ANATA DAKE: BAB 12. RETAK

 


Setelah kejadian tempo lalu. Hubungan Shiorin dan Yuji mulai diterpa  cobaan. Akhir-akhir ini Yuji menjadi sedikit sibuk dengan tugasnya yang dia habiskan bersama Sakura. Shiorin sedikit kesepian dikarenakan kekasihnya yang cukup sibuk dengan tugas karya ilmiah Yuji dan kelompoknya.

Bahkan hari ini Shiorin menatap layar handphonenya lagi untuk memeriksa pesannya yang belum dibalas oleh Yuji. Merasa bosan dengan tidak melakukan apapun akhirnya Shiorin pergi keluar kamarnya untuk menghirup udara segar. Ketika dia terduduk di bangku taman yang tak jauh dari apartemennya dia mendengar suatu yang cukup menarik minatnya untuk turut ikut juga pergi kesana. Akhirnya tanpa tunggu lama dia mengambil tas dari kamarnya dan pergi ke daerah SHIBUYA untuk pergi melihat pameran seni disana.

Dia memesan taxi untuk peri kesana. Ditengah perjalanan menuju tempat tujuan dia terpaksa turun di tengah jalan dikarenakan macet yang disebabkan orang-orang yang ramai keluar masuk daerah sana. Akhirnya Shiorin Turun dari Taxi dan berjalan sedikituntuk pergi ke daerah pameran yang sudah tak jauh lagi jaraknya.

Dia cukup antusias melihat-lihat pameran yang sedang diadakan disana. Meski sendiri dia cukup bersenang-senang melihat-lihat dan menikmati menu makanan yang ada disana. Awalnya dia sempat menelpon Kazu dan yang lainnya namun mereka sedang sibuk hari itu. Sehingga dia putuskan untuk pergi sendiri untuk membunuh rasa bosan yang melanda dirinya saat itu.

Ditengah kesenangan saat menikmati permen kapas kesukaanya selintas seperti dia melihat seseorang yang tak asing baginya berjalan tepat di depannya. Rupannya Mereka adalah Yuji dan Sakura yang baru saja pulang dari kerja kelompok mereka. Ketika Shiorin hendak menyapa mereka dari belakang dia cukup terkaget Sakura memegang tangan Yuji tepat didepannya dan mereka mempercepat langkah mereka untuk melihat sesuatu didepannya.

Shiorin mematung kaku disana, orang-orang berlalu lalang melewati dirinya.  Hingga beberapa saat kemudian ada seseorang yang menyenggol dirinya hingga membuatnya tersadar. Dia lantas melirik sekitarnya mencari mereka berdua. Namun dia tak temukan keberadaan Sakura dan Yuji dimanapun.

***

"Hmmm, Aku pasti salah Lihat! Iya pasti aku salah Lihat."

Shiorin menutup pintu kamarnya dan terduduk tepat dibalik pintu kamar beberapa  saat. Usai mandi dan merapihkan meja belajarnya dia terbaring dikasurnya. Dia cek handponennya dan terdapat pesan balasan dari Yuji.

"Aku ada di Kost sekarang, Ada apa? Apa kau ada perlu sesuatu?" Shiorin sempat ragu sebelumnya namun akhirnya dia menelpon Yuji saat itu juga. Dia mencoba mengkonfirmasi apa yang membuat dia gelisah beberapa saat lalu.

"Hallo ... ."

"Hallo, Tumben kamu telpon duluan. Baru aja aku mau telpon."

"Benarkah?" sedikit tersenyum.

"Iya, habisnya aku kangen karna beberapa hari ini kita jarang ketemu karna tugasku. Maaf yah aku jadi gak bisa nemenin kamu seperti biasanya."

"Oh yah, Aku dengar di SHIBUYA ada pameran seni loh. Kau mau pergi denganku kesana?"

"Ahh, bukannya hari ini terakhir ya? Kenapa gak bilang mau kesana. Aku kan bisa sempetin waktu kesana sebelumnya."

"Ahh, hari ini terakhir ya?" Mengingat kejadian tadi siang.

*****

Shiorin menyimpan handpone tersebut. Dia tersenyum sendu. Memegangi dadanya yang terasa sedikit sakit meski dia tidak tau apa itu.

Keretakan hubungan Yuji dan Shiorin semakin menjadi ketika keduanya mulai merasakan sedikit keraguan dalam hati mereka.

****

SIANG HARI DI KAMPUS

"Lin, Tidak biasanya kau ingin aku menemanimu di perpustakaan?" Tanya Shiorin. Lantas semua orang melirik ke arah mereka berdua yang berisik di depan pintu perpustakaan.

"Ssst ... ." ujung jari Anelin ditaruh dibibirnya untuk mengisyaratkan agar Shiorin tidak berisik.

"Ah, iya ... Oke." Angguk Shiorin dengan suara pelan mengikuti langkah kaki Anelin.

"Ahh, Tidak ada kah?" Anelin lantas kembali ke meja dimana Shiorin terduduk yang sedang membolak-balikan komik di tangannya.

Dia tampak bingung sedikit gelisah. Namun setelah melihat wajah polos Shiorin ketika membaca komik dengan ekspresi yang lucu. Anelin mulai tersenyum dan menyimpan beberapa buku di meja dan melihat-lihat buku tersebut.

Setelah keluar Perpus mereka berjalan di lorong kampus, terlihat Shiorin sedari tadi melihat isi ponselnya yang tampaknya tak ada satupun pesan yang masuk. Hingga mereka melihat Yuji dan Sakura menuruni tangga dan bertemu di persimpangan. Shiorin sangat senang melihat Yuji kala itu dan akhirnya mereka pulang bersama meninggalkan Sakura dan Anelin di belakang.

Halte Bus

"Hmm ... (Melihat kearah Sakura) Kalian cukup dekat yah?" Tanya Anelin.

"Dekat? Ahh lumayan, aku memang cukup dekat dengan mereka berdua." Ujar Sakura

DEPAN APARTEMEN SHIORIN

Shiorin tampak sedikit murung ketika mereka akan berpisah di depan gerbang apartemen miliknya itu. Dia menawarkan kepada Yuji untuk mampir namun rupanya kekasihnya tersebut tidak bisa mampir dikarenakan harus melakukan Kerja Paruh Waktunya. "Amhh, begitu yah. Kalo begitu, gimana bila aku juga ikut kerja paruh waktu bareng kamu?" (Tiba-tiba ide itu muncul begitu saja dalam benaknya dan Shiorin langsung saja mengatakan kepada Yuji). Yuji hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya lalu mengusap kepala Shiorin. "Aku pamit yah, nanti aku hubungi kamu lagi oke." Yuji yang perlahan berjalan menjauhi apartemen. Shiorin hanya bisa menatap punggung tegap kekasihnya itu. Dia tersenyum tipis dengan air mata yang seakan luruh namun dia tidak menangis. Dia menarik napas perlahan dan masuk ke gerbang di hadapannya itu.

KAMAR KOST YUJI

Malam sudah larut, Yuji baru saja pulang dari kerja paruh waktunya. Tak lama kemudian dia mendengar bunyi notif dari ponselnya yang berada tak jauh dari tempatnya rebahan di kasur. Dia lihat ponselnya itu terdapat dua pesan dari Shiorin dan Sakura. Dia membalas kedua pesan tersebut satu persatu selanjutnya dia menuup kedua matanya dengan lengan kirinya. Tak lama kemudian Yuji mulai terlelap tidur.

Disisi lain Shiorin yang belum tertidur menanti balasan dari Yuji. Dia langsung membalas pesan dari kekasihnya tersebut . Namun tak ada balasan lagi dari Yuji. Dikamar yang gelap itu seorang gadis masih duduk terjaga melihat ponselnya yangtak kunjung ada balasan.

Keesokan harinya DI KAMPUS

Shiorin terlihat sangat muram sekali di kelas. Dia bahkan berulang kali hampir tertidur di dalam kelas. Bahkan saat kuliah Shiorin tidak bisa Fokus akan mata kuliah yang di jelaskan oleh dosen yang sedang menerangkan di depan. Alhasil Shiorin sempat kena tegur beberapa kali karena dianggap tidak minat mengikuti kuliah hari itu.

KANTIN KAMPUS

Ketika itu Shiorin sedang munum jus buah kesukaanya bersama beberapa teman kelas lainnya. Tak lama dia melihat Yuji sedang berjalan bersama Sakura melewati kantin. Sontak dia menaruh minumannya di atas meja dan menghampiri Yuji dan Sakura. Shiorin sempat memanggil mereka dari jauh namun Yuji tak mendengar suaranya dan malah asik ngobrol dengan Sakura yang berada di sampingnya. Karna kesal Shiorin mulai mengingat kejadian yang mengganggunya beberapa waktu lalu. Dia mengepalkan tangannya dan mengejar mereka berdua.

Dengan suara terengah-engah akhirnya dia berhasil mengejar mereka berdua dari belakang. Shiorin tanpa sengaja mengucapkan perkataan sinis kepada Sakura dan membuat Yuji tersinggung. Seakan Shiorin menuduh mereka berdua telah selingkuh dibelakangnya.

Namun, Shiorin tidak menyangka bahwa tindakan dan perkataaannya kepada Sakura saat itu justru membuat Yuji marah padanya. Hingga akhirnya Yuji meninggalkan Shiorin dan Sakura disana dan pergi begitu saja. Shiorin sempat minta maaf pada Sakura dan menyesali apa yang baru saja dia katakan. Dia tidak bermaksud atau berfikiran demikian, namun kenyataanya dirinya merasa terganggu dengan kedekatan kekasihnya dengan Sakura tersebut. Sakura hanya tersenyum dan bilang bahwa dia memakluminya dan pergi begitu saja.

Ditengah keramaian lorong kampus itu. Shiorin terlihat lebih depresi karena merasa sangat bersalah kepada Yuji. Dia terdiam berdiri disana diantara orang-orang yang berlalu lalang. Hingga akhirnya Anelin datang dan menupuk punggung Shiorin. Dia menatap dalam Anelin lalu mulai meneteskan air matanya dan menangis kala itu juga.

***


BEFORE                                                                                                                            NEXT

 

Comments

Popular Posts