banget dah hari ini. Kenapa pesananya gak ada henti-hentinya yah. gimana arsil, apa kau juga begitu?”, tanya dev mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
“Iya yang mulia, para pelanggan seakan melihat saya seperti makanan dengan tatapan penuh nafsu. Ah, mungkinkah karna kekuatan pemikat iblis kita yang mulia?”, tutur arsil.
“Yah, mungkin aja sih. Selain itu saat aku mengantarkan pizza di jalan tadi, hampir saja aku mati kecelakaan. Akan tetapi tiba-tiba saja kekuatanku kembali dan aku bisa menghindari truk itu dengan kekuatan kecepatanku.Tapi aneh sekali, di jalan yang sepi seperti itu ada truk yang melintas yang sepertinya sengaja ada yang mau mencelakaiku”, ujar dev dengan tatapan yang sedang memikirkan sesuatu.
“Benarkah itu yang mulia?”, tanya arsil penasaran sekaligus sedikit geram.
“Yah, begitulah. Sebaiknya kau juga berhati hati arsil”, dev.
“Baik yang mulia, saya akan mengingatnya baik-baik dalam benak dan hati saya ini”, arsil.
“Kalo begitu ayo kita pulang arsil, sudah jam 23.45 sudah tengah malam. Besok aku ada upacara, bisa gawat bila terlambat”, tutur dev yang beranjak dari tempatnya.
“Baik yang mulia,” balas arsil mengikutinya dari belakang.
***
Comments
Post a Comment